05. Harta Paling Berharga

Sesampainya di rumah, rumah sederhana yang tidak begitu besar, terlihat kumuh tetapi tetap bersih. Terbuat dari setengah beton dan setengah papan. Clarissa langsung masuk ke kamar dengan kondisi yang sangat kotor, melihat itu Ibu Clarissa langsung murka.

"Ada apa dengan mu? Kenapa pulang dengan kondisi seperti ini? Apa yang kau lakukan di luar sana? Teriak Ibu Clarissa.

" Iya bu tadi sewaktu di jalan Clarissa... " Belum sempat Clarissa menjelaskan sang ibu langsung menghempaskan ember yang dipegang nya, hingga air di dalam ember tersebut tumpah tak bersisa, sebelum nya sang ibu ingin mengepel lantai karena tidak sabar menunggu Clarissa pulang. Clarissa pun sontak kaget, ibu nya sangat galak, ini bukan hal yang pertama kali, bahkan sudah berkali-kali. Clarissa selalu salah di mata sang ibu. Apapun yang di lakukan Clarissa selalu salah dan selalu mendapat amukan dari sang Ibu.

"Kau lihat ini pukul berapa? Kenapa baru pulang? Tidak tahu kah kau Ibu mu sedang sakit? Tidak bisa membantu? Pergi saja dari rumah ini. Sang ibu terus marah-marah.

" Maaf Bu ada yang merusak sepedaku sehingga aku tidak bisa sampai rumah tepat waktu, aku harus berjalan kaki dari sekolah hingga kerumah bu. " Clarissa menjelaskan

"Kau terlalu banyak alasan, tidak bisa kah kau mengerti bahwa aku sedang sakit. Tidak bisa kah sedikit saja meringankan bebanku di rumah ini. Kau selalu membuat aku marah." Bentak sang ibu.

"Maaf ibu... " Mata Clarissa mulai berkaca-kaca. Clarissa sangat takut Ibu nya akan memukul nya. Karena selama ini setiap dia berbuat kesalahan selalu mendapat pukulan dari sang ibu terlebih di saat ayah nya tidak ada dirumah. Tapi Clarissa tidak pernah mengatakan apapun pada ayahnya. Karena sang Ibu mengancamnya.

"Sekarang bersihkan semua nya, dan selesaikan semua pekerjaan di rumah ini. Jangan makan dan istirahat jika pekerjaan mu belum selesai. " Sang ibu dan langsung meninggalkan Clarissa.

Clarissa sangat sedih, mendengar sang ibu terus marah-marah, padahal sama sekali belum mendengarkan penjelasan dari Clarissa. Clarissa tidak pernah habis fikir kenapa ibunya selalu marah dan tidak pernah lembut kepadanya. Sangat berbeda dengan ayah nya. Ayah selalu menjadi tempat bermanja seorang Clarissa, tidak pernah marah dan selalu sabar. Sosok yang sangat Clarissa cintai. Clarissa juga sangat menyayangi ibunya, dia yakin bahwa ibunya sering marah karena terlalu lelah bekerja. Clarissa mencoba untuk tidak menangis. Dia langsung mengganti pakaian dan segera menyelesaikan semua pekerjaan rumah walau sebenarnya dia sangat lelah dan lapar.

Setelah selesai Clarissa terkulai lemas di dalam kamarnya. Clarissa demam tinggi. Teddy sang ayah tiba dirumah dan langsung mencari buah hatinya yang tidak biasanya tidak menyambut kedatangannya.

"Dimana Clarissa? " Tanya Teddy kepada Clara yang tak lain adalah sang istri.

"Kau mencarinya seolah hanya dia yang paling berharga dihidup mu. " Ketus Clara.

Alis Teddy berkerut mendengar perkataan istrinya.

"Ada apa dengan mu? Kau menghukumnya lagi?" Tanya Teddy dengan tegas.

"Bagaimana bisa aku menghukum putri kesayangan mu, jangan asal menuduh ku, mungkin dia sedang bersantai di kamarnya. " Jawab Clara santai.

Teddy langsung pergi meninggalkan Clara dan segera mencari Clarissa ke kamarnya.

"Cla,,, " Teddy mengetuk pintu kamar Clarissa yang terbuat dari papan yang sudah mulai kropos. Tidak ada jawaban Teddy pun langsung membuka pintu yang tidak di kunci. Tidak ada cahaya karena Clarissa tidak menghidupkan lampu kamarnya.

