5.5 Terjebak di Hari yang Aneh

Sekolah lagi…sekolah lagi! Elina menghela napasnya. Malas sekali rasanya. Ditambah lagi cara mengajar guru matematika yang membosankan. Membuat Elina jengah. Elina melirik ke samping kiri. Terlihat Raya yang sedang asyik mengoleskan bedak di wajahnya. Lagi-lagi Elina memutar bola matanya. Sungguh, Elina benar-benar jenuh sekarang.

"Bu, izin ke kamar mandi?" ucap Elina tiba-tiba.

"Mau ngapain?" tanya Bu guru.

"Kebelet, Bu," ucap Elina.

"Ya sudah, sana, jangan lama-lama!"

Elina menegakkan badannya. Ia berdiri dan mulai menggerakkan kaki ke luar dari kelas. Sepi. Ya iyalah, kalau mau ramai ya di pasar!

***

Devan terlihat asyik mencorat-coretkan angka di buku tulisnya. Pelajaran fisika. Berhubung sebentar lagi ujian semester, Devan harus belajar lebih giat. Dengan raut wajah serius, Ia mengacungkan jarinya.

"Jadi frekuensinya dua hertz, Pak!" seru Devan.

"Kok bisa? Coba tuliskan di papan," pinta Pak Guru.

Devan berdiri. Melangkahkan kaki menghampiri papan tulis. Di tengah kesunyian kelas, bunyi gesekan spidol itu terdengar nyaring.

--------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Jika periode suatu getaran adalah 1/2 detik. Maka, tentukan frekuensi getarannya.

Diket :

T \= 1/2 sekon

t \= 5 menit \= 5 x 60 \= 300 sekon

Jawab:

a) frekuensi getaran:

f \= 1/T

f \= 1/(0,5)

f \= 2 Hz

---------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Guru itu pun berdiri dan mengoreksi jawaban Devan. Ketika guru itu tengah menjelaskan, tiba-tiba kepala Devan menjadi sakit. Devan memegangi pelipisnya. Terasa pusing sekali.

"Devan, kamu kenapa?" tanya Pak Guru.

"Errghh, tiba-tiba pusing banget, Pak, kepala saya," ucap Devan.

"Ke uks saja sana!" ucap Pak Guru.

"Saya saja yang temenin, Pak," usul Delana.

"Enak saja! Bilang saja mau kabur! Gak usah pakai antar-antaran!" tegas Pak Guru.

"Iya, Pak, lagian saya juga bisa sendiri. Terima kasih, Pak."

Devan melangkahkan kakinya ke luar kelas. Dengan pemandangan ganda, Devan tetap melajukan dirinya. Uks masih sedikit jauh. Kepalanya ia tundukkan. Sakit di kepalanya membuatnya tidak fokus untuk sekadar berjalan.

Di kala Devan tengah menikmati sakit kepalanya, tiba-tiba saja seseorang menabrak bahunya. Membuat keseimbangan tubuh Devan goyah. Devan terjatuh, dengan lutut dan telapak tangan menyentuh dinginnya lantai. Tiba-tiba saja, kepalanya menjadi berpuluh-puluh kali lipat lebih pusing dari sebelumnya.

"Duh, duh, maaf-maaf!" ucap seseorang itu. Ah ternyata itu Elina!

"Astaga, Devan! Hidungmu kenapa?" panik Elina. Devan lantas menggunakan jari telunjuknya untuk mengecek bawah lubang hidungnya itu.

Devan menatap darah di jarinya. Sedetik kemudian, pandangannya membuyar. Semuanya menjadi gelap seketika.

Elina langsung panik saat Devan tiba-tiba pingsan. Elina segera meletakkan kepala Devan di pangkuannya dan menepuk-nepuk pelan pipi Devan agar tersadar. Namun hasilnya nihil. Tiba-tiba saja, terlihat Surya yang baru saja keluar dari kamar mandi. Setelah memastikan resletingnya tertutup, Surya melanjutkan perjalanannya. Dari kejauhan, Surya melihat Elina. Surya lantas berjalan menghampiri Elina.

