Pertemuan

Ketika waktu jam pulang sekolah tiba, para murid berhamburan keluar dari kelas masing-masing. Raisya, Ocha, dan Leon pun berbarengan keluar dari kelas dan berjalan dikoridor menuju parkiran. Ketika sampai di parkiran Leon berpamitan pada kedua sahabat cantiknya itu pulang deluan karena ada urusan. Ketika hendak menuju mobil Raisya menghentikan langkahnya dan juga menahan langkah Ocha.

"Cha, temenin Gue ketoilet dulu donkk, tiba-tiba mau pipis nih" sambil memegang tangan sahabatnya dan kakinya sedikit bergerak-gerak seperti orang kebelet, ya emang lagi kebelet sih :D . Permintaannya pun di iyakan oleh Ocha.

Mereka pun langsung bergegas menuju toilet sekolah yang berada di bagian sudut sekolah ini. Ketika sampai Raisya langsung masuk kedalam sebuah kamar mandi yang kosong, sedangkan Ocha menunggu di depan westafel sambil bercermin sesekali merapikan rambut panjangnya yang tergerai dengan jari tangannya. Tak lama Raisya pun keluar dari bilik kamar mandi, dan mereka keluar dari kamar mandi tersebut.

Ketika mereka keluar dari kamar mandi, samar-samar Raisya mendengar seperti ada suara orang berteriak memaki, entah dengan kata-kata seperti apa Raisya tak peduli. Namun ternyata tak hanya teriakan makian saja yang terdengar, ada suara isakan tangis menusuk gendang telinga Raisya karna terdengar seperti isakan orang yang sangat ketakutan. Raisya pun lagi-lagi menghentikan langkahnya sambil memegangi tangan sahabatnya.

"Cha, bentar deeh! Loe denger suara orang nangis kagak? Terus siapa sih itu yang teriak-teriak?!" tanya Raisya pada sahabatnya.

"Ah paling orang lagi ngelabrak, Sya" jawab Ocha dengan santai yang memang tak peduli dengan hal seperti itu, karena tak mau ikut campur dan terlibat. Berbeda dengan respon Raisya.

"Gilak Loe! ada orang dibully malah diem ajagak peduli. Buruan ikut Gue kita tolongin!" perintah Raisya sambil menarik tangan sahabatnya mencari sumber suara yang mereka dengar.

Dengan jalan perlahan sambil mengendap-ngendap dan mempertajam pendengaran, mereka semakin berjalan kearah sudut gedung sekolah dimana tempat itu adalah sebuah gudang sekolah yang sangat jarang dikunjungi. Ketika sampai mereka pun langsung mengintip di balik tembok untuk memastikannya dahulu.

"Ehh !! Loe berani ngelawan Gue skarang hah!!?" kata seorang gadis berambut panjang sebahu, yang ditemani dua orang gadis lainnya sambil menunjuk-nujuk bahu seorang cewek berkuncir dua yang sedang menundukkan kepalanya sambil menangis.

"Hikss... hikss... Gue tadi emang lagi disuruh sama guru buat bantuin beliau bersihin ruangannya.. hikss" kata gadis berkuncir dua itu.

"Halaah banyak alesan Loe!!" balas cewek itu yang sudah ingin mengangkat sebelah tangannya, Raisya yang melihat itu langsung keluar dari balik tembok berteriak dan mencegahnya. Lalu menghampiri apa yang terjadi didepannya.

"Ohh.. ada preman sekolah yaa ternyata disini, beraninya keroyokan!" ucap Raisya dengan lantang dan memasang wajah sinis.

"Loe gakusah ikut campur!" balas gadis itu yang bernama Karin.

"heh! ikut campur? enggak tuh!? Gue dateng karna mau ngajak Risa pulang!" jawab nya dengan santai.

"Yuk Ris, kita pulang. Daritadi Gue cariin Loe" sambung nya sambil menarik tangan Risa dari kumpulan Karin dan teman-temannya.

Namun bahunya di tahan oleh Karin. "Dia masih ada urusan sama Gue!"

"Urusan apa yaa?! Kayaknya urusan Loe gakpenting deeh!" jawab Raisya yang masih santai tapi dengan ekspresi tak suka.

