"Anna berangkat dulu ya, Mom, Dad." Anna berjalan keluar dari pelataran rumah, menaiki sepeda motor kesayangannya.
Jika kata teman-temannya itu bukan hanya motor kesayangannya dirinya, tapi motor turun temurun dari sang mommy.
Dulu sang mommy, Ulfa yang juga merupakan ketua geng motor di Jakarta dengan motor hitamnya itu menjadikan dirinya sebagai ratu jalanan. Hingga dirinya bertemu dengan sang daddy yang merupakan blasteran Indonesia - Inggris.
Tapi itu tidak pernah Anna pikirkan, masa bodoh!
Anna tidak pernah peduli!
"Anakmu Dad," seperti biasa Ulfa akan menyalahkan semua itu kepada suaminya.
Darius mendengus kesal, "lho kenapa Daddy lagi, Mom? 'Kan Anna putrinya Mommy, Mommy yang bergoyang setiap malam."
Plak!
Ulfa langsung memukul lengan suaminya karena telah membongkar masa lalu mereka. Wajah wanita cantik itu memerah. Masa lalu dimana setiap malam Ulfa lah yang asik bergoyang setiap malam.
"Yah tidak usah di ingatkan lagi dong, Dad!" Kesal Ulfa, suaminya lagi-lagi mengungkit masa lalu mereka.
"Ya, Mommy duluan dong yang memancing? Masa iya Anna salah Daddy, sekali-kali Mommy dong yang salah. Hello, masa Daddy terus..." Ujar Darius.
"Halah!" Ulfa berkilah dengan wajah yang was-was.
"Lah, jadi bagaimana dong, Mom? Apa Anna bukan anak Daddy, terus anaknya mantanmu yang—"
"Stop!!! Ya tidaklah Dad, masa anaknya Nando." Jawab Ulfa yang tak terima dengan tuduhan sang suami. Mata Darius membola saat bibir manis sang istri menyebut nama mantan.
"Tuh 'kan, si adonan itu kau masih ingat!!" Bibir Darius mencebik ke bawah. Wajahnya tak sedap di pandang. Begini nih, sudah tua tapi kelakukan seperti anak remaja!
Hingga perdebatan itu terjadi, bukan perdebatan biasa lagi. Hal ini sudah luar biasa karena sering terjadi setiap hari, bahkan setiap saat jika Anna membuat ulah.
🍒🍒🍒
Jika Ulfa dan Darius nih yang sedang perang ala-ala tua manja. Berbeda dengan Anna yang merasakan setiap helaan nafas yang begitu sesak. Waktu terasa begitu sempit, singkat, dan dirinya hampir terlambat. Gadis cantik itu melajukan motor hitamnya dengan kecepatan penuh, hingga tak sengaja menabrak sebuah mobil di tikungan jalan.
Brak!!
"Ahhh, Daddy!!!!" Anna terjatuh dari sepeda motor dengan beberapa luka yang bersemayam di sikunya.
Sementara pria yang berada di dalam mobil mengerang kesal.
"Sialan!" Umpat pria itu.
Dia pun lantas turun dan melihat
keluar siapa gerangan yang menabrak mobilnya. Pandangannya jatuh pada siswi anak SMA yang membawa motor terbilang tua.
Sungguh luar biasa!
God! Cobaan apa lagi dalam hidup hamba yang begitu sempurna ini?
Kenapa? Sial sekali nasibnya hari ini!!
"Hei!!" Suara bass itu terdengar di telinga Anna. Sadar jika bahaya akan menghampiri dirinya, buru-buru Anna mengeluarkan jurus pamungkas andalannya.
"Huuuaaaaaa!!!!! Mommy!!! Daddy!!!! Kaki Anna sakiiitt!!!!" Anna menangis tergugu seperti anak kecil yang berharap om-om dihadapannya ini mau memaafkan dan tidak memperpanjang masalah mereka.
Pria itu terbengong mendengar suara tangisan tersebut. Tangannya memijat keningnya yang bisa diprediksi hampir mengerut karena cobaan yang begitu berat.
"Oh God! Apalagi ini?" Pria itu, Daneesh menghela nafas panjang tatkala mendengar suara tangisan anak SMA itu yang semakin meluas.
Sudah suaranya cempreng, melengking, dan pastinya menyakiti gendang telinga dirinya.
