"Syaa.... bangun Syaa... ntar kamu telat looh Sayang" Prisil sedang membangunkan anak gadisnyaa.
"Ntarr Mam 5 menit lagi yaa, masih ngantuk banget niih" balas Raisya yang masih memejamkan matanya dan memeluk boneka bear kesayangannya lebih dalam lagi.
"Hari ini kan kamu pertama masuk sekolah kelas 2 kan??" tanya Mami Prisil lagi sambil menggoyangkan tubuh Raisya.
"Ntar kalo kamu telat gakdapat bangku paling depan Loh.." sambung Mami lagi.
Seketika itupun Raisya langsung membuka matanya dan duduk di tempat tidur berwarna lavender, tanpa basa-basi lagi dia langsung menuju kamar mandinya.
Yaa ini hari pertama dia masuk sekolah lagi, setelah kenaikan kelas sekolah memberi libur pada muridnya selama 2 minggu, sambil menyiapkan ajaran baru. Kenapa Raisya bisa terbangun setelah mendengar kata Maminya? Karna ini hari pertama masuk kelas baru dan dia tidak mau ketinggalan masuk kelas dan duduk dibelakang. Karena baginya duduk didepan lebih nyaman menyimak pelajaran, lebih jelas melihat papan tulis, dan lagi dia tidak akan kesusahan jika harus kelindungan kepala temannya ketika hendak mencatat sesuatu dari papantulis. Karna dia sadar kalau badannya itu pendek, akan sulit kalau duduk dibelakang.
Setelah mandi dan bersiap-siap, Raisya langsung keluar kamar dan turun menuju meja makan, dimana Papi dan Maminya berada untuk sarapan.
"Pagi Pi, pagi Mi" sapa Raisya sambil mencium pipi kedua orang tuanya dan duduk di samping Papinya.
"Pagi juga Sayang" jawab Papi dan Maminya.
"Oyah Sayang, Papi mau tanya boleh?" tanya Papi disela-sela makannya.
"Mau tanya apa Pi? Tanya aja" jawab Raisya yang sedang mengambil roti dan mengolesinya dengan selai coklat kesukaannya.
"Kamu udah punya pacar?" tanya Papi lagi.
"Hah?? Pacar? Ya gaklah Pi, akutuh gakmau pacar-pacaran gakpenting gitu" jawab Raisya sekenanya.
"Yaa bagus deeh.. yaudah Papi berangkat duluan yaa Sayang, habisin sarapannya terus berangkat sekolah hati-hati" Ucap Papi yang sudah selesai makan lalu berpamitan kepada anak dan istrinya.
Tak lama Raisya pun selesai sarapan juga dan langsung berpamitan dengan Maminya.
"Mii, Raisya berangkat ya! Daah Mami!" kata Raisya setelah mencium punggung tangan Maminya lalu pergi ke garasi dan mengambil mobil untuk pergi kesekolah.
Suasana disekolah sudah mulai ramai karena ini sudah mendekati bel masuk, Raisya bergegas lari mencari kelasnya yg terdapat di gedung sebrang lapangan lantai dua. Tak peduli dengan orang yang berlalu lalang di koridor sekolah dilewatinya hingga tersenggol, Ia pun tetap berlari menuju tangga. Sesampainya didepan pintu kelas dengan ngos-ngosan Ia berdiri sejenak untuk mengatur nafasnya.
"Hah.. hah.. Akhirnya sampai juga, atur nafas dulu..." sambil berdiri di ambang pintu dan mengelus-ngelus dadanya karena kelelahan berlari.
Begitu dirasa sudah cukup dia masuk kedalam dan melihat ada satu bangku kosong dideretan paling depan, tiga meja dari arah pintu kelas. Langsung saja dia berjalan menghampiri meja itu, namun saat mendaratkan tas dari punggungnya, bersamaan dengan seseorang yang juga datang mendaratkan tasnya dimeja yang sama dengan Raisya. Lantas mereka berdua sama-sama kaget!
"Ini tempat gue! Ngapain Loe disini!?" kata seorang cowok yang berdiri dihadapan Raisya.
"Enak aja! Ini meja Gue, Gue yang deluan dateng kok!" Jawab Raisya dengan ketus.
"Pokoknya ini meja Gue! Loe pindah sana! Masih banyak meja yang lain" Ucap cowok itu tak mau kalah.
