5

"...Untuk apa fungsinya mata, jika kau lebih

percaya dengan apa yang kau dengar..."

Ucu Irna Marhamah

***

 

   Regar dan Shica memasuki rumah. Mereka melihat Ratna menyajikan makanan ke meja makan dan Ridan duduk sambil membaca koran.

    "Kalian baru pulang? Tumben pulang terlambat," kata Ratna. Wanita cantik berambut panjang itu memperhatikan kedua anaknya dari ujung kaki sampai ujung kepala.

    "Tadi Shica beli nasi goreng didekat terminal. Dia juga memaksaku untuk makan disana," gerutu Regar.

    Shica mencubit lengan kakaknya. Regar meringis kesakitan. Ratna terkejut.

   "Tidak.. Tidak.. Kalian tidak boleh makan makanan yang ada dipinggir jalan, itu tidak sehat, tidak boleh." kata Ratna sambil menggerakkan telunjuknya.

    Lagi-lagi Shica mencubit lengan kakaknya. Regar menyikut lengan adiknya karena kesal sedari tadi mencubitnya terus.

    "Mama, biarkan saja. Mereka tidak setiap hari 'kan makan dipinggir jalan." kata Ridan menengahi. Dia melipat korannya dan menyimpannya diatas meja.

    "Tidak bisa, nanti jadi kebiasaan. Uang saku kalian cukup untuk makan dirumah makan atau direstoran," kata Ratna.

    Ridan menghela napas panjang. "Kalian berdua cuci tangan kemudian duduk dan kita akan makan bersama." kata Ridan.

    Shica dan Regar saling pandang, kemudian mereka berlalu ke wastafel dapur dan mencuci tangan mereka.

    Regar dan Shica saling mencipratkan air.

   "Regar, Shica, jangan main-main." seru Ratna dari ruang makan.

    Regar dan Shica tertawa kecil. Mereka kembali ke ruang makan.

    Regar duduk disamping Ridan dan Shica duduk disamping Ratna.

    Ratna melepaskan kedua kepang rambut pendek Shica kemudian mengkuncirnya ke belakang.

    "Mama, aku bisa melakukannya sendiri, aku bukan anak kecil" gerutu Shica.

    "Diamlah, kau selalu bandel gadis muda." kata Ratna kemudian melepaskan kacamata Shica.

    "Wah, Gadis kecil Mama sudah dewasa, ya." kata Ratna melihat wajah Shica yang begitu mirip dengannya.

     Ridan dan Regar tersenyum.

    "Kenapa Ma? Apa aku cantik seperti Mama?" tanya Shica semangat.

    Ratna mencubit kedua pipi putrinya.

    "Aww.. Sakit Mama." gerutu Shica.

    "Itu dia, ada jerawat disana. Kamu jatuh cinta?" goda Ratna.

    "Ah Mama, aku tidak jatuh cinta. Jerawat ini datang karena aku sedang dalam masa puber." gerutu Shica.

    "Ah kamu yakin?" goda Ratna. Shica mengangguk. Kemudian dia mengambil tempe goreng kesukaannya.

    "Eh, minum dulu. Jangan langsung makan." gerutu Ratna sambil mengambilkan segelas air untuk Shica.

    Shica menghela napas pelan lalu menerima gelas itu dan meminumnya.

   "Terimakasih," kata Shica sambil tersenyum dipaksakan.

   "Sama-sama, sekarang makanlah." kata Ratna.

   Mereka menyantap hidangan tersebut dengan lahap.

   Hari mulai malam.

   Shica sedang mengerjakan PR nya. "Kurikulum baru 'kan tidak ada PR, tapi kenapa masih saja ada PR. Hhh menyebalkan," gerutu Shica.

   Terdengar pintu kamarnya diketuk. Shica menoleh kearah pintu.

   "Siapa? " tanya Shica.

   "Ini saya Non.. Darmi," jawab wanita paruh baya diluar ruangan.

   "Oh iya Bi, silakan masuk" kata Shica.

   Wanita paruh baya itu memasuki kamar Shica sambil membawa nampan. Ada segelas susu coklat dan sebotol kecil obat tablet.

