3.3 Mulai Dekat

Jam pelajaran mata pelajaran matematika telah usai. Bu Sari, guru matematika itu berdehem. Menghentikan semarak kegaduhan para penghuni kelas.

"Elina, kamu mau gak ikut olimpiade matematika? Nanti kalau mau saya ikutkan kamu seleksi ya," ucap Bu Sari memecah keheningan kelas.

Elina terperangah, "Kok saya, Bu?"

"Ya masa Raya, mana bisa dia. Saya percaya sama kamu, El!" ungkap Bu Sari antusias.

"Bu Sari nyebelin ih! Raya bisa kok matematika!" pekik Raya tidak terima.

"Hilih, kamu enam tambah lima aja mikir jawabannya lama banget," cibir Bu Sari. Raya seketika mengerucutkan bibirnya.

"Saya akan kabari kamu selanjutnya," pinta Bu Sari.

"I…iya baik, Bu!" ucap Elina gugup.

Elina menghela napasnya. Ia mengecek jam di tangannya. Sebentar lagi memasuki jam istirahat. Cacing di perutnya sudah mulai memberontak. Elina melirikkan pandangannya ke Raya. Raya sedang asyik menyetubuhkan kepalanya ke meja.

"Kantin yuk, Ray!" ajak Elina.

"Males ah," jawab Raya tak bertenaga.

"Kenapa sih? Lesu amat?" tanya Elina. Raya menghela napasnya.

"Itu, Kak Dev cuek amat sama aku. Kayaknya dia emang gak tertarik deh sama aku."

"Kak Dev? Siapa sih?" tanya Elina.

"Gebetan aku. Dia kakak kelasku waktu SMP, El. Dulu aku sama dia sama-sama osis. Dia ketua dan aku sekretarisnya. Tetapi sekarang…aku ngerasa dia jadi agak cuek sekarang. Kira-kira kenapa ya?" tanya Raya.

"Punya pacar kali hahaha!" tebak Elina jail.

"Ih Elina nyebelin!" pekik Raya mendramatisir. Sementara Elina hanya menanggapinya dengan tertawa.

"Ayuklah kantin," ucap Elina seraya menarik tangan Raya. Raya pun akhirnya pasrah ditarik paksa sampai ke kantin.

Sesampainya di kantin, Elina memesan makanan yang sama dengan Raya: mie ayam bakso. Makanan di kantin memang enak-enak dan yang paling penting sehat, higienis juga. Saat tengah duduk, sekilas ia melihat cowok yang waktu itu memboncengnya.

"El, kira-kira aku harus gimana?" tanya Raya. Elina balik menatap Raya.

"Ya kalau emang beneran sayang ya diperjuangin. Kalau berhenti di tengah jalan, memangnya kamu mau perjuanganmu sia-sia?" cetus Elina. Raya berpikir sejenak.

"Tapi kalau aku ditolak gimana?" tanya Raya.

"Eh ya kamu berjuang terus saja sampai diterima hihihi," cetus Elina asal.

Raya pun mengangguk mengerti. Elina mungkin tak pernah tahu, apakah sarannya itu akan berdampak baik atau malah buruk untuk kedepannya.

***

Di sisi lain, Bu Sari meminta seseorang untuk menemuinya di kantor guru. Hingga datanglah seorang cowok untuk menghadap Bu Sari. Bu Sari dan cowok itu saling bertatapan.

"Saya izin minta waktumu sebentar boleh?" tanya Bu Sari.

"Untuk apa, Bu?" tanya cowok itu.

"Tolong ajari dia, dia akan mewakili sekolah untuk olimpiade matematika. Berhubung kamu mengundurkan diri, terpaksa saya mencari pengganti kamu. Saya yakin bahwa anak itu akan sama cerdasnya seperti kamu."

Bu Sari menatap harap kepada cowok itu. Cowok itu tampak berpikir sejenak lantas menganggukkan kepalanya beberapa menit kemudian.

"Baik, Bu, kapan?" tanya cowok itu.

