Bab 5 Merajuk

"Pagi ma, pagi yah!"

Sapa Bunga tersenyum cerah entah apa yang membuat Bunga bisa se-semangat itu.

"Pagi sayang!"

Jelita dan Aldi hanya saling tatap satu sama lain, putrinya memang ajaib. Baru semalam merajuk kini kembali bersikap biasa seolah tak terjadi apa-apa tadi malam.

Bahkan sarapannya juga sangat lahap dengan penampilan yang sudah sangat rapi tidak seperti kemarin.

"Bunga berangkat dulu ya!"

Bunga seperti biasa mencium punggung tangan Aldi dan Jelita sebelum berangkat sekolah.

Mang Sup sudah siap membukakan pintu untuk Bunga.

"Terimakasih mang Sup!"

Mang Supri hanya tersenyum saja terkadang mang Supri kesal juga dengan panggilan Bunga pasalnya Bunga memanggil seperti nama sayuran saja.

Tapi mang Supri hanya bisa apa nona muda mah bebas.

Bunga tersenyum-senyum sendiri sambil menikmati suasana pagi. Entah ada apa dengannya terlihat Bunga seperti gemas sekali.

Mang Supri hanya bisa diam saja membiarkan apapun yang di lakukan Bunga.

Senyuman Bunga seketika hilang ketika mobil yang membawanya sudah masuk kawasan sekolah.

Bunga turun tak lupa mengucapkan kata terimakasih pada mang Supri.

"Hay!"

Ucap Bunga melambaikan tangan pada Amira yang baru keluar dari mobilnya.

Amira memang selalu membawa mobil sendiri tidak seperti dirinya yang selalu di antar jemput atau Bunga pulang sendiri.

Bunga berlari kecil menghampiri Amira namun anehnya kenapa langkahnya tak maju-maju malah seolah diam di tempat.

Bagaimana Bunga bisa lari sedang tasnya Fatih pegang.

"Loe, selalu berlindung pada Amira sekarang loe tak akan lolos dari gue!"

Bisik Fatih membuat Bunga bergidik ngeri, Amira melotot melihat Fatih menyeret Bunga, sungguh Fatih benar-benar.

"Fatih lepaskan Bunga!"

Teriak Amira mengejar Bunga namun di hadang oleh dua teman Fatih yaitu Rangga dan Moreo.

"Minggir!"

"Sorry, jangan ikut campur!"

Bugh ...

Amira mendorong kuat Rangga hingga terjungkal. Amira menatap tajam Moreo yang sama-sama berwajah datar. Moreo memilih menyingkir saja dari pada kena amuk Amira.

Amira mengejar Fatih yang membawa Bunga, Fatih benar-benar keterlaluan.

"Kau selalu bersembunyi di balik Amira, kali ini kau tak akan lolos!"

Bunga ketakutan mendengar suara berat penuh ancaman dari Fatih. Mimpi apa semalam kenapa harus bertemu Fatih dalam keadaan seperti ini.

Brak ...

Amira menendang pintu ruang kelas mereka dengan kencang. Amira menatap Fatih tajam dengan tangan mengepal erat.

Srett ...

Amira menarik Bunga yang sedang berjongkok mengelap sepatu Fatih dengan tubuh gemetar. Pasalnya Bunga tak pernah sekalipun oleh keluarganya di perlakukan seperti itu.

Bunga anak yang selalu di sayang dan di manja. Walau kelakuannya bar-bar namun jika di perlakukan seperti itu membuat Bunga ketakutan.

"Kau keterlaluan, lihat saja akan ku pastikan Tante menghukum mu!"

Kesal Amira mendorong Fatih kencang sampai menubruk meja.

Fatih menatap tajam Amira kenapa selalu saja ikut campur urusannya.

"Kau ini kenapa tak melawan, cuci tangan mu!"

Gerutu Amira menarik Bunga ke toilet guna membersihkan tangannya.

"Mana bisa aku melawan, tatapannya saja membuatku takut!"