   "Kata Nyonya, Nona Rastani harus minum obat," kata Darmi.

   Ya, seperti yang Regar bilang, nama asli Shica itu Rastani, Shica itu nama panggilannya.

   "Emm Bibi jangan memanggilku dengan nama Rastani.. Itu terlalu kuno.." bisik Shica.

   "Ehehe.. Baiklah Nona Shica, ini silakan" kata Darmi.

   "Ini obat apa Bibi?" tanya Shica.

   "Kata Nyonya, Itu obat anti jerawat " jawab Darmi.

   Shica memutar bola matanya. "Terimakasih, Bi." kata Shica sambil mengambil segelas susu coklat dan obatnya.

   "Permisi, Non." kata Darmi kemudian berlalu pergi.

   "Mama ada-ada saja," gumam Shica. Dia menyalakan televisi dan melihat acara kecantikan.

    Shica melepas kacamatanya.

   "Mereka cantik sekali," gumam Shica.

    Sementara itu, Regar melewati kamar Shica. Dia mendengar suara musik yang begitu keras dari dalam kamar Shica.

    "Kenapa dia menyalakan musik dengan keras sekali malam-malam begini," gerutu Regar.

    Dia mengetuk pintu kamar Shica. Tidak ada respon.

    Regar membuka pintu kamar Shica. Dia mendapati Shica sedang berjalan ala model dengan rambut tergerai dan make up tebalnya.

    Regar tertawa terbahak-bahak. Shica terkejut. Dia menoleh melihat keberadaan kakaknya.

    Shica menatap kesal pada Regar.

    "Ada apa denganmu, Shica? Kau kerasukan?" tanya Regar tanpa berhenti tertawa.

    "Kenapa huh! " gerutu Shica sambil melipat kedua tangan didepan dada.

    "Kau.. Kau.. Hahaha" Regar tidak melanjutkan kata-katanya karena dia tidak bisa berhenti tertawa.

   Shica menautkan alisnya. Dia mendorong Regar keluar dari kamarnya.

    "Mengganggu saja, pergi sana!" gerutu Shica kemudian menutup pintu kamarnya lalu mencucinya.

    "Hahaha.. Aduhh.. Perutku sakit," ringis Regar sambil menyentuh perutnya.

    "Berhenti tertawa! Kau bisa mati karena serangan jantung!" seru Shica dari dalam kamar.

    Seketika Regar berhenti tertawa. Dia pun berlalu sebelum Shica berubah pikiran.

    Hari mulai pagi.

    Regar masih berpetualang dipulau bantalnya. Shica memasuki kamar kakaknya. Dia mengendap melihat kakaknya masih tertidur dengan posisi tengkurap.

    Shica tersenyum geli. Dia naik ke ranjang kemudian menindih tubuh kakaknya.

    "Banguuunnnn! Sudah pagiiii!" teriak Shica ditelinga Regar.

    "Berisik!" gerutu Regar sambil menutup kedua telinganya dengan bantal.

    "Bangun!" teriak Shica. Sambil mengguncangkan tubuh Regar. Shica turun dari ranjang dia menarik bantal dari telinga Regar dan mencubit pipi Regar.

    "Kakak bangun ini sudah hampir jam tujuh!" kata Shica.

    Regar bangkit dan mengucek matanya. Dia menatap adiknya dengan kesal.

    Shica masih mengenakan piyama tidurnya.

    "Kau sendiri belum bersiap-siap " gerutu Regar.

    "Emm.. Aku di suruh Mama untuk membangunkan kakak," jawab Shica.

     "Aku akan segera menyusul," kata Regar.

      Shica tersenyum kemudian berlalu.

    Regar menghela napas bosan. Dia memilih untuk turun dari ranjang kemudian ke kamar mandi.

    Setelah selesai mandi, dia bersiap-siap dengan seragam yang melekat ditubuhnya tidak lupa dia membawa ranselnya.

    Dia bergegas menuruni tangga. Ratna menyajikan makanan ke meja. Darmi membantunya.

    Ridan membaca koran di temani secangkir kopi di depannya. Shica yang sudah rapi dengan seragamnya membenarkan kepangnya.

