Come Back My Love

Come Back My Love

01. Bagai Pahatan yang dirangkai sempurna

Pagi yang temaram di sebuah kelas pada saat jam kerja sedang berlangsung, para siswi sibuk berbisik membahas hal yang sangat menarik bagi mereka.

"Tau tidak, di kelas kita akan ada murid baru" Jelas Jesika salah satu murid dikelas tersebut.

"Oh ya,,,? Laki-laki atau perempuan? Ganteng kah? Atau cantik kah? Tanya Meilin penasaran.

"Sstt... Kecilkan suara mu, bisa-bisa Miss Santi mendengar pembicaraan kita" Ketus Jesika menunduk sambil menutup mulutnya dengan jari telunjuknya.

"Salah mu sendiri, kau membuatku penasaran saja." Meilin Kesal

"Seorang pria, tampan, dan dengar-dengar dia pindahan sekolah dari Negara X, tau Mension mewah yang ada di Desa kita? Ternyata dia tinggal disitu." Jelas Jesika dengan serius.

"Wah,,, Akhirnya Mension megah itu ada penghuni nya juga ya, tapi kenapa dia mau ya pindah ke Desa kita dan pindah ke Sekolah ini, bukankah di kota lebih baik ya pendidikan maupun perkembangannya. Sungguh di sayangkan. Tapi kira-kira wajahnya seperti apa ya Jes, aku begitu penasaran ingin cepat-cepat melihatnya. " Meilin tersenyum merekah.

Jesika hanya menjawab dengan menaikkan bahunya.

Tanpa mereka sadari bahwa sedari tadi Miss Santi memperhatikan mereka yang sangat asyik berbicara tanpa mendengarkan pelajaran yang diajarkannya.

"Sudah selesai bicaranya Jesika? Meilin? Bisa jelaskan kembali apa yang saya jelaskan barusan" Tanya Miss Santi, Jesika dan Meilin terlonjak kaget dan gelagapan menjawab pertanyaan Miss Santi. Mereka pun saling melirik.

"Maaf Miss, anu... Tadi itu...!!! Meilin gagap

" Jesika kenapa diam? Bukankah dari tadi terlalu banyak yang ingin kau sampaikan? Sindir Miss Santi.

"Maaf Miss..." Jesika menjawab sambil menggaruk-garuk kepalanya yang tidak gatal.

"Baiklah anak-anak Miss yang cantik-cantik, silahkan berdiri di depan kelas sambil mengangkat sebelah kaki kalian dan memegang kedua telinga kalian." Tegas Miss Santi sambil tersenyum mematikan.

"Tapi Miss..." Rengek Jesika

"Ayo cepat, kalian sudah terlalu membuang waktu saya dan teman-teman kalian".

" Baiklah Miss." Jawab Meilin sambil beranjak dari kursinya di ikuti oleh Jesika dengan wajah kusut dan bibir manyun nya.

"Pelajaran kita lanjut kembali, buka halaman berikutnya" Sambil melirik Jesika dan Meilin yang sudah berada di depan kelas sambil mengangkat sebelah kaki dan memegang telinga.

"Semua ini karena mu Jes, mulutmu tidak berhenti sedikit pun, aku jadi tertimpa masalah seperti ini, seumur-umur aku tidak pernah di hukum begini" Kesal Meilin

"Kenapa malah menyalahkan ku, yang benar saja, volume suaramu teralu kuat, hingga sampai ke telinga Miss Santi" Jawab Jesika sambil membuang muka dan seketika membulatkan matanya dan membuka mulutnya.

"Lin, lin, lihat lin." Sambil memukul lengan Meilin tanpa berpaling dari sesuatu yang dipandangnya sedari tadi.

"Apalagi Jes? " Meilin semakin kesal

"Itu lihat, itu Pria yang aku ceritakan tadi." Jawab Jesika kegirangan.

Meilin langsung mengalihkan pandangannya ke arah dua orang yang sedang berjalan mendekati mereka. Dua orang yang berbeda umur, yang pastinya pria pertama dengan umur sekitar 50an yang sering dilihatnya yang tak lain adalah kepala sekolah dan dengan pria satunya lagi pria yang baru pertama kali dilihatnya.

Mata mereka tidak lepas dari sosok anak laki-laki tampan nan rupawan yang berjalan dengan gagah ke arah mereka.