Ketus Bunga cemberut sambil mencuci kedua tangannya. Namun, Bunga merasa heran dengan ucapan Amira tadi.

Tante, maksudnya apa! apa Fatih dan Amira sedekat itu.

"Tadi kamu bilang Tante, maksudnya apa?"

Tanya Bunga penasaran membuat Amira terdiam dia keceplosan. Jika sudah begini maka Amira harus menceritakannya karena kalau tidak, Bunga sangat kepo sekali.

"Fatih adalah adik sepupu ku!"

"What!!"

Pekik Bunga terkejut bahkan matanya membulat sempurna.

Amira mengorek kupingnya karena gatal mendengar suara cempreng Bunga.

Bagaimana bisa Amira menyembunyikan semuanya dari dia. Padahal mereka sudah bersahabat cukup lama bahkan dari SMP dan sekarang Amira baru memberi tahunya. Pantas saja Fatih tak berani macam-macam dengan Amira nyatanya Amira kakak sepupu Fatih.

Sungguh, Amira benar-benar tega tak memberi tahunya.

"Empat tahun Ra, kita bersama kau baru memberi tahuku. Oh my good!!!"

"Sahabat macam apa kamu, tega benar!"

Gerutu Bunga membuat Amira hanya diam saja dengan wajah datarnya.

"Tahu gitu dari dulu aku tak akan jauh-jauh dari kamu. Ngeselin banget sih!"

"Berisik!!!"

Bentak seseorang membuat Bunga terdiam sedang Amira terlihat datar.

"Hey loe, punya mulut kaya beo saja bisa di jaga gak sih!"

Kesal Amelia salah satu murid terpopuler yang banyak di gilai laki-laki. Bukan hanya parasnya yang cantik, body nya juga seksi terutama anak dari pengusaha sukses.

"Hey, ini mulut-mulut gue apa masalahnya dengan loe!"

"Kau!"

Amira langsung melindungi Bunga dari serangan Amelia. Amelia hanya bisa menahan tangannya di udara karena tak berani melawan Amira.

Siapa yang tidak tahu Amira, gadis kaku dan dingin, cuek dengan keadaan tapi akan jadi singa jika mengusik dirinya atau Bunga.

Terutama Amelia gak bisa berbuat lebih karena Amira orang yang sangat di lindungi oleh Fatih orang yang Amelia suka.

"Kalian! awas ya!"

Geram Amelia berlalu begitu saja dengan teman-teman meninggalkan Bunga dan Amira.

"Gue gak takut, sini kalau loe berani!"

Tantang Bunga sok berani sambil memperagakan jurus silat membuat Amira hanya menggelengkan kepala saja.

Tingkah bar-bar kumat lagi, padahal Bunga sendiri merasa takut.

"Emang loe berani melawan ulat bulu itu!"

"Gak!"

He .. he ...

Bunga hanya bisa nyengir kuda sambil memperlihatkan deretan gigi putihnya yang di hiasi gigi gingsul membuat senyuman Bunga terlihat manis.

Huh ...

Amira menghela nafas kasar melihat tingkah Bunga.

Dengan kesal Amira meninggalkan Bunga begitu saja menuju kelasnya. Bunga berlari kecil mengejar Amira dengan tingkah absurd nya.

"Ra, tunggu dong woy!"

Teriak Bunga membuat Amira tersenyum jahil. Amira berlari membuat Bunga semakin kencang berlari mengejar Amira.

"Ra tungguin napa, tega benar!"

Hingga mereka berdua terlibat kejar mengejar sampai mereka masuk kedalam kelas.

Bunga menundukkan kepala karena takut melihat tatapan tajam Fatih.

Nafas Bunga dan Amira memburu dengan bahu naik turun.

"Kau ini larinya kenceng banget,"

"Kamu kaya keong!"

"Ra,"

"Hm,"

"Nanti anterin lagi ke swalayan ya?"

"No!"

"Please!"

"No!"

"Jahat banget sih, cuma sebentar!"

"Malas ah, telepon saja mang Sup-sup kamu sekalian makan!"

