Istri Nakal Sang Gubernur
Huh!
Anna lagi-lagi mendengus kesal. Bukan kesal main, dirinya berkali-kali lipat harus merasakan kekesalan yang menumpuk dalam dirinya!
"Tidak mau, Mom! Intinya Anna tidak mau menikah dengan Om Daneesh! Tidak mau!!!" Annabelle langsung menolak keinginan kedua orang tuanya yang ingin menikahkannya dengan Daneesh, itu lho anak dari Nathalie dan Kaisar.
Lagian siapa juga yang ingin menikah di usia delapan belas tahun? Annabelle masih sekolah, walau beberapa bulan lagi dirinya akan lulus. Tapi yang lebih membuatnya semakin kesal adalah Daneesh yang telah berusia tiga puluh dua tahun. Hal itu berarti empat belas tahun di atas umurnya. Itu benar-benar gila!
"Anna, tapi Mami Nathalie sendiri yang meminta mu untuk menjadi istrinya Daneesh sayang. Mommy pun tidak bisa menolaknya. Apa kau mau tinggal di sini sendirian sementara Mommy dan Daddy akan kembali ke London karena Grandma sedang sakit-sakitan, sayang?"
Jelas Ulfa, sang mommy supaya dapat melunakkan kekeras kepalaan sang putri.
"Lagipula Daneesh itu pria yang baik-baik, sopan, tampan, jangan lupa jika dirinya seorang gubernur pula. Mommy cukup mengenali tabiat pria itu, kau pun pasti mengenalnya sayang." Lanjut Ulfa.
Huh! Huh!
"Mom, tapi Anna masih sekolah. Anna tidak mau menikah dengan Om Daneesh!"
"Mami Nathalie juga tahu dirimu masih sekolah, Anna. Dirinya pun tidak meminta mu untuk putus sekolah, kau bisa terus bersekolah. Daneesh pun mengerti akan hal itu." Ulfa kembali menjelaskan dan membujuk supaya sang anak mau menerima pinangan dari Nathalie, mantan majikannya dulu.
Bagaimanapun dia merasa tidak enak hati karena Nathalie dan Kaisar sudah banyak sekali menolong kehidupan mereka selama di Indonesia dulu hingga sekarang.
Bahkan kehidupan Anna saat ini pun mereka yang memfasilitasi semua itu.
"Laki-laki mana sih, Mom yang mau menikahi anak SMA? Lagipula umur Om Daneesh itu sudah tua!" Gerutu Anna.
"Daneesh itu bukan tua, Anna sayang!"
"Tiga puluh dua tahun lho, Mom. Mommy bilang bukan tua? Terus ingin menikahi gadis imut seperti aku ini yang baru setahun lalu mendaftar KTP! Oh God! Mom, please..." Suara Anna menggebu-gebu, mengungkapkan semua isi hati yang mungkin saja tengah tersakiti.
Ulfa memutar malas bola matanya mendengar ucapan gadis dihadapannya itu.
"Sayang, jangan seperti itu. Daneesh itu anak yang baik, sopan, tampan, mapan," Darius, sang daddy pun ikut bergabung, bersekutu dengan istrinya untuk membujuk Anna supaya menerima pinangan dari tetangga dan mantan bos mereka itu.
"Yaps, Anna tahu Dad. Papi Kai dan Mami Nath itu baik, tapi kalau untuk menikah dengan Om Daneesh, Anna tidak mau! Anna tidak mau!! Apa kata teman-teman Anna nanti kalau Anna menikah dengan orang tua?" Sergah Anna.
"Daneesh itu belum tua, Annabelle Allaine!" Ulfa lagi-lagi mendengus kesal, mencoba membujuk supaya sang putri semata wayangnya untuk menerima pinangan dari Daneesh. Pria itu adalah pria limited edition, jarang sekali ditemukan di zaman edan seperti saat ini.
"Ih, Mommy dan Daddy tidak asik! Anna kesal!!!!" Anna pun langsung masuk ke kamar meninggalkan kedua orang tuanya di sana.
___________
"Mami yang bener saja!! Rain harus menikah dengan anak Bibi Ulfa? Mi, lagipula anak Bibi Ulfa itu masih SMA, masih kecil! Mana mungkin dia mau dengan Rain, umur Rain sudah tiga puluh dua tahun lho, Mi. Rain pantasnya menjadi pamannya!!!" Daneesh Rainer Sturridge menolak keras permintaan kedua orang tuanya.
Perdebatan itu berlangsung saat dirinya yang masih bertugas di Balai Kota dipaksa untuk pulang dan kabar yang didengar olehnya membuat pria tampan itu berdetak hebat.
"Tapi Mami sudah ingin cucu, Rainer!! Mami ingin menggendong cucu darimu, bagaimana jika umur Mami tidak panjang?"
Stop!
Inilah yang tidak disukai oleh Daneesh jika sang mami sudah mengatakan mengenai umur, maka habislah dirinya sudah!!
"Mi, Mami bisa tidak jangan bahas umur? Rain tidak suka!!" Lirih Daneesh.