"Sayang,,, kenapa tidur begitu cepat? Dan kenapa lampu nya tidak di hidupkan? Tanya Teddy sambil menghidupkan lampu kamar Clarissa. Teddy melihat Clarissa tertidur pulas dengan nyaman. Teddy mendekatinya dan duduk di samping ranjang. Tersenyum sambil membelai rambut putri kesayangannya. Dan betapa terkejutnya dia mendapati Clarissa yang demam tinggi setelah menyentuh keningnya.

"Kenapa panas sekali? Clarissa bangun nak.,, " Teddy panik setengah mati.

"Clara,,,Clara,," Teddy berteriak memanggil istrinya.

"Kenapa harus berteriak?" Clara datang dengan wajah kesal.

"Ambil air untuk mengompres Cla, dia demam tinggi. Cepat,,, " Perintah Teddy yang masih terlihat panik.

Clara semakin kesal karena lagi-lagi Clarissa mencari perhatian suaminya. Dia beranjak mengambil air dan membuat ramuan obat dari rempah-rempah yang biasa mereka racik ketika ada yang demam tinggi.

"Nak bangun, bangun sayang, ini ayah" Teddy terus mengelus tangan Clarissa yang dingin.

"Ayah,,, " Igau Clarissa dengan lembut.

"Iya sayang ini ayah, bangunlah nak. "

Clarissa membuka mata nya. Terlihat sangat pucat.

"Kenapa bisa sakit seperti ini sayang? "

Clarissa tersenyum.

"Tidak apa-apa ayah. " Jawab Clarissa dengan suara yang sangat lemah.

Tidak lama kemudian Clara pun datang membawa air kompres, ramuan untuk menurunkan panas dan juga semangkuk bubur hangat.

Teddy pun mengompres kening Clarissa, menyuapi obat ramuan agar panas nya segera turun. Tidak lama kemudian keringat Clarissa pun keluar tanda jika panas nya sudah mulai turun. Teddy pun dengan telaten menyuapi Clarissa makan bubur buatan ibunya. Melihat itu membuat Clara semakin kesal. Suami nya selalu mengabaikannya dan selalu menomor satukan Clarissa. Padahal dia pun sedang sakit tetapi suami nya tidak menunjukkan perhatian yang sama seperti saat Clarissa sakit. Dia pun segera bergegas meninggalkan mereka.

"Aku ingin bicara dengan mu." Ucap Teddy sinis.

Clara menghentikan langkahnya.

"Baiklah." Clara menjawab dengan getir dan kembali melanjutkan langkahnya.

"Istirahatlah, ayah akan kembali, ada sedikit yang perlu ayah bicarakan dengan ibumu. " Mengelus lembut kepala Clarissa.

"Ayah aku mohon jangan marah pada ibu, ini bukan kesalahan ibu, aku sakit kerena aku kelelahan berjalan kaki sepulang sekolah karena sepedaku rusak. Tolong ayah jangan buat ibu semakin marah padaku." Mohon Clarissa dengan suara yang masih lemah.

"Tidak, ayah hanya akan bicara santai. Kau tenang saja ya. Istirahat agar cepat pulih"

Jawab Teddy meyakinkan dan Clarissa pun mengangguk yakin. Teddy pun meninggalkan Clarissa dan segera menghampiri istrinya yang sedang beristirahat dikamar. Teddy berdiri di samping ranjang dengan wajah kesalnya. Clara yang sedang memejamkan mata pun langsung terbangun menyadari kedatangan suaminya.

"Apa yang kau lakukan pada Clarissa. " Tanya Teddy ketus.

"Aku tidak melakukan apapun, hanya menyuruhnya menyelesaikan pekerjaan rumah seperti biasa. Aku juga sedikit menegurnya karena telat pulang dari sekolah, entah apa yang di lakukan putrimu di luar sana, hingga pulang dalam keadaan kotor." Jawabnya tak suka.

"Kau memarahinya tanpa mendengar penjelasannya? " Nada suara Teddy mulai meninggi.

"Sudahlah, aku lelah, aku juga sedang tidak sehat, jangan ajak aku berdebat, aku tidak punya tenaga untuk itu. "

"Tapi kau punya tenaga untuk memarahi Clarissa dan menghukumnya hingga dia sakit seperti itu" Bentakan Teddy membuat Clara terkejut.

