Ternyata Mereka Duo Luar Biasa
"Semuanya satu juta delapan ratus enam puluh lima ribu rupiah Bu," ucap seorang perempuan yang berseragam seorang kasir bertuliskan nama departemen store terbesar di kota ini.
Di depan kasir tersebut terdapat seorang wanita cantik bergaya feminin dengan seorang anak laki-laki tampan dan seorang anak perempuan cantik. Wanita tersebut menyerahkan sebuah kartu debit pada kasir tersebut seraya berkata,
"Ini Mbak. Saya bayar pakai ini ya."
Kasir tersebut menerima kartu debit dari wanita cantik itu dan segera melakukan transaksi pada mesin EDC sesuai dengan nama bank yang tertera pada kartu debit tersebut.
"Silahkan Bu pin nya," tukas kasir tersebut sambil mengarahkan mesin EDC pada wanita tersebut.
Wanita itu menekan angka pada mesin EDC tersebut untuk memasukkan pin nya. Kemudian dia tersenyum dan berkata,
"Sudah Mbak."
Beberapa detik kemudian kasir tersebut mengernyitkan dahinya ketika membaca tulisan pada layar mesin EDC tersebut.
"Maaf Bu, kartu debitnya tidak bisa digunakan. Mungkin ada kartu yang lainnya?" tanya kasir tersebut sambil menyerahkan kartu debit itu kembali pada si pemilik kartu debit tersebut.
"Hah?! Apa?! Tidak bisa digunakan?" tanya wanita tersebut terlihat kaget mendengar perkataan kasir yang sedang menangani transaksi belanjanya.
"Iya Bu, maaf sekali lagi, apa Ibu memiliki kartu lain? Atau mungkin bayar cash saja Bu?" tanya kasir itu kembali sambil tersenyum.
"Kok bisa sih? Coba deh Mbak diulangi lagi," ujar wanita tersebut sambil mengernyitkan dahinya.
Kasir tersebut menarik kembali tangannya yang masih memegang kartu debit milik wanita yang sedang bertransaksi dengannya. Kemudian dia mengulanginya lagi dengan memasukkan chip pada mesin EDC bank yang sesuai dengan kartu debit itu.
"Maaf Bu, kartunya masih tidak bisa digunakan," ucap kasir tersebut sambil menyerahkan kembali pada wanita itu.
"Kok aneh? Sinyalnya kali mbak ya?" tanya wanita itu seolah tidak terima jika kartu debitnya tidak bisa digunakan.
Kasir tersebut tersenyum dan menggelengkan kepalanya seraya berkata,
"Maaf Bu, saya tidak tau Bu."
"Ya sudah, saya coba bayar pakai QRIS saja ya," ujar wanita tersebut masih mempertahankan keinginannya membayar dengan fasilitas dari bank tersebut.
Matanya terbelalak ketika melihat m-banking miliknya tidak bisa digunakan. Hanya ada tulisan error di sana.
Kedua anaknya yang berada di sampingnya mengetahui perubahan ekspresi wajah mamanya. Mereka saling menatap seolah bertanya melalui mata mereka. Dan keduanya pun sama-sama menggedikkan bahunya, seolah tahu apa yang ditanyakan oleh mata yang menatapnya.
"Ada apa Ma?" tanya anak laki-laki yang masih berseragam sekolah dan bertuliskan nama di dadanya, Adelio Putra Atmaja.
"Iya, kenapa sih Ma?" tanya anak perempuan yang juga masih memakai seragam sekolah yang sama dengan anak laki-laki tersebut, bahkan badge kelas mereka pun sama dan bertuliskan nama pada dadanya, Adelia Putri Atmaja.
"M-banking nya gak bisa dipakai. Ada tulisan error malahan," jawab mama dari dua anak kembar tersebut.
"Ya udah deh Ma, pakai kartu lain aja," ujar Adelio seolah tidak sabaran.
"Iya Ma, pakai kartu lain aja. Tuh, kartu Mama masih banyak berderet. Gunakan saja salah satunya Ma. Kita sudah laper banget ini pulang sekolah," sambung Adelia dengan sedikit merengek.
Mama si dua anak kembar itu pun mengeluarkan kartu debit lain dan menyerahkannya pada kasir tersebut. Kasir tersebut menukar kartu debit yang ada di tangannya dengan kartu debit yang ada ditangan wanita itu.
Kasir itu melakukan kembali transaksi dengan menggunakan kartu debit yang baru saja diberikan oleh wanita itu. Setelah itu kasir tersebut kembali mempersilahkan wanita itu untuk memasukkan pin debitnya.
Bibir kasir tersebut melengkung ke atas ketika tertera tulisan sukses pada layar mesin EDC yang digunakannya.
"Sudah berhasil Bu pembayarannya. Ini kartunya," ucap kasir tersebut sambil tersenyum dan memberikan kartu debit milik wanita tersebut yang bertuliskan nama si pemilik kartu, Ayana Safira.