"Tapi Mami sukanya dengan Annabelle, Annabelle, Annabelle!! Mami tidak mau wanita lain yang menjadi istrimu!!" Mata Nathalie berubah tajam menatap paras tampan Daneesh.
"Mami, Rain akan menikah tapi bukan dengan Annabelle. Kasihan Mi, masa depannya masih panjang." Daneesh masih mencoba bernegosiasi dengan Nathalie, berharap wanita yang dicintainya itu mengerti bahwa dirinya tidak mungkin menikahi gadis kecil itu.
Lagipula dirinya pun masih mencintai Flo, mantan kekasihnya.
"Jangan bilang kau masih cinta dengan Flo? Mami tidak sudi kau berhubungan lagi dengan wanita itu! Mami benar-benar tidak terima!
Kalau kau masih tetap ingin kembali dengan si Flo itu, lebih baik Mami mengadopsi anak lain dan kau akan Mami tendang keluar dari keluarga Sturridge! Jadilah gelandang kalian berdua! Mami tidak sudi mempunyai menantu seperti dirinya!!!!"
Suara Nathalie meledak di seluruh penjuru Mansion Sturridge. Nafasnya memburu, membahas wanita satu yang tak lain adalah mantan putranya kadangkala membuat dirinya kalap.
"Mi, Flo salah apa dengan Mami sampai Mami tidak suka dengannya hmm? Kasih tahu Rain alasannya, kenapa sampai Mami tidak suka dengan Flo?" Tanya Daneesh.
"Stop Daneesh! Intinya kalau Mami bilang tidak ya tidak! Mami tidak suka jika anak Mami berhubungan dengan wanita lintah comberan itu!" Teriak Nathalie.
"Mi, tap—" Ucapan Daneesh langsung terpotong maminya yang memang tidak ingin mendengarkan apapun lagi tentang masa lalu dirinya.
"Stop!!! Stop ya Daneesh putra Kaisar!!! Cukup!!! Mami tidak mau bahas dia lagi! Muak tahu Mami ini! Kalau Mami bilang tidak berarti tidak! Jangan pernah mendebat istrinya Kaisar Sturridge. Kau mau jadi anak durhaka hah! Kau mau Mami cepat mati terus gentayangan hah! Mau?!!!!" Daneesh menghela nafas, melirik sang papi yang sama sekali tidak peduli dengan mereka.
Kaisar sama sekali tidak mau membantu karena memang papinya sebelas dua belas dengan sang istri tercinta yang tidak menyukai Flo.
So, sampai detik ini Daneesh tidak tahu hal apa yang membuat kedua orang tuanya tidak begitu menyukai Flo!
Otak Daneesh seketika diperas habis-habisan, masalah kantor belum selesai, masalah dengan maminya pun bertambah memuai!
"Mami tidak mau tahu besok siang, kau jemput Anna di sekolahnya bawa dia ke rumah ini. Kalau kau sampai tidak menjemputnya, kita musuhan Rainer! Mami marah!!!" Nathalie mendekap kedua lengannya.
"Mi, Rain tidak bisa menjemput Anna. Besok ada rapat di Balai Kota." Daneesh menolak keinginan maminya, karena besok memang ada rapat dengan wakil pemerintahan pusat, walau jam yang ditentukan belum pasti.
"Terserah, Mami tidak peduli!"
"Tapi Mi—"
"Intinya kau harus membawa Anna kemari, terserah itu semua urusan dirimu!!! Cepat pergi!! Mau Mami tampar pantat mu hah membuat orang tua stress saja!!!!" Nathalie lantas mengambil gagang sapu di sudut ruang dapur, membuat Daneesh berlari menuju kamarnya di lantai dua dengan terburu-buru.
Walau memiliki tubuh kekar dengan otot-otot yang menonjol, tapi tetap saja bagi seorang Daneesh Rainer, putra satu-satunya Kaisar itu. Gagang sapu adalah hal yang cukup memalukan, apalagi jika mengingat beberapa bulan lalu dimana sang mami dengan sengaja merekam aksinya itu lantaran masih berhubungan dengan Flo, hingga bertepatan dengan empat bulan lalu dirinya mengakhiri hubungannya tersebut.
Oh Daneesh! Berapa malunya dirimu ini? Di dzolimi oleh mami mu sendiri!
Huh!
"Sabar, Nath!!"
[ To be continued ]
Spoiler!!!
Hah!
"Sakit sekali, awas saja kau om-om tua!! Jika bertemu kembali, aku sleding hingga mampus baru tahu rasa!!" Anna merintih menahan sakit di kedua sikunya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 88 Episodes
Comments
Qaisaa Nazarudin
Biasanya ortu pasti tau sesuatu yg anaknya gak tau, Harusnya sang anak cari tau sendiri, Jgn taunya cuma bantah nak nanya doang, kamu itu ada pangkat pasti kamu punya uang dan bisa mengupah sesiapa utk mencari tau sesuatu hal kan, Kenapa gak di pake otaknya..
2023-09-17
0
Soraya
mampir thor boleh kn
2023-09-15
0
Oh Dewi
Mampir ah...
Sekalian rekomen buat yang kesusahan nyari novel yang seru dan bagus, mending coba baca yang judulnya Caraku Menemukanmu
2023-09-12
0