"Nanti sepulang sekolah. Silakan temui dia di perpustakaan," cetus Bu Sari. Cowok itu mengangguk.

"Baik, Bu, nanti saya akan ke sana," ucap cowok itu, "kalau begitu, apakah saya boleh permisi?"

"Ya, silakan. Terima kasih ya, Nak!" ujar Bu Sari.

"Sama-sama, Bu," jawab cowok itu.

"Ini nomor whatssapp-nya Elina, silakan kamu diskusikan dengan dia ya untuk belajarnya," ujar Bu Sari sembari mencatat sebuah nomor dari ponselnya ke kertas dan memberikannya kepada cowok itu.

"Baik, Bu, saya permisi." Cowok itu membungkuk lantas berlalu pergi. Bu Sari mengulas senyumnya.

"Pasti berhasil!" gumam Bu Sari kemudian.

Sesampainya di kelas, cowok itu lantas mengambil ponselnya dari dalam tas. Dimasukkannya nomor telepon yang diberikan Bu Sari ke dalam kontaknya.

Ruang chat whatsapp:

 

Devan: [Kamu Elina kan?]

Elina: [Iya, siapa ya?]

Devan: [Bu Sari bilang kita harus belajar bareng]

 

Elina: [Serius? Kapan?]

Devan: [Sepulang sekolah]

Elina: [Dimana?]

Devan: [Perpus]

Elina: [Oke]

Devan: [Save ya]

Elina: [Oke]

Elina: [Siapa namanya?]

Elina: [Biar kusave]

Devan: [Devan]

Elina: [Kelas?]

Devan: [XI-2]

Elina: [Oke]

Cowok itu menarik senyumnya ketika melihat foto profil Elina. Sampai tiba-tiba sesosok cowok menghampiri cowok itu dan mengagetkannya.

"Woy, senyam-senyum aja lo, Dev!"

Cowok itu merengut. Ia memandang cowok yang mengagetkannya tadi dengan tatapan membunuh.

"Lo kalau gak ngagetin bisa gak? Kalau gue mati mendadak karena jantungan gimana?" keluh cowok yang dipanggil "Dev" itu.

"Alah gak dikagetin juga nanti mati sendiri."

Keduanya saling menatap tajam seakan bilang, "diem lo,ngoceh lagi bakal gue bunuh!" dan "gue gak takut!"

TENG! TENG! TENG!

Suara bel tanda pulang sekolah mengakhiri semua materi pembelajaran untuk hari ini. Kedua cowok itu pun menghela napas lega. Kegabutan akibat jam kosong tadi akhirnya usai juga. Kini di benak seluruh murid hanyalah pulang dan pulang.

"Gue cabut duluan ke perpus! Lo pergi aja gak usah ngintilin gue!"

"Yeee gue juga pengen balik, geer banget lo, Dev. Males banget jadi buntut b4bi!"

"Yee bangs*t lo malah ngatain gue b4bi! Udah ah gue mau ke perpus biar pinter gak kayak lo, Del, lo pergi aja sana jangan ngintilin gue mulu hush hush!" usir cowok itu kepada temannya yang ternyata bernama Delana.

"Ya udahlah, yang manusia ngalah aja!" ujar Delana lantas berlari meninggalkan kelas sebelum semua bangku dilayangkan ke arahnya.

Delana, anak kelas XI-2 yang pecicilannya tingkat dewa. Memiliki hobby bikin rusuh dan memancing keributan. Tipe bad boy yang memiliki wajah yang untungnya ganteng. Bikin cewek klepek-klepek, kecuali cewek yang memiliki tingkat keimanan tinggi. Gagah dan seksi abis pastinya.

****

Elina mendudukkan diri di perpus. Masih sepi dan kosong. Hanya ada dua penjaga perpus berbeda gender yang setia menemani Elina. Ceileh setia.

KRIET! TAP! TAP! TAP!

Suara pintu berdecit. Kemudian, terdengarlah suara langkah kaki. Elina yang duduk membelakangi pintu pun menoleh. Seorang cowok tampan datang menghampirinya. Cowok itu menampilkan senyum manisnya khusus untuk Elina.

