Huh!
Kesabaran Daneesh benar-benar di uji! Lagi-lagi pria itu harus menuruti Nathalie yang memaksa untuk segera pulang dari kantor lantaran gadis yang tak lain adalah calon istrinya mengalami kecelakaan.
Oleh karenanya, sang mami meminta Daneesh untuk datang menjenguk calon istri yang sama sekali belum dia ketahui.
Banyak pertanyaan yang berputar di kepala Daneesh. Apakah gadis itu cantik? Itu normal bukan? Karena pria akan mencari pria yang cantik dan juga seksi? Apalagi Daneesh yang notabenenya gagah dan tampan.
Tapi bagaimana jika gadis itu jelek?
Oke! Oke!
Daneesh pusing! Lihat saja nanti lah!
Jalan menuju rumahnya saja sudah sejelek ini, becek, berlumpur, Oh God!
Dug!
"Ya ampun!!" Daneesh menggeram frustasi saat merasakan bemper depan mobil yang menghantam batu besar di jalan menuju alamat yang mana dikirimkan oleh Nathalie lewat GPS tadi.
"Si4lan, kalau bukan karena Mami, Aahhhhh!!!!" Daneesh memukul stir mobil.
Ting!
Ting!
"Halo, Mi? Mami dimana? Rain sudah mau sampai," Daneesh langsung menjawab panggilan dari Nathalie, sang mami.
"Iya, ini Mami keluar dulu. Sabar Rain, anak Mami yang imut," sahut Nathalie dengan kekehan yang membuat kesabaran seorang Daneesh di uji.
Daneesh menghembuskan nafas panjang, imut dari mananya coba? Kenapa sih maminya ini selalu membuat Daneesh frustasi?
Tak lama, mata tajam pria itu dapat melihat sang mami, Nathalie keluar dari pintu pagar rumah bersama Kaisar.
"Mami!!!'
"Mi, benar ini rumahnya?" Tanya Daneesh.
Nathalie mendelik kesal, "bukan!"
Hah!
"Terus rumah siapa?" Tanya lagi Daneesh. "Sudah, Rain! Jangan banyak tanya, sudah lama, huh! Cepat masuk!" Daneesh mengikuti kedua orang tuanya masuk ke dalam rumah berlantai satu yang terlihat asri dan sejuk.
Di tangan prianitu juga Daneesh juga membawa satu keranjang buah-buahan. Yah reader's semua pasti tahu lah ya!!!
"Selamat sore, Bibi, Paman," sapa Daneesh sopan, diikuti oleh Nathalie dan Kaisar.
Dari dalam rumah, mereka langsung di sambut oleh Ulfa dan Darius, mantan kepala pelayan rumah mereka dulu saat Darius Sturridge, Daddy Kaisar masih hidup.
"Sore juga, mari masuk..." Ujar Ulfa ramah.
Sesi perbincangan pun dimulai, dengan mengenang saat Daneesh kecil yang aktif. Belum lagi sore yang begitu panas ini di suguhi oleh minuman dingin dihadapannya. Daneesh tak sungkan-sungkan langsung meminum minuman jus mangga tersebut. Jus kesukaannya dari kecil yang selalu di buat oleh Bibi Ulfa, dahulu.
"Rain..."
"Rain..."
Daneesh menoleh pada Nathalie, "apa sih Mi?" Ya mau kesal bagaimana, baru satu tegukan tapi maminya ini selalu senang saja jika dirinya tersiksa.
Haus Mi, Rain tuh haus!!!
Ingin sekali Daneesh berteriak, tapi dirinya masih sadar diri dan sadar tempat. Ya ampun, Daneesh!
"Kau temui Anna, dia calon istrimu." Ujar Nathalie.
Alis mata Daneesh terangkat satu, maksud maminya bagaimana?
" Mi, 'kan ini sudah di rumahnya..." Jawab Daneesh.
Mata Nathalie memutar malas. Ingin sekali menjitak kepala anaknya ini!
"Temui Anna di kamarnya, sayangnya Mami." Mata Daneesh terbelalak mendengar ucapan yang keluar dari Nathalie.
Wait!
Kamar? Apa sang mami menyuruh dirinya untuk masuk ke dalam kamar Anna?
"Anna ada di dalam, Rain sayang!!! Masuk saja, tidak masalah toh. Tapi ingat, jangan mengambil DP dulu, dosa! Mau Mami pukul pantat mu hah!" Daneesh hanya bisa pasrah, berpasrah diri mendengar ejekan Nathalie, maminya.
Lagian nih, ambil DP apaan? Toh gadis itu masih SMA, pasti itunya masih kecil lah, sekecil bola pingpong!
"Sudah! Jangan malu-malu, biasanya malu-maluin Mami, cepat sana!" Ucapan itu membuat Kaisar, Ulfa, dan Darius terkekeh geli melihat interaksi antara ibu dan anak satu ini.
Dan saat dia sampai di depan pintu kamar yang terdapat tulisan 'Princess Annabelle', Daneesh hanya tersenyum kecut. Calon istrinya pasti bau kencur! Daneesh membayangkan bagaimana jika mereka menikah nanti? Apa di depan kamarnya harus ada tulisan seperti ini?
