Si Bar-bar Bunga

Si Bar-bar Bunga

Bab 1 Si bar-bar Bunga

"Ayah, mama!!!"

Teriak seorang gadis remaja masuk kedalam rumahnya sambil membuka sepatu sembarang di mana ia mau.

Para pembantu menutup kedua telinga mereka mendengar suara cempreng nona muda mereka yang sudah biasa kalau pulang pasti akan berteriak memanggil kedua orang tuanya.

"Mama!!"

Teriak Bunga berlari memeluk sang mama seperti biasanya.

"Ya, ampun sayang kau ini kebiasaan ngagetin mama!"

Tegur sang mama pada putri semata wayangnya.

"Mama sih di panggil dari tadi gak nyahut-nyahut, hayo habis ngapain sama ayah dan ayah mana?"

Cerocos Bunga tanpa jeda membuat Jelita menghela nafas berat putrinya ini benar-benar selalu membuat darahnya naik.

"Hayo ayah mana, dan kenapa sore-sore rambut mama basah!"

Dam ...

Jelita menatap gemas pada putrinya yang sungguh membuat geregetan ingin menjitak nya. Bahkan pipi Jelita rasanya terasa panas apalagi para pembantu di dapur sana tersenyum geli membuat Jelita sungguh jadi kesal dengan apa yang sang putri ucapkan.

"Mah, ayah mana?"

"Sudah, kau ini cepat ganti baju lalu mandi mama mau menyiapkan masak buat makan malam!"

"Ok ibu ratu!"

Hormat Bunga langsung berlari kearah tangga di mana kamarnya berada.

Bunga terus bersenandung bernyanyi tak jelas dengan suara cempreng.

Jelita hanya bisa menggelengkan kepala melihat tingkah bar-bar putrinya.

Jelita takut tak ada laki-laki yang menyukai anaknya melihat kelakuan anaknya yang seperti anak kecil padahal Bunga sudah menginjak usia enam belas tahun.

Tapi kelakuannya seperti anak SD saja bahkan Bunga selalu membuka sepatu sembarangan di mana tempat.

Padahal putrinya sangat cantik, imut dan baik tapi jika kelakuan nya kaya bocah mana ada laki-laki yang mau dengan Bunga yang ada malah kabur.

Kecemasan hal yang buruk terlintas di kepala Jelita takut anaknya tak ada yang menyukai.

"Sayang,"

Prang ...

Jelita terkejut ketika tiba-tiba suaminya memeluk dia dari belakang membuat wajah yang ia pegang terjatuh. Untung saja masih kosong Jelita belum sempat melanjutkan masak.

"Ya ampun Yah ngagetin saja!"

Plak ...

Kesal Jelita pada sang suami sambil memukul lengan kekar sang suami.

Aldi hanya terkekeh saja melihat wajah sang istri yang cemberut.

Cup ...

"Sudah jangan melamun terus, nanti bisa-bisa dapur kebakaran!"

Canda Aldi sambil mengambil wajan yang tadi sang istri jatuhkan. Jelita hanya bisa melotot saja dengan apa yang sang suami katakan.

"Ayo lanjut masak, kenapa melotot begitu!"

Ucap Aldi santai membuat Jelita bertambah kesal saja.

Pasangan Jelita dan Aldi memang dia orang tua yang sangat romantis sekali. Bahkan mereka selalu bersikap romantis di depan Bunga.

Para pelayan yang melihat kelakukan majikannya hanya bisa bersemu merah sambil berlalu pergi membiarkan kedua majikannya memasak.

Jika Jelita ada di dapur, semua pelayan memang harus pergi karena Jelita yang akan mengambil alih semua nya.

Keluarga Firmansyah memang sangat harmonis sekali apalagi dengan kelakuan Bunga yang absurd membuat kediaman Firmansyah nampak rame dan hangat.

Namun rumah itu akan sepi jika Bunga sedang sakit atau tak ada. Bahkan kediaman Firmansyah akan menjadi kuburan jika Bunga sedang sakit lama.

Karena tak ada yang teriak-teriak, jahil dan mengacau.

Jelita tersenyum ketika maha karyanya sudah matang semua. Tentu di bantu oleh suami tercinta.

"Yah, mama mandi dulu tolong minta Mba Kus untuk bangunin Bunga!"

"Mau ayah temenin gak mandinya?"

Bisik Aldi membuat Jelita langsung memerah bak kepiting rebus.

"Apaan sih yah, yang ada mama mandinya lama!"

"Ya gak apa lah, kan ikhtiar buat adik untuk Bunga!"