"Kau membentak ku hanya karena ini?" Clara mulai berkaca-kaca.

"Aku tau apa yang kau perbuat pada Clarissa disaat aku tidak ada. Kau menyuruhnya layaknya seorang pembantu dirumah ini, menghukumnya jika dia berbuat yang menurutmu semua salah, jangan mengelak lagi Clara."

Clara terkejut setengah mati karena memang benar yang di katakan suaminya. Dia selalu menyiksa Clarissa disaat suami nya tidak dirumah.

"Dia mengadu padamu? Dasar anak tidak tau diri." Clara tersenyum kecut.

"Claraaa... " Teddy membentak istrinya dengan kuat hingga sampai ke telinga Clarissa yang sedang memejamkan matanya. Clarissa pun terbangun, mengetahui jika ayahnya sedang bertengkar dengan ibunya. Dia pun pelan-pelan bangkit dari ranjang walau kepalanya masih sempoyongan. Dia bergegas kedapur untuk mengambil semangkuk bubur untuk ibu nya karena dia tau ibu nya juga sedang tidak sehat. Dia juga ingin merawat ibu nya seperti ibu nya merawatnya ketika sakit. Ketika sampai di depan pintu kamar langkahnya terhenti mendengar suara tangisan sang ibu.

"Apa? Terus saja menyalahkan ku, karena aku memang tidak pernah baik dan benar di matamu, kau selalu menganggapnya benar dan aku selalu salah. " Clara menangis.

"Selama ini aku menahan segalanya, aku berusaha untuk bisa menjadi ibu dan istri yang baik. Tapi apa? Sedikitpun kau tidak pernah melihatku. Setiap pulang bekerja yang kau cari hanya dia, tanpa bertanya keadaanku lebih dulu, Clarissa, Clarissa dan hanya Clarissa. Aku hanya pajangan dirumah ini. " Clara semakin menangis histeris.

"Apa yang kau katakan, mengapa kau berfikir sepicik itu? Aku tidak pernah membeda-bedakan kasih sayangku terhadap mu ataupun Cla. Kau istri ku dan Clarissa anak kita. Kalian harta yang paling berharga untukku. "

"Tapi kau tidak pernah menunjukkannya padaku. Kau hanya menyayangi putrimu dibanding aku. "

"Clarissa putri kita jangan katakan itu." Jawab Teddy dengan lembut, dia tau istrinya sedang cemburu.

"Clarissa bukan putriku dan juga bukan putrimu." Jawab Clara tegas.

Dari depan pintu kamar Clarissa mendengar segalanya. Clarissa sangat terkejut dan hatinya terasa teriris, dia memegang dada nya yang sesak karena tidak menyangka dengan kebenaran ini, dia pun menangis terduduk tanpa suara.

Tanpa sadar tangan Teddy melayang ke wajah mulus istrinya. Teddy pun menampar Clara. Clara kaget bukan main, selama menikah dengan Teddy sedikitpun dia tidak pernah melakukan kekerasan padanya. Tapi saat ini. Dia ditampar oleh suaminya hanya karena membela putrinya.

"Kau menamparku? Ini pembuktian kalau kau memang bukan Teddy ku yang dulu. Kau berubah. " Clara semakin histeris sambil memegang pipinya.

Teddy masih syok dan menatap tangannya yang sudah berani memukul istrinya, hati nya di penuhi rasa bersalah.

"Maafkan aku sayang. " Segera Teddy mendekati Clara ingin memeluknya.

Clara menyingkirkan tangan Teddy dengan kasar.

"Menjauhlah, aku memang bukan apa-apa di mata mu, kau hanya menganggap Clarissa berharga. Padahal kau tau sendiri dia bukan putri kita. " Tangis Clara semakin pecah.

"Jangan katakan begitu, Clarissa putri kita, dia buah hati kita yang kita rawat dan sayangi sedari kecil. Dia pelengkap hidup kita sayang. Jangan katakan seperti itu hatiku sangat sakit mendengarnya. "

