Bab 2 Keluarga Luar Biasa

Rafael dengan senyum bahagianya masuk ke dalam restoran melangkahkan kedua kakinya yang ringan menghampiri istri tercintanya dan kedua anak kembarnya.

"Halo kesayangan Papa semuanya...," Seru Rafael ketika masuk ke dalam ruangan VIP restoran yang biasanya mereka datangi.

Semua pasang mata mengarah padanya. Dalam hatinya berkata,

Kenapa mereka semua melihatku seperti itu? Apa ada yang salah dengan penampilanku?

Rafael melihat dirinya dari bawah hingga berakhir di dadanya. Kemudian dia kembali berkata dalam hatinya,

Enggak ada yang salah. Lalu kenapa mereka melihatku seperti itu?

Rafael mengacuhkan perasaan herannya itu. Dia tetap berjalan menghampiri istri dan kedua anak kembarnya sambil tersenyum manis pada mereka.

Dia duduk pada kursi yang ada di dekat istrinya dan berkata,

"Apa kalian semua sudah menunggu lama? Maaf ya Papa terkena macet tadi."

Semuanya hanya diam, tidak menjawab pertanyaan yang diajukan oleh Rafael pada mereka bertiga.

Merasa tidak ada yang menjawabnya dan merasakan situasi yang aneh saat ini, Rafael tersenyum kaku dan berkata,

"Bagaimana belanja kalian? Apakah menyenangkan?"

Bukannya jawaban yang didapatkan oleh Rafael, dia malah mendapatkan tatapan tajam dari istrinya.

Seketika Rafael menelan ludahnya melihat tatapan tajam dari istrinya yang seolah menghunusnya.

"Sayang, Ay, ada apa? Kenapa kamu menatapku seperti itu?" tanya Rafael dengan gugup dan terbata-bata.

Adelio dan Adelio menahan tawanya. Mereka berdua hanya menyaksikan tingkah lucu kedua orang tuanya seperti biasanya. Mereka tidak mempunyai pikiran buruk tentang kedua orang tua mereka. Menurut mereka, itulah cara kedua orang tua mereka menyatakan cinta dan kasih sayang mereka.

Ayana mendekatkan badannya pada suaminya. Dia menatap tajam kedua mata suaminya yang berada dekat dengannya dan berkata,

"Menyenangkan. Sangat... sangat menyenangkan. Hingga aku malu di depan banyak orang."

"Malu? Kenapa Ay?" tanya Rafael sambil mengernyitkan dahinya.

Ayana semakin mendekatkan wajahnya pada wajah suaminya. Bahkan tatapan tajamnya itu seolah sudah benar-benar menusuk ke dalam mata suaminya. Dalam posisi seperti itu dia berkata,

"Karena ulahmu."

"Hmmm?! Aku? Kenapa aku?" tanya Rafael sambil menunjuk ke arah dirinya sendiri.

"Iya. Karena kamu memblokir kartu debit ku di Bank XYZ, aku tidak bisa menggunakannya ketika membayar di kasir. Pasti semua orang mengira jika kartu debit yang aku gunakan tidak ada saldonya. Ah... Sebel pokoknya... Malu...!" ujar Ayana dengan menggenggam kuat-kuat kedua tangannya di hadapan Rafael.

Rafael kembali menelan ludahnya melihat kekesalan istrinya. Terlebih istrinya itu seolah mengatakan jika dirinyalah sebagai seorang suami yang telah memblokir kartu debit milik istrinya yang khusus digunakan untuk berbelanja.

"Tapi aku gak pernah memblokir kartu debit maupun kartu kredit mu Sayang. Mungkin mesin EDC nya atau sinyalnya aja yang sedang bermasalah. Atau mungin server nya yang sedang bermasalah," tukas Rafael dengan sungguh-sungguh.

"Bohong!" sahut Ayana dengan cepatnya dan masih menatap tajam pada suaminya.

Rafael menghela nafasnya yang sangat berat. Baginya, kekesalan dan kemarahan istrinya lebih menyulitkan baginya dibandingkan dengan pekerjaan yang sudah menumpuk banyak. Diraihnya kedua tangan istrinya dan menatap dengan lembut pada istrinya itu seraya berkata,

"Aku berani bersumpah Sayang. Aku gak pernah melakukan itu. Lagi pula buat apa aku melakukannya? Bukankah selama ini aku gak pernah melakukan hal itu?"

"Ya mungkin saja agar aku dan anak-anak lebih berhemat lagi," jawab Ayana dengan entengnya.