"Ayah, sudah ah, cepet suruh Mba Kus bangunin Bunga anak itu pasti sedang tidur!"

"Mba Kus!"

Teriak Aldi sambil menahan lengan sang istri membuat Jelita hanya bisa menghela nafas berat.

Mba Kus, sang kepala pelayan langsung berlari ketika tuan besar memanggilnya.

"Iya tuan?"

"Mba tolong bangunin Bunga ya, suruh siap-siap buat makan malam!"

"Baik tuan,"

"Mba tutup mata ya!"

Mba Kus refleks langsung menutup matanya karena sudah tahu apa yang akan terjadi.

Aldi menggendong Jelita membuat Jelita hampir saja menjerit jika Aldi tak membungkam mulutnya dengan bibir Aldi.

Mba Kus menghela nafas ketika kedua majikannya sudah pergi. Mba Kus bergegas menuju lantai dua di mana kamar Bunga berada.

Tok ...

Tok ...

"Non,"

Mba Kus mengetuk pintu kamar Bunga sambil memanggil-manggil nama Bunga. Namun tak ada satupun panggilannya yang di jawab. Bahkan mba Kus berteriak pun Bunga sama sekali tak menjawab.

Entah apa yang Bunga lakukan kenapa tak mendengar panggilan mba Kus.

"Nona muda pasti sedang tidur, oh ya ampun kenapa punya majika. pada aneh semua. Untung mereka baik!"

Kesal mba Kus karena Bunga tak menyahut-menyahut bahkan ini sudah masuk waktunya makan malam.

Mba Kus terpaksa kembali turun karena percuma jika sudah begini maka hanya Jelita saja yang bisa membangunkan Bunga.

"Loh mba, Bunganya mana?"

Tanya Jelita ketika sudah dari tadi dia selesai mandi walau mandi plus-plus an tapi tetap saja putrinya belum kembali.

"Gak ada sahutan Nyonya!"

Jelita menghela nafas berat putrinya itu selalu saja kebiasaan jika makan malam selalu begini.

"Baik, terimakasih mba. Mba makan saja dulu bareng mba yang lain!"

Mba Kus mengangguk patuh berlalu pergi menuju meja khusus para pelayan.

Di rumah Firmansyah memang ada dua meja makan, satu khusus buat pelayan satu lagi buat keluarga. Aldi dan Jelita memang tak membeda-bedakan siapapun bagi mereka pelayanan juga manusia dan mereka berhak makan dengan layak seperti mereka bukan makanan sisa.

Jelita langsung menuju kamar sang putri.

Tok ...

Tok ...

"Sayang, ayo makan malam!"

Teriak Jelita namun tak ada sahutan sama sekali. Jelita menghela nafas sudah di pastikan putrinya pasti sedang tidur.

Jika begini Jelita langsung masuk saja ke kamar putrinya.

Cklek ...

Deg ...

Jelita membulatkan kedua matanya melihat bagaimana kamar putrinya.

Kaus kaki berserakan di mana-mana, baju, rok, tas dan jaket. Jelita menghela nafas berat melihat kelakuan putrinya yang belum berubah selalu saja belum bisa menyimpan barang pada tempatnya.

Kamar tadinya rapih sekarang terlihat seperti kapal pecah saja.

"Bunga!!!!"

"Gempa ... gempa .. ,"

Teriak Bunga terbangun dari tidurnya karena terkejut mendengar teriakan sang mama. Bahkan teriakan Jelita terdengar nyaring sampai ke bawah.

Bahkan Aldi dan para pelayan lain sampai menutup telinga mereka.

"Ya ampun, apa yang kamu lakukan. Mama sudah bilang simpan baju di tempatnya dan ini kaus kaki simpan di keranjang cucian, tas gantung dan ini oh ya ampun!"

Omel Jelita membuat Bunga menghela nafas berat. Kirain benar ada gempa tahunya sang mama malah menggangu tidurnya.

"Aduh mama nanti Bunga beresin, sekarang Bunga ngantuk mau tidur lagi,"

"Bunga!!!"

Geram Jelita membuat Bunga kembali bangun sambil mengorek-ngorek kedua telinganya.

"Apalagi sih mah, Bunga ngantuk,"

"Cepat mandi, ini sudah malam waktunya makan malam!"

"Apa!!!"

Pekik bunga terkejut ketika sang mama mengatakan jika sudah malam.

"Bukannya masih sore ya, ma!"

"Oh ya ampun, lihat tuh keluar!"

"Cepat mandi sana, kita sarapan!"

