Tok tok tok!!
Suara ketukan pintu membuyarkan konsentrasi murid yang sedang belajar didalam kelas.
"Permisi Bu, Maaf mengganggu. Saya hanya ingin memberitau kalau Raisya dan Kevin di panggil Kepala Sekolah sekarang" kata murid yang berdiri didepan pintu.
"Kevin, Raisya. Cepatlah mengahadap Kepala Sekolah" perintah Bu Sofi yang kala itu sedang mengajar matematika.
"Baik Bu" jawab Kevin dan Raisya bersamaan, kemudian mereka permisi untuk meninggalkan kelas.
Sepanjang berjalan di koridor, keduanya hanya diam tanpa ada suara apapun, ditambah suasana koridor yang sepi karena ini masih jam pelajaran. Raisya berjalan sedikit berlari tepat di belakang Kevin karena langkahnya yang kalah lebar dari Kevin.
"Kira-kira ngapain yaa KepSek manggil kita?" Tanya Raisya bingung memecah keheningan diantara mereka.
Sedangkan Kevin hanya terus berjalan mengabaikan pertanyaan Raisya, diam tanpa ekspresi. Raisya yang melihat itu hanya mengerucutkan bibirnya karena kesal.
Gilaa!! Datar banget nih orang kek tembok! Gakabisa apa balas sedikit doank pertanyaan Gue, noleh kek gitu apa kek! Gumam Raisya dalam hati sambil terus berjalan mengekori Kevin.
Setelah mereka sampai didepan pintu KepSek, Kevin langsung mengetuk pintu.
Tokk tokk tokk !!!
"Masuk!!" Terdengar suara Pak KepSek dari dalam, dan merekapun masuk dengan permisi.
"Duduk dulu" perintahnya lagi, dan langsung dituruti kedua murid itu.
"Kalian pasti bingung kan kenapa Bapak panggil kalian?" Tanyanya lagi kemudian hanya diangguki oleh kedua muridnya.
"Begini Nak, sekolah kita sudah terdaftar untuk mengikuti Lomba Cerdas Cermat tingkat Kota bulan depan. Dan sekolah memilih kalian untuk mewakilinya" jelas Pak KepSek.
"Dalam bidang apa yaa Pak kalau boleh tau?" Tanya Kevin yang juga pertanyaan itu mewakili Raisya.
"Mencakup semua bidang Nak, dan ini bukan perorangan, melainkan berkelompok yang di wakili dua orang. Jadi Bapak harap kalian kali ini bisa kerjasama" jawab Pak KepSek lagi.
"Apa kalian bisa ? Sekolah sangat berharap pada kalian berdua, Bapak tau kalau kalian ini sering bersaing, tapi bapak mohon untuk kali ini kalian bisa bekerjasama." sambung Pak KepSek.
Seluruh Guru sekolah pun tau bagaimana kedua muridnya ini bersaing dalam segala bidang akademis maupun yang non akademis. Mereka berdua sama-sama mempunyai ambisius yang tinggi untuk menjadi yang terbaik, tapi mereka tidak pernah bersikap sombong terhadap murid lainnya. Dan untuk yang pertama kalinya bagi mereka kali ini harus berjuang sama-sama untuk mendapatkan hasil yang memuaskan dan membagakan bagi sekolah mereka tercinta. Biasa apabila ada perlombaan, mereka masing-masing bidang tertentu yang diikuti, bahkan kerap kali menjadi lawan peserta walaupun mereka berasal dari sekolah yang sama.
"Baiklah Pak, Saya dan Raisya akan berusaha yang terbaik" ucap Kevin dan Raisya hanya mengangguk pasrah, pasalnya mau tidak mau kali ini tidak boleh egois, inilah hal yang disukai Raisya, mengikuti lomba, mengeluarkan bakatnya. Karena baginya, bakat yang seseorang punya itu jangan dipendam, harus diutarakan agar bermanfaat.
Setelah beberapa lama berbicara kepada Pak KepSek, mereka berdua keluar ruangan dan kembali kekelas. Beberapa langkah keluar dari ruangan KepSek yang didahului Kevin, dia membalikkan badannya kearah Raisya yang berada dibelakangnya.
"Kita cuma punya waktu sebulan, Gue harap Loe bisa diajak kerjasama" ucap kevin dengan muka datarnya sedatar tembok pada Raisya.
"Iyaa tenang aja" jawab Raisya dengan santai sambil tersenyum dan melewati Kevin pergi begitu saja.
Kevin hanya diam memandang punggung Raisya yang meninggalkannya pergi. Lalu dia pun pergi juga dari tempat itu.
●
●
Hari ini adalah hari Sabtu, dimana Raisya sepulang sekolah akan langsung mengikuti eskul Pramuka untuk membahas beberapa hal mengenai Perkemahan yang akan diadakan minggu depan di halaman sekolah mereka.
Sekarang masih jam istirahat pukul 09.30 am, seperti biasa Raisya dan para sahabat nya kekantin untuk makan sambil bercengkrama.
Ddrttt ddrrrttt..
Suara getar hape Raisya dri dalam saku roknya dan segera ia merogoh saku roknya.
MAMMY ❤
Calling.......
Langsung saja dia menggeser icon berwana hijau yang tertera.
"Haloo mam, kenapa?" Tanya Raisya.
"Sayang, kamu hari ini bisa pulang cepat kan ? Ntar malam Mami sama Papi ada janji makan malam dengan sahabat Papi dan Mami, dan kamu harus ikut" suara Mami dari seberang telpon.
"Jam berapa mi?" Raisya berbalik tanya.
"Jam 7 malam, Sayang" jawab Mami.
"Hari ini Raisya pulang jam 5 mih, ini kan Sabtu ada eskul Pramuka. Emang gak bisa ya Mi kalau gak ikut? Raisya pulang pengen istrahat sambil ngerjain tugas buat Senin" kata Raisya lagi.
"Yakan besok minggu juga Sayang, bisa besok dikerjain. Makanya Mami suruh kamu pulang cepet hari ini, biar ada waktu buat istirahat sebentar sebelum kita pergi. Ini penting, Sayang" jelas Mami dengan suara memohon.
"Yasudah Raisya usahakan Mi pulang lebih awal" jawaban pasrah dari Raisya.
"Nahh gituu donkk, Mami tunggu yaa Sayang... muaaachh" balas Mami dengan mematikan telepon secara sepihak.
Raisya hanya membuang nafas kesalnya.
"Kenapa, Syaa?" Tanya Risa.
"Gue hari ini disuruh pulang cepet, ada acara penting katanya" jawab Raisya dengan sedikit lesu.
"Terus eskul Pramuka nanti gmna ? Loe kan Ketuanya,Syaa. Kita harus bahas soal Perkemahan minggu depan, sekalian kasih materi buat anggota baru" jelas Ocha.
"Yaa nanti Gue usahain ikutan bentar, tapi gakbisa sampai akhir yaa, Gue udah janji sama Mami" jawab Raisya.
"Lagian juga kan ada wakil sama senior yang lain, gantiin gue kasih materi hari ini, untuk bahas tentang kemah nanti Gue bahas sebentar sama kalian" lanjut Raisya menjelaskan dan hanya mendapatkan anggukan dari sahabatnya.
Pasalnya ia sudah berjanji pada Maminya. Sebenarnya dia juga bingung, kenapa harus ikut acara makan malam dengan sahabat orangtuanya. Apakah memang orang penting, entahlah Raisya malas memikirkannya.
●●●●
Pukul 01.00 pm
Diruang Osis para anggota Osis berkumpul untuk mengadakan rapat, yang dipimpin oleh Kevin sebagai ketua Osis dan Leon sebagai Wakilnya. Ditengah rapat berlangsung suara nada dering hape Kevin terdengar dan sempat menghentikan ucapannya.
"Sebentar yaa Lee, Loe lanjutin dulu penjelasan tadi. Tau kan ?" Kata kevin sambil melirik hape di genggamannya dan diangguki oleh Leon, Kevin pun keluar dari ruang Osis untuk mengangkat telpon yang ternyata dari Bundanya.
"Assalamualaikum, Bun. Ada apa ?" Tanya kevin dengan sopan.
"Kamu pulang jam berapa hari ini?" Tanya Bunda dari seberang telpon.
"Ini sudah pulang Bun. Tapi masih ada rapat Osis sebentar" jawab kevin.
"Sampai jam berapa kira-kira?" Tanya Bunda lagi.
"Kira-kira stengah 3 Bun, kenpa? Ada hal penting?" Tanya kevin balik pada Bundanya. Karena jarang sekali Bundanya menelpon menanyakan jam pulang anaknya ini. Pasti ada hal yang peting yang mau disampaikan.
"Bunda cuma mau kasihtau saja, nanti malam kamu akan bertemu dengan calon istri kamu" jelas Bunda lagi. Dan perkataan itu sontak membuat Kevin diam mematung.
DEGGH!!!!
Dengan wajah tanpa ekspresi, mendengar perkataan Bundanya seolah membuatnya tak bisa berkutik. Diam memikirkan banyak hal entah apa saja kah itu, membuat otaknya berpikir keras, mau menolak juga percuma karena dia sudah berjanji untuk menyetujui perjodohan ini. Tapi bertemu sekarang? rasanya belum pernah terfikirkan oleh Kevin. Apakah dia benar-benar siap? Apakah ini keputusan yang bagus? Entah laah....
"Baiklah Bun, Kevin akan pulang sekitar jam 3" jawab kevin pada akhirnya.
"Baiklah Sayang, Bunda matikan teleponnya. Assalamualaikum" kata Bunda di akhir teleponnya.