"Elina?" panggil Surya.

"Surya! Untung ada kamu! Bantuin aku, please!" pekik Elina panik.

"Eh ini kenapa?" tanya Surya.

"Gak tau, tiba-tiba pingsan," jawab Elina.

"Ya udah, kita bawa ke uks yuk, kamu rangkul lengan kanannya, terus aku yang kiri," komando Surya.

Surya dan Elina pun lantas bergegas menuju uks. Beberapa menit kemudian, mereka sampai di uks. Tubuh Devan dibaringkan di ranjang empuk uks, sementara Elina dan Surya pamit kembali ke kelas. Tanpa mereka sadari, sepasang mata mengintai mereka dari kejauhan. Sepasang mata itu kembali meneteskan air mata, namun dihapus kasar oleh telapak tangannya sendiri.

***

"El, ikut aku!"

Raya langsung menarik lengan Elina secara paksa. Surya yang melihat itu, hanya bisa geleng-geleng kepala. Lagian guru matematikanya tadi pamit akan mengikuti seminar kependidikan. Jadi sisa waktu tiga puluh menit hanya akan menjadi jam kosong. Surya tak ingin ambil pusing dengan membuntuti kedua gadis itu.

"Urusan cewek," pikir Surya.

Raya membawa Elina ke balkon sekolah. Karena Raya tahu, balkon sekolah itu selalu sepi. Apalagi saat ini sedang ada KBM pelajaran. Jadi, akan sangat pas apabila Raya membicarakan hal privasi dengan Elina di sini.

"Kamu kenal sama Kak Dev, El? Sejak kapan?" tanya Raya tanpa basa-basi.

"Kak Dev? Gebetan kamu itu? Eh enggak kok. Lagian kamu gak pernah kasih lihat fotonya pun," ungkap Elina.

"Bohong!" geram Raya.

"Beneran, Ray. Aku gak kenal sama Kak Dev," ucap Elina.

"Oh gak kenal ya? Ngakunya gak kenal, tapi nyatanya deket banget. Dikiranya aku gak tahu apa!" marah Raya.

"Aku beneran gak tahu. Aku gak tahu Kak Dev yang mana, Ray!" keluh Elina.

"Gak papa sih kalau gak mau ngaku, lihat aja nanti, siapa yang bakal menang," cetus Raya lantas berlalu meninggalkan Elina.

Elina hanya mematung memandangi punggung Raya. Tiba-tiba dadanya terasa sesak. Satu persatu air mata meluncur mulus dari pelupuk matanya.

Di sisi lain, Raya yang tak sengaja melihat Elina saat menutup pintu balkon tadi, juga merasakan hal yang sama dengan Elina. Raya segera menghapus air matanya lantas bergegas menuju kamar mandi. Air mata kekecewaan itu seakan tak mau berhenti mengaliri hari yang pedih ini.

***

Pelajaran fisika. Elina dan Raya telah kembali ke kelas. Meski tercetak jelas sembab di mata mereka. Keduanya saling membisu. Bahkan Raya yang biasanya hanya menyalin tugas Elina, kini ia berusaha mengerjakannya sendiri tanpa meminta bantuan dari Elina.

Elina melirik Raya sekilas. Raya tengah sibuk melanjutkan corat-coretnya di kertas buku bagian belakang. Dihitungnya perkalian angka-angka yang sukses membuat otaknya menguap. Menyembulkan asap dan membuat rambutnya seperti terbakar. Oke, terlalu berlebihan. Di samping itu, Elina malah cemas memikirkan keadaan Devan. Entah mengapa, cukup membuat otaknya tak bisa berkonsentrasi secara maksimal.

Setelah guru itu hengkang dari kelas, Elina menghela napasnya. Ada banyak hal yang membebani Elina. Ah iya, sampai-sampai ia terlupa untuk menyebarkan undangan ulang tahunnya. Persetanlah, Elina tidak ingin memikirkan hal itu. Percuma saja, tak akan ada hal menyenangkan saat hari itu tiba. Elina bahkan bisa menebaknya. Kedua orangtuanya pun tak akan peduli. Hanya sekadar menyiapkan pesta, namun tak bergairah untuk merayakan pestanya.