Terpopuler

Comments

my name

my name

clarisa anak siapa 🤔

2023-08-04

0

lihat semua
Episodes
1 01. Bagai Pahatan yang dirangkai sempurna
2 02. Dia Tidak Selembut dan Semanis Itu
3 03. Clarissa Bukan Mainan
4 04. Terima Kasih
5 05. Harta Paling Berharga
6 06. Ingat Jika Kau Sudah Menikah
7 07. Terlalu Suka Membuang Waktu
8 08. Sudah Tau Masih Mau Bertemen
9 09. Aku Semakin Kagum Melihatmu
10 10. Kau Terlalu Banyak Berfikir Baby
11 11. Tidak Ceria Seperti Dulu Lagi
12 12. Bukan Urusanmu
13 13. Aku Tak Sekaya Yang Kau Lihat
14 14. Aku Juga Merindukan Mama
15 15. Apa Kau Tidak Punya Mulut?
16 16. Jangan Menatapku Seperti Itu
17 17. Untuk Apa Kau Mengikutiku
18 18. Maaf
19 19. Kau Menyukainya
20 20. Bantu Aku Menyelesaikan Segalanya
21 21. Kau Terlalu Sombong Tuan
22 22. Sepertinya Dia Menyukai Mu
23 23. Sudah Melewati Batasan
24 24. Rencana Licik Jesika
25 25. Mulai merasakan cinta yang sesungguhnya
26 26. Mata-mata di Mansion
27 27. Ikut Termakan Omongan
28 28. Berakhirnya Ramon (1)
29 29. Berakhirnya Ramon (2)
30 30. Aku Merindukan Mu
31 31. Lupakan Saja
32 32. Tidak Terkalahkan
33 33. Bertahan Lah
34 34. Tetaplah di Sisi ku
35 35. Mencari Keberadaan Keenan & Clarissa
36 36. Tidak Akan Pergi Tanpa Mu
37 37. Jangan Sentuh Dia
38 38. Aku Menyukai Mu
39 39. Maafkan Aku
40 40. Aku Mencintaimu
41 41. Kau Wanita Pertama
42 42. Berjanjilah
43 43. Kepergian yang Memilukan
44 44. Jangan Tinggalkan Aku
45 45. Temukan Dia
46 46. Pemakaman Teddy Snow
47 47. Rahasia Anderson
48 48. Tenangkan Dirimu
49 49. Tidak Ingin Menikah
50 50. Panggil Aku RUBY
51 51. Hidup Adalah Pilihan
52 52. Identitas Diri
53 53. Memaksakan Kehendak
54 54. Tidak Pernah Berubah
55 55. Sangat Berjasa
56 56. Siap Menerimanya
57 57. Wanita Jahat dan Egois
58 58. Malam Jamuan
59 59. Pertemuan
60 60. Siapa Dia?
61 61. Mencarinya
62 62. Jangan Mendekat
63 63. Takdir Apa Lagi Ini
64 64. Katakan Yang Sebenarnya
65 65. Gagal Membuka Hati
66 66. Kesalahan Apa?
67 67. Berlututlah
68 68. Rencana Awal
69 69. Berjalan Lancar
70 70. Cinta Pertama
71 71. Berbohong
72 72. Khawatir
73 73. Tidak Dapat di Tebak
74 74. Menjauhlah
75 75. Jangan Sampai Menyesal
76 76. Bukan Hal Yang Penting
77 77. Sayang Jika Tidak di Fikirkan
78 78. Menggoda
79 79. Tidak Akan Tinggal Diam
80 80. Menurutlah
81 81. Bergejolak
82 82. Perisai
83 83. Seakan terulang Kembali
84 84. Tidak di Anggap
85 85. Pergi
86 86. Jangan Menyakitinya
87 87. Menunggu
88 88. Bertahanlah
89 89. Kenapa Sesakit Ini?
90 90. Clarissa Jangan Pergi
91 91. Apa Karena Cemburu?
92 92. Kau bukan Type ku
93 93. Kau Adalah Wanitaku
94 94. Melihatmu Lagi
95 95. Sesuatu Yang Luar Biasa
96 96. Begitu Menawan
97 97. Hanya Bos
98 98. Rindu Kehangatan
99 99. Pembantu Atau Pemuas Nafsu
100 100. Katakan Saja
101 101. Alex dan Kenny
102 102. Hiduplah Dengan Baik
103 103. Lebih dari Itu
104 104. Dia Kembali
105 105. Mirip Hanya Beda Usia
106 106. Sangat Cantik
107 107. Kenyataan Yang Menyakitkan
108 108. Rachel Kiel?
109 109. Katakan Padaku
110 110. Mimpi
