Black Buster
Seorang remaja laki laki berambut hijau gelap sedang terbaring lemah mengeluarkan tatapan kosong dari bola matanya yang berwarna hijau tua. Dengan tubuhnya yang penuh luka Azka seketika mengeluarkan tatapan setengah sadar.
Gelap malam hutan nan sepi sembari sinar rembulan menyinari seisi hutan terlihat jelas telah ada bekas pertarungan yang telah terjadi disekitar Azka, sambil menahan sakit Azka kemudian menatap kearah bintang dan bulan seakan menunjukkan keputusasaan dalam tatapannya.
"Begitu ya rupanya ...." Azka melirih lega sambil mengeluarkan senyuman kecil.
"Ternyata mereka ingin membunuhku ..." rintih Azka sembari menahan sakit.
Bayangan beberapa orang yang meninggalkannya terlihat jelas dalam ingatannya.
"Apakah kehidupanku yang menyedihkan ini bisa berhenti jika aku mati?" tanya Azka dengan suara yang semakin pelan.
"Tidak ... aku tidak akan mati disini ... ini bukanlah kematian yang kuharapkan, aku harus hidup bagaimanapun caranya," tegas Azka yang berusaha untuk bergerak.
Azka kemudian mengeluarkan senyuman kecil dari mulutnya yang tidak lama kemudian secara tidak sadar beberapa tetes air matanya membasahi pelipis matanya. Azka yang terus terbaring lemah sambil ditemani suara burung hantu itu perlahan menutup matanya.
Azka yang memejamkan matanya teringat masa kecilnya.
***
(12 tahun yang lalu)
Terlihat beberapa penduduk kota yang sedang berjalan melihat Azka kecil duduk di gang kecil dan gelap dengan penampilan lusuh dan penuh luka lecet. Penduduk kota yang melihatnya dengan tatapan sinis itu mulai membicarakan Azka.
"Lihat anak itu, kenapa anak kotor itu bisa ada dikota ini?"
"Entah lah, biarkan saja dia mati kelaparan."
"Dia korban dari desa miskin yang bernama Masaya itu kan?"
"Berani beraninya dia datang ke kota ini, seharusnya dia mati saja di peperangan kemarin."
Mereka yang melihat Azka dari jauh itu kemudian pergi meninggalkannya.
Azka yang menyadari para penduduk kota sangat membencinya hanya bisa melihat orang orang itu berlalu lalang dengan tatapan kosong.
Kenapa kalian begitu membenciku? benak Azka sedih.
Disaat bersamaan Azka melihat segerombolan pemuda yang sedang minum minum berjalan mendekatinya dengan tatapan mencurigakan.
"Hei bocah, kau nampaknya kelaparan ya?" Orang itu memberikan sepotong roti kepada Azka.
"Ambil lah ini." Orang itu kemudian menjatuhkan rotinya lalu menginjaknya.
"Makanlah itu, roti itu sangat cocok untuk sampah sepertimu hahahaha." Mereka mengganggu Azka kecil yang terlihat ketakutan.
Azka yang tanpa berpikir panjang mencoba mengambil roti itu.
"Hei lihat lihat, anak ini mengambil rotinya!" seru orang itu dengan keadaan mabuk.
"Menarik!" Salah seorang pemuda itu menendang wajah Azka hingga tersungkur.
"Rasakan itu!" Pemuda itu tertawa melihat keadaan Azka.
Pemuda itu berjalan mendekatinya, "Hei nak, kau harusnya berterima kasih aku telah memberimu makanan."
Azka yang setengah sadar karena tendangannya itu hanya bisa melihat tatapan pemuda itu dengan darah yang mengalir dari wajahnya.
"Anak yang menarik! Ayo kita pergi, aku tidak sanggup melihat wajahnya."
Gerombolan pemuda itu kemudian pergi meninggalkannya sambil tertawa.
Azka berusaha bangun untuk mengambil kembali roti yang telah di injak itu sambil mengeluarkan darah dari hidungnya.
Sambil menahan tangis Azka mencoba memakan roti itu secara perlahan.
Tidak enak, pikir Azka sambil menahan tangis.
"Aku akan terus bertahan, aku tidak boleh menangis!" Azka yang terus menahan tangis lahap menghabiskan roti yang kotor itu.
***
Azka yang mengingat kejadian kelam itu membuka matanya lalu seketika menangis.
"Aku tidak boleh menyerah demi tujuanku ..." lirih Azka dengan air mata membasahi pelipisnya.
Mengusap air matanya kemudian mengeluarkan tatapan dingin, "...ya, aku sudah berjanji."
To be continued...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 77 Episodes
Comments
M Haitami
Feel nya kena bet jir
2021-04-26
0
Andariasrtka
keren banget sih asli
2020-12-16
0
AnggiV
keren thor😆
sempetin mampir di karyaku ya "mutasi dunia' dan "cinta anak sekolah"😊
2020-09-26
0