    Regar duduk di samping Ridan. "Pagi, Pa, Ma, Shica, Bibi.." sapa Regar.

    "Pagi, Tuan muda." jawab Darmi.

    Ridan dan Ratna menatap heran pada Regar.

     Regar tidak mengerti dengan tatapan kedua orang tuanya itu.

     Darmi berlalu ke dapur. Ratna duduk di samping Shica. Mereka pun memakan sarapan mereka.

     "Regar, ada apa denganmu?" tanya Ratna.

     "Memangnya ada apa, Ma? Apa ada yang salah?" tanya Regar.

     "Kau tahu hari ini hari apa?" tanya Ratna.

     "Ini hari jum'at," jawab Regar.

     "Sejak kapan jum'at jadi bertambah dua hari? " tanya Ratna.

     "Hufftt" Ridan menahan tawanya.

    Regar melirik Ridan.

    "Maksudnya? " tanya Regar.

   "Adikmu berhasil menipumu lagi, Regar. Ini hari sabtu." kata Ratna.

     Shica dan Ridan tertawa lepas. Regar mendengus kesal.

    "Tapi 'kan kakak harus tetap bangun pagi. Kakak harus mengantarku ke sekolah 'kan kak, SMP liburnya hanya hari minggu sementara kakak liburnya hari sabtu dan minggu. Sungguh tidak adil." gerutu Shica.

    "SMP belajar delapan atau sembilan jam sehari sementara SMA bisa sepuluh sampai sebelas jam sehari. Siapa yang tidak adil? " gerutu Regar.

     "Aku malas menghitung. Ayo, aku bisa terlambat, kak." kata Shica sambil meminum segelas susu coklatnya.

    "Aku harus ganti baju dulu," Regar menggerutu kesal.

    Shica tertawa.

By

_Ucu Irna Marhamah_

Terpopuler

Comments

Katsuo Januar

Katsuo Januar

mencuci pintu.... 🤣🤣🤣🤣🤣 harusnya mengunci astaga thorrrrr.... 😋

2021-06-26

0

Evi Marena

Evi Marena

😂😂😂😂 Regar di kerjain Mulu sama adiknya 🤣🤣

2019-08-12

7

jungkook

jungkook

minum susu sama obat? ya obatnya ga bereaksi dong?

2019-06-14

15

lihat semua
Episodes
1 1
2 2
3 3
4 4
5 5
6 6
7 7
8 8
9 9
10 10
11 11
12 12
13 13
14 14
15 15
16 16
17 17
18 18
19 19
20 20
21 21
22 22
23 23
24 24
25 25
26 26
27 27
28 28
29 29
30 30
31 31
32 32
33 33
34 34
35 35
36 36. FLASHBACK
37 37. FLASHBACK
38 38. FLASHBACK
39 39. FLASHBACK
40 40. FLASHBACK
41 41. FLASHBACK
42 42. FLASHBACK
43 43
44 44
45 45
46 46
47 47. FLASHBACK
48 48
49 49
50 50
51 51
52 52
53 53
54 54
55 55
56 56
57 57
58 58
59 59
60 60
61 61
62 62
63 63
64 64
65 65
66 66
67 67
68 68
69 69
70 70
71 71
72 72
73 73
74 74
75 75
76 76
77 77
78 78
79 79
80 80
81 81
82 82
83 83
84 84
85 85
86 86
87 87
88 88
89 89
90 90
91 91
92 92
93 93
94 94
95 95
96 96
97 97
98 98
99 98
100 99
101 100
102 101
103 102
104 103
105 104
106 105
107 106
108 107
109 108
110 109
111 110
112 111
113 112
114 113
115 114
116 115
117 116
118 117
119 118
120 119
121 120
122 121
123 122
124 123
125 124
126 125
127 126
128 127
129 128
130 129
131 130
132 131
133 132
134 133
135 134
136 135
137 136
138 137
139 138
140 139
141 140
142 141
143 142
144 143
145 144
146 145
147 146
148 147
149 148
150 149
151 150
152 151
153 EPILOG
154 EKSTRA PART 1
155 OPENING DLM 2nd VERSION
156 Membahas Don't Leave Me dan La Hora : DLM (2nd ver)
157 Happy Birthday for me (2 Desember)
158 New Story
159 TERBIT?!
160 AMETHYST : Kekasih Drucless
161 SUDAH TERBIT!!!
162 HALO!
163 PENGUMUMAN PENTING!
164 TERBIT
165 NOVEL BARU
166 NOVEL BARU
167 NOVEL BARU
168 DARKSIDE : Sifat Tersembunyi Manusia
169 NOVEL BARU
170 NOVEL BARU
171 H-12 : CATCH
172 POLICE VS ASSASSIN
173 THE PENANCE : PEBINOR
174 THE PENANCE 2 : PREGNANT
175 POLICE VS GANGSTER
176 THE PENANCE 3 : KIDNAPPER
177 VENORA : ASSASSIN VS PSYCHOPATH
178 VENORA : ASSASSIN VS PSYCHOPATH
179 THE PENANCE 4 : BULLYING
180 SURREPTITIOUS
181 SELENOPHILE
182 CETAK ULANG?
183 POLICE VS PSYCHOPATH
Episodes

