Ternyata Mereka Duo Luar Biasa

Ternyata Mereka Duo Luar Biasa

Bab 1 Error

"Semuanya satu juta delapan ratus enam puluh lima ribu rupiah Bu," ucap seorang perempuan yang berseragam seorang kasir bertuliskan nama departemen store terbesar di kota ini.

Di depan kasir tersebut terdapat seorang wanita cantik bergaya feminin dengan seorang anak laki-laki tampan dan seorang anak perempuan cantik. Wanita tersebut menyerahkan sebuah kartu debit pada kasir tersebut seraya berkata,

"Ini Mbak. Saya bayar pakai ini ya."

Kasir tersebut menerima kartu debit dari wanita cantik itu dan segera melakukan transaksi pada mesin EDC sesuai dengan nama bank yang tertera pada kartu debit tersebut.

"Silahkan Bu pin nya," tukas kasir tersebut sambil mengarahkan mesin EDC pada wanita tersebut.

Wanita itu menekan angka pada mesin EDC tersebut untuk memasukkan pin nya. Kemudian dia tersenyum dan berkata,

"Sudah Mbak."

Beberapa detik kemudian kasir tersebut mengernyitkan dahinya ketika membaca tulisan pada layar mesin EDC tersebut.

"Maaf Bu, kartu debitnya tidak bisa digunakan. Mungkin ada kartu yang lainnya?" tanya kasir tersebut sambil menyerahkan kartu debit itu kembali pada si pemilik kartu debit tersebut.

"Hah?! Apa?! Tidak bisa digunakan?" tanya wanita tersebut terlihat kaget mendengar perkataan kasir yang sedang menangani transaksi belanjanya.

"Iya Bu, maaf sekali lagi, apa Ibu memiliki kartu lain? Atau mungkin bayar cash saja Bu?" tanya kasir itu kembali sambil tersenyum.

"Kok bisa sih? Coba deh Mbak diulangi lagi," ujar wanita tersebut sambil mengernyitkan dahinya.

Kasir tersebut menarik kembali tangannya yang masih memegang kartu debit milik wanita yang sedang bertransaksi dengannya. Kemudian dia mengulanginya lagi dengan memasukkan chip pada mesin EDC bank yang sesuai dengan kartu debit itu.

"Maaf Bu, kartunya masih tidak bisa digunakan," ucap kasir tersebut sambil menyerahkan kembali pada wanita itu.

"Kok aneh? Sinyalnya kali mbak ya?" tanya wanita itu seolah tidak terima jika kartu debitnya tidak bisa digunakan.

Kasir tersebut tersenyum dan menggelengkan kepalanya seraya berkata,

"Maaf Bu, saya tidak tau Bu."

"Ya sudah, saya coba bayar pakai QRIS saja ya," ujar wanita tersebut masih mempertahankan keinginannya membayar dengan fasilitas dari bank tersebut.

Matanya terbelalak ketika melihat m-banking miliknya tidak bisa digunakan. Hanya ada tulisan error di sana.

Kedua anaknya yang berada di sampingnya mengetahui perubahan ekspresi wajah mamanya. Mereka saling menatap seolah bertanya melalui mata mereka. Dan keduanya pun sama-sama menggedikkan bahunya, seolah tahu apa yang ditanyakan oleh mata yang menatapnya.

"Ada apa Ma?" tanya anak laki-laki yang masih berseragam sekolah dan bertuliskan nama di dadanya, Adelio Putra Atmaja.

"Iya, kenapa sih Ma?" tanya anak perempuan yang juga masih memakai seragam sekolah yang sama dengan anak laki-laki tersebut, bahkan badge kelas mereka pun sama dan bertuliskan nama pada dadanya, Adelia Putri Atmaja.

"M-banking nya gak bisa dipakai. Ada tulisan error malahan," jawab mama dari dua anak kembar tersebut.

"Ya udah deh Ma, pakai kartu lain aja," ujar Adelio seolah tidak sabaran.

"Iya Ma, pakai kartu lain aja. Tuh, kartu Mama masih banyak berderet. Gunakan saja salah satunya Ma. Kita sudah laper banget ini pulang sekolah," sambung Adelia dengan sedikit merengek.

Mama si dua anak kembar itu pun mengeluarkan kartu debit lain dan menyerahkannya pada kasir tersebut. Kasir tersebut menukar kartu debit yang ada di tangannya dengan kartu debit yang ada ditangan wanita itu.

Kasir itu melakukan kembali transaksi dengan menggunakan kartu debit yang baru saja diberikan oleh wanita itu. Setelah itu kasir tersebut kembali mempersilahkan wanita itu untuk memasukkan pin debitnya.