Merasa kekesalan istrinya semakin besar, Rafael berusaha dengan sangat keras untuk bisa membujuknya. Diraihnya kedua tangan Ayana dan diciumnya. Kemudian dia berkata,

"Ay, jangan ragukan aku. Aku bersumpah gak pernah lakukan itu."

"Lalu, kenapa m-banking dan kartu debit gak bisa digunakan? Bahkan aku mencoba transaksi di mesin ATM pun gak bisa," ujar Ayana dengan sewotnya.

Rafael tetap bersikukuh tidak melakukan apa pun pada rekening istrinya. Dia masih berusaha keras untuk membujuk dan merayu istrinya agar tidak lagi kesal dan marah padanya.

Mereka berdua tidak pernah sungkan memperlihatkan keromantisan mereka di hadapan kedua anak mereka. Bahkan mereka berdua selalu saja mengumbar keromantisan mereka berdua di hadapan semua orang, sehingga membuat orang lain iri melihat keromantisan mereka berdua.

Tiba-tiba mata Adelio terbelalak melihat berita yang beredar di beberapa media sosial miliknya. Kemudian dia berkata,

"Ma, Pa, sepertinya ini memang error dari pusat bank nya deh."

Sontak saja Ayana dan Rafael menoleh ke arah Adelio yang berada tepat di hadapan mereka.

"Apa maksudmu Boy?" tanya Rafael pada putranya, Adelio.

Adelio meletakkan ponselnya di atas meja, tepat di hadapan Ayana dan Rafael seraya berkata,

"Coba Mama sama Papa lihat ini."

Rafael mengambil ponsel milik Adelio dan melihatnya. Ayana pun ikut melihat apa yang ditunjukkan oleh putra mereka.

Mata mereka berdua terbelalak membaca berita tentang bank yang mereka ributkan sejak tadi. Ayana segera mengambil ponselnya dari dalam tasnya dan mencari berita tentang bank tersebut.

Dia menghela nafasnya dan menoleh ke arah suaminya yang duduk di sebelahnya. Kemudian dia berkata,

"Sepertinya Papa memang gak bohong."

Rafael mengalihkan perhatiannya dari layar ponselnya, kini dia menatap istrinya yang sedang tersenyum padanya. Dia pun membalas senyuman istrinya itu dengan senyuman manisnya.

"Wah... Parah... ternyata sudah lebih dari dua belas jam error nya. Lihat ini, kasihan nasabahnya. Mereka lebih kesulitan dari pada Mama. Bahkan ada yang gak bisa makan karena karena gak memiliki uang cash. Masih banyak lagi kesulitan mereka yang lain, bahkan ada yang gak bisa pulang ke rumah yang ada di luar pulau karena uangnya ada di rekening bank itu tadi, sedangkan urusannya sangat mendesak, orang tuanya sedang sakit dan mencarinya. Parah banget gak sih Kak?" tanya Adelia sambil menghadap ke arah Adelio yang dipanggil kakak olehnya.

"Ck! Gimana sih tim IT nya mereka? Kenapa bisa separah ini? Error selama satu jam saja sudah bisa dikatakan parah dan merugikan nasabah, bagaimana bisa ini hingga berjam-jam?" omel Adelio yang terlihat sangat kesal membaca berita tersebut.

Ayana dan Rafael saling menatap. Mereka bingung dengan kekesalan hati dari kedua anak kembar mereka.

"Sudah aku putuskan, Adelio akan menjadi seorang ahli IT hebat yang bisa menangani masalah-masalah seperti ini. Tentunya, aku akan menjadi hecker jenius yang ditakuti oleh semuanya," ujar Adelio dengan sangat yakin dan bersungguh-sungguh.

"Adelia juga sudah memutuskan akan menjadi banker hebat dan tentunya cantik dibandingkan banker yang lain," ujar Adelia dengan sangat yakin dan sungguh-sungguh, tidak mau kalah dari saudara kembarnya.

"Hah?! Kenapa kalian jadi begini? Apa kalian bersungguh-sungguh?" tanya Rafael yang tidak yakin dengan perkataan kedua anak kembarnya.

"Mereka masih labil Pa, biarkan saja mereka punya impian sebanyak mungkin," sahut Ayana sambil meraih gelas minumnya.

Adelio dan Adelia saling menatap. Mereka saling mengangguk dan berkata bersamaan,

"Siapa bilang kami bercanda dan tidak sungguh-sungguh?"