King Rainer dan Queen Annabelle!
Daneesh membuka pintu kamar, terlihat seluruh kamar berwarna merah muda. Lemari merah muda, meja merah muda, karpet berbulu berwarna merah muda, dan ranjang merah muda.
Seketika bulu kuduk Daneesh berdiri!
Klik!
🍒🍒🍒
Annabelle, gadis itu gelisah hebat. Saat mendengar suara berisik di luar dapat di pastikan jika itu adalah keluarga Mami Nathalie dan Papi Kaisar serta Om Daneesh.
Walau dirinya tahu bagaimana Nathalie, tapi dirinya gugup. Apalagi selama ini Annabelle belum pernah melihat paras anak mereka.
Klik! Mendengar suara pintu terbuka membuat Anna untuk berpura-pura tertidur.
"Annabelle, kita mulai aktingnya!" Gumam Anna dalam hati, gadis itu memejamkan matanya dan pura-pura tertidur.
Sementara di sisi lain, langkah Daneesh mulai mendekat pada sosok yang terbaring di atas ranjang merah muda itu.
Deg!
Mata Daneesh langsung terbelalak lebar saat melihat siapa yang tengah tertidur dia Ats tempat tidur di depannya. Kedua tangannya menggosok-gosok untuk melihat jelas, apa dirinya tidak bermimpi?
"Kau!!" Seru Daneesh saat melihat siapa yang berbaring di atas ranjang.
Hah!
Anna yang mendengar suara yang tak asing baginya langsung terbangun membuka mata. "Heh!!!"
"Om!!!!" Anna terkaget-kaget seperempat mati. Mata jernih itu melihat siapa yang berada di depannya saat ini.
Bukannya ini om-om yang di jumpainya tadi pagi?
"Oh My God!! Oh My God!! Jangan bilang Om?" Daneesh menutup mata, mencoba meredam emosi dalam dirinya.
Namun saat mendengar suara melengking tinggi dari mulut Anna membuat dirinya kesal sepertiga mati.
"Mommy!!!!! Daddy!!!!!!" Jerit Annabelle.
Buru-buru Daneesh membekap mulut Anna, "diam! Bisa tidak?!!!" Geram Daneesh.
Kepalanya hampir pecah mendengar suara Anna!
Sementara di luar sana, Kaisar, Nathalie, Darius, dan Ulfa yang mendengar jeritan dari dalam kamar langsung berlari. Apalagi Nathalie yang langsung loncat melewati kursi di depannya.
Kadangkala tingkat wanita itu membuat Kaisar harus bersabar, tapi mau bagaimana lagi? Nathalie tidak bisa di tukar tambah.
Brak!!!
"Anna, sayang, kau kenapa?" Tanya Nathalie saat melihat Anna yang sedang di bekap oleh putranya.
Daneesh yang kaget langsung melepaskan tangannya.
"Rainer!!! Kau apakan Anna?!" Nathalie, mata wanita itu memicing menatap putranya.
"Rain tidak apa-apa, Mi! Sumpah!!!" Raut wajah Daneesh berubah suram, rasa gugup melandanya. Apalagi saat melihat raut wajah sang mami yang membuat dirinya salah tingkah sendiri.
Mata Nathalie melotot. Lalu dirinya melihat keadaan Anna, calon menantunya. Betapa terkejutnya dia saat melihat piyama tidur Anna yang terbuka dua kancing teratasnya. Bahkan ********** pun terlihat di balik piyama merah muda tersebut.
"Rainer, kau!!" Daneesh dan yang lainnya melihat ke arah jari telunjuk Nathalie, dimana mengarah kepada d4da Annabelle.
Deg!
Sontak hal itu membuat Daneesh gelagapan, melihat kancing baju teratas Anna terbuka. Walau bukan ulah dirinya, tapi melihat semua tatapan mengarah padanya. Daneesh menjadi gugup.
Oh **1*! Jangan lupakan warna dalaman gadis itu yang berwarna merah muda!!
"RAINEERR!!!!!"
"Kau besok harus menikahi Anna!!! Mami tidak mau tahu!!" Geram Nathalie.
Apa putranya ini tidak bisa menahannya dulu begitu? Buat malu saja!!
"Apa Mi?" Daneesh terkejut bukan main saat maminya mengatakan hal itu. "Mi, tap—"
Mendengar keributan itu, Anna lantas tidak sadarkan diri. Hal itu membuat suasana dalam kamar bernuansa merah muda itu tak tenang. Daneesh tidak dapat berkata-kata lagi, karena semua ini telah gawat darurat dan tidak dapat di ganggu gugat kembali.
[ To be continued ]
--------------------------------
Spoiler!!!
Nathalie tidak bisa diam saja, wanita itu melangkahkan kakinya keluar.
"Ampun, Mi!! Ampun!!" Daneesh yang berkali-kali mencoba melepaskan tangan sang mami dari telinganya tidak di pedulikan oleh sang empu.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 88 Episodes
Comments