"Kok Loe nyolot banget sihh!!" jawab Karin yang sudah geram melihat tingkah Raisya. Sanking geremnya Karin mendorong bahu Raisya yang membuatnya hampir terjungkal kebelakang.

Ocha yang melihat itupun menjadi geram juga kepada Karin, dan mencoba melerai mereka agar tidak terjadi hal yang diluar pikiran.

"Mending Loe pergi sana! atau mau Gue laporin penjaga sekolah biar besok Loe berurusan sama Guru?!" ancam Ocha pada Karin dan teman-temannya.

"Jadi Loe mau ngadu hah?!" balas Karin yang kini beralih menghampiri Ocha. Tiba-tiba...

PLAKKK!!!

Karin menampar pipi mulus Ocha, Raisya yang melihat itu tidak terima kalau sahabatnya ditampar dan akhirnya dia yang membalas tamparan itu lebih kuat.

PLAKKK!!!

Tamparan Raisya membuat Karin jatuh tersungkur kelantai. "Jangan pernah Loe sentuh teman Gue dengan tangan Loe yang menjijikan itu!". Raisya menatap tajam Karin yang memegang pipinya sambil di bantu berdiri dengan kedua temannya. Karin hanya terdiam membalas tatapan Raisya dengan penuh kebencian kemudian pergi begitu saja melewati Raisya.

Loe liat aja nanti, Gue bakalan bales ini dan Gue akan kasih Loe pelajaran! ucap karin dalam hati yang masih menatap Raisya tajam lalu pergi dengan gusar bersama kedua temannya. Raisya yang melihat itu hanya memasang wajah santai tapi sinis sambil melipat kedua tangannya didada.

Setelah Karin pergi Raisya pun menghampiri Ocha dan Risa.

"Loe gakpapan kan Chaa?" sambil memeriksa pipi sahabatnya penuh dengan perhatian.

"Loe juga Ris, gakpapa kan? apa sebelum Gue dateng Karin juga sempat mukul Loe?" tanya Raisya lagi beralih pada Risa.

"Gue gakpapa Syaa, untungnya tamparan dia gak kenceng-kenceng amat. Agak perih sedikit ajasih" ucap Ocha sambil mengelus-ngelus pipinyasendiri.

"Gue juga gakpapa, Syaa" jawab Risa juga. "Karin juga gaksempat mukul Gue kok" sambungnya.

Akhirnya mereka bertiga pergi dari tempat itu, menuju parkiran. Ocha membawa kendaraannya sendiri, sedangkan Risa pulang dengan angkutan umum. Tapi karena Raisya masih banyak yang ingin dia tanyakan pada Risa, ia pun menawarkan mengajak pulang bersama. Dan tak mau ada penolakan.

"Syaa, Ris. Gue pulang deluan yaa! hati-hati dijalan, sampe ketemu besok! Daaa...." Kata Ocha yang berpamitan pada sahabatnya dan Risa lalu masuk kedalam mobilnya sambil melambaikan tangan dan dibalas dengan lambaian tangan juga dari Raisya.

"Ris, rumah Loe dimana biar Gue anter pulang" ajak Raisya kepada Risa.

"Gakusah Syaa, Gue bisa pulang sendiri kok. Dan makasih yaa buat yang tadi" balas Risa dengan tersenyum.

"Apaan sih Loe? santai aja mah sama Gue, walaupun kita gakpernah akrab tapi Loe temen sekolah Gue juga. Dan kita bahkan teman sekelas sekarang" balas Raisya.

"Yaudah ayok pulang biar Gue anter, sekalian kita ngobrol-ngobrol dijalan. Gue gakmau Loe nolak!" lanjutnya lagi sambil memegang tangan Risa dan membawanya ke mobil, Risa hanya mengikutinya dengan canggung. Pasalnya dia tidak terlalu akrab dengan Raisya.

Dalam perjalanan mengantar Risa pulang, Raisya menanyakan hal kejadian tadi dan Risa pun menceritakan semuanya kepada Raisya. Ada rasa kasihan pada Risa yang ternyata memang sering menjadi bahan bullyan Karin and the gengs, terlintas dipikirannya kenapa ada saja orang yang seperti itu, merasa berkuasa dan seenaknya merendahkan orang lain, padahal kita semua itu sama dimata Sang Pencipta. Dan lagi kita juga masih sekolah, seharusnya menikmati masa sekolah dengan tenang tanpa adanya rasa takut dan belajar dengan giat untuk mencapai cita-cita, bukan dengan menggeretak orang yang lemah.