Bertubuh tinggi, dengan mata tajam nya yang tetap terlihat indah, bulu mata yang lebat, alis yang lentik dan bibir merah yang sedikit tebal menambah pesona nya dengan gagah melewati keduanya tanpa melirik sedikit pun.

"Hh.. Wangi sekali." Jawab Jesika sambil memejamkan matanya dan menikmati harumnya anak laki-laki itu.

"Bagai pahatan yang sudah dirangkai sempurna oleh Tuhan. Aku sudah jatuh cinta pada pandangan pertama lin" Jelas Jesika lagi dengan mata berbinar dan senyum termanis.

"Heii...Itu kata-kata yang juga pernah kau ucapkan saat melihat Leon." Sebelah bibirnya terangkat.

"Kali ini benar-benar berbeda Lin. Aku suka dia. "

Meilin membuang nafas dengan kasar setelah mendengar omongan Jesika.

"Terserah mu saja, jika Leon tau, pasti dia tidak akan tinggal diam." Jelas Meilin mengingatkan Jesika.

"Aku tidak perduli. " Jawab Jesika yang tak lepas terus memandang wajah pria baru itu.

**

"Permisi Miss Santi, maaf saya menggangu waktunya sebentar, ini ada murid baru yang mulai hari ini pindah belajar disekolah kita dan tepat nya di Kelas XI-A. Pindahan dari Kota X. Mohon bimbingan nya ya" Jelas Edward sang kepala sekolah.

"Silahkan pak, agar diperkenalkan kepada teman-teman baru nya. Silahkan nak. "

Mempersilahkan anak laki-laki itu memperkenalkan diri nya di depan.

Anak laki-laki itu pun mengangguk dan mulai memperkenalkan dirinya.

"Selamat pagi, perkenalkan aku Keenan Emery Kiel. Salam kenal untuk semuanya. Terima kasih. " Tegasnya dengan suara serak dan terdengar sangat seksi membuat para siswi senyum-senyum dan saling berbisik-bisik. Karena baru kali ini disekolah mereka ada anak laki-laki yang begitu menawan.

"Suaranya membuat hatiku berdebar. Namanya juga keren seperti orangnya. " Jawab salah satu siswi yang pasti Keenan mendengar itu dan langsung menyipitkan mata nya menatap tidak suka ke arah siswi itu, anak perempuan itu pun tertunduk malu. Hal itu membuat Miss Santi tersenyum.

"Baiklah nak Keenan silahkan duduk di bangku mana pun yang kau mau." Miss Santi mempersilahkan.

"Disini saja. " Benrik menawarkan kursi di sebelahnya. Salah satu murid Pintar dikelas itu.

"Tidak perlu repot" Jawab Keenan mengabaikan dan langsung duduk di Kursi kosong yang terletak di paling belakang.

Keenan duduk dengan wajah sombong tak bersahabat membuat murid-murid lain yang melihat merinding ngeri walau mereka juga terpana dengan ketampanan yang dimiliki pria itu.

"Terlalu sombong. " Jawab Benrik dengan senyum kecutnya.

Keenan lebih merasa nyaman duduk dikursi paling belakang, paling tidak dia tidak terganggu dengan tatapan-tatapan menjijikkan oleh para gadis-gadis disekitarnya. Karena itu sangat membuatnya tidak nyaman. Yah Keenan seorang Introvert Boy.

Jam istirahat pun tiba, di saat Keenan ingin beranjak dari bangku, tiba-tiba Jesika dengan agresif menghampirinya.

"Hai... Aku Jesika." Jesika dengan percaya diri mengulurkan tangannya sambil tersenyum genit.

Keenan hanya menatap risih tangan gadis itu tanpa melihat wajah jelita sang gadis. Lalu berdiri dan memasukkan tangannya kedalam saku celananya.

"Singkirkan tangan mu, aku tidak menerima asal uluran tangan manusia yang tidak ku kenal." Tegas Keenan.

Jesika melotot dan tidak menyangka pria tampan didepan nya ini bermulut sadis.

"Enyahlah,,,Kau membuang waktu ku saja. " Keenan langsung berjalan meninggalkan Jesika yang masih terdiam tidak menyangka berhadapan dengan Pria sesadis Keenan. Meilin pun terpaku melihat sahabatnya yang telak di tolak mentah-mentah oleh anak laki-laki itu. Dan dia sangat tidak menyangka. Gadis secantik Jesika masih ada yang menolak.

Jesika tersenyum sambil memutar bola matanya.