"Elina ya?" tanya cowok itu.

"Ah i-iya! Ka-kamu?" tanya Elina gugup. Cowok itu tersenyum kembali.

"Aku Devan, kita jadi sering kebetulan ketemu gini ya." Cowok itu terkekeh.

"I-iya. By the way, ini uang yang aku pinjam pas di bengkel, aku balikin," ucap Elina sembari merogoh selembar uang seratus ribuan di tasnya.

"No…No…gak usah. Santai aja kali!" Cowok itu menepis pelan lengan Elina.

"Ih gak enak sama kamunya," seru Elina.

"Gak papa, sesama teman kan harus saling membantu," ujar cowok bernama Devan itu.

"Te-teman?" tanya Elina ragu. Cowok itu tersenyum tipis sembari menganggukkan kepalanya.

"Mulai belajar yuk," ajak Devan. Elina mengangguk lantas mengeluarkan beberapa soal matematika yang tadi diberikan Bu Sari.

"Ini, Kak!" Elina memberikan kertas itu kepada Devan.

"Panggil Devan aja biar kelihatan lebih akrab," ucap Devan.

"Tapi gak enaklah," protes Elina.

"Apanya yang gak enak coba? Kan gak dimakan, kok bisa gak enak?" Devan tertawa garing.

"I-iya, Dev! Mulai yuk!" ajak Elina canggung.

Devan dan Elina pun memulai membahas materi untuk olimpiade. Tanpa mereka sadari, ada sepasang mata yang mengintai mereka berdua dari balik rak buku. Diam-diam sepasang mata itu meneteskan air matanya. Tercetak jelas raut kecewa di wajahnya.