Percuma saja. Elina tidak butuh itu. Elina tidak butuh punya harta banyak-banyak. Elina tidak butuh pesta ulang tahun yang sebesar dan semewah pesta pernikahan. Yang Elina butuhkan hanya satu: kasih sayang melimpah yang diberikan orangtuanya setulus hati. Ya, hanya itu. Elina hanya butuh diperhatikan. Elina butuh ditemani. Elina butuh…dimanja.

Elina tidak seperti anak kebanyakan yang lebih suka curcol tentang masalahnya ke banyak orang. Elina bahkan seperti terlalu menutup diri. Elina ingin menyelesaikan masalahnya sendiri, tanpa seorang pun tahu. Elina tidak ingin mereka tahu betapa rapuhnya ia.

***

Raya memasukkan penanya ke kotak pensil cepat-cepat. Beberapa bukunya yang masih tersisa di meja pun, ia masukkan ke dalam tas secara asal. Elina mengernyitkan dahinya. Sahabatnya begitu aneh hari ini, apakah Raya benar-benar marah kepadanya? Elina bahkan tak pernah melihat Raya seperti ini sebelumnya.

Setelah pelajaran terakhir resmi ditutup, Raya lantas cepat-cepat menyambar tangan guru itu. Diciumnya tangan guru bahasa indonesianya itu. Sementara Elina masih menatapi kepergian Raya. Bocah itu terlihat sangat aneh.

Apakah dia beneran Raya? Apakah Raya benar-benar mengira Elina menikungnya? Memangnya siapa sih "Kak Dev" yang dimaksud Raya itu?

Elina segera menghela napasnya. Batinnya sungguh bergejolak. Sedetik kemudian, ia lantas bangkit dan segera melangkahkan kaki untuk mencium tangan guru itu. Menyudahi lamunan yang semakin lama semakin menyakiti.