111 111. Sebatas Saudara Perempuan
112 112. Sedalam Itu
113 113. Sweety Pie
114 114. Obat Penawar
115 115. Bertanya-tanya
116 116. Kacau Karena Mu
117 117. Kakek Penggoda
118 118. Kecewa Menolak
119 119. Dimana Putriku?
120 120. Sangat Nyaman
121 121. Buka HatiMu
122 122. Terlalu Menyakitkan
123 123. Peringatan Keras
124 124. Pesta Ulang Tahun (1)
125 125. Pesta Ulang Tahun (2)
126 126. Tidak Ada Yang Berani
127 127. Masih Suci
128 128. Pengakuan Cinta
129 129. Mencari Kebenaran
130 130. Baku Hantam (1)
131 131. Baku Hantam (2)
132 132.Teror
133 133. Sesak Di Dada
134 134. Kembali Berwarna
135 135. Kesempatan Kedua
136 136. Kalung Masa Lalu
137 137. Kebohongan
138 138. Menjijikkan
139 139. Tato Ular
140 140. Merencanakan Pernikahan
141 141. Titik Terendah
142 142. Seperti Orang Bodoh
143 143. Yuna
144 144. Berlagak Naif
145 145. Kembalilah Padaku
146 146. Pasti Menemukannya
147 147. Selamatkan Anak Ini
148 148. Tidak Gentar Sedikitpun
149 149. Merindukannya
150 150. Kembalinya Yuna
151 151. Ungkapan Cinta Clarissa
152 152. Tetap BersamaKu
153 153. Hamil
154 154. Mari Menikah
155 155. Memanggil Namamu
156 156. Jangan Pergi Tanpa Penjelasan
157 157. Sah
158 158. Tidak Akan Pernah Jatuh Cinta Padamu
159 159. Memulai dari Awal Lagi
160 160. Berhenti Menyalahkan Diri Sendiri
161 161. Mau Menemaniku?
162 162. Josh Lucy Salah Paham?
163 163. Berusaha Membujuk
164 164. Kau Sangat Beruntung
165 165. Kembar
166 166. Melanggar Janji
167 167. Banyak Alasan
168 168. Godaan Josh
169 169. Berjauhan
170 170. Wanita Tidak Waras
171 171. Bertemu
172 172. Siapa Orangnya?
173 173. Andai Saja Keenan Jujur
174 174. Terlalu Sibuk
175 175. Beri Kesempatan Kedua Untuk Rose
176 176. Maafkan Aku Lagi
177 177. Tidak Dapat Menahan Diri
178 178. Rencana Baru
179 179. Satu-satunya Cinta
180 180. Rencana Baru (2)
181 181. Kedatangan Inez dan Noah
182 182. Pelan-pelan terungkap
183 183. Menebus Kesalahan
184 184. Anderson Yang Perhatian
185 185. Tidak Asing
186 186. Pertemuan Mendebarkan
187 187. Mengatakan Cinta
188 188. Masih Terus Memikirkannya
189 189. Merasa Sempurna Saat Bersama Mu
190 190. Takdir
191 191. Cemburu (1)
192 192. Cemburu (2)
193 193. Kena Batunya
194 194. Undangan
195 195. Designer Pribadi
196 196. Perhatian Keenan
197 197. Takut Kehilangan
198 198. Memastikan Perasaannya (1)
199 199. Memastikan Perasaannya (2)
200 200. Khawatir Padamu
201 201. Kau Tidak Mengerti Rasa Takut Itu.
202 202. Tetap Dingin
203 203. Pengganggu
204 204. Penyelamat
205 205. Godaan (1)
206 206. Menggoda (2)
207 207. Selamatkan Keenan
208 208. Berita Baik Untuk Albert (1)
209 209. Berita Baik Untuk Albert (2)
210 210. Akhir Cinta
211 211. Melepasmu
212 212. Tidak Akan Membiarkanmu Pergi
213 213. Merasa Bersalah
214 214. Menikahlah dengan Ku
215 215. Dimana Ruby?
216 216. Keputusan Yang Sulit
217 217. Suami Orang
218 218. Bersandiwara
219 219. Kenyataan Pahit
220 220. Sesaknya Bertemu (1)
221 221. Sesaknya Bertemu (2)
222 222. Kebencian
223 223. Berhenti
224 224. Semua Sudah Berakhir
Episodes