Episodes
1 1.1 Awal dari Segalanya
2 2.2 Pertemuan Kita
3 3.3 Mulai Dekat
4 4.4 Semakin Mengenalmu
5 5.5 Terjebak di Hari yang Aneh
6 6.6 What's Wrong
7 7.7 Salah Paham
8 8.8 Awal Kehancuran
9 9.9 Ketika Gunting Dibungkus Indah dengan Pita
10 10 Rencana Jahat?
11 11 Perjodohan Absurd
12 12. Perjodohan Absurd 2
13 13. Cinta Monyet?
14 14. Teror Misterius
15 15. Kebohongan yang Menghancurkan
16 16. Harus Ditinggalkan
17 17. Jangan Baper Please!
18 18. Cinta Begitu Rumit
19 19. Sulit
20 20. Hal yang Tidak Terduga
21 21. Penasihat Terbaik
22 22. Pengakuan
23 23. Bersatu
24 (WAJIB DIBACA) Pengumuman penting
25 24. Realita yang Buruk (Season 2)
26 25. Insecure
27 26. Membujuk Hati Batu
28 27. Delana Beraksi
29 28. Bau Bau Pelakor
30 29. Merasa Terbohongi
31 30. Ketika Anak Rewel
32 31-32 Menggemaskan Sekali
33 33. Mencari Formula
34 34. Berjelajah Mencari Formula
35 35. Perhatian yang Dimanfaatkan
36 36. Takut Kehilangan
37 37. Diteror Pelakor
38 38. Pasukan Pasukan Jahat Berkumpul
39 39. Reuni Dadakan
40 40. Obrolan Singkat
41 41. Salah Paham
42 42. Kepercayaan yang Runtuh
43 43. Di Ambang Kehancuran
44 44. Permasalahan Beruntun
45 45. Perdebatan dengan Orangtua
46 46. Ketika Kejahatan Lebih Berkuasa
47 47. Delana Berubah Aneh
48 48. Kata Kata Perpisahan
49 49. Rumah Penuh Kenangan
50 50. Bukti Kejahatan yang Tertahan
51 51. Setuju Bercerai
52 52. Takut Bertemu
53 53. Misi Membuat Mama Percaya
54 54. Nyaris Terungkap
55 55. Saling Menjatuhkan
56 56. Terjebak
57 57. Menyadari Sesuatu
58 58. Apa yang Terjadi?
59 59. Kehamilan yang Tidak Terduga
60 60. Menyebarluaskan
61 61. Membujuk Surya
62 62. Penculikan Dimulai
63 63. Sindikat Penculikan
64 64. Bukti yang Telah Hancur
65 65. Planning
66 66. Flashback 1
67 67. Flashback 2
68 68. Menemukan Bukti
69 69. Gagal Cerai
70 70. Pelakor Muncul Lagi
71 71. Pergi ke Taman Kuliner
72 72. Dugaan Pelakor
73 73. Muak
74 74. Tertangkapnya Bukti Kejahatan
75 75. Kehilangan Anak
76 76. Saling Bertukar Bukti
77 77. Merangkai Rencana
78 78. Menyebarluaskan Bukti
79 79. Meragukan
80 80. Mengakui Perasaan
81 81. Menyadari Kesalahan
82 82. Terpesona
83 83. Resepsi Mark dan Alice
84 84. Merekam Bukti Kejahatan
85 85. Meminta Restu
86 86. Ke Bali
87 87. Kenangan yang Terulang
88 88. Rindu Seseorang
89 89. Romansa Sunset
90 90. Perlahan Terbongkar
91 91. Hal yang Mengejutkan
92 92. Menuntut Penjelasan
93 93. Pengakuan Disa
94 94. Berakhirnya Perseteruan
95 95. Konsekuensi yang Tidak Terduga
96 96. Perihal Menyakitkan
97 97. Menemukan Flashdisk
98 98. Flahsdisk Penuh Rahasia
99 99. Fake Friend
100 100. Kenyataan yang Menyakitkan
101 101. Menemukan Pelakunya
102 102. Menerima Hukuman
103 103. Merencanakan Penjebakan
104 104. Bukti yang Kuat
105 105. Buku Diary?
106 106. Buku Petunjuk dari Lisa
107 107. Ucapan Bersituasi Sama
108 108. Rekapan Kejahatan
109 109. Saatnya Beraksi
110 110. Berhasil Tertangkap
111 111. Menghadapi Perselisihan
112 112. Mendadak Romantis
113 113. Mengungkap Rahasia
114 114. Pembalasan dari Disa
115 115. Hadiah Terindah
116 116. Terungkap Semuanya
117 117. Telanjur Kecewa
118 118. Keputusan Terberat
119 119. Pergi Terlalu Jauh
120 120. Surat dari Elina