Episodes
1 1.1 Awal dari Segalanya
2 2.2 Pertemuan Kita
3 3.3 Mulai Dekat
4 4.4 Semakin Mengenalmu
5 5.5 Terjebak di Hari yang Aneh
6 6.6 What's Wrong
7 7.7 Salah Paham
8 8.8 Awal Kehancuran
9 9.9 Ketika Gunting Dibungkus Indah dengan Pita
10 10 Rencana Jahat?
11 11 Perjodohan Absurd
12 12. Perjodohan Absurd 2
13 13. Cinta Monyet?
14 14. Teror Misterius
15 15. Kebohongan yang Menghancurkan
16 16. Harus Ditinggalkan
17 17. Jangan Baper Please!
18 18. Cinta Begitu Rumit
19 19. Sulit
20 20. Hal yang Tidak Terduga
21 21. Penasihat Terbaik
22 22. Pengakuan
23 23. Bersatu
24 (WAJIB DIBACA) Pengumuman penting
25 24. Realita yang Buruk (Season 2)
26 25. Insecure
27 26. Membujuk Hati Batu
28 27. Delana Beraksi
29 28. Bau Bau Pelakor
30 29. Merasa Terbohongi
31 30. Ketika Anak Rewel
32 31-32 Menggemaskan Sekali
33 33. Mencari Formula
34 34. Berjelajah Mencari Formula
35 35. Perhatian yang Dimanfaatkan
36 36. Takut Kehilangan
37 37. Diteror Pelakor
38 38. Pasukan Pasukan Jahat Berkumpul
39 39. Reuni Dadakan
40 40. Obrolan Singkat
41 41. Salah Paham
42 42. Kepercayaan yang Runtuh
43 43. Di Ambang Kehancuran
44 44. Permasalahan Beruntun
45 45. Perdebatan dengan Orangtua
46 46. Ketika Kejahatan Lebih Berkuasa
47 47. Delana Berubah Aneh
48 48. Kata Kata Perpisahan
49 49. Rumah Penuh Kenangan
50 50. Bukti Kejahatan yang Tertahan
51 51. Setuju Bercerai
52 52. Takut Bertemu
53 53. Misi Membuat Mama Percaya
54 54. Nyaris Terungkap
55 55. Saling Menjatuhkan
56 56. Terjebak
57 57. Menyadari Sesuatu
58 58. Apa yang Terjadi?
59 59. Kehamilan yang Tidak Terduga
60 60. Menyebarluaskan
61 61. Membujuk Surya
62 62. Penculikan Dimulai
63 63. Sindikat Penculikan
64 64. Bukti yang Telah Hancur
65 65. Planning
66 66. Flashback 1
67 67. Flashback 2
68 68. Menemukan Bukti
69 69. Gagal Cerai
70 70. Pelakor Muncul Lagi
71 71. Pergi ke Taman Kuliner
72 72. Dugaan Pelakor
73 73. Muak
74 74. Tertangkapnya Bukti Kejahatan
75 75. Kehilangan Anak
76 76. Saling Bertukar Bukti
77 77. Merangkai Rencana
78 78. Menyebarluaskan Bukti
79 79. Meragukan
80 80. Mengakui Perasaan
81 81. Menyadari Kesalahan
82 82. Terpesona
83 83. Resepsi Mark dan Alice
84 84. Merekam Bukti Kejahatan
85 85. Meminta Restu
86 86. Ke Bali
87 87. Kenangan yang Terulang
88 88. Rindu Seseorang
89 89. Romansa Sunset
90 90. Perlahan Terbongkar
91 91. Hal yang Mengejutkan
92 92. Menuntut Penjelasan
93 93. Pengakuan Disa
94 94. Berakhirnya Perseteruan
95 95. Konsekuensi yang Tidak Terduga
96 96. Perihal Menyakitkan
97 97. Menemukan Flashdisk
98 98. Flahsdisk Penuh Rahasia
99 99. Fake Friend
100 100. Kenyataan yang Menyakitkan
101 101. Menemukan Pelakunya
102 102. Menerima Hukuman
103 103. Merencanakan Penjebakan
104 104. Bukti yang Kuat
105 105. Buku Diary?
106 106. Buku Petunjuk dari Lisa
107 107. Ucapan Bersituasi Sama
108 108. Rekapan Kejahatan
109 109. Saatnya Beraksi
110 110. Berhasil Tertangkap
111 111. Menghadapi Perselisihan
112 112. Mendadak Romantis
113 113. Mengungkap Rahasia
114 114. Pembalasan dari Disa
115 115. Hadiah Terindah
116 116. Terungkap Semuanya
117 117. Telanjur Kecewa
118 118. Keputusan Terberat
119 119. Pergi Terlalu Jauh
120 120. Surat dari Elina