"Baru kali ini ada yang berbicara kasar pada seorang Jesika. Huh tapi aku suka. " Sambil tersenyum licik.

"Hai Bidadari ku" Leon masuk dan tidak sengaja menabrak bahu kekar Keenan, Leon sangat terkejut, Keenan tidak berbalik sedikit pun, dia tetap berjalan melewati semua orang tanpa menatap siapa pun.

"Heii,,, kenapa kau begitu ceroboh. " Teriak Leon pada Keenan yang semakin tidak terlihat.

"Siapa dia? Kenapa sombong sekali." Menepuk-nepuk bahunya dan langsung beralih ke Wajah Pujaan Hatinya yang sedang bermuka kusut.

"Sayang,,,Ada apa dengan wajah cantik mu? Kenapa kau merusaknya dengan bibir panjang ini. " Rayu Leon yang sama sekali tidak di gubris oleh Jesika.

"Menjauhlah,,, aku sedang tidak bersemangat." Duduk di kursinya dengan wajah yang lesu.

"Baby ada apa? Siapa yang membuat mood mu berantakan. Biar aku patahkan lehernya. Berani-berani nya dia merusak senyum manis mu" Leon tak berhenti merayu Jesika.

"Leon, hentikan, jangan sering-sering ke kelas ini lagi, tidak enak dengan teman-teman ku disini. Aku Risih. " Jawab Jesika dengan malas.

Meilin hanya senyum, dia tau jika sahabatnya sudah berpaling hati dengan pria berbisa yang baru saja dikenalnya.

Leon terkejut mendengar ucapan Jesika yang tak biasanya seperti ini.

"Ada apa dengan mu, apa aku punya salah yang membuat mu seperti ini? Kau tidak biasanya mengusir dan mengabaikan ku. Biasanya juga kau selalu merajuk jika aku tidak datang. " Jelas Leon bersedih.

**

Di dalam toilet sekolah Keenan merutuki dirinya sendiri kenapa bisa pindah ke sekolah ini. Hal ini sangat membuatnya kesal setengah mati. Orang tua nya secara sepihak memutuskan Keenan pindah ke sekolah ini tanpa bertanya dan minta persetujuan darinya terlebih dahulu. Dalam setahun entah sudah berapa kali Keenan pindah sekolah tanpa alasan yang masuk di akal bagi pria itu. Tidak lama handphone Keenan berdering. Keenan segera mengambil handphone tersebut dari saku nya dan ditatap nya benda pipih itu yang ternyata panggilan dari sang ibu. Keenan dengan cepat menjawab panggilan tersebut.

" Ya mam...? Jawab nya ketus.

"Hai sayang, bagaimana di sekolah baru nya? Apa ada kendala? Tanya sang ibu dengan suara selembut sutra.

" Menurut mama? tanpa mama bertanya pasti mama tau bagaimana anak mu disini. " Jawab nya kesal. Terdengar helaan nafas kasar dari suara lembut sang ibu.

"Maafkan kami sayang, Mama dan Papa tidak bermaksud memindahkan mu tanpa bertanya terlebih dahulu." Terdengar suara sedih sang ibu yang dapat di rasakan oleh Keenan.

"Aku tidak tau jelas apa tujuan kalian melakukan hal ini tapi kalian harus tau aku lelah ma, aku capek dengan semua ini, setiap aku bertanya kenapa, alasan kalian tidak ada yang masuk di akal. Dalam setahun ini sudah berapa sekolah yang aku jelajahi ma, aku seperti boneka bagi kalian. " Keenan semakin meledak-ledak hingga membuat sang ibu kebingungan untuk menjelaskan alasannya.

"Nak kelak kau akan tau mengapa kami melakukan ini, intinya semua demi keselamatan mu. "

"Keselamatan apa ma, bahaya apa yang mengincar ku? Apakah aku akan mati jika tidak pindah dari satu tempat ke tempat yang lain? Bisakah mama menjelaskan nya agar aku paham?

Sang ibu pun langsung terdiam membisu. Tidak mampu menjawab apa lagi menjelaskan segalanya. Hatinya sangat sakit.

" Mama diam artinya sudah jelas, aku akan seterusnya menjadi boneka bodoh untuk kalian. Aku harus kembali ke kelas ma, jaga kesehatan" Keenan langsung memutus panggilan tersebut.