121 121. Keluarga Baru
122 Mengenang Adorable Friendship
123 122. Kembali ke Masa Itu
124 122. Melindungi Perasaan
125 123. Awal dari Bencana Terjadi
126 124. Pertemuan Singkat
127 125. Bertemu Gadis Aneh
128 126. Mulai Bersaing
129 127. Bertemu Lagi
130 128. Sahabat
131 129. Takut
132 130. Gadis Itu Lagi
133 131. Tentang Rumor
134 132. Cemilan
135 133. Mencari Tahu
136 134. Permintaan Devan
137 135. TIME ZONE VS TIME LOVE
138 136. Kenyataan yang Pahit
139 137. Saling Menguatkan
140 138. Menyetujui
141 139. Dia Dalangnya
142 140. Kembali Bertemu Gadis Aneh
143 141. Sebuah Alasan
144 142. Menjadi Kuat
145 143. Selangkah Lebih Dekat
146 144. Pertemuan Pertama Kita
147 145. Berbagi Perasaan
148 146. Memandang Lebih Luas
149 147. Tak Tik Jitu
150 148. Berita Mengejutkan
151 149. Dua Pihak yang Membingungkan
152 150. Rambut Ungu
153 151. Rencana Terselubung
154 152. Rekaman?
155 153. Awal Pertemuan Delana dan Disa
156 154. Partner Baru
157 155. Kelompok Detektif Dadakan
158 156. Sebuah Alasan
159 157. Strategi Selanjutnya
160 158. Nomor Misterius
161 159. Pasukan Tim yang Rewel
162 160. Hati yang Ragu
163 161. Perpustakaan dan Kisah Kita
164 162. Berterima Kasih
165 163. Akankah Dia Tahu?
166 164. Ketahuan
167 165. Penyakit Serius?
168 166. Sisi Lain Surya
169 167. Tentang Rasa Saling Percaya
170 168. Buku Diary Disa
171 169. Awal Pertemuan Devan dan Raya
172 170. Baikan
173 171. Kamu Datang!
174 172. Senja dan Cerita Kita
175 173. Tentang Hati yang Sesak
176 174. Teguran Keras
177 175. Dejavu
178 176. Khawatir
179 177. Bermanja Sehari
180 178. Terlupakan
181 179. Berdekatan Denganmu
182 180. Kamu Bersamanya Lagi
183 181. Sebuah Sisi Lain
184 182. Ingatan Masa itu
185 183. Hati yang Terluka
186 184. Patah Dua Kali
187 185. Lelehan Es Krim VS Lelehan Hati
188 186. Tentang Kamu
189 187. Apa Alasannya?
190 188. Tentang Sebuah Video
191 189. Alter Bertindak
192 190. Ternyata Disa
193 191. Praktikum Penumbuh Keakraban
194 192. Ledakan Perasaan
195 193. Jadwal yang Bentrok
196 194. Terasa Menyakitkan
197 195. Bersamamu, Aku Tenang
198 196. Sebab Lain
199 197. Saling Menjelaskan
200 198. Janji Kita
201 199. Lipatan Kertas Pemancar Isi Hati
202 200. Makna Sebuah Persahabatan
203 201. Mengetahui Sesuatu
204 202. Maaf
205 203. Sulit Dijelaskan
206 204. Ternyata Dia
207 205. Merasa Bersalah
208 206. Disa Berulah Lagi
209 207. Hari yang Kacau
210 208. Pilihan Terburuk
211 209. Tidak Tertebak
212 210. Sisi Lain Rey
213 211. Masa-masa yang Sulit
214 212. Teringat Kembali
215 213. Sebuah Akhir dari Seorang Lisa
216 214. Berita Mengejutkan
217 215. Curahan Hati Delana
218 216. Rencana yang Kacau
219 217. Seandainya Waktu Bisa Diputar Kembali
220 218. Tentang Egi
221 219. Berusaha Meluruskan Masalah
222 220. Mengungkap Hal yang Benar
223 221. Akhir dari Persahabatan Kita?
224 222. Tentang Kecewa
225 223. Berusaha Menyelesaikan
226 224. Teringat Kembali
227 225. Awal Keretakan Pertemanan Kita
228 226. Merasa Terlindungi
229 227. Saling Instrospeksi Diri
230 228. Fakta yang Mengecewakan
231 229. Sahabat yang Baik
232 230. Persahabatan yang Indah
233 231. Misi yang Direncanakan
234 PENGUMUMAN
Episodes