121 121. Keluarga Baru
122 Mengenang Adorable Friendship
123 122. Kembali ke Masa Itu
124 122. Melindungi Perasaan
125 123. Awal dari Bencana Terjadi
126 124. Pertemuan Singkat
127 125. Bertemu Gadis Aneh
128 126. Mulai Bersaing
129 127. Bertemu Lagi
130 128. Sahabat
131 129. Takut
132 130. Gadis Itu Lagi
133 131. Tentang Rumor
134 132. Cemilan
135 133. Mencari Tahu
136 134. Permintaan Devan
137 135. TIME ZONE VS TIME LOVE
138 136. Kenyataan yang Pahit
139 137. Saling Menguatkan
140 138. Menyetujui
141 139. Dia Dalangnya
142 140. Kembali Bertemu Gadis Aneh
143 141. Sebuah Alasan
144 142. Menjadi Kuat
145 143. Selangkah Lebih Dekat
146 144. Pertemuan Pertama Kita
147 145. Berbagi Perasaan
148 146. Memandang Lebih Luas
149 147. Tak Tik Jitu
150 148. Berita Mengejutkan
151 149. Dua Pihak yang Membingungkan
152 150. Rambut Ungu
153 151. Rencana Terselubung
154 152. Rekaman?
155 153. Awal Pertemuan Delana dan Disa
156 154. Partner Baru
157 155. Kelompok Detektif Dadakan
158 156. Sebuah Alasan
159 157. Strategi Selanjutnya
160 158. Nomor Misterius
161 159. Pasukan Tim yang Rewel
162 160. Hati yang Ragu
163 161. Perpustakaan dan Kisah Kita
164 162. Berterima Kasih
165 163. Akankah Dia Tahu?
166 164. Ketahuan
167 165. Penyakit Serius?
168 166. Sisi Lain Surya
169 167. Tentang Rasa Saling Percaya
170 168. Buku Diary Disa
171 169. Awal Pertemuan Devan dan Raya
172 170. Baikan
173 171. Kamu Datang!
174 172. Senja dan Cerita Kita
175 173. Tentang Hati yang Sesak
176 174. Teguran Keras
177 175. Dejavu
178 176. Khawatir
179 177. Bermanja Sehari
180 178. Terlupakan
181 179. Berdekatan Denganmu
182 180. Kamu Bersamanya Lagi
183 181. Sebuah Sisi Lain
184 182. Ingatan Masa itu
185 183. Hati yang Terluka
186 184. Patah Dua Kali
187 185. Lelehan Es Krim VS Lelehan Hati
188 186. Tentang Kamu
189 187. Apa Alasannya?
190 188. Tentang Sebuah Video
191 189. Alter Bertindak
192 190. Ternyata Disa
193 191. Praktikum Penumbuh Keakraban
194 192. Ledakan Perasaan
195 193. Jadwal yang Bentrok
196 194. Terasa Menyakitkan
197 195. Bersamamu, Aku Tenang
198 196. Sebab Lain
199 197. Saling Menjelaskan
200 198. Janji Kita
201 199. Lipatan Kertas Pemancar Isi Hati
202 200. Makna Sebuah Persahabatan
203 201. Mengetahui Sesuatu
204 202. Maaf
205 203. Sulit Dijelaskan
206 204. Ternyata Dia
207 205. Merasa Bersalah
208 206. Disa Berulah Lagi
209 207. Hari yang Kacau
210 208. Pilihan Terburuk
211 209. Tidak Tertebak
212 210. Sisi Lain Rey
213 211. Masa-masa yang Sulit
214 212. Teringat Kembali
215 213. Sebuah Akhir dari Seorang Lisa
216 214. Berita Mengejutkan
217 215. Curahan Hati Delana
218 216. Rencana yang Kacau
219 217. Seandainya Waktu Bisa Diputar Kembali
220 218. Tentang Egi
221 219. Berusaha Meluruskan Masalah
222 220. Mengungkap Hal yang Benar
223 221. Akhir dari Persahabatan Kita?
224 222. Tentang Kecewa
225 223. Berusaha Menyelesaikan
226 224. Teringat Kembali
227 225. Awal Keretakan Pertemanan Kita
228 226. Merasa Terlindungi
229 227. Saling Instrospeksi Diri
230 228. Fakta yang Mengecewakan
231 229. Sahabat yang Baik
232 230. Persahabatan yang Indah
233 231. Misi yang Direncanakan
234 PENGUMUMAN
Episodes