"Aaarghh...!!! Kesal Keenan sambil memukul-mukul dinding kamar mandi yang kebetulan tidak ada seorang pun yang ada di dalam. Dia menatap lamat wajah nya di depan kaca, terlihat wajahnya memerah karena marah. Keenan pun segera beranjak dari toilet tersebut, saat di depan pintu toilet Keenan mendengar suara dari belakang Toilet dan penasaran Keenan langsung mencari sumber suara tersebut dan saat mendekat.

"Bughh....! Keenan terjatuh dan tubuhnya setengah tergeletak dilantai dengan menahan dengan kedua tangannya agar tak seluruh tubuh nya jatuh ke lantai. Tubuh nya terasa berat dan langsung menyadari bahwa didepan mata dan tubuh nya ada seorang gadis bermata bulat berwarna coklat dan berambut hitam legam berserakan tengah menatapnya. Harum melati langsung menyergap penciuman Keenan, harum yang sangat menenangkan. Keenan pun tanpa sadar menatap lamat wajah sendu sang gadis, menatap mata dan setiap inci wajah gadis manis itu, seketika Keenan pun langsung bersin dan memecahkan lamunan sang gadis. Gadis itu pun langsung berdiri sambil membersihkan seluruh baju dan rok nya. Keenan masih bersin terus menerus.

"Meong...!!!!

" Heii,,, ternyata disini, aku mengejarmu dari tadi, kau berlari terlalu jauh. " Gadis itu menggendong kucing cantik berwarna putih yang sedari tadi di kejar-kejarnya untuk diberi makan. Melihat kucing tersebut sontak Keenan langsung menjauh sambil menggosok-gosok hidung nya yang terasa sangat gatal. Yah Keenan Alergi binatang berbulu.

"Bisa kau jauhkan binatang itu dariku? Kesal Keenan dan kembali bersin.

Gadis itu hanya melirik nya sekilas tanpa merespon perkataan Keenan. Melihat itu Keenan semakin kesal.

" Kau tidak punya mulut? " Keenan masih menunggu respon sang gadis.

"Waktunya makan Pussy, kau harus makan agar tubuh nya cepat besar. " Gadis itu mulai beranjak meninggalkan Keenan yang masih duduk di lantai sambil memegangi hidung nya yang semakin merah seperti tomat.

"Hei,,, berani nya kau pergi tanpa mengatakan apapun. " Suara menggelegar Keenan seketika menghentikan langkah sang gadis. Gadis itu memutar bola mata nya dan dengan lantang menjawab.

"Tidak ada yang memerintahkan mu untuk datang ke tempat ini." Jawab gadis itu ketus dan semakin membuat Keenan naik darah.

'Berani sekali wanita ini, siapa dia' Keenan bergumam dalam hati. Gadis itu pun langsung beranjak tanpa mendengar ocehan Keenan.

"Sialan....!!! Teriak Keenan yang sama sekali tak di gubris gadis yang semakin lama semakin menjauh.

Keenan pun bangkit dari duduknya dan masih tetap memegang hidung yang semakin memerah. Tak mungkin Keenan kembali ke kelas dengan kondisi hidung yang memerah seperti tomat ini. Bisa-bisa dia menjadi bahan tertawaan di dalam kelas baru nya. Dan segera dia mengambil Handphone dan segera memulai panggilan baru yaitu sang supir yang sedang menunggu di parkiran sekolah.

"Pak Toto segera bawa obat alergi saya ke Toilet belakang sekolah. Secepatnya... "

"Tuan kenapa? Alerginya kambuh lagi, toilet yang sebelah mana Tuan? Jawab Toto kepanikan.

Keenan pun semakin kesal menjawabnya karena Keenan juga tidak tau menjelaskan di toilet mana dia berada.

" Jelajahi saja semua Toilet disini. Pak Toto tau sendiri saya juga baru disini. Cepat pak Toto jangan banyak bertanya. " Kesal Keenan dan langsung memutus panggilan tersebut.

Keenan pun kembali masuk kedalam toilet untuk membasuh seluruh wajah nya. Jelas dia sangat tidak tahan dengan segala bulu-bulu pada binatang.

"Apa wanita itu tidak sadar kalau di tubuhnya begitu banyak bulu dari kucing itu. Dasar bodoh. " Keenan terus marah dan masih menggosok-gosok hidung nya.