Updated 224 Episodes

1
01. Bagai Pahatan yang dirangkai sempurna
2
02. Dia Tidak Selembut dan Semanis Itu
3
03. Clarissa Bukan Mainan
4
04. Terima Kasih
5
05. Harta Paling Berharga
6
06. Ingat Jika Kau Sudah Menikah
7
07. Terlalu Suka Membuang Waktu
8
08. Sudah Tau Masih Mau Bertemen
9
09. Aku Semakin Kagum Melihatmu
10
10. Kau Terlalu Banyak Berfikir Baby
11
11. Tidak Ceria Seperti Dulu Lagi
12
12. Bukan Urusanmu
13
13. Aku Tak Sekaya Yang Kau Lihat
14
14. Aku Juga Merindukan Mama
15
15. Apa Kau Tidak Punya Mulut?
16
16. Jangan Menatapku Seperti Itu
17
17. Untuk Apa Kau Mengikutiku
18
18. Maaf
19
19. Kau Menyukainya
20
20. Bantu Aku Menyelesaikan Segalanya
21
21. Kau Terlalu Sombong Tuan
22
22. Sepertinya Dia Menyukai Mu
23
23. Sudah Melewati Batasan
24
24. Rencana Licik Jesika
25
25. Mulai merasakan cinta yang sesungguhnya
26
26. Mata-mata di Mansion
27
27. Ikut Termakan Omongan
28
28. Berakhirnya Ramon (1)
29
29. Berakhirnya Ramon (2)
30
30. Aku Merindukan Mu
31
31. Lupakan Saja
32
32. Tidak Terkalahkan
33
33. Bertahan Lah
34
34. Tetaplah di Sisi ku
35
35. Mencari Keberadaan Keenan & Clarissa
36
36. Tidak Akan Pergi Tanpa Mu
37
37. Jangan Sentuh Dia
38
38. Aku Menyukai Mu
39
39. Maafkan Aku
40
40. Aku Mencintaimu
41
41. Kau Wanita Pertama
42
42. Berjanjilah
43
43. Kepergian yang Memilukan
44
44. Jangan Tinggalkan Aku
45
45. Temukan Dia
46
46. Pemakaman Teddy Snow
47
47. Rahasia Anderson
48
48. Tenangkan Dirimu
49
49. Tidak Ingin Menikah
50
50. Panggil Aku RUBY
51
51. Hidup Adalah Pilihan
52
52. Identitas Diri
53
53. Memaksakan Kehendak
54
54. Tidak Pernah Berubah
55
55. Sangat Berjasa
56
56. Siap Menerimanya
57
57. Wanita Jahat dan Egois
58
58. Malam Jamuan
59
59. Pertemuan
60
60. Siapa Dia?
61
61. Mencarinya
62
62. Jangan Mendekat
63
63. Takdir Apa Lagi Ini
64
64. Katakan Yang Sebenarnya
65
65. Gagal Membuka Hati
66
66. Kesalahan Apa?
67
67. Berlututlah
68
68. Rencana Awal
69
69. Berjalan Lancar
70
70. Cinta Pertama
71
71. Berbohong
72
72. Khawatir
73
73. Tidak Dapat di Tebak
74
74. Menjauhlah
75
75. Jangan Sampai Menyesal
76
76. Bukan Hal Yang Penting
77
77. Sayang Jika Tidak di Fikirkan
78
78. Menggoda
79
79. Tidak Akan Tinggal Diam
80
80. Menurutlah
81
81. Bergejolak
82
82. Perisai
83
83. Seakan terulang Kembali
84
84. Tidak di Anggap
85
85. Pergi
86
86. Jangan Menyakitinya
87
87. Menunggu
88
88. Bertahanlah
89
89. Kenapa Sesakit Ini?
90
90. Clarissa Jangan Pergi
91
91. Apa Karena Cemburu?
92
92. Kau bukan Type ku
93
93. Kau Adalah Wanitaku
94
94. Melihatmu Lagi
95
95. Sesuatu Yang Luar Biasa
96
96. Begitu Menawan
97
97. Hanya Bos
98
98. Rindu Kehangatan
99
99. Pembantu Atau Pemuas Nafsu
100
100. Katakan Saja
101
101. Alex dan Kenny
102
102. Hiduplah Dengan Baik
103
103. Lebih dari Itu
104
104. Dia Kembali
105
105. Mirip Hanya Beda Usia
106
106. Sangat Cantik
107
107. Kenyataan Yang Menyakitkan
108
108. Rachel Kiel?
109
109. Katakan Padaku
110
110. Mimpi
111
111. Sebatas Saudara Perempuan
112
112. Sedalam Itu
113
113. Sweety Pie