Updated 234 Episodes

1
1.1 Awal dari Segalanya
2
2.2 Pertemuan Kita
3
3.3 Mulai Dekat
4
4.4 Semakin Mengenalmu
5
5.5 Terjebak di Hari yang Aneh
6
6.6 What's Wrong
7
7.7 Salah Paham
8
8.8 Awal Kehancuran
9
9.9 Ketika Gunting Dibungkus Indah dengan Pita
10
10 Rencana Jahat?
11
11 Perjodohan Absurd
12
12. Perjodohan Absurd 2
13
13. Cinta Monyet?
14
14. Teror Misterius
15
15. Kebohongan yang Menghancurkan
16
16. Harus Ditinggalkan
17
17. Jangan Baper Please!
18
18. Cinta Begitu Rumit
19
19. Sulit
20
20. Hal yang Tidak Terduga
21
21. Penasihat Terbaik
22
22. Pengakuan
23
23. Bersatu
24
(WAJIB DIBACA) Pengumuman penting
25
24. Realita yang Buruk (Season 2)
26
25. Insecure
27
26. Membujuk Hati Batu
28
27. Delana Beraksi
29
28. Bau Bau Pelakor
30
29. Merasa Terbohongi
31
30. Ketika Anak Rewel
32
31-32 Menggemaskan Sekali
33
33. Mencari Formula
34
34. Berjelajah Mencari Formula
35
35. Perhatian yang Dimanfaatkan
36
36. Takut Kehilangan
37
37. Diteror Pelakor
38
38. Pasukan Pasukan Jahat Berkumpul
39
39. Reuni Dadakan
40
40. Obrolan Singkat
41
41. Salah Paham
42
42. Kepercayaan yang Runtuh
43
43. Di Ambang Kehancuran
44
44. Permasalahan Beruntun
45
45. Perdebatan dengan Orangtua
46
46. Ketika Kejahatan Lebih Berkuasa
47
47. Delana Berubah Aneh
48
48. Kata Kata Perpisahan
49
49. Rumah Penuh Kenangan
50
50. Bukti Kejahatan yang Tertahan
51
51. Setuju Bercerai
52
52. Takut Bertemu
53
53. Misi Membuat Mama Percaya
54
54. Nyaris Terungkap
55
55. Saling Menjatuhkan
56
56. Terjebak
57
57. Menyadari Sesuatu
58
58. Apa yang Terjadi?
59
59. Kehamilan yang Tidak Terduga
60
60. Menyebarluaskan
61
61. Membujuk Surya
62
62. Penculikan Dimulai
63
63. Sindikat Penculikan
64
64. Bukti yang Telah Hancur
65
65. Planning
66
66. Flashback 1
67
67. Flashback 2
68
68. Menemukan Bukti
69
69. Gagal Cerai
70
70. Pelakor Muncul Lagi
71
71. Pergi ke Taman Kuliner
72
72. Dugaan Pelakor
73
73. Muak
74
74. Tertangkapnya Bukti Kejahatan
75
75. Kehilangan Anak
76
76. Saling Bertukar Bukti
77
77. Merangkai Rencana
78
78. Menyebarluaskan Bukti
79
79. Meragukan
80
80. Mengakui Perasaan
81
81. Menyadari Kesalahan
82
82. Terpesona
83
83. Resepsi Mark dan Alice
84
84. Merekam Bukti Kejahatan
85
85. Meminta Restu
86
86. Ke Bali
87
87. Kenangan yang Terulang
88
88. Rindu Seseorang
89
89. Romansa Sunset
90
90. Perlahan Terbongkar
91
91. Hal yang Mengejutkan
92
92. Menuntut Penjelasan
93
93. Pengakuan Disa
94
94. Berakhirnya Perseteruan
95
95. Konsekuensi yang Tidak Terduga
96
96. Perihal Menyakitkan
97
97. Menemukan Flashdisk
98
98. Flahsdisk Penuh Rahasia
99
99. Fake Friend
100
100. Kenyataan yang Menyakitkan
101
101. Menemukan Pelakunya
102
102. Menerima Hukuman
103
103. Merencanakan Penjebakan
104
104. Bukti yang Kuat
105
105. Buku Diary?
106
106. Buku Petunjuk dari Lisa
107
107. Ucapan Bersituasi Sama
108
108. Rekapan Kejahatan
109
109. Saatnya Beraksi
110
110. Berhasil Tertangkap
111
111. Menghadapi Perselisihan
112
112. Mendadak Romantis
113
113. Mengungkap Rahasia
114
114. Pembalasan dari Disa
115
115. Hadiah Terindah
116
116. Terungkap Semuanya
117
117. Telanjur Kecewa
118
118. Keputusan Terberat
119
119. Pergi Terlalu Jauh
120
120. Surat dari Elina
121