Terpopuler

Comments

my name

my name

mampir dl thor

2023-08-04

0

lihat semua
Episodes
1 01. Bagai Pahatan yang dirangkai sempurna
2 02. Dia Tidak Selembut dan Semanis Itu
3 03. Clarissa Bukan Mainan
4 04. Terima Kasih
5 05. Harta Paling Berharga
6 06. Ingat Jika Kau Sudah Menikah
7 07. Terlalu Suka Membuang Waktu
8 08. Sudah Tau Masih Mau Bertemen
9 09. Aku Semakin Kagum Melihatmu
10 10. Kau Terlalu Banyak Berfikir Baby
11 11. Tidak Ceria Seperti Dulu Lagi
12 12. Bukan Urusanmu
13 13. Aku Tak Sekaya Yang Kau Lihat
14 14. Aku Juga Merindukan Mama
15 15. Apa Kau Tidak Punya Mulut?
16 16. Jangan Menatapku Seperti Itu
17 17. Untuk Apa Kau Mengikutiku
18 18. Maaf
19 19. Kau Menyukainya
20 20. Bantu Aku Menyelesaikan Segalanya
21 21. Kau Terlalu Sombong Tuan
22 22. Sepertinya Dia Menyukai Mu
23 23. Sudah Melewati Batasan
24 24. Rencana Licik Jesika
25 25. Mulai merasakan cinta yang sesungguhnya
26 26. Mata-mata di Mansion
27 27. Ikut Termakan Omongan
28 28. Berakhirnya Ramon (1)
29 29. Berakhirnya Ramon (2)
30 30. Aku Merindukan Mu
31 31. Lupakan Saja
32 32. Tidak Terkalahkan
33 33. Bertahan Lah
34 34. Tetaplah di Sisi ku
35 35. Mencari Keberadaan Keenan & Clarissa
36 36. Tidak Akan Pergi Tanpa Mu
37 37. Jangan Sentuh Dia
38 38. Aku Menyukai Mu
39 39. Maafkan Aku
40 40. Aku Mencintaimu
41 41. Kau Wanita Pertama
42 42. Berjanjilah
43 43. Kepergian yang Memilukan
44 44. Jangan Tinggalkan Aku
45 45. Temukan Dia
46 46. Pemakaman Teddy Snow
47 47. Rahasia Anderson
48 48. Tenangkan Dirimu
49 49. Tidak Ingin Menikah
50 50. Panggil Aku RUBY
51 51. Hidup Adalah Pilihan
52 52. Identitas Diri
53 53. Memaksakan Kehendak
54 54. Tidak Pernah Berubah
55 55. Sangat Berjasa
56 56. Siap Menerimanya
57 57. Wanita Jahat dan Egois
58 58. Malam Jamuan
59 59. Pertemuan
60 60. Siapa Dia?
61 61. Mencarinya
62 62. Jangan Mendekat
63 63. Takdir Apa Lagi Ini
64 64. Katakan Yang Sebenarnya
65 65. Gagal Membuka Hati
66 66. Kesalahan Apa?
67 67. Berlututlah
68 68. Rencana Awal
69 69. Berjalan Lancar
70 70. Cinta Pertama
71 71. Berbohong
72 72. Khawatir
73 73. Tidak Dapat di Tebak
74 74. Menjauhlah
75 75. Jangan Sampai Menyesal
76 76. Bukan Hal Yang Penting
77 77. Sayang Jika Tidak di Fikirkan
78 78. Menggoda
79 79. Tidak Akan Tinggal Diam
80 80. Menurutlah
81 81. Bergejolak
82 82. Perisai
83 83. Seakan terulang Kembali
84 84. Tidak di Anggap
85 85. Pergi
86 86. Jangan Menyakitinya
87 87. Menunggu
88 88. Bertahanlah
89 89. Kenapa Sesakit Ini?
90 90. Clarissa Jangan Pergi
91 91. Apa Karena Cemburu?
92 92. Kau bukan Type ku
93 93. Kau Adalah Wanitaku
94 94. Melihatmu Lagi
95 95. Sesuatu Yang Luar Biasa
96 96. Begitu Menawan
97 97. Hanya Bos
98 98. Rindu Kehangatan
99 99. Pembantu Atau Pemuas Nafsu
100 100. Katakan Saja
101 101. Alex dan Kenny
102 102. Hiduplah Dengan Baik
103 103. Lebih dari Itu
104 104. Dia Kembali
105 105. Mirip Hanya Beda Usia
106 106. Sangat Cantik
107 107. Kenyataan Yang Menyakitkan
108 108. Rachel Kiel?
109 109. Katakan Padaku
110 110. Mimpi
