Bapak Untuk Baron

Bapak Untuk Baron

BAB 1

"Bapak, Baron kangen." Suara serak bocah laki-laki berusia enam tahun itu, kembali terdengar. Sesekali, ia terbatuk dengan isakan yang terus keluar dari bibir mungilnya.

Di atas gundukan tanah yang basah, tangan mungil itu terus mengusap sebuah batu nisan yang bertuliskan nama sang ayah. Kelopak bunga mawar, menempel dipelipisnya saat bocah itu menjatuhkan kepala begitu saja.

"Bapak nggak sayang Baron, ya?" Pertanyaan itu kembali terucap dengan bibir yang bergetar hebat. Tubuh mungilnya yang terbalut baju koko putih, menempel sempurna di atas tanah kemerahan itu.

Tangan kecil nan rapuh, melintang sempurna di atas gundukan tanah, seolah memberi pelukan untuk sesuatu di bawah sana. Ia tak mempedulikan lagi, pakaian yang semula putih bersih kini mulai ternoda oleh tanah.

Bayu Ekawira. Sebuah nama yang tertulis jelas dipermukaan batu nisan. Sesuatu yang membuat linangan air mata semakin deras, dipipi seorang bocah mungil bernama Baron.

"Kenapa bapak nggak pulang-pulang? Padahal Baron nunggu bapak di depan rumah," ucap anak laki-laki tersebut dengan kedua tangannya yang memegang erat batu nisan ayahnya.

"Baron jangan begitu, Nak. Kasihan bapak disana,"

Tutur seorang wanita, dengan hijab yang menutupi rambutnya. Saat ia hendak menyentuh punggung mungil tersebut, tangan kecil Baron langsung menepisnya kasar. Untuk sejenak, ia terdiam mendapati perilaku berbeda dari sang putra.

"Baron kangen bapak, Bu! Nggak seperti Ibu!" sentak si bocah dengan nada yang terdengar marah. Berulang kali tangannya menepis sentuhan dari sang ibu, disertai air mata yang semakin deras.

Mendapati perlakuan Baron yang tak terkendali, membuat wanita tersebut menekan kuat dadanya. Tangisan yang sudah lama ia tahan, kini tak terbendung lagi. Hatinya terasa hancur, saat mendengar tutur kata sang buah hati yang diiringi tangisan pilu.

"Baron sudah lama nggak ketemu bapak," tuturnya dengan bibir yang bergetar hebat.

Menggunakan telapak tangan, ia membekap erat bibirnya. Wanita itu berharap, supaya tangisannya tak terdengar oleh sang putra. Begitu air matanya menetes, secepat mungkin ia menghapus jejaknya.

Sekuat tenaga wanita tersebut menahannya, ia tetap menyerah. Pada akhirnya, cairan bening itu tumpah saat sang putra semakin tak karuan. "Bapak, ayo kita pulang!" teriak si bocah dengan kedua tangan yang mengusik gundukan tanah, seolah hendak mengeluarkan sang ayah.

"Bapak pasti kedinginan, tidur dibawah sana sendirian!" teriak si bocah dengan tangisan yang semakin menjadi. Sudah lama, ia tak melihat putra tunggalnya menangis pilu seperti ini.

Hati ibu mana yang tak sakit, melihat buah hatinya sehancur itu? Anak yang semula ceria, kini nampak sangat rapuh dihadapan makam ayah kandungnya.

"Baron," panggilnya dengan nada yang bergetar. Meski putranya memberontak, namun wanita itu membawa tubuh mungil si bocah ke dalam pelukannya. Ia tak peduli pukulan dari tangan kecil itu, yang terus-terusan mengenai dadanya.

"Baron tau! Ibu nggak pernah kangen sama Bapak! Makanya Ibu selalu larang Baron nangis, kan?!" teriak bocah enam tahun itu sembari terus berontak.

"Nggak gitu, Nak ... Ibu juga kangen sama bapak." Hatinya benar-benar sakit, saat bibirnya mengucapkan hal tersebut. Air matanya kembali menetes, dengan dada yang mulai terasa sesak oleh rasa rindu pada suaminya.

Ia hanya bisa menangis tanpa suara. Tatapan yang diselimuti kabut rindu, terus mengarah pada tempat peristirahatan terakhir sang suami. Ingin rasanya, kembali bertemu dengan sosok pria yang sangat ia cintai.

Suara tangis sang putra, kembali membuat hatinya berdesir. Melihat tangan sang putra yang memukul dada mungil itu, membuat hatinya semakin berkecamuk. Sekuat tenaga, ia menghentikan aksi sang putra yang terlihat sangat menyedihkan.

Namun, apa boleh buat. Seakan semua keluh kesah bocah laki-laki itu, ditumpahkan saat ini juga. Mendengar setiap ucapan pilu yang terlontar dari bibir putranya, mampu membuat dunianya runtuh seketika.

"Baron mau tidur bareng bapak aja,"

Terpopuler

Comments

Rina Wati

Rina Wati

awal baca udah mewek, nyesek banget😭😭

2023-06-30

1

Hasrie Bakrie

Hasrie Bakrie

Assalamualaikum thor aq mampir ya

2023-06-22

1

cha

cha

nyimak si Baron

2023-05-26

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!