Updated 183 Episodes

1
1
2
2
3
3
4
4
5
5
6
6
7
7
8
8
9
9
10
10
11
11
12
12
13
13
14
14
15
15
16
16
17
17
18
18
19
19
20
20
21
21
22
22
23
23
24
24
25
25
26
26
27
27
28
28
29
29
30
30
31
31
32
32
33
33
34
34
35
35
36
36. FLASHBACK
37
37. FLASHBACK
38
38. FLASHBACK
39
39. FLASHBACK
40
40. FLASHBACK
41
41. FLASHBACK
42
42. FLASHBACK
43
43
44
44
45
45
46
46
47
47. FLASHBACK
48
48
49
49
50
50
51
51
52
52
53
53
54
54
55
55
56
56
57
57
58
58
59
59
60
60
61
61
62
62
63
63
64
64
65
65
66
66
67
67
68
68
69
69
70
70
71
71
72
72
73
73
74
74
75
75
76
76
77
77
78
78
79
79
80
80
81
81
82
82
83
83
84
84
85
85
86
86
87
87
88
88
89
89
90
90
91
91
92
92
93
93
94
94
95
95
96
96
97
97
98
98
99
98
100
99
101
100
102
101
103
102
104
103
105
104
106
105
107
106
108
107
109
108
110
109
111
110
112
111
113
112
114
113
115
114
116
115
117
116
118
117
119
118
120
119
121
120
122
121
123
122
124
123
125
124
126
125
127
126
128
127
129
128
130
129
131
130
132
131
133
132
134
133
135
134
136
135
137
136
138
137
139
138
140
139
141
140
142
141
143
142
144
143
145
144
146
145
147
146
148
147
149
148
150
149
151
150
152
151
153
EPILOG
154
EKSTRA PART 1
155
OPENING DLM 2nd VERSION
156
Membahas Don't Leave Me dan La Hora : DLM (2nd ver)
157
Happy Birthday for me (2 Desember)
158
New Story
159
TERBIT?!
160
AMETHYST : Kekasih Drucless
161
SUDAH TERBIT!!!
162
HALO!
163
PENGUMUMAN PENTING!
164
TERBIT
165
NOVEL BARU
166
NOVEL BARU
167
NOVEL BARU
168
DARKSIDE : Sifat Tersembunyi Manusia
169
NOVEL BARU
170
NOVEL BARU
171
H-12 : CATCH
172
POLICE VS ASSASSIN
173
THE PENANCE : PEBINOR
174
THE PENANCE 2 : PREGNANT
175
POLICE VS GANGSTER
176
THE PENANCE 3 : KIDNAPPER
177
VENORA : ASSASSIN VS PSYCHOPATH
178
VENORA : ASSASSIN VS PSYCHOPATH
179
THE PENANCE 4 : BULLYING
180
SURREPTITIOUS
181
SELENOPHILE
182
CETAK ULANG?
183
POLICE VS PSYCHOPATH

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!