111 111. Sebatas Saudara Perempuan
112 112. Sedalam Itu
113 113. Sweety Pie
114 114. Obat Penawar
115 115. Bertanya-tanya
116 116. Kacau Karena Mu
117 117. Kakek Penggoda
118 118. Kecewa Menolak
119 119. Dimana Putriku?
120 120. Sangat Nyaman
121 121. Buka HatiMu
122 122. Terlalu Menyakitkan
123 123. Peringatan Keras
124 124. Pesta Ulang Tahun (1)
125 125. Pesta Ulang Tahun (2)
126 126. Tidak Ada Yang Berani
127 127. Masih Suci
128 128. Pengakuan Cinta
129 129. Mencari Kebenaran
130 130. Baku Hantam (1)
131 131. Baku Hantam (2)
132 132.Teror
133 133. Sesak Di Dada
134 134. Kembali Berwarna
135 135. Kesempatan Kedua
136 136. Kalung Masa Lalu
137 137. Kebohongan
138 138. Menjijikkan
139 139. Tato Ular
140 140. Merencanakan Pernikahan
141 141. Titik Terendah
142 142. Seperti Orang Bodoh
143 143. Yuna
144 144. Berlagak Naif
145 145. Kembalilah Padaku
146 146. Pasti Menemukannya
147 147. Selamatkan Anak Ini
148 148. Tidak Gentar Sedikitpun
149 149. Merindukannya
150 150. Kembalinya Yuna
151 151. Ungkapan Cinta Clarissa
152 152. Tetap BersamaKu
153 153. Hamil
154 154. Mari Menikah
155 155. Memanggil Namamu
156 156. Jangan Pergi Tanpa Penjelasan
157 157. Sah
158 158. Tidak Akan Pernah Jatuh Cinta Padamu
159 159. Memulai dari Awal Lagi
160 160. Berhenti Menyalahkan Diri Sendiri
161 161. Mau Menemaniku?
162 162. Josh Lucy Salah Paham?
163 163. Berusaha Membujuk
164 164. Kau Sangat Beruntung
165 165. Kembar
166 166. Melanggar Janji
167 167. Banyak Alasan
168 168. Godaan Josh
169 169. Berjauhan
170 170. Wanita Tidak Waras
171 171. Bertemu
172 172. Siapa Orangnya?
173 173. Andai Saja Keenan Jujur
174 174. Terlalu Sibuk
175 175. Beri Kesempatan Kedua Untuk Rose
176 176. Maafkan Aku Lagi
177 177. Tidak Dapat Menahan Diri
178 178. Rencana Baru
179 179. Satu-satunya Cinta
180 180. Rencana Baru (2)
181 181. Kedatangan Inez dan Noah
182 182. Pelan-pelan terungkap
183 183. Menebus Kesalahan
184 184. Anderson Yang Perhatian
185 185. Tidak Asing
186 186. Pertemuan Mendebarkan
187 187. Mengatakan Cinta
188 188. Masih Terus Memikirkannya
189 189. Merasa Sempurna Saat Bersama Mu
190 190. Takdir
191 191. Cemburu (1)
192 192. Cemburu (2)
193 193. Kena Batunya
194 194. Undangan
195 195. Designer Pribadi
196 196. Perhatian Keenan
197 197. Takut Kehilangan
198 198. Memastikan Perasaannya (1)
199 199. Memastikan Perasaannya (2)
200 200. Khawatir Padamu
201 201. Kau Tidak Mengerti Rasa Takut Itu.
202 202. Tetap Dingin
203 203. Pengganggu
204 204. Penyelamat
205 205. Godaan (1)
206 206. Menggoda (2)
207 207. Selamatkan Keenan
208 208. Berita Baik Untuk Albert (1)
209 209. Berita Baik Untuk Albert (2)
210 210. Akhir Cinta
211 211. Melepasmu
212 212. Tidak Akan Membiarkanmu Pergi
213 213. Merasa Bersalah
214 214. Menikahlah dengan Ku
215 215. Dimana Ruby?
216 216. Keputusan Yang Sulit
217 217. Suami Orang
218 218. Bersandiwara
219 219. Kenyataan Pahit
220 220. Sesaknya Bertemu (1)
221 221. Sesaknya Bertemu (2)
222 222. Kebencian
223 223. Berhenti
224 224. Semua Sudah Berakhir
Episodes