Terpopuler

Comments

Putri Minwa

Putri Minwa

semangat terus thor

2023-08-08

0

lihat semua
Episodes
1 Bab 1 Error
2 Bab 2 Keluarga Luar Biasa
3 Bab 3 Payung Cinta
4 Bab 4 Makan Siang Viral
5 Bab 5 Pemuda Tampan
6 Bab 6 Pacar
7 Bab 7 Jodoh Sejak Orok
8 Bab 8 Minder
9 Bab 9 Tentang Perasaan
10 Bab 10 Orang Tua yang Luar Biasa
11 Bab 11 Sepasang Kekasih
12 Bab 12 Pengantar
13 Bab 13 Antara Motor dan Perasaan
14 Bab 14 Iri dan Cemburu
15 Bab 15 Hinaan
16 Bab 16 Traktiran Balasan
17 Bab 17 Sebuah Kesempatan
18 Bab 18 Trial
19 Bab 19 Ragu
20 Bab 20 Penilaian Diri
21 Bab 21 Kencan Pertama
22 Bab 22 Berkunjung ke rumah
23 Bab 23 Gosip
24 Bab 24 Galau
25 Bab 25 Dinner Mewah Dua Keluarga
26 Bab 26 Perjodohan?
27 Bab 27 Bintang Malam
28 Bab 28 Tentang Perasaan
29 Bab 29 Lupa
30 Bab 30 Tentang Perbedaan
31 Bab 31 Tentang Sebuah Hubungan
32 Bab 32 Hacker
33 Bab 33 Mengenal Lebih Dekat
34 Bab 34 Mengintai
35 Bab 35 Rencana Balas Dendam Intan
36 Bab 36 Rencana Adelia
37 Bab 37 Keinginan Adelia
38 Bab 38 Intan
39 Bab 39 Rencana Balas Dendam Intan
40 Bab 40 Kekhawatiran Arion
41 Bab 41 Amnesia Sesaat
42 Bab 42 Sakit Gigi
43 Bab 43 Kakak Luar Biasa
44 Bab 44 Lagi dan Lagi
45 Bab 45 Kejutan
46 Bab 46 Jawaban
47 Bab 47 Bertemu Lagi
48 Bab 48 Mengatakan Keinginan
49 Bab 49 Kekecewaan
50 Bab 50 Kegalauan Hati Arion
51 Bab 51 Rencana
52 Bab 52 Tentang Sebuah Keputusan
53 Bab 53 Keputusan
54 Bab 53 Curiga
55 Bab 55 Dering Telepon
56 Bab 56 Merencanakan Kembali
57 Bab 57 Demi Mencapai Tujuan
58 Bab 58 Sebuah Rencana
59 Bab 59 Sosialita
60 Bab 60 Beban Pikiran
61 Bab 61 Berkumpulnya Tiga Lelaki Tampan
62 Bab 62 Salah Paham
63 Bab 63 Salah Sangka
64 Bab 64 Malu
65 Bab 65 Tidak Sengaja Mengaku
66 Bab 66 Pasangan Untuk Adelio
67 Bab 67 Dilema
68 Bab 68 Masalah Hati
69 Bab 69 Kedatangan Arion
70 Bab 70 Rindu
71 Bab 71 Janji
72 Bab 72 Ikrar
73 Bab 73 Kecewa
74 Bab 74 Cewek Jutek
75 Bab 75 Pilih Mana?
76 Bab 76 Cemas
77 Bab 77 Introspeksi Diri
78 Bab 78 Kesabaran Fabian
79 Bab 79 Suami Istri
80 Bab 80 Firasat
81 Bab 81 Kecewa
82 Bab 82 Berkenalan
83 Bab 83 Perjodohan
84 Bab 84 Teror
85 Bab 85 Tentang Janji
86 Bab 86 Gosip
87 Bab 87 Ketidakpercayaan Arion
88 Bab 88 Mencari Kebenaran
89 Bab 89 Mengungkap Kebenaran
90 Bab 90 Mengungkap Kebenaran
91 Bab 91 Pembalasan Dendam
92 Bab 92 Fakta
93 Bab 93 Misi
94 Bab 94 Penyergapan
95 Bab 95 Kemarahan Adelio
96 Bab 96 Hukuman Perasaan
97 Bab 97 Mencari Fakta
98 Bab 98 Menguak Masa Lalu
99 Bab 99 Bertemu Musuh
100 Bab 100 Fakta yang Terkuak
101 Bab 101 Ketakutan Adelia
102 Bab 102 Trauma
103 Bab 103 Polisi Tampan dan Banker Cantik
Episodes

