Xu Yuan
Semilir angin di pagi hari menghembus dengan sangat perlahan, menerbangkan helaian rambut seorang pemuda yang berdiri dengan tegak di atas puncak bukit Huo Ying. Jubahnya yang berwarna hitam meliuk-liuk terkena kibasan angin. Wajahnya begitu tampan, dengan kulit tubuh berwarna putih cerah, pandangan matanya tajam, namun aura di sekitarnya terasa sangat dingin
Dialah Xu Yuan, seorang praktisi pemurnian Qi yang tengah berlatih dengan sangat giat untuk membentuk pertahanan tubuh dan juga kekuatan spiritual miliknya agar menjadi semakin kuat.
Sejak usia muda, Xu Yuan menunjukkan bakat luar biasa dalam memahami dan mengendalikan Qi, kekuatan vital yang mengalir dalam tubuh manusia. Dengan tekad yang bulat, ia memutuskan untuk mengabdikan hidupnya demi mempelajari dan menguasai seni pemurnian Qi.
Setiap hari, Xu Yuan memanjat bukit yang curam dan menjalani latihan yang intens di puncak bukit Huo Ying. Dalam ketenangan dan kesunyian alam, ia menggabungkan meditasi dalam gerakan yang halus dan elegan.
Dengan setiap langkah yang diambilnya, ia mengisi tubuhnya dengan kekuatan Qi yang murni dan membebaskan dirinya dari beban emosional dan fisik yang tidak perlu.
Meskipun latihan itu melelahkan dan menguji kesabaran, ia tidak pernah menyerah. Dia menyerap pengetahuan dari buku-buku kuno, dan menemukan keseimbangan yang halus antara tubuh, pikiran, dan jiwanya.
Di puncak bukit Huo Ying yang megah, Xu Yuan melihat pemandangan yang menakjubkan. Awan putih yang lembut dan langit biru yang terbentang luas menambah keanggunan tempat itu. Di sinilah energi langit dan bumi berkumpul, menyediakan sumber kekuatan tak terbatas untuk mereka yang memiliki kemampuan untuk menyerapnya.
Dengan tekad yang kuat, Xu Yuan mulai mempelajari mantra-mantra kuno dan gerakan tubuh yang halus. Ia melibatkan dirinya dalam meditasi yang mendalam, menghubungkan dirinya dengan energi yang mengalir di sekitarnya. Melalui meditasi yang berulang-ulang, ia belajar untuk merasakan dan mengarahkan energi langit dan bumi ke dalam dirinya sendiri.
Setiap harinya, Xu Yuan menghabiskan waktu berjam-jam di bukit Huo Ying. Ia berlatih gerakan yang rumit, menciptakan harmoni antara tubuh dan jiwa. Dalam latihan yang melelahkan ini, ia membangun kekuatan internalnya dan merasakan aliran energi yang terus-menerus meningkat.
Namun, perjalanan kultivasi Xu Yuan tidaklah mudah. Buah kesabaran dan ketekunan tidak tumbuh dengan mudah. Ia menghadapi tantangan berat dan hambatan yang menguji tekadnya. Namun, dia tidak pernah menyerah. Setiap kesulitan yang ia hadapi hanya menjadi peluang untuk tumbuh dan menguatkan diri.
Seiring berjalannya waktu, Xu Yuan melihat perubahan yang tak terelakkan dalam dirinya. Energi langit dan bumi yang ia serap telah mengubahnya menjadi seseorang yang lebih bijaksana dan kuat. Fisiknya menjadi kuat, sementara batinnya dipenuhi dengan ketenangan dan kebijaksanaan.
"Ugh." desis Xu Yuan seraya perlahan-lahan membuka matanya.
Dia baru saja mengakhiri pelatihan kultivasi, setelah beberapa saat yang lalu dantiannya secara rakus terus saja menarik energi dari langit dan bumi. Namun entah apa yang salah dengan tubuhnya, sehingga dia tidak pernah mengalami peningkatan setelah beberapa tahun melakukan pelatihan kultivasi.
Bahkan saat ini semua orang telah mencapai penerobosan, namun dia hanya bertahan di ranah pemurnian Qi.
Xu Yuan dengan gontai menuruni bukit Huo Ying untuk kembali ke rumahnya. Sepertinya mulai saat ini dia harus mencari seorang guru yang bisa melatihnya untuk berkultivasi, berbagai macam buku-buku kuno yang didapat dari sang kakek, sepertinya tidak mampu bersinergi dengan tubuhnya.
Dia yang hanya merupakan seorang praktisi tingkat pemurnian Qi, tentu saja tidak bisa dibandingkan dengan orang lain, yang saat ini telah mencapai ranah tertentu. Sedangkan dirinya bahkan masih belum bisa menerobos sama sekali, dia masih berada dalam tingkat terendah yang membuatnya kian frustasi dari hari ke hari.