Updated 234 Episodes

1
1.1 Awal dari Segalanya
2
2.2 Pertemuan Kita
3
3.3 Mulai Dekat
4
4.4 Semakin Mengenalmu
5
5.5 Terjebak di Hari yang Aneh
6
6.6 What's Wrong
7
7.7 Salah Paham
8
8.8 Awal Kehancuran
9
9.9 Ketika Gunting Dibungkus Indah dengan Pita
10
10 Rencana Jahat?
11
11 Perjodohan Absurd
12
12. Perjodohan Absurd 2
13
13. Cinta Monyet?
14
14. Teror Misterius
15
15. Kebohongan yang Menghancurkan
16
16. Harus Ditinggalkan
17
17. Jangan Baper Please!
18
18. Cinta Begitu Rumit
19
19. Sulit
20
20. Hal yang Tidak Terduga
21
21. Penasihat Terbaik
22
22. Pengakuan
23
23. Bersatu
24
(WAJIB DIBACA) Pengumuman penting
25
24. Realita yang Buruk (Season 2)
26
25. Insecure
27
26. Membujuk Hati Batu
28
27. Delana Beraksi
29
28. Bau Bau Pelakor
30
29. Merasa Terbohongi
31
30. Ketika Anak Rewel
32
31-32 Menggemaskan Sekali
33
33. Mencari Formula
34
34. Berjelajah Mencari Formula
35
35. Perhatian yang Dimanfaatkan
36
36. Takut Kehilangan
37
37. Diteror Pelakor
38
38. Pasukan Pasukan Jahat Berkumpul
39
39. Reuni Dadakan
40
40. Obrolan Singkat
41
41. Salah Paham
42
42. Kepercayaan yang Runtuh
43
43. Di Ambang Kehancuran
44
44. Permasalahan Beruntun
45
45. Perdebatan dengan Orangtua
46
46. Ketika Kejahatan Lebih Berkuasa
47
47. Delana Berubah Aneh
48
48. Kata Kata Perpisahan
49
49. Rumah Penuh Kenangan
50
50. Bukti Kejahatan yang Tertahan
51
51. Setuju Bercerai
52
52. Takut Bertemu
53
53. Misi Membuat Mama Percaya
54
54. Nyaris Terungkap
55
55. Saling Menjatuhkan
56
56. Terjebak
57
57. Menyadari Sesuatu
58
58. Apa yang Terjadi?
59
59. Kehamilan yang Tidak Terduga
60
60. Menyebarluaskan
61
61. Membujuk Surya
62
62. Penculikan Dimulai
63
63. Sindikat Penculikan
64
64. Bukti yang Telah Hancur
65
65. Planning
66
66. Flashback 1
67
67. Flashback 2
68
68. Menemukan Bukti
69
69. Gagal Cerai
70
70. Pelakor Muncul Lagi
71
71. Pergi ke Taman Kuliner
72
72. Dugaan Pelakor
73
73. Muak
74
74. Tertangkapnya Bukti Kejahatan
75
75. Kehilangan Anak
76
76. Saling Bertukar Bukti
77
77. Merangkai Rencana
78
78. Menyebarluaskan Bukti
79
79. Meragukan
80
80. Mengakui Perasaan
81
81. Menyadari Kesalahan
82
82. Terpesona
83
83. Resepsi Mark dan Alice
84
84. Merekam Bukti Kejahatan
85
85. Meminta Restu
86
86. Ke Bali
87
87. Kenangan yang Terulang
88
88. Rindu Seseorang
89
89. Romansa Sunset
90
90. Perlahan Terbongkar
91
91. Hal yang Mengejutkan
92
92. Menuntut Penjelasan
93
93. Pengakuan Disa
94
94. Berakhirnya Perseteruan
95
95. Konsekuensi yang Tidak Terduga
96
96. Perihal Menyakitkan
97
97. Menemukan Flashdisk
98
98. Flahsdisk Penuh Rahasia
99
99. Fake Friend
100
100. Kenyataan yang Menyakitkan
101
101. Menemukan Pelakunya
102
102. Menerima Hukuman
103
103. Merencanakan Penjebakan
104
104. Bukti yang Kuat
105
105. Buku Diary?
106
106. Buku Petunjuk dari Lisa
107
107. Ucapan Bersituasi Sama
108
108. Rekapan Kejahatan
109
109. Saatnya Beraksi
110
110. Berhasil Tertangkap
111
111. Menghadapi Perselisihan
112
112. Mendadak Romantis
113
113. Mengungkap Rahasia
114
114. Pembalasan dari Disa
115
115. Hadiah Terindah
116
116. Terungkap Semuanya
117
117. Telanjur Kecewa
118
118. Keputusan Terberat
119
119. Pergi Terlalu Jauh
120
120. Surat dari Elina
121