"Ogah!! Loe aja sana! Gue mau tetep disini!" Raisyapun tak mau kalah, sambil menjauhkan tas Kevin dan menaruhnya kemeja yang ada di belakangnya.
Melihat itu membuat Kevin kesal, namun dengan sigapnya dia mendaratkan bokongnya terlebih dahulu kekursi yang mereka perebutkan tadi. Ya! dia adalah Kevin yang ternyata tahun ini akan sekelas dengan Raisya.
Sambil mengambil tasnya kembali dan menyimpannya di laci meja tersebut. Raisya yang hanya diam diri mematung di sampingnya berdecak kesal, karna dia kalah cepat dengan Kevin.
"Pindah gak Loe!" teriak Raisya yang masih berdiri di sampingnya. Namun cowok didepannya yang sedang duduk ini hanya diam seribu bahasa tanpa melakukan apapun.
"Loe denger gak sih woy!!" Lanjut Raisya berteriak, tetap tak ada jawaban. Sampai akhirnya Rasya kesal dan menggebrak meja, sontak hal itu membuat Kevin tambah kesal.
BRAAKKKK!!!
Kevin langsung berdiri dan berhadapan dengan Raisya, dan langsung mengarahkan telunjuknya kedepan wajah Raisya.
"Loe bisa diem gak?!" kata kevin.
"Berisik!!" Lanjutnya, dan kembali duduk.
"Gue mau Loe pindah! Ini tempat duduk Gue!" jawab Raisya dengan suara yang sedikit naik dan menekan.
Dari pintu kelas datang dua sahabat Raisya, yaitu Leon dan Ocha.
"Wah wah kenapa nih Loe Sya, pagi-pagi dah teriak aja" tanya Leon sambil merangkul bahu Raisya dan menatap tajam ke arah Kevin.
"Eh Vin, kenapa gak ngalah ajasih sama perempuan?!" lanjut Leon, namun Kevin tak bergeming ataupun menatap mereka, dia hanya meliahat kedepan dengan tatapan yg tak kalah tajam dari mata elang yang ingin memangsa.
"Udah udah .. yuk Syaa, duduk disebelah gue aja disini. Sebentar lagi guru masuk" Ocha yang langsung mengambil tas Raisya dari kursi yang diduduki Kevin dan menaruhnya kemeja dibelakang kursi Kevin, sambil menarik tangan Raisya.
"Udah ahh gakusah cemberut! baru masuk emang Loe mau bermasalah sama tu Ketos?!" lanjutnya yang melihat wajah kesal sahabatnya itu, dengan pasrah Raisya menurutinya.
"Gak nyanka Gue baru kali ini sekelas sama si Songong ini!" ketus Raisya.
"Kesel Gue Chaa!" lanjut dumelannya sambil melipat kedua tangan tangan didadanya, sambil menatap sinis orang yang didepannya yang sama sekali tak bergeming.
Tak lama gurupun masuk kedalam kelas, Bu Irma yang akan menjadi Wali Kelas 2 IPS 1. Semua murid langsung berdiri dan memberi salam.
"Selamat pagi anak-anak! Mulai sekarang walikelas kalian adalah ibu, mohon kerjasamanya kalian sebagai murid!" kata Bu Irma kepada siswanya.
"Iyaa buuu...." jawab serempak para murid.
"Baiklah, untuk pertemuan pertama kita hari ini kita akan membahas tenteng Organisasi kelas. Jadi kalo ada yang punya calon atau mau mencalonkan diri sebagai ketua kelas silahkan! kita rundingkan sama-sama" jelas Bu Irma.
"Raisya saja bu jadi ketua kelas!" teriak Leon menyerukan suaranya untuk mendukung Raisya.
"Bagaimana Raisya? Apa kamu setuju?" tanya Bu Irma pada Raisya.
"Tidak Bu, saya tidak berminat. Maaf" ujar Raisya dengan jujur. Karna memang dia tidak ingin disibukkan dengan hal-hal kelasnya, karna dia juga sibuk dengan berbagai macam eskul yang diikutinya. Dia lebih memmilih sibuk dengan eskul dan pelajaran daripada sibuk mengurus hal-hal tentang kelasnya.
sombong banget nih cewek !! Gumam Kevin dalam hati, yang sedang duduk didepan Raisya.
"Saya saja Bu, yang jadi ketua kelas!" teriak Kevin sambil mengangkat tangannya. Dia mengajukan dirinya untuk menjadi ketua kelas.