Jelita benar-benar di buat naik darah saja. Jelita mendorong Bunga masuk kedalam kamar mandi.

Jelita menghela nafas kasar melihat kelakuan putrinya. Untung saja putrinya kalau bukan sudah Jelita goreng jadi daging panggang.

"Mama handuknya!"

Teriak Bunga dari dalam kamar mandi membuat Jelita membulatkan kedua matanya sempurna.

Bersambung ...

Jangan lupa Like, Hadiah, komen, dan, Vote Terimakasih ...

Terpopuler

Comments

Rull

Rull

anjai,nama mantan terakhir gw😆

2023-09-29

0

Tetik Saputri

Tetik Saputri

semangat kak

2023-06-27

1

lihat semua
Episodes
1 Bab 1 Si bar-bar Bunga
2 Bab 2 Menjengkelkan
3 Bab 3 Terpesona
4 Bab 4 Berencana
5 Bab 5 Merajuk
6 Bab 6 Sisi lain Bunga
7 Bab 7 Ketakutan Bunga
8 Bab 8 Mimpi buruk!
9 Bab 9 Mang Supri!!!
10 Bab 10 Perdebatan
11 Bab 11 Di buat kesal
12 Bab 12 Gadis sembrono
13 Bab 13 Ketakutan seorang Ayah
14 Bab 14 Mulai tumbuh
15 Bab 15 Sial!
16 Bab 16 Keputusan Raja
17 Bab 17 Diam atau ku cium!
18 Bab 18 Kenapa wajahku di lipat!
19 Bab 19 Sial, kenapa dia sangat tampan!
20 Bab 20 Kabur
21 Bab 21 Shok!
22 Bab 22 Menerima
23 Bab 23 Saling menjaga
24 Bab 24 Memulai hidup baru
25 Bab 25 Ingin menjaga kamu!
26 Bab 26 Takdir macam apa ini!
27 Bab 27 Sekarang kau istriku!
28 Bab 28 Menguji kesabaran
29 Bab 29 Mencoba menyangkal
30 Bab 30 Ungkapan
31 Bab 31 Gelisah
32 Bab 32 Mulai berubah
33 Bab 33 Melongo
34 Bab 34 Jalan-jalan
35 Bab 35 Canda berujung sakit
36 Bab 36 Ka-kamu menyakiti ku!
37 Bab 37 Jangan berubah
38 Bab 38 Kepolosan Bunga
39 Bab 39 Sepolos itu
40 Bab 40 Pingsan
41 Bab 41 Aku akan mengajarimu!
42 Bab 42 Awas saja!
43 Bab 43 Merajuk
44 Bab 44 Aku mencintaimu!
45 Bab 45 Terpengaruh
46 Bab 46 Manja
47 Bab 47 Terbalaskan
48 Bab 48 unboxing
49 Bab 49 Tahanan hatiku!
50 Bab 50 Benar-benar polos
51 Bab 51 Buah jatuh tak jauh dari pohonnya
52 Bab 52 Ketahuan
53 Bab 53 Berubah karakter
54 Bab 54 Hati seorang ayah
55 Bab 55 I love you, very, very much
56 Bab 56 Nyaman
57 Bab 57 Gagal
58 Bab 58 Kejadian tak terduga
59 Bab 59 Curiga
60 Bab 60 Ingin seperti Shofi
61 Bab 61 Kita berteman
62 Bab 62 Dasar pedofil
63 Bab 63 Tentang Amelia
64 Bab 64 Kesakitan Amelia
65 Bab 65 Masih takut
66 Bab 66 Kehancuran Amelia
67 Bab 67 I love you!
68 Bab 68 Sama-sama siap
69 Bab 69 Menghabiskan malam indah
70 Bab 70 Merasa nyaman
71 Bab 71 Perpisahan
72 Bab 72 Diner
73 Bab 73 Kamu sungguh sempurna
74 Bab 74 Resepsi pernikahan
75 Bab 75 Gagal
76 Bab 76 Meneguk kenikmatan
77 Bab 77 Dewa Yunani
78 Bab 78 Tiba-tiba mual
79 Bab 79 Hamil
80 Bab 80 Antusias nya para orang tua
81 Bab 81 Pikiran yang bijak
82 Bab 82 Kau selingkuh!
83 Bab 83 Marah berujung romantis
84 Bab 84 Sakit tak berdarah
85 Bab 85 Kenapa tak mengerti!
86 Bab 86 Aku sudah menikah!
87 Bab 87 Maaf!
88 Bab 88 Awas kau!
89 Bab 89 Melahirkan
90 Bab 90 Cantik nya calon istri ku
91 Bab 91 Kebahagiaan
92 Bab 92 Merajuk
93 Bab 93 Siapa yang paling tampan
94 Bab 94 Kebahagiaan Raja dan kesakitan Moreo
95 Bab 95 Dewasanya si Bunga
Episodes