Updated 103 Episodes

1
Bab 1 Error
2
Bab 2 Keluarga Luar Biasa
3
Bab 3 Payung Cinta
4
Bab 4 Makan Siang Viral
5
Bab 5 Pemuda Tampan
6
Bab 6 Pacar
7
Bab 7 Jodoh Sejak Orok
8
Bab 8 Minder
9
Bab 9 Tentang Perasaan
10
Bab 10 Orang Tua yang Luar Biasa
11
Bab 11 Sepasang Kekasih
12
Bab 12 Pengantar
13
Bab 13 Antara Motor dan Perasaan
14
Bab 14 Iri dan Cemburu
15
Bab 15 Hinaan
16
Bab 16 Traktiran Balasan
17
Bab 17 Sebuah Kesempatan
18
Bab 18 Trial
19
Bab 19 Ragu
20
Bab 20 Penilaian Diri
21
Bab 21 Kencan Pertama
22
Bab 22 Berkunjung ke rumah
23
Bab 23 Gosip
24
Bab 24 Galau
25
Bab 25 Dinner Mewah Dua Keluarga
26
Bab 26 Perjodohan?
27
Bab 27 Bintang Malam
28
Bab 28 Tentang Perasaan
29
Bab 29 Lupa
30
Bab 30 Tentang Perbedaan
31
Bab 31 Tentang Sebuah Hubungan
32
Bab 32 Hacker
33
Bab 33 Mengenal Lebih Dekat
34
Bab 34 Mengintai
35
Bab 35 Rencana Balas Dendam Intan
36
Bab 36 Rencana Adelia
37
Bab 37 Keinginan Adelia
38
Bab 38 Intan
39
Bab 39 Rencana Balas Dendam Intan
40
Bab 40 Kekhawatiran Arion
41
Bab 41 Amnesia Sesaat
42
Bab 42 Sakit Gigi
43
Bab 43 Kakak Luar Biasa
44
Bab 44 Lagi dan Lagi
45
Bab 45 Kejutan
46
Bab 46 Jawaban
47
Bab 47 Bertemu Lagi
48
Bab 48 Mengatakan Keinginan
49
Bab 49 Kekecewaan
50
Bab 50 Kegalauan Hati Arion
51
Bab 51 Rencana
52
Bab 52 Tentang Sebuah Keputusan
53
Bab 53 Keputusan
54
Bab 53 Curiga
55
Bab 55 Dering Telepon
56
Bab 56 Merencanakan Kembali
57
Bab 57 Demi Mencapai Tujuan
58
Bab 58 Sebuah Rencana
59
Bab 59 Sosialita
60
Bab 60 Beban Pikiran
61
Bab 61 Berkumpulnya Tiga Lelaki Tampan
62
Bab 62 Salah Paham
63
Bab 63 Salah Sangka
64
Bab 64 Malu
65
Bab 65 Tidak Sengaja Mengaku
66
Bab 66 Pasangan Untuk Adelio
67
Bab 67 Dilema
68
Bab 68 Masalah Hati
69
Bab 69 Kedatangan Arion
70
Bab 70 Rindu
71
Bab 71 Janji
72
Bab 72 Ikrar
73
Bab 73 Kecewa
74
Bab 74 Cewek Jutek
75
Bab 75 Pilih Mana?
76
Bab 76 Cemas
77
Bab 77 Introspeksi Diri
78
Bab 78 Kesabaran Fabian
79
Bab 79 Suami Istri
80
Bab 80 Firasat
81
Bab 81 Kecewa
82
Bab 82 Berkenalan
83
Bab 83 Perjodohan
84
Bab 84 Teror
85
Bab 85 Tentang Janji
86
Bab 86 Gosip
87
Bab 87 Ketidakpercayaan Arion
88
Bab 88 Mencari Kebenaran
89
Bab 89 Mengungkap Kebenaran
90
Bab 90 Mengungkap Kebenaran
91
Bab 91 Pembalasan Dendam
92
Bab 92 Fakta
93
Bab 93 Misi
94
Bab 94 Penyergapan
95
Bab 95 Kemarahan Adelio
96
Bab 96 Hukuman Perasaan
97
Bab 97 Mencari Fakta
98
Bab 98 Menguak Masa Lalu
99
Bab 99 Bertemu Musuh
100
Bab 100 Fakta yang Terkuak
101
Bab 101 Ketakutan Adelia
102
Bab 102 Trauma
103
Bab 103 Polisi Tampan dan Banker Cantik

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!