121. Keluarga Baru
122
Mengenang Adorable Friendship
123
122. Kembali ke Masa Itu
124
122. Melindungi Perasaan
125
123. Awal dari Bencana Terjadi
126
124. Pertemuan Singkat
127
125. Bertemu Gadis Aneh
128
126. Mulai Bersaing
129
127. Bertemu Lagi
130
128. Sahabat
131
129. Takut
132
130. Gadis Itu Lagi
133
131. Tentang Rumor
134
132. Cemilan
135
133. Mencari Tahu
136
134. Permintaan Devan
137
135. TIME ZONE VS TIME LOVE
138
136. Kenyataan yang Pahit
139
137. Saling Menguatkan
140
138. Menyetujui
141
139. Dia Dalangnya
142
140. Kembali Bertemu Gadis Aneh
143
141. Sebuah Alasan
144
142. Menjadi Kuat
145
143. Selangkah Lebih Dekat
146
144. Pertemuan Pertama Kita
147
145. Berbagi Perasaan
148
146. Memandang Lebih Luas
149
147. Tak Tik Jitu
150
148. Berita Mengejutkan
151
149. Dua Pihak yang Membingungkan
152
150. Rambut Ungu
153
151. Rencana Terselubung
154
152. Rekaman?
155
153. Awal Pertemuan Delana dan Disa
156
154. Partner Baru
157
155. Kelompok Detektif Dadakan
158
156. Sebuah Alasan
159
157. Strategi Selanjutnya
160
158. Nomor Misterius
161
159. Pasukan Tim yang Rewel
162
160. Hati yang Ragu
163
161. Perpustakaan dan Kisah Kita
164
162. Berterima Kasih
165
163. Akankah Dia Tahu?
166
164. Ketahuan
167
165. Penyakit Serius?
168
166. Sisi Lain Surya
169
167. Tentang Rasa Saling Percaya
170
168. Buku Diary Disa
171
169. Awal Pertemuan Devan dan Raya
172
170. Baikan
173
171. Kamu Datang!
174
172. Senja dan Cerita Kita
175
173. Tentang Hati yang Sesak
176
174. Teguran Keras
177
175. Dejavu
178
176. Khawatir
179
177. Bermanja Sehari
180
178. Terlupakan
181
179. Berdekatan Denganmu
182
180. Kamu Bersamanya Lagi
183
181. Sebuah Sisi Lain
184
182. Ingatan Masa itu
185
183. Hati yang Terluka
186
184. Patah Dua Kali
187
185. Lelehan Es Krim VS Lelehan Hati
188
186. Tentang Kamu
189
187. Apa Alasannya?
190
188. Tentang Sebuah Video
191
189. Alter Bertindak
192
190. Ternyata Disa
193
191. Praktikum Penumbuh Keakraban
194
192. Ledakan Perasaan
195
193. Jadwal yang Bentrok
196
194. Terasa Menyakitkan
197
195. Bersamamu, Aku Tenang
198
196. Sebab Lain
199
197. Saling Menjelaskan
200
198. Janji Kita
201
199. Lipatan Kertas Pemancar Isi Hati
202
200. Makna Sebuah Persahabatan
203
201. Mengetahui Sesuatu
204
202. Maaf
205
203. Sulit Dijelaskan
206
204. Ternyata Dia
207
205. Merasa Bersalah
208
206. Disa Berulah Lagi
209
207. Hari yang Kacau
210
208. Pilihan Terburuk
211
209. Tidak Tertebak
212
210. Sisi Lain Rey
213
211. Masa-masa yang Sulit
214
212. Teringat Kembali
215
213. Sebuah Akhir dari Seorang Lisa
216
214. Berita Mengejutkan
217
215. Curahan Hati Delana
218
216. Rencana yang Kacau
219
217. Seandainya Waktu Bisa Diputar Kembali
220
218. Tentang Egi
221
219. Berusaha Meluruskan Masalah
222
220. Mengungkap Hal yang Benar
223
221. Akhir dari Persahabatan Kita?
224
222. Tentang Kecewa
225
223. Berusaha Menyelesaikan
226
224. Teringat Kembali
227
225. Awal Keretakan Pertemanan Kita
228
226. Merasa Terlindungi
229
227. Saling Instrospeksi Diri
230
228. Fakta yang Mengecewakan
231
229. Sahabat yang Baik
232
230. Persahabatan yang Indah
233
231. Misi yang Direncanakan
234
PENGUMUMAN

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!