Xu Yuan telah mencoba berbagai metode untuk penaikan ranahnya, mulai dari mandi obat untuk menguatkan akar spiritual ataupun menggunakan pil-pil yang bisa meningkatkan kemampuannya. Namun seolah semua itu hanya sia-sia belaka, dia bahkan tak merasakan perubahan sama sekali.
Setelah menghabiskan waktu hampir dua kali pembakaran dupa, akhirnya pemuda itu sampai di sebuah gubuk kecil yang terletak di ujung desa. Meskipun dia hidup serba kekurangan, akan tetapi semangatnya terus berkobar untuk bisa menjadi seorang kultivator tingkat tinggi.
Sayangnya langit masih belum merestui keinginan si pemuda, hingga saat ini dirinya bahkan masih belum bisa menerobos ranah pemurnian Qi, meski telah berlatih dengan sangat keras sejak beberapa tahun yang lalu.
Bruk...
Xu Yuan langsung menghempaskan tubuhnya di sebuah kursi kayu, kedua tangannya disilangkan di belakang kepala. Saat ini pikirannya melayang, memikirkan kembali langkah yang akan dilaluinya.
Tak lama kemudian, pemuda itu langsung terlelap, dia mengistirahatkan seluruh kelelahan dan juga kesedihan jiwanya, setelah berkali-kali gagal dalam melakukan penerobosan.
Bahkan seorang anak yang baru saja berusia 15 tahun, mampu menerobos hingga ke tahap pendirian yayasan, namun dirinya masih terjebak di ranah pemurnian Qi selama 14 tahun terakhir.
Ya, Xu Yuan bukanlah seorang bocah, dia merupakan pemuda berusia 20 tahun dan telah berkultivasi selama lebih dari 14 tahun.
Namun sepertinya dia harus banyak menelan kepahitan, karena kerja kerasnya selama ini masih belum bisa berbuah hasil yang memuaskan. Walau bagaimanapun seorang kultivator pasti menginginkan peningkatan kekuatan yang signifikan, namun dirinya masih stagnan di ranah yang sama selama 14 tahun terakhir.
Dalam tidurnya, jiwa Xu Yuan seolah tersedot ke dalam sebuah dimensi lain, saat ini hamparan rumput hijau terlihat di depan mata, membuat mata pemuda itu berbinar, dia menarik nafas perlahan dan membiarkan angin menggoyangkan jubah yang dipakainya.
Angin bertiup dengan lembut, membuat dia sejenak melupakan segala beban yang ditanggung jiwanya. Andai saat ini dia masih memiliki keluarga, mungkin dia bisa berbagi kesedihan. Sayangnya sang kakek telah terlebih dahulu meninggalkannya, sedangkan kedua orang tua Xu Yuan, hingga saat ini tak pernah menunjukkan batang hidungnya.
Sejak dirinya masih kecil, dia selalu beranggapan bahwa ia seorang anak yatim piatu yang hanya hidup dengan seorang kakek, namun masih banyak misteri yang belum dia kuak tentang siapa sebenarnya orang tua kandung yang telah membuangnya?
Bahkan sang kakek seolah tidak ingin menyinggung persoalan itu, dia menutup rapat semua rahasia tentang kedua orang tua Xu Yuan hingga dirinya menghembuskan nafas terakhir.
Xu Yuan hanya bisa mengandalkan dirinya sendiri, dia tak mungkin bergantung kepada siapapun. Meski saat ini fisiknya masih lemah, namun dia yakin suatu saat nanti pasti akan ada sebuah keajaiban, di mana dirinya bisa menerobos ke ranah yang lebih tinggi di bandingkan saat ini.
Meskipun hal itu membutuhkan waktu yang terlampau lama, namun dia akan tetap sabar menunggu dan menunggu, hingga langit berbaik hati terhadapnya.
Sebuah suara menggema, datang dari langit membuat Xu Yuan langsung menengadahkan wajahnya. Dia saat ini masih belum menyadari, keberadaan seseorang yang tengah mengawasinya dari jauh.
"Kemarilah anak muda!"
___________________________________________
Tingkatan kultivasi:
Qi Refining (Pemurnian Qi)
Fondation Establishment (Pendirian Yayasan)
Golden Core (inti emas)
Nascent Soul
Soul Formation
Body Integration
Great Ascention
Crossing Tribulation
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 42 Episodes
Comments
Andry
lanjutkan novel ling tian.....
2023-10-13
3
Lia Marliani
mudah2 n critanya gak ngagantung kek LT 😅
2023-09-09
2
༄⍟Mᷤbᷡah³_Atta࿐
Awal cerita sudah lumayan bagus 👍👍
2023-07-05
1