114
114. Obat Penawar
115
115. Bertanya-tanya
116
116. Kacau Karena Mu
117
117. Kakek Penggoda
118
118. Kecewa Menolak
119
119. Dimana Putriku?
120
120. Sangat Nyaman
121
121. Buka HatiMu
122
122. Terlalu Menyakitkan
123
123. Peringatan Keras
124
124. Pesta Ulang Tahun (1)
125
125. Pesta Ulang Tahun (2)
126
126. Tidak Ada Yang Berani
127
127. Masih Suci
128
128. Pengakuan Cinta
129
129. Mencari Kebenaran
130
130. Baku Hantam (1)
131
131. Baku Hantam (2)
132
132.Teror
133
133. Sesak Di Dada
134
134. Kembali Berwarna
135
135. Kesempatan Kedua
136
136. Kalung Masa Lalu
137
137. Kebohongan
138
138. Menjijikkan
139
139. Tato Ular
140
140. Merencanakan Pernikahan
141
141. Titik Terendah
142
142. Seperti Orang Bodoh
143
143. Yuna
144
144. Berlagak Naif
145
145. Kembalilah Padaku
146
146. Pasti Menemukannya
147
147. Selamatkan Anak Ini
148
148. Tidak Gentar Sedikitpun
149
149. Merindukannya
150
150. Kembalinya Yuna
151
151. Ungkapan Cinta Clarissa
152
152. Tetap BersamaKu
153
153. Hamil
154
154. Mari Menikah
155
155. Memanggil Namamu
156
156. Jangan Pergi Tanpa Penjelasan
157
157. Sah
158
158. Tidak Akan Pernah Jatuh Cinta Padamu
159
159. Memulai dari Awal Lagi
160
160. Berhenti Menyalahkan Diri Sendiri
161
161. Mau Menemaniku?
162
162. Josh Lucy Salah Paham?
163
163. Berusaha Membujuk
164
164. Kau Sangat Beruntung
165
165. Kembar
166
166. Melanggar Janji
167
167. Banyak Alasan
168
168. Godaan Josh
169
169. Berjauhan
170
170. Wanita Tidak Waras
171
171. Bertemu
172
172. Siapa Orangnya?
173
173. Andai Saja Keenan Jujur
174
174. Terlalu Sibuk
175
175. Beri Kesempatan Kedua Untuk Rose
176
176. Maafkan Aku Lagi
177
177. Tidak Dapat Menahan Diri
178
178. Rencana Baru
179
179. Satu-satunya Cinta
180
180. Rencana Baru (2)
181
181. Kedatangan Inez dan Noah
182
182. Pelan-pelan terungkap
183
183. Menebus Kesalahan
184
184. Anderson Yang Perhatian
185
185. Tidak Asing
186
186. Pertemuan Mendebarkan
187
187. Mengatakan Cinta
188
188. Masih Terus Memikirkannya
189
189. Merasa Sempurna Saat Bersama Mu
190
190. Takdir
191
191. Cemburu (1)
192
192. Cemburu (2)
193
193. Kena Batunya
194
194. Undangan
195
195. Designer Pribadi
196
196. Perhatian Keenan
197
197. Takut Kehilangan
198
198. Memastikan Perasaannya (1)
199
199. Memastikan Perasaannya (2)
200
200. Khawatir Padamu
201
201. Kau Tidak Mengerti Rasa Takut Itu.
202
202. Tetap Dingin
203
203. Pengganggu
204
204. Penyelamat
205
205. Godaan (1)
206
206. Menggoda (2)
207
207. Selamatkan Keenan
208
208. Berita Baik Untuk Albert (1)
209
209. Berita Baik Untuk Albert (2)
210
210. Akhir Cinta
211
211. Melepasmu
212
212. Tidak Akan Membiarkanmu Pergi
213
213. Merasa Bersalah
214
214. Menikahlah dengan Ku
215
215. Dimana Ruby?
216
216. Keputusan Yang Sulit
217
217. Suami Orang
218
218. Bersandiwara
219
219. Kenyataan Pahit
220
220. Sesaknya Bertemu (1)
221
221. Sesaknya Bertemu (2)
222
222. Kebencian
223
223. Berhenti
224
224. Semua Sudah Berakhir

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!