Updated 224 Episodes

1
01. Bagai Pahatan yang dirangkai sempurna
2
02. Dia Tidak Selembut dan Semanis Itu
3
03. Clarissa Bukan Mainan
4
04. Terima Kasih
5
05. Harta Paling Berharga
6
06. Ingat Jika Kau Sudah Menikah
7
07. Terlalu Suka Membuang Waktu
8
08. Sudah Tau Masih Mau Bertemen
9
09. Aku Semakin Kagum Melihatmu
10
10. Kau Terlalu Banyak Berfikir Baby
11
11. Tidak Ceria Seperti Dulu Lagi
12
12. Bukan Urusanmu
13
13. Aku Tak Sekaya Yang Kau Lihat
14
14. Aku Juga Merindukan Mama
15
15. Apa Kau Tidak Punya Mulut?
16
16. Jangan Menatapku Seperti Itu
17
17. Untuk Apa Kau Mengikutiku
18
18. Maaf
19
19. Kau Menyukainya
20
20. Bantu Aku Menyelesaikan Segalanya
21
21. Kau Terlalu Sombong Tuan
22
22. Sepertinya Dia Menyukai Mu
23
23. Sudah Melewati Batasan
24
24. Rencana Licik Jesika
25
25. Mulai merasakan cinta yang sesungguhnya
26
26. Mata-mata di Mansion
27
27. Ikut Termakan Omongan
28
28. Berakhirnya Ramon (1)
29
29. Berakhirnya Ramon (2)
30
30. Aku Merindukan Mu
31
31. Lupakan Saja
32
32. Tidak Terkalahkan
33
33. Bertahan Lah
34
34. Tetaplah di Sisi ku
35
35. Mencari Keberadaan Keenan & Clarissa
36
36. Tidak Akan Pergi Tanpa Mu
37
37. Jangan Sentuh Dia
38
38. Aku Menyukai Mu
39
39. Maafkan Aku
40
40. Aku Mencintaimu
41
41. Kau Wanita Pertama
42
42. Berjanjilah
43
43. Kepergian yang Memilukan
44
44. Jangan Tinggalkan Aku
45
45. Temukan Dia
46
46. Pemakaman Teddy Snow
47
47. Rahasia Anderson
48
48. Tenangkan Dirimu
49
49. Tidak Ingin Menikah
50
50. Panggil Aku RUBY
51
51. Hidup Adalah Pilihan
52
52. Identitas Diri
53
53. Memaksakan Kehendak
54
54. Tidak Pernah Berubah
55
55. Sangat Berjasa
56
56. Siap Menerimanya
57
57. Wanita Jahat dan Egois
58
58. Malam Jamuan
59
59. Pertemuan
60
60. Siapa Dia?
61
61. Mencarinya
62
62. Jangan Mendekat
63
63. Takdir Apa Lagi Ini
64
64. Katakan Yang Sebenarnya
65
65. Gagal Membuka Hati
66
66. Kesalahan Apa?
67
67. Berlututlah
68
68. Rencana Awal
69
69. Berjalan Lancar
70
70. Cinta Pertama
71
71. Berbohong
72
72. Khawatir
73
73. Tidak Dapat di Tebak
74
74. Menjauhlah
75
75. Jangan Sampai Menyesal
76
76. Bukan Hal Yang Penting
77
77. Sayang Jika Tidak di Fikirkan
78
78. Menggoda
79
79. Tidak Akan Tinggal Diam
80
80. Menurutlah
81
81. Bergejolak
82
82. Perisai
83
83. Seakan terulang Kembali
84
84. Tidak di Anggap
85
85. Pergi
86
86. Jangan Menyakitinya
87
87. Menunggu
88
88. Bertahanlah
89
89. Kenapa Sesakit Ini?
90
90. Clarissa Jangan Pergi
91
91. Apa Karena Cemburu?
92
92. Kau bukan Type ku
93
93. Kau Adalah Wanitaku
94
94. Melihatmu Lagi
95
95. Sesuatu Yang Luar Biasa
96
96. Begitu Menawan
97
97. Hanya Bos
98
98. Rindu Kehangatan
99
99. Pembantu Atau Pemuas Nafsu
100
100. Katakan Saja
101
101. Alex dan Kenny
102
102. Hiduplah Dengan Baik
103
103. Lebih dari Itu
104
104. Dia Kembali
105
105. Mirip Hanya Beda Usia
106
106. Sangat Cantik
107
107. Kenyataan Yang Menyakitkan
108
108. Rachel Kiel?
109
109. Katakan Padaku
110
110. Mimpi
111
111. Sebatas Saudara Perempuan
112
112. Sedalam Itu
113
113. Sweety Pie