Wanita yang bernama Ayana itu mengangguk dan tersenyum manis pada kasir tersebut seraya menerima kartu debit miliknya yang di berikan oleh si kasir.
Kasir tersebut memberikan beberapa kantong belanja yang berlogo departemen store itu seraya berkata,
"Ini barang belanjaannya Bu. Terima kasih."
Ayana beserta Adelio dan Adelia terbelalak ketika membalikkan badannya dan melihat betapa panjangnya antrian yang ada di belakangnya.
"Ma, sepertinya ini semua karena Mama," ucap lirih Adelio sambil berjalan cepat membawa empat buah kantong plastik yang berisi barang belanjaan mereka.
"Iya Ma, sepertinya ini karena Mama yang terlalu lama bertransaksi di kasir tadi," sambung Adelia yang berkata lirih dan berjalan cepat mengikuti kakaknya sambil membawa empat kantong plastik yang berisi barang belanjaan mereka.
Ayana menghela nafasnya melihat sikap kedua anak kembarnya. Dia tersenyum sambil berjalan cepat dengan membawa empat kantong belanja yang berisi belanjaan mereka.
"Adelia... Adelio... Sebentar, Mama mau ke sana," panggil Ayana dengan sedikit keras agar kedua anaknya yang berada di depannya bisa mendengarnya.
Adelia dan Adelio menghentikan langkahnya. Mereka menoleh ke belakang, di mana mamanya berada.
"Mau ke mana lagi sih Ma?" tanya Adelio dengan memajukan bibirnya, tanda bahwa dia sedang kesal saat ini.
Ayana menunjuk ke arah sisi kanannya menggunakan dagunya, di mana terdapat beberapa mesin ATM yang bertuliskan nama masing-masing bank.
"Ngapain lagi Ma? Biasanya Mama juga paling gak suka bawa uang cash banyak-banyak," ucap Adelio sambil berjalan menghampiri mamanya, diikuti oleh Adelia.
"Mama mau ambil uang di bank yang tadi. Mama penasaran saja, kenapa tadi kartu debit dan m-banking Mama gak bisa digunakan," jawab Ayana setelah kedua anaknya itu berdiri di depannya.
Ayana berjalan menuju deretan mesin ATM yang berjajar dengan tulisan masing-masing Bank. Dia masuk pada bilik ATM sesuai dengan bank yang tertera pada kartu debit tersebut.
"Loh... loh... ini kenapa sih? Kenapa bisa begini? Kok gak bisa? Ada apa sih?" tanya Ayana dengan paniknya.
Merasa mamanya terlalu lama berada di dalam bilik ATM tersebut, Adelia masuk untuk menyusul mamanya.
"Ma, lama banget sih. Buruan dong, Adel kuadrat lapar nih," rengek Adelia ketika masuk ke dalam bilik tersebut.
"Adelia, coba nih lihat. Kenapa gak bisa ya? Dari tadi tulisannya gini. Yang rusak mesin ATM nya atau gimana?" tanya Ayana sambil memencet angka pin untuk melihat saldo miliknya.
"Ah... ini error kayaknya Ma dari pusat. Mama tanya ke customer service aja deh Ma, kenapa kartu Mama gak bisa digunakan," jawab Adelia dengan entengnya sambil menarik-narik baju mamanya, layaknya anak kecil yang sedang menginginkan sesuatu.
Ayana menghela nafasnya sambil mengeluarkan kartu ATM nya dari mesin tersebut. Dia berjalan keluar dengan tangannya yang ditarik oleh Adelia.
"Kita makan di mana?" tanya Ayana sambil berjalan di antara kedua anak kembarnya.
"Di restoran biasanya aja deh Ma. Lio ajak Papa ya Ma, biar Papa datang ke restoran seperti biasanya," jawab Adelio yang masih membawa beberapa kantong plastik belanjaan mereka tadi.
"Ide yang bagus. Ya sudah, kabari Papa sekarang," ujar Ayana dengan antusias.
Adelio berhenti dan meletakkan semua kantong plastik yang dibawanya di lantai. Kemudian dia mengambil ponselnya dalam saku celananya dan menghubungi papanya.
Setelah selesai menghubungi papanya, dia mengambil semua kantong belanjaannya tadi dan kembali berjalan bersama dengan mama serta adik kembarnya menuju mobil mereka.
"Mama tuh heran, kenapa ya kartu debit Mama gak bisa melakukan transaksi apa pun. Sampai-sampai ambil uang pun gak bisa. Kenapa ya?" tanya Ayana yang terlihat sedang berpikir.
"Apa mungkin Ma, kartu Mama diblokir sama Papa?" celetuk Adelio dengan entengnya.
"A-apa?! Diblokir?!"
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 103 Episodes
Comments
El Geisya Tin
ini cerita sekuel ya?
2023-06-05
4