"Bisa diam tidak?!" Ucap Daneesh kesal, dirinya sudah tidak punya waktu lagi untuk melayani anak kecil ini. Suasana di jalanan sepi, Daneesh harus segera pergi untuk menghadiri rapat pagi ini, ditambah dengan menjemput calon istri kecilnya.
Calon istri?
Kepala Daneesh berdenyut-denyut ketika mengingat hal itu.
Dia membayangkan bagaimana jadinya jika menikahi gadis SMA, apalagi pandangan publik terhadapnya. Belum lagi jika situasi seperti ini terjadi.
Entahlah!
Daneesh benar-benar tidak berpikir hal itu.
"Om bisa diam tidak? Kaki Anna sakit, tangan Anna juga berdarah. Bukannya ditolong malah diam saja, sakit tahu Om!" Drama Annabelle, putri Ulfa dan Darius beraksi, dirinya berharap pria tua dihadapannya itu menolong dirinya.
"Ya ampun, sudah salah, bukannya minta maaf. Siapa suruh mengebut di jalanan? Tidak lihat lampu di mobilku? Menaiki kendaraan motor itu harus hati-hati bukan sekedar kau bisa mengendarainya. Lihat kanan kiri! Bukan bengong dengan ingusan mu saja! Kau mau ganti rugi mobilku? Lihat sana!"
Kata-kata pedas dan asam itu membuat Anna langsung berkobar bak semangat empat lima begitu saja.
Anna tidak terima disalahkan begitu saja. "Anna sudah lihat memakai mata lho, Om! Tidak lihat mata aku yang sebesar ini? Lihat! Lihat! Lihat!" Anna mendekatkan tubuhnya pada tubuh pria yang mengomelinya.
Daneesh mendelik tajam, "mundur! Jangan dekat-dekat denganku!" Jari telunjuk Daneesh mendorong kening gadis SMA dihadapannya, tubuhnya saja tidak sampai sebahu dengan dirinya. Lalu bagaimana bisa gadis ini menantangnya?
"Ih, Om. Jahat betul jadi orang!" Anna menggerutu kesal saat keningnya di dorong oleh Daneesh.
"Sini kartu pelajar mu!" Daneesh langsung memutar tubuh kecil Anna dan membuka tas ranselnya.
Daneesh mengambil sebuah dompet berwarna merah muda di sana.
Yaps! Bukan kartu pelajar yang di dapat, tapi KTP yang dia raih. "Ini aku sita! Dan hubungi aku nanti jika waktu jam makan siang!"Daneesh mengambil kartu nama di saku kemejanya.
Mata Anna membelalak saat melihat KTP yang baru satu Minggu dibuatnya di rampok oleh pria itu.
"Om, jangan ambil KTP Anna dong! Nanti Mommy marah!!!" Tangan mungil itu meraih KTP yang berada di genggaman tangan kekar Daneesh.
"Terserah!" Daneesh lantas masuk ke dalam mobil dan meninggalkan gadis SMA itu. Daneesh mengabaikan jeritan yang sedang meneriaki dirinya.
"Om tua!!!! Kembalikan KTP milikku!!!"
Mata Anna melihat mobil itu sudah melaju kencang meninggalkannya. Kini tinggallah dirinya yang nestapa dengan segala masalahnya sendiri.
Anna bingung harus kamana sekarang? Jika ke sekolah itu tidak mungkin karena sudah sangat terlambat, jika pulang pun motornya tidak bisa dia kendarai.
Alhasil, dirinya menghubungi sang daddy, Darius untuk dijemput kembali ke rumahnya.
Hah!
"Sakit sekali, awas saja kau om-om tua!! Jika bertemu kembali, aku sleding hingga mampus baru tahu rasa!!" Anna merintih menahan sakit di kedua sikunya.
"Dasar Om tua!! Anna sumpahin jika belum menikah, istrinya perempuan kejam, cerewet! Biar tahu diri! Sudah tua banyak gaya!!!!" Umpat Anna sebelum menghubungi Darius.
Tut!
"Dad, jemput Anna!!!"
[ To be continued ]
Spoiler!!!
Deg!
Mata Daneesh terbelalak saat melihat siapa yang tengah tertidur di atas ranjang didepannya itu.
"Kau!!!" Ucap Daneesh saat melihat siapa yang akan menjadi calon istrinya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 88 Episodes
Comments