"Bagaimana yang lain? Apa kalian setuju?" tanya Bu Irma kepada siswanya, namun semua murid hanya terdiam tak bersuara.
"Setuju Bu! lagipula dia punya tampang galak Bu, yaaaa... mungkin bisa mengatur kelas ini. Dan juga kan dia KetuaOsis pasti lebih paham" jawab Raisya dengan wajah santainya.
"Baiklah kalau begitu" balas Bu Irma. Setelah pemilihan ketua kelas serta mengatur dan menjelaskan jadwal ajaran baru, Bu Irma pun keluar kelas karna juga bel istrahat berbunyi. Dan diikuti siswa siswi lainnya nerhamburan keluar kelas.
"Syaa, Loe napa sih nolak jadi ketua kelas hah?" tanya Ocha yang sedang duduk disebelah Raisya.
"Udahlah gakpapa, Gue juga banyak kegiatan lain" jawab Raisya sekenanya.
"Yaudah yukk ke kantin, Loe gak laper?" lanjut Raisya sambil mengajak sahabatnya kekantin.
Sambil jalan kearah kantin, dikoridor sekolah banyak yang melirik kearah mereka dengan tatapan bermacam-macam. Mulai dari tatapan kagum, memuja, senang, bahkan iri pun menghiasi wajah-wajah yang terpampang nyata sepanjang koridor sekolah. Bagaimana tidak? Raisya itu sangat menonjol disekolahnya selain karena prestasinya juga karna wajah cantiknya. Ditambah ada cowok yang selalu bersamanya yaitu Leon, menambah keirian terutama siswi perempuan disekolahnya. Selain Kevin, Leon juga termasuk cowok tampan yang murah senyum, mudah berbaur dengan siapapun, suka memberikan kata-kata pujian kepada lawan jenis yang barlalu lalang di koridor, yang mungkin saja bisa disalah artikan, padahal bagi Leon itu hanya candaan saja karena kurang kerjaan. Tapi sebenarnya Leon ini juga gakpernah pacaran, namun banyak murid yang memberi gelar dia cowok playboy.
Setibanya di kantin, seperti biasa mereka langsung memesan makanan dan minuman favorite mereka dikantin ini. Duduk disatu meja sambil bersenda gurau.
"Ehh Le, apakabar Loe? taun ini kita gak sekelas ya bro" kata Bams yang datang tiba-tiba.
"Boleh gabung kan?" tanyanya lagi kepada Leon.
"Udah duduk aja" balas Leon.
Bams dan Leon adalah teman sedari SMP, dia juga sekilas mengenal Raisya karena waktu SMP bermain kerumah Leon, Bams bertemu juga dengan Raisya yang notabane nya teman kecil Leon yang selalu bersama.
Dan sekarang Bams juga berteman dengan Kevin dan Reno.
Karena Bams datang dengan teman-temannya yaitu Kevin dan Reno, otomatis mereka semua satu meja.
"Hai Sya, tambah cantik aja sih Loe?" goda Bams yang duduk berhadapan dengan Raisya.
"Ehh Bambang! gakusah goda-godain sahabat Gue yaa" celah Leon pada Bams.
"Loe jangan panggil nama Gue gitu napa?!" ketus Bams yang tak terima Leon memanggilnya dengan nama aslinya.
"Emang nama Loe Bambang kan!" balas Leon sekenanya.
"Ooohh, jadi nama asli Loe Bambang???" tanya Raisya dan Ocha bersamaan dengan wajah hendak tertawa.
"Nih gara-gara Leon nih, di depan Raisya pula" Bams hanya bisa berdecak kesal.
"Lah emang kenapa kalo didepan Raisya? Loe malu?" kata Reno ikut menimpali obrolan mereka. Dan yang lainnya pun ikut tertawa melihat ekspresi Bams yang kesal. Yaahhhh.... kecuali si Kevin yang hanya dia diam saja seperti patung tanpa ekspresi apapun.
.
.
.
.
.
Mohon dukungannya 🙏
Terimakasih 🙏❤
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 87 Episodes
Comments
Yarra A.P
yaelah Bambang 🤣
2020-02-25
1
🌷Juu
Bams bang 😹
2020-02-03
2
nona_g
Raisya sama Kevin pagi-pagi udah berantem bae 😂 cuma perebutan bangku juga 😂
Keep Writing...
2020-01-18
3