"Aisst, kau ini. Sama mang Sup gak asik!"

"Aku bilang gak mau ya gak mau titik!"

Bunga mengerucutkan bibirnya lucu sedang merajuk seperti itu terlihat menggemaskan sekali.

Padahal Bunga ingin mencari sesuatu berharap apa yang ia cari kali ini ketemu.

"Ra,"

"Berisik, pak Anwar sedang menjelaskan!"

Bisik Amira penuh tekanan karena sendari tadi Bunga terus saja menggangunya.

Bunga membuang muka benar-benar merajuk seperti anak pada ibunya. Sikap manja Bunga akan keluar jika apa yang ia inginkan tak tercapai.

Amira masa bodo saja tak peduli dengan rengekan Bunga. Amira sudah tahu tabiat Bunga seperti apa.

Kadang Amira heran kenapa punya teman seperti Bunga aneh bin ajaib.

Bersambung ...

Jangan lupa, Like, Hadiah, komen dan Vote Terimakasih ....

Episodes
1 Bab 1 Si bar-bar Bunga
2 Bab 2 Menjengkelkan
3 Bab 3 Terpesona
4 Bab 4 Berencana
5 Bab 5 Merajuk
6 Bab 6 Sisi lain Bunga
7 Bab 7 Ketakutan Bunga
8 Bab 8 Mimpi buruk!
9 Bab 9 Mang Supri!!!
10 Bab 10 Perdebatan
11 Bab 11 Di buat kesal
12 Bab 12 Gadis sembrono
13 Bab 13 Ketakutan seorang Ayah
14 Bab 14 Mulai tumbuh
15 Bab 15 Sial!
16 Bab 16 Keputusan Raja
17 Bab 17 Diam atau ku cium!
18 Bab 18 Kenapa wajahku di lipat!
19 Bab 19 Sial, kenapa dia sangat tampan!
20 Bab 20 Kabur
21 Bab 21 Shok!
22 Bab 22 Menerima
23 Bab 23 Saling menjaga
24 Bab 24 Memulai hidup baru
25 Bab 25 Ingin menjaga kamu!
26 Bab 26 Takdir macam apa ini!
27 Bab 27 Sekarang kau istriku!
28 Bab 28 Menguji kesabaran
29 Bab 29 Mencoba menyangkal
30 Bab 30 Ungkapan
31 Bab 31 Gelisah
32 Bab 32 Mulai berubah
33 Bab 33 Melongo
34 Bab 34 Jalan-jalan
35 Bab 35 Canda berujung sakit
36 Bab 36 Ka-kamu menyakiti ku!
37 Bab 37 Jangan berubah
38 Bab 38 Kepolosan Bunga
39 Bab 39 Sepolos itu
40 Bab 40 Pingsan
41 Bab 41 Aku akan mengajarimu!
42 Bab 42 Awas saja!
43 Bab 43 Merajuk
44 Bab 44 Aku mencintaimu!
45 Bab 45 Terpengaruh
46 Bab 46 Manja
47 Bab 47 Terbalaskan
48 Bab 48 unboxing
49 Bab 49 Tahanan hatiku!
50 Bab 50 Benar-benar polos
51 Bab 51 Buah jatuh tak jauh dari pohonnya
52 Bab 52 Ketahuan
53 Bab 53 Berubah karakter
54 Bab 54 Hati seorang ayah
55 Bab 55 I love you, very, very much
56 Bab 56 Nyaman
57 Bab 57 Gagal
58 Bab 58 Kejadian tak terduga
59 Bab 59 Curiga
60 Bab 60 Ingin seperti Shofi
61 Bab 61 Kita berteman
62 Bab 62 Dasar pedofil
63 Bab 63 Tentang Amelia
64 Bab 64 Kesakitan Amelia
65 Bab 65 Masih takut
66 Bab 66 Kehancuran Amelia
67 Bab 67 I love you!
68 Bab 68 Sama-sama siap
69 Bab 69 Menghabiskan malam indah
70 Bab 70 Merasa nyaman
71 Bab 71 Perpisahan
72 Bab 72 Diner
73 Bab 73 Kamu sungguh sempurna
74 Bab 74 Resepsi pernikahan
75 Bab 75 Gagal
76 Bab 76 Meneguk kenikmatan
77 Bab 77 Dewa Yunani
78 Bab 78 Tiba-tiba mual
79 Bab 79 Hamil
80 Bab 80 Antusias nya para orang tua
81 Bab 81 Pikiran yang bijak
82 Bab 82 Kau selingkuh!
83 Bab 83 Marah berujung romantis
84 Bab 84 Sakit tak berdarah
85 Bab 85 Kenapa tak mengerti!
86 Bab 86 Aku sudah menikah!
87 Bab 87 Maaf!
88 Bab 88 Awas kau!
89 Bab 89 Melahirkan
90 Bab 90 Cantik nya calon istri ku
91 Bab 91 Kebahagiaan
92 Bab 92 Merajuk
93 Bab 93 Siapa yang paling tampan
94 Bab 94 Kebahagiaan Raja dan kesakitan Moreo
95 Bab 95 Dewasanya si Bunga
Episodes