Bibir kasir tersebut melengkung ke atas ketika tertera tulisan sukses pada layar mesin EDC yang digunakannya.

"Sudah berhasil Bu pembayarannya. Ini kartunya," ucap kasir tersebut sambil tersenyum dan memberikan kartu debit milik wanita tersebut yang bertuliskan nama si pemilik kartu, Ayana Safira.

Wanita yang bernama Ayana itu mengangguk dan tersenyum manis pada kasir tersebut seraya menerima kartu debit miliknya yang di berikan oleh si kasir.

Kasir tersebut memberikan beberapa kantong belanja yang berlogo departemen store itu seraya berkata,

"Ini barang belanjaannya Bu. Terima kasih."

Ayana beserta Adelio dan Adelia terbelalak ketika membalikkan badannya dan melihat betapa panjangnya antrian yang ada di belakangnya.

"Ma, sepertinya ini semua karena Mama," ucap lirih Adelio sambil berjalan cepat membawa empat buah kantong plastik yang berisi barang belanjaan mereka.

"Iya Ma, sepertinya ini karena Mama yang terlalu lama bertransaksi di kasir tadi," sambung Adelia yang berkata lirih dan berjalan cepat mengikuti kakaknya sambil membawa empat kantong plastik yang berisi barang belanjaan mereka.

Ayana menghela nafasnya melihat sikap kedua anak kembarnya. Dia tersenyum sambil berjalan cepat dengan membawa empat kantong belanja yang berisi belanjaan mereka.

"Adelia... Adelio... Sebentar, Mama mau ke sana," panggil Ayana dengan sedikit keras agar kedua anaknya yang berada di depannya bisa mendengarnya.

Adelia dan Adelio menghentikan langkahnya. Mereka menoleh ke belakang, di mana mamanya berada.

"Mau ke mana lagi sih Ma?" tanya Adelio dengan memajukan bibirnya, tanda bahwa dia sedang kesal saat ini.

Ayana menunjuk ke arah sisi kanannya menggunakan dagunya, di mana terdapat beberapa mesin ATM yang bertuliskan nama masing-masing bank.

"Ngapain lagi Ma? Biasanya Mama juga paling gak suka bawa uang cash banyak-banyak," ucap Adelio sambil berjalan menghampiri mamanya, diikuti oleh Adelia.

"Mama mau ambil uang di bank yang tadi. Mama penasaran saja, kenapa tadi kartu debit dan m-banking Mama gak bisa digunakan," jawab Ayana setelah kedua anaknya itu berdiri di depannya.

Ayana berjalan menuju deretan mesin ATM yang berjajar dengan tulisan masing-masing Bank. Dia masuk pada bilik ATM sesuai dengan bank yang tertera pada kartu debit tersebut.

"Loh... loh... ini kenapa sih? Kenapa bisa begini? Kok gak bisa? Ada apa sih?" tanya Ayana dengan paniknya.

Merasa mamanya terlalu lama berada di dalam bilik ATM tersebut, Adelia masuk untuk menyusul mamanya.

"Ma, lama banget sih. Buruan dong, Adel kuadrat lapar nih," rengek Adelia ketika masuk ke dalam bilik tersebut.

"Adelia, coba nih lihat. Kenapa gak bisa ya? Dari tadi tulisannya gini. Yang rusak mesin ATM nya atau gimana?" tanya Ayana sambil memencet angka pin untuk melihat saldo miliknya.

"Ah... ini error kayaknya Ma dari pusat. Mama tanya ke customer service aja deh Ma, kenapa kartu Mama gak bisa digunakan," jawab Adelia dengan entengnya sambil menarik-narik baju mamanya, layaknya anak kecil yang sedang menginginkan sesuatu.

Ayana menghela nafasnya sambil mengeluarkan kartu ATM nya dari mesin tersebut. Dia berjalan keluar dengan tangannya yang ditarik oleh Adelia.

"Kita makan di mana?" tanya Ayana sambil berjalan di antara kedua anak kembarnya.

"Di restoran biasanya aja deh Ma. Lio ajak Papa ya Ma, biar Papa datang ke restoran seperti biasanya," jawab Adelio yang masih membawa beberapa kantong plastik belanjaan mereka tadi.

"Ide yang bagus. Ya sudah, kabari Papa sekarang," ujar Ayana dengan antusias.

Adelio berhenti dan meletakkan semua kantong plastik yang dibawanya di lantai. Kemudian dia mengambil ponselnya dalam saku celananya dan menghubungi papanya.

Setelah selesai menghubungi papanya, dia mengambil semua kantong belanjaannya tadi dan kembali berjalan bersama dengan mama serta adik kembarnya menuju mobil mereka.