114
114. Obat Penawar
115
115. Bertanya-tanya
116
116. Kacau Karena Mu
117
117. Kakek Penggoda
118
118. Kecewa Menolak
119
119. Dimana Putriku?
120
120. Sangat Nyaman
121
121. Buka HatiMu
122
122. Terlalu Menyakitkan
123
123. Peringatan Keras
124
124. Pesta Ulang Tahun (1)
125
125. Pesta Ulang Tahun (2)
126
126. Tidak Ada Yang Berani
127
127. Masih Suci
128
128. Pengakuan Cinta
129
129. Mencari Kebenaran
130
130. Baku Hantam (1)
131
131. Baku Hantam (2)
132
132.Teror
133
133. Sesak Di Dada
134
134. Kembali Berwarna
135
135. Kesempatan Kedua
136
136. Kalung Masa Lalu
137
137. Kebohongan
138
138. Menjijikkan
139
139. Tato Ular
140
140. Merencanakan Pernikahan
141
141. Titik Terendah
142
142. Seperti Orang Bodoh
143
143. Yuna
144
144. Berlagak Naif
145
145. Kembalilah Padaku
146
146. Pasti Menemukannya
147
147. Selamatkan Anak Ini
148
148. Tidak Gentar Sedikitpun
149
149. Merindukannya
150
150. Kembalinya Yuna
151
151. Ungkapan Cinta Clarissa
152
152. Tetap BersamaKu
153
153. Hamil
154
154. Mari Menikah
155
155. Memanggil Namamu
156
156. Jangan Pergi Tanpa Penjelasan
157
157. Sah
158
158. Tidak Akan Pernah Jatuh Cinta Padamu
159
159. Memulai dari Awal Lagi
160
160. Berhenti Menyalahkan Diri Sendiri
161
161. Mau Menemaniku?
162
162. Josh Lucy Salah Paham?
163
163. Berusaha Membujuk
164
164. Kau Sangat Beruntung
165
165. Kembar
166
166. Melanggar Janji
167
167. Banyak Alasan
168
168. Godaan Josh
169
169. Berjauhan
170
170. Wanita Tidak Waras
171
171. Bertemu
172
172. Siapa Orangnya?
173
173. Andai Saja Keenan Jujur
174
174. Terlalu Sibuk
175
175. Beri Kesempatan Kedua Untuk Rose
176
176. Maafkan Aku Lagi
177
177. Tidak Dapat Menahan Diri
178
178. Rencana Baru
179
179. Satu-satunya Cinta
180
180. Rencana Baru (2)
181
181. Kedatangan Inez dan Noah
182
182. Pelan-pelan terungkap
183
183. Menebus Kesalahan
184
184. Anderson Yang Perhatian
185
185. Tidak Asing
186
186. Pertemuan Mendebarkan
187
187. Mengatakan Cinta
188
188. Masih Terus Memikirkannya
189
189. Merasa Sempurna Saat Bersama Mu
190
190. Takdir
191
191. Cemburu (1)
192
192. Cemburu (2)
193
193. Kena Batunya
194
194. Undangan
195
195. Designer Pribadi
196
196. Perhatian Keenan
197
197. Takut Kehilangan
198
198. Memastikan Perasaannya (1)
199
199. Memastikan Perasaannya (2)
200
200. Khawatir Padamu
201
201. Kau Tidak Mengerti Rasa Takut Itu.
202
202. Tetap Dingin
203
203. Pengganggu
204
204. Penyelamat
205
205. Godaan (1)
206
206. Menggoda (2)
207
207. Selamatkan Keenan
208
208. Berita Baik Untuk Albert (1)
209
209. Berita Baik Untuk Albert (2)
210
210. Akhir Cinta
211
211. Melepasmu
212
212. Tidak Akan Membiarkanmu Pergi
213
213. Merasa Bersalah
214
214. Menikahlah dengan Ku
215
215. Dimana Ruby?
216
216. Keputusan Yang Sulit
217
217. Suami Orang
218
218. Bersandiwara
219
219. Kenyataan Pahit
220
220. Sesaknya Bertemu (1)
221
221. Sesaknya Bertemu (2)
222
222. Kebencian
223
223. Berhenti
224
224. Semua Sudah Berakhir

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!