Updated 95 Episodes

1
Bab 1 Si bar-bar Bunga
2
Bab 2 Menjengkelkan
3
Bab 3 Terpesona
4
Bab 4 Berencana
5
Bab 5 Merajuk
6
Bab 6 Sisi lain Bunga
7
Bab 7 Ketakutan Bunga
8
Bab 8 Mimpi buruk!
9
Bab 9 Mang Supri!!!
10
Bab 10 Perdebatan
11
Bab 11 Di buat kesal
12
Bab 12 Gadis sembrono
13
Bab 13 Ketakutan seorang Ayah
14
Bab 14 Mulai tumbuh
15
Bab 15 Sial!
16
Bab 16 Keputusan Raja
17
Bab 17 Diam atau ku cium!
18
Bab 18 Kenapa wajahku di lipat!
19
Bab 19 Sial, kenapa dia sangat tampan!
20
Bab 20 Kabur
21
Bab 21 Shok!
22
Bab 22 Menerima
23
Bab 23 Saling menjaga
24
Bab 24 Memulai hidup baru
25
Bab 25 Ingin menjaga kamu!
26
Bab 26 Takdir macam apa ini!
27
Bab 27 Sekarang kau istriku!
28
Bab 28 Menguji kesabaran
29
Bab 29 Mencoba menyangkal
30
Bab 30 Ungkapan
31
Bab 31 Gelisah
32
Bab 32 Mulai berubah
33
Bab 33 Melongo
34
Bab 34 Jalan-jalan
35
Bab 35 Canda berujung sakit
36
Bab 36 Ka-kamu menyakiti ku!
37
Bab 37 Jangan berubah
38
Bab 38 Kepolosan Bunga
39
Bab 39 Sepolos itu
40
Bab 40 Pingsan
41
Bab 41 Aku akan mengajarimu!
42
Bab 42 Awas saja!
43
Bab 43 Merajuk
44
Bab 44 Aku mencintaimu!
45
Bab 45 Terpengaruh
46
Bab 46 Manja
47
Bab 47 Terbalaskan
48
Bab 48 unboxing
49
Bab 49 Tahanan hatiku!
50
Bab 50 Benar-benar polos
51
Bab 51 Buah jatuh tak jauh dari pohonnya
52
Bab 52 Ketahuan
53
Bab 53 Berubah karakter
54
Bab 54 Hati seorang ayah
55
Bab 55 I love you, very, very much
56
Bab 56 Nyaman
57
Bab 57 Gagal
58
Bab 58 Kejadian tak terduga
59
Bab 59 Curiga
60
Bab 60 Ingin seperti Shofi
61
Bab 61 Kita berteman
62
Bab 62 Dasar pedofil
63
Bab 63 Tentang Amelia
64
Bab 64 Kesakitan Amelia
65
Bab 65 Masih