"Mama tuh heran, kenapa ya kartu debit Mama gak bisa melakukan transaksi apa pun. Sampai-sampai ambil uang pun gak bisa. Kenapa ya?" tanya Ayana yang terlihat sedang berpikir.

"Apa mungkin Ma, kartu Mama diblokir sama Papa?" celetuk Adelio dengan entengnya.

"A-apa?! Diblokir?!"

Terpopuler

Comments

El Geisya Tin

El Geisya Tin

ini cerita sekuel ya?

2023-06-05

4

lihat semua
Episodes
1 Bab 1 Error
2 Bab 2 Keluarga Luar Biasa
3 Bab 3 Payung Cinta
4 Bab 4 Makan Siang Viral
5 Bab 5 Pemuda Tampan
6 Bab 6 Pacar
7 Bab 7 Jodoh Sejak Orok
8 Bab 8 Minder
9 Bab 9 Tentang Perasaan
10 Bab 10 Orang Tua yang Luar Biasa
11 Bab 11 Sepasang Kekasih
12 Bab 12 Pengantar
13 Bab 13 Antara Motor dan Perasaan
14 Bab 14 Iri dan Cemburu
15 Bab 15 Hinaan
16 Bab 16 Traktiran Balasan
17 Bab 17 Sebuah Kesempatan
18 Bab 18 Trial
19 Bab 19 Ragu
20 Bab 20 Penilaian Diri
21 Bab 21 Kencan Pertama
22 Bab 22 Berkunjung ke rumah
23 Bab 23 Gosip
24 Bab 24 Galau
25 Bab 25 Dinner Mewah Dua Keluarga
26 Bab 26 Perjodohan?
27 Bab 27 Bintang Malam
28 Bab 28 Tentang Perasaan
29 Bab 29 Lupa
30 Bab 30 Tentang Perbedaan
31 Bab 31 Tentang Sebuah Hubungan
32 Bab 32 Hacker
33 Bab 33 Mengenal Lebih Dekat
34 Bab 34 Mengintai
35 Bab 35 Rencana Balas Dendam Intan
36 Bab 36 Rencana Adelia
37 Bab 37 Keinginan Adelia
38 Bab 38 Intan
39 Bab 39 Rencana Balas Dendam Intan
40 Bab 40 Kekhawatiran Arion
41 Bab 41 Amnesia Sesaat
42 Bab 42 Sakit Gigi
43 Bab 43 Kakak Luar Biasa
44 Bab 44 Lagi dan Lagi
45 Bab 45 Kejutan
46 Bab 46 Jawaban
47 Bab 47 Bertemu Lagi
48 Bab 48 Mengatakan Keinginan
49 Bab 49 Kekecewaan
50 Bab 50 Kegalauan Hati Arion
51 Bab 51 Rencana
52 Bab 52 Tentang Sebuah Keputusan
53 Bab 53 Keputusan
54 Bab 53 Curiga
55 Bab 55 Dering Telepon
56 Bab 56 Merencanakan Kembali
57 Bab 57 Demi Mencapai Tujuan
58 Bab 58 Sebuah Rencana
59 Bab 59 Sosialita
60 Bab 60 Beban Pikiran
61 Bab 61 Berkumpulnya Tiga Lelaki Tampan
62 Bab 62 Salah Paham
63 Bab 63 Salah Sangka
64 Bab 64 Malu
65 Bab 65 Tidak Sengaja Mengaku
66 Bab 66 Pasangan Untuk Adelio
67 Bab 67 Dilema
68 Bab 68 Masalah Hati
69 Bab 69 Kedatangan Arion
70 Bab 70 Rindu
71 Bab 71 Janji
72 Bab 72 Ikrar
73 Bab 73 Kecewa
74 Bab 74 Cewek Jutek
75 Bab 75 Pilih Mana?
76 Bab 76 Cemas
77 Bab 77 Introspeksi Diri
78 Bab 78 Kesabaran Fabian
79 Bab 79 Suami Istri
80 Bab 80 Firasat
81 Bab 81 Kecewa
82 Bab 82 Berkenalan
83 Bab 83 Perjodohan
84 Bab 84 Teror
85 Bab 85 Tentang Janji
86 Bab 86 Gosip
87 Bab 87 Ketidakpercayaan Arion
88 Bab 88 Mencari Kebenaran
89 Bab 89 Mengungkap Kebenaran
90 Bab 90 Mengungkap Kebenaran
91 Bab 91 Pembalasan Dendam
92 Bab 92 Fakta
93 Bab 93 Misi
94 Bab 94 Penyergapan
95 Bab 95 Kemarahan Adelio
96 Bab 96 Hukuman Perasaan
97 Bab 97 Mencari Fakta
98 Bab 98 Menguak Masa Lalu
99 Bab 99 Bertemu Musuh
100 Bab 100 Fakta yang Terkuak
101 Bab 101 Ketakutan Adelia
102 Bab 102 Trauma
103 Bab 103 Polisi Tampan dan Banker Cantik
Episodes