121. Keluarga Baru
122
Mengenang Adorable Friendship
123
122. Kembali ke Masa Itu
124
122. Melindungi Perasaan
125
123. Awal dari Bencana Terjadi
126
124. Pertemuan Singkat
127
125. Bertemu Gadis Aneh
128
126. Mulai Bersaing
129
127. Bertemu Lagi
130
128. Sahabat
131
129. Takut
132
130. Gadis Itu Lagi
133
131. Tentang Rumor
134
132. Cemilan
135
133. Mencari Tahu
136
134. Permintaan Devan
137
135. TIME ZONE VS TIME LOVE
138
136. Kenyataan yang Pahit
139
137. Saling Menguatkan
140
138. Menyetujui
141
139. Dia Dalangnya
142
140. Kembali Bertemu Gadis Aneh
143
141. Sebuah Alasan
144
142. Menjadi Kuat
145
143. Selangkah Lebih Dekat
146
144. Pertemuan Pertama Kita
147
145. Berbagi Perasaan
148
146. Memandang Lebih Luas
149
147. Tak Tik Jitu
150
148. Berita Mengejutkan
151
149. Dua Pihak yang Membingungkan
152
150. Rambut Ungu
153
151. Rencana Terselubung
154
152. Rekaman?
155
153. Awal Pertemuan Delana dan Disa
156
154. Partner Baru
157
155. Kelompok Detektif Dadakan
158
156. Sebuah Alasan
159
157. Strategi Selanjutnya
160
158. Nomor Misterius
161
159. Pasukan Tim yang Rewel
162
160. Hati yang Ragu
163
161. Perpustakaan dan Kisah Kita
164
162. Berterima Kasih
165
163. Akankah Dia Tahu?
166
164. Ketahuan
167
165. Penyakit Serius?
168
166. Sisi Lain Surya
169
167. Tentang Rasa Saling Percaya
170
168. Buku Diary Disa
171
169. Awal Pertemuan Devan dan Raya
172
170. Baikan
173
171. Kamu Datang!
174
172. Senja dan Cerita Kita
175
173. Tentang Hati yang Sesak
176
174. Teguran Keras
177
175. Dejavu
178
176. Khawatir
179
177. Bermanja Sehari
180
178. Terlupakan
181
179. Berdekatan Denganmu
182
180. Kamu Bersamanya Lagi
183
181. Sebuah Sisi Lain
184
182. Ingatan Masa itu
185
183. Hati yang Terluka
186
184. Patah Dua Kali
187
185. Lelehan Es Krim VS Lelehan Hati
188
186. Tentang Kamu
189
187. Apa Alasannya?
190
188. Tentang Sebuah Video
191
189. Alter Bertindak
192
190. Ternyata Disa
193
191. Praktikum Penumbuh Keakraban
194
192. Ledakan Perasaan
195
193. Jadwal yang Bentrok
196
194. Terasa Menyakitkan
197
195. Bersamamu, Aku Tenang
198
196. Sebab Lain
199
197. Saling Menjelaskan
200
198. Janji Kita
201
199. Lipatan Kertas Pemancar Isi Hati
202
200. Makna Sebuah Persahabatan
203
201. Mengetahui Sesuatu
204
202. Maaf
205
203. Sulit Dijelaskan
206
204. Ternyata Dia
207
205. Merasa Bersalah
208
206. Disa Berulah Lagi
209
207. Hari yang Kacau
210
208. Pilihan Terburuk
211
209. Tidak Tertebak
212
210. Sisi Lain Rey
213
211. Masa-masa yang Sulit
214
212. Teringat Kembali
215
213. Sebuah Akhir dari Seorang Lisa
216
214. Berita Mengejutkan
217
215. Curahan Hati Delana
218
216. Rencana yang Kacau
219
217. Seandainya Waktu Bisa Diputar Kembali
220
218. Tentang Egi
221
219. Berusaha Meluruskan Masalah
222
220. Mengungkap Hal yang Benar
223
221. Akhir dari Persahabatan Kita?
224
222. Tentang Kecewa
225
223. Berusaha Menyelesaikan
226
224. Teringat Kembali
227
225. Awal Keretakan Pertemanan Kita
228
226. Merasa Terlindungi
229
227. Saling Instrospeksi Diri
230
228. Fakta yang Mengecewakan
231
229. Sahabat yang Baik
232
230. Persahabatan yang Indah
233
231. Misi yang Direncanakan
234
PENGUMUMAN

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!