Updated 95 Episodes

1
Bab 1 Si bar-bar Bunga
2
Bab 2 Menjengkelkan
3
Bab 3 Terpesona
4
Bab 4 Berencana
5
Bab 5 Merajuk
6
Bab 6 Sisi lain Bunga
7
Bab 7 Ketakutan Bunga
8
Bab 8 Mimpi buruk!
9
Bab 9 Mang Supri!!!
10
Bab 10 Perdebatan
11
Bab 11 Di buat kesal
12
Bab 12 Gadis sembrono
13
Bab 13 Ketakutan seorang Ayah
14
Bab 14 Mulai tumbuh
15
Bab 15 Sial!
16
Bab 16 Keputusan Raja
17
Bab 17 Diam atau ku cium!
18
Bab 18 Kenapa wajahku di lipat!
19
Bab 19 Sial, kenapa dia sangat tampan!
20
Bab 20 Kabur
21
Bab 21 Shok!
22
Bab 22 Menerima
23
Bab 23 Saling menjaga
24
Bab 24 Memulai hidup baru
25
Bab 25 Ingin menjaga kamu!
26
Bab 26 Takdir macam apa ini!
27
Bab 27 Sekarang kau istriku!
28
Bab 28 Menguji kesabaran
29
Bab 29 Mencoba menyangkal
30
Bab 30 Ungkapan
31
Bab 31 Gelisah
32
Bab 32 Mulai berubah
33
Bab 33 Melongo
34
Bab 34 Jalan-jalan
35
Bab 35 Canda berujung sakit
36
Bab 36 Ka-kamu menyakiti ku!
37
Bab 37 Jangan berubah
38
Bab 38 Kepolosan Bunga
39
Bab 39 Sepolos itu
40
Bab 40 Pingsan
41
Bab 41 Aku akan mengajarimu!
42
Bab 42 Awas saja!
43
Bab 43 Merajuk
44
Bab 44 Aku mencintaimu!
45
Bab 45 Terpengaruh
46
Bab 46 Manja
47
Bab 47 Terbalaskan
48
Bab 48 unboxing
49
Bab 49 Tahanan hatiku!
50
Bab 50 Benar-benar polos
51
Bab 51 Buah jatuh tak jauh dari pohonnya
52
Bab 52 Ketahuan
53
Bab 53 Berubah karakter
54
Bab 54 Hati seorang ayah
55
Bab 55 I love you, very, very much
56
Bab 56 Nyaman
57
Bab 57 Gagal
58
Bab 58 Kejadian tak terduga
59
Bab 59 Curiga
60
Bab 60 Ingin seperti Shofi
61
Bab 61 Kita berteman
62
Bab 62 Dasar pedofil
63
Bab 63 Tentang Amelia
64
Bab 64 Kesakitan Amelia
65
Bab 65 Masih takut
66
Bab 66 Kehancuran Amelia
67
Bab 67 I love you!
68
Bab 68 Sama-sama siap
69
Bab 69 Menghabiskan malam indah
70
Bab 70 Merasa nyaman
71
Bab 71 Perpisahan
72
Bab 72 Diner
73
Bab 73 Kamu sungguh sempurna
74
Bab 74 Resepsi pernikahan
75
Bab 75 Gagal
76
Bab 76 Meneguk kenikmatan
77
Bab 77 Dewa Yunani
78
Bab 78 Tiba-tiba mual
79
Bab 79 Hamil
80
Bab 80 Antusias nya para orang tua
81
Bab 81 Pikiran yang bijak
82
Bab 82 Kau selingkuh!
83
Bab 83 Marah berujung romantis
84
Bab 84 Sakit tak berdarah
85
Bab 85 Kenapa tak mengerti!
86
Bab 86 Aku sudah menikah!
87
Bab 87 Maaf!
88
Bab 88 Awas kau!
89
Bab 89 Melahirkan
90
Bab 90 Cantik nya calon istri ku
91
Bab 91 Kebahagiaan
92
Bab 92 Merajuk
93
Bab 93 Siapa yang paling tampan
94
Bab 94 Kebahagiaan Raja dan kesakitan Moreo
95
Bab 95 Dewasanya si Bunga

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!