Updated 103 Episodes

1
Bab 1 Error
2
Bab 2 Keluarga Luar Biasa
3
Bab 3 Payung Cinta
4
Bab 4 Makan Siang Viral
5
Bab 5 Pemuda Tampan
6
Bab 6 Pacar
7
Bab 7 Jodoh Sejak Orok
8
Bab 8 Minder
9
Bab 9 Tentang Perasaan
10
Bab 10 Orang Tua yang Luar Biasa
11
Bab 11 Sepasang Kekasih
12
Bab 12 Pengantar
13
Bab 13 Antara Motor dan Perasaan
14
Bab 14 Iri dan Cemburu
15
Bab 15 Hinaan
16
Bab 16 Traktiran Balasan
17
Bab 17 Sebuah Kesempatan
18
Bab 18 Trial
19
Bab 19 Ragu
20
Bab 20 Penilaian Diri
21
Bab 21 Kencan Pertama
22
Bab 22 Berkunjung ke rumah
23
Bab 23 Gosip
24
Bab 24 Galau
25
Bab 25 Dinner Mewah Dua Keluarga
26
Bab 26 Perjodohan?
27
Bab 27 Bintang Malam
28
Bab 28 Tentang Perasaan
29
Bab 29 Lupa
30
Bab 30 Tentang Perbedaan
31
Bab 31 Tentang Sebuah Hubungan
32
Bab 32 Hacker
33
Bab 33 Mengenal Lebih Dekat
34
Bab 34 Mengintai
35
Bab 35 Rencana Balas Dendam Intan
36
Bab 36 Rencana Adelia
37
Bab 37 Keinginan Adelia
38
Bab 38 Intan
39
Bab 39 Rencana Balas Dendam Intan
40
Bab 40 Kekhawatiran Arion
41
Bab 41 Amnesia Sesaat
42
Bab 42 Sakit Gigi
43
Bab 43 Kakak Luar Biasa
44
Bab 44 Lagi dan Lagi
45
Bab 45 Kejutan
46
Bab 46 Jawaban
47
Bab 47 Bertemu Lagi
48
Bab 48 Mengatakan Keinginan
49
Bab 49 Kekecewaan
50
Bab 50 Kegalauan Hati Arion
51
Bab 51 Rencana
52
Bab 52 Tentang Sebuah Keputusan
53
Bab 53 Keputusan
54
Bab 53 Curiga
55
Bab 55 Dering Telepon
56
Bab 56 Merencanakan Kembali
57
Bab 57 Demi Mencapai Tujuan
58
Bab 58 Sebuah Rencana
59
Bab 59 Sosialita
60
Bab 60 Beban Pikiran
61
Bab 61 Berkumpulnya Tiga Lelaki Tampan
62
Bab 62 Salah Paham
63
Bab 63 Salah Sangka
64
Bab 64 Malu
65
Bab 65 Tidak Sengaja Mengaku
66
Bab 66 Pasangan Untuk Adelio
67
Bab 67 Dilema
68
Bab 68 Masalah Hati
69
Bab 69 Kedatangan Arion
70
Bab 70 Rindu
71
Bab 71 Janji
72
Bab 72 Ikrar
73
Bab 73 Kecewa
74
Bab 74 Cewek Jutek
75
Bab 75 Pilih Mana?
76
Bab 76 Cemas
77
Bab 77 Introspeksi Diri
78
Bab 78 Kesabaran Fabian
79
Bab 79 Suami Istri
80
Bab 80 Firasat
81
Bab 81 Kecewa
82
Bab 82 Berkenalan
83
Bab 83 Perjodohan
84
Bab 84 Teror
85
Bab 85 Tentang Janji
86
Bab 86 Gosip
87
Bab 87 Ketidakpercayaan Arion
88
Bab 88 Mencari Kebenaran
89
Bab 89 Mengungkap Kebenaran
90
Bab 90 Mengungkap Kebenaran
91
Bab 91 Pembalasan Dendam
92
Bab 92 Fakta
93
Bab 93 Misi
94
Bab 94 Penyergapan
95
Bab 95 Kemarahan Adelio
96
Bab 96 Hukuman Perasaan
97
Bab 97 Mencari Fakta
98
Bab 98 Menguak Masa Lalu
99
Bab 99 Bertemu Musuh
100
Bab 100 Fakta yang Terkuak
101
Bab 101 Ketakutan Adelia
102
Bab 102 Trauma
103
Bab 103 Polisi Tampan dan Banker Cantik

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!