"Walaikumsalam" balas Kevin kemudian mematikan hapenya.
.
.
.
Setelah hampir satu jam lebih Osis mengadakan rapat, akhirnya mereka mengakhiri rapatnya. Kevin melirik jam yang melingkar di pergelangannya menunjukkan pukul 02.45.
"Vin, Gue deluan yaa kelapangan, ntar Loe nyusul kan?" Tanya Leon.
Kevin lupa kalau hari ini dia juga punya jadwal latihan basket.
"Kayaknya Gue hari ini gak latihan dulu, Lee" ucap Kevin, dan hanya mendapatkan ekspresi wajah Leon seakan bertanya kenapa.
"Gue ada urusan keluarga, mendadak! Tdi udah ditelpon soalnya" lanjut Kevin menjelaskan alasannya kepada Leon.
"Yasudah kalau gitu, latihan selanjutnya Loe harus hadir yaa. Buat persiapan Turnamen 2 minggu lagi loh" ujarLeon yang diangguki Kevin, kemudian Leon melenggang keluar ruangan.
Setelah itu Kevin keluar terakhir dan mengunci ruangan Osis setelah di cek tidak ada yang tertinggal. Terus berjalan melewati koridor menuju parkiran sambil melihat-lihat sekitar lapangan basket, namun tiba-tiba..
BRUKKKK!!!
"Aduuuuuhhh pantat Gue!!" Pekik seseorang yang jatuh terduduk dilantai.
Kevin bertabrakan dengan Raisya yang sedang berjalan dari arah berlawanan. Kevin hanya berdecak kesal melihat siapa yang menabraknya.
"Loe tuh kenapa sih? Jalan aja barbar banget! Pake nabrak segala, gakliat apa ada orang! Jalanan luas loh" ketus Kevin dengan sinis.
Raisya yang mendengar ucapan Kevin itu hanya geram dan kesal. Bahkan Kevin hanya diam saja tidak membantu Raisya bangkit berdiri.
"Loe aja jalan gak liat-liat! Udah nabrak juga bukannya nolongin malah marah-marah! Seharusnya yang marah itu Gue!, pantat Gue sakit loh ini gara-gara Loe!" Omel Raisya. Namun Kevin hanya diam dengan sorotan mata yang tajam, kemudian dia berlalu meninggalkan Raisya yang masih terduduk di lantai.
"Woyyy!! Hihhh dasar muka triplekk!! Awaass aja Loe!" Teriak Raisya dengan kesal melihat Kevin yang begitu saja pergi tanpa membantunya. Dan Kevin terus berjalan tanpa memperdulikan teriakan Raisya.
Sambil berusaha ingin berdiri, tiba-tiba seseorang membantunya dan itu adalah Leon yang datang dari arah lapangan basket ketika melihat sahabatnya terduduk dilantai ia langsung berlari mendatangi Raisya.
"Loe kenapa sih duduk dilantai kursi banyak gitu yang kosong" ucap Leon dengan santai.
"Siapa yang duduk lantai?! Gue lagi jatoh Leoooon" jawab Raisya dengan sedikit kesal.
"Ohh jatohh" hanya kata itu yang meluncur dari mulut Leon. Dan membuat Raisya semakin kesal.
"Tau ah Lee, sana Loe pergi!" Usir Raisya.
"Bilang makasih kek udah di bantuin" decik Leon.
"Ck! Udahlah makasih!" Balas Raisya singkat kemudian berlalu ingin meninggalkan Leon.
"Loe mau kemana ? Bukan nya Loe ada eskul pramuka yaa?" Tanya Leon yang melihat Raisya mengarah ke jalan menuju parkiran.
"Udah tadi ikut bentar, tadi Gue mau ke toilet tapi gara-gara si muka triplek nabrak Gue gakjadi deh! Yaudah Gue mau pulang aja." Jelas Raisya.
"Tumben Loe pulang, gak kelarin tuh eskul" ucap Leon lagi.
"Ada urusan Gue, tadi di telpon Mami disuruh cepat-cepat pulang. Udah yaa Gue pulang! Byee !" jawab Raisya kemudian meninggalkan Leon.
Raisyapun terus berjalan menuju parkiran dan masuk kedalam mobilnya lalu menyalakan mesin dan meninggalkan gedung sekolah.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Terimakasih yang sudah membaca🙏
Mohon dukungannya 🙏❤
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 87 Episodes
Comments
Qaisaa Nazarudin
Hadeeuuhh calon Pasutri berantem mulu..Noh berantem aja di kasur,kan enak...wkwkwkwk...
2024-09-22
0
BEE (@tulisan_bee)
Tiati lo Sya dijodohin sm orang ganteng wkwkwkkw..
2020-02-18
2
Silda delita
hai ka. wahh ceritanya seru kakkaa hehheeee🙏🙏.semangat nulid ka🙏🙏❤💪💪
2020-01-15
2