Meskipun Raisya disekolah sangat terkenal dengan kebarbarannya selain kepintarannya, tapi masih batas wajar. Karena memang begitulah sifatnya, agar siapapun yang berteman dengannya merasa nyaman dan tidak canggung. Buktinya sekarang Risa lebih nyaman menceritakan masalahnya kepada Raisya padahal mereka tidak begitu akrab, dan Risa yang diketahui adalah tipe orang yang tertutup dan pendiam disekolah.

Setelah asyik bercerita dan tertawa sesekali dalam perjalanan, mereka sampai didepan rumah Risa.

"Makasih ya, Syaa udah anterin aku pulang, makasih juga yang tadi. Dan juga maaf gara-gara Gue sahabat Loe malah kena tampar Karin" ucap Risa dengan tulus namun juga sedih mengingat Karin yang menampar Ocha.

"Iyaa sama-sama. Udah gakpapa santai aja, kan udah Gue bales juga" balas Raisya sambil tersenyum.

"Sekarang Loe mau kan bertema sama Gue sama Ocha juga?" tanya Raisya lagi.

"Iya Gue mau, siapa sih yang gakmau berteman sama Loe Syaa, Loe itu baik pinter ramah"

"Loe baru tau Gue baik?"

"Bukan gitu, Syaa... tapi emang jujur sih dari dulu Gue pengen kenal dekat sama Loe, tapi Gue minder"

"Kenapa minder? Gakusah minder laah sama Gue, sekarang kan kita bakalan jadi teman deket juga. Mau kan berteman sama Gue?" tanya Raisya sambil menyodorkan jari kelingkingnya dan di sambut dengan Risa.

"Iya Gue mau, sekarang kita sahabat!" balas Risa dengan senang.

"Ok! Sahabat!" balas Raisya dengan senyuman yang lebar.

Setelah mengantar Risa pulang, Raisya kembali melajukan mobilnya meninggalkan kediaman Risa menuju rumahnya sendiri.

Dirumah Raisya sedang makan malam bersama, tiba-tiba bel pintu rumah berbunyi.

Tiing Tong!! Ting Tong!!

"Bi, tolong bukain pintu dulu yaa ada tamu, ini juga bentar lagi selesai makan" Mami menyuruh Bi Sum membukakan pintu.

"Baik Nyonya" turut Bi Sum. Bi Sum pun langsung menghampiri pintu utama dan membukakannya.

Ceklekk!!

"Maaf cari siapa Tuan? ada yang bisa saya bantu?" tanya Bi Sum.

"Apa Pak Renandi ada dirumah?" tanya seseorang yang berdiri dipintu.

"Ada Tuan, Tuan siapa yaa kalo bolehtau?" tanya Bi Sum lagi.

"Saya Abimana Wijaya dan ini istri Saya Sekarsari Wijaya." sambil memperkenalkan sosok perempuan yang berdiri disampingnya.

"Ohh, maaf Tuan kalau gitu silahkan masuk dulu Saya panggilkan Tuan Besar" jawab Bi Sum sambil membuka lebar pintu dan menyuruh kedua orang tersebut masuk dan mempersilahkan duduk diruang tamu dan diikuti kedua orang itu.

Bi Sum pun berjalan menuju dapur untuk memberitahu majikannya yang ternyata sudah selesai makan malam.

"Tuan ada Pak Abimana dan istrinya datang mencari Tuan, mereka menunggu diruang tamu" ujar Bi Sum.

Kalau kalian tanya Raisya dimana? Raisya setelah makan malam kembali kekamarnya sambil membawa cemilan untuk menemaninya belajar, itulah kebiasaan Raisya.

"Abimana? Waah sudah lama sekali, baiklah Bi Sum tolong siapkan minuman dan makanan ringan untuk tamu terhormat Saya" ucap Papi dengan antusias.

"Ayok Mi, kita temui" lanjut Papi mengajak Mami, dan mereka berjalan menuju ruang tamu.

"Apakabar Abi? sudah lama sekali kita tidak bertemu, apa yang membawamu kerumahku?" sapa Papi dengan ramah.

"Apa kau lupa dengan janji kita?" Abimana bertanya balik.

"Astaga ternyata itu yang membawa mu kemari?" balas Papi dengan tersenyum.

"Baiklah mari kita bahas masalah anak-anak kita" lanjut Papi.

"Kau ini, jadi bagaimana? apa bisa kita teruskan perjanjian ini?" tanya Abimana.

"Tentu saja, kau punya anak laki-laki, dan aku punya anak perempuan" jawab Papi.

"Apa anakmu tidak mempunyai pacar ataupun orang yang dia suka? Kalau anakku sudah dipastikan tidak mempunyai pacar." jelas Abimana.

"Tentu saja tidak punya, anakku tidak pernah memikirkan hal tentang pacaran, lagipula perjodohan ini adalah janji, dan janji adalah hutang kan? aku tau anakmu pasti anak baik-baik dan pantas untuk putriku" jawab Papi dengan senyuman bangga.

"Baiklah kalau begitu, aku juga yakin kalau mereka bisa membina rumah tangga yang harmonis, masalah hati bisa hadir seiringnya waktu kan?" jelas Abimana sambil tersenyum.

"Tentu saja! aku yakin mereka akan menerima perjodohan ini" kata Papi.

"Baikalah kalau begitu, aku akan berusaha meyakinkan putraku, dan nanti kita akan mengatur jadwal untuk mereka bertemu." kata Abimana.

"Baiklah, aku juga akan meyakinkan Putriku agar menyetujuinya. Silahkan saja atur waktunya, dan menghubungi kami." kata Papi.

Setelah pembahasan perjodohan, mereka membahas hal-hal lainnya. Membahas tentang bisnis, sampai mengingat-ngingat kenangan mereka dimasa muda dulu. Abimana dan Renandi adalah sahabat sejak SMA, begitupun juga dengan istri mereka Sekarsari dan Prisilia yang juga dulu bersahabat sejak SMA. Setelah dirasa cukup, Abimana dan istrinya Sekarsari pamit untuk pulang.

"Baiklah kalau begitu pembahasan kita cukup sampai disini dulu sepertiny, nanti akan Saya kabari lagi kapan waktunya untuk mereka bertemu" kata Abimana yang mengakhiri obrolan mereka.

"Kalau begitu Saya pamit dulu yaa, Ren" sambungnya lagi.

"Iyaa, terimakasih banyak sudah mau mampir" jawab Renandi. Dan Abimana beserta istrinyapun pergi dari kediaman keluarga Renandi Putra.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

Mohon dukungannya yaa Readers 🙏

Terpopuler

Comments

Qaisaa Nazarudin

Qaisaa Nazarudin

Weiiihh PERJODOHAN lagi.nih,Kevin ma Raysa..

2024-09-22

0

Qaisaa Nazarudin

Qaisaa Nazarudin

Wkwkwkwk rasain tuh,Sok soan mau jadi pembully..

2024-09-22

0

BEE (@tulisan_bee)

BEE (@tulisan_bee)

Memang selalu ada orang-orang yang suka bully itu ya Thor.. gerem owe

2020-02-18

3

lihat semua
Episodes
1 Pengenalan
2 Drama
3 Pertemuan
4 Permintaan
5 Kerjasama
6 Tak Terduga
7 Menyetujui
8 Kepikiran
9 Leon Ku
10 Empat Mata
11 SAH
12 Pertamakalinya
13 Heboh !!
14 Aku dan Kamu
15 First Kiss
16 Ungkapan Tersembunyi
17 Gara-gara Trending
18 Hukuman
19 Puisi Untukmu
20 Teman Masa Kecil
21 Ternyata Oh Ternyata
22 Berubah-rubah
23 Drama Pagi
24 Kejahilan Kevin
25 Nonton Film
26 Terjadi Lagi
27 Susah Di Tebak
28 Jangan PHP
29 Perhatian Kevin
30 Best Moment
31 Curhatan Para Ledies
32 Kevin Sakit
33 Istriku
34 Jenguk Kevin
35 Mati Lampu
36 Kembaran Reno
37 Rina Yang Jahil
38 Risa dan Reno
39 Rencana
40 Nyaman
41 Kakak Ipar
42 Murid Baru
43 Kecemburuan Kevin
44 Siapa ??
45 Itulah Raisya
46 Apa Lagi Ini?
47 Flashback
48 Perasaan Yang Salah
49 Semua Akan Baik-baik Saja
50 Seperti Biasa
51 Sedikit Kecewa
52 Saat Liburan
53 Saat Liburan (Part 2)
54 Saat Liburan (Part 3)
55 Aku Kangen
56 Pesan Terakhir
57 Harus Tegar
58 Harus Tetap Bahagia
59 Tak Ingin Jadi Penghalang
60 Kirim Doa
61 Hadiah Dari Bibi
62 Seperti Bintang
63 Gara-gara Games
64 Drama Lagi
65 Menuju Hari Bahagia Rayes
66 Hari Bahagia Rayes
67 Khusus Pengantin Baru
68 Manusia Atau Genderuo?
69 Truth Or Dare
70 Sedikit Kecewa 2
71 Cobalah Saling Memahami
72 Raisya Sakit
73 Raisya Sakit 2
74 Tidak Ada Kabar
75 Akhirnya Sadar
76 Bisa Pulang
77 Seperti Biasa
78 Nasi Kuning
79 Ada Apa Dengan Leon?
80 LeoRa ~~
81 Selamat Jalan Leon~~
82 Raisya Siuman
83 Kepulangan Raisya
84 Tinggal Kenangan
85 Senyum Raisya
86 Ingin Suasana Baru
87 PENGUMUMAN
Episodes

Updated 87 Episodes

1
Pengenalan
2
Drama
3
Pertemuan
4
Permintaan
5
Kerjasama
6
Tak Terduga
7
Menyetujui
8
Kepikiran
9
Leon Ku
10
Empat Mata
11
SAH
12
Pertamakalinya
13
Heboh !!
14
Aku dan Kamu
15
First Kiss
16
Ungkapan Tersembunyi
17
Gara-gara Trending
18
Hukuman
19
Puisi Untukmu
20
Teman Masa Kecil
21
Ternyata Oh Ternyata
22
Berubah-rubah
23
Drama Pagi
24
Kejahilan Kevin
25
Nonton Film
26
Terjadi Lagi
27
Susah Di Tebak
28
Jangan PHP
29
Perhatian Kevin
30
Best Moment
31
Curhatan Para Ledies
32
Kevin Sakit
33
Istriku
34
Jenguk Kevin
35
Mati Lampu
36
Kembaran Reno
37
Rina Yang Jahil
38
Risa dan Reno
39
Rencana
40
Nyaman
41
Kakak Ipar
42
Murid Baru
43
Kecemburuan Kevin
44
Siapa ??
45
Itulah Raisya
46
Apa Lagi Ini?
47
Flashback
48
Perasaan Yang Salah
49
Semua Akan Baik-baik Saja
50
Seperti Biasa
51
Sedikit Kecewa
52
Saat Liburan
53
Saat Liburan (Part 2)
54
Saat Liburan (Part 3)
55
Aku Kangen
56
Pesan Terakhir
57
Harus Tegar
58
Harus Tetap Bahagia
59
Tak Ingin Jadi Penghalang
60
Kirim Doa
61
Hadiah Dari Bibi
62
Seperti Bintang
63
Gara-gara Games
64
Drama Lagi
65
Menuju Hari Bahagia Rayes
66
Hari Bahagia Rayes
67
Khusus Pengantin Baru
68
Manusia Atau Genderuo?
69
Truth Or Dare
70
Sedikit Kecewa 2
71
Cobalah Saling Memahami
72
Raisya Sakit
73
Raisya Sakit 2
74
Tidak Ada Kabar
75
Akhirnya Sadar
76
Bisa Pulang
77
Seperti Biasa
78
Nasi Kuning
79
Ada Apa Dengan Leon?
80
LeoRa ~~
81
Selamat Jalan Leon~~
82
Raisya Siuman
83
Kepulangan Raisya
84
Tinggal Kenangan
85
Senyum Raisya
86
Ingin Suasana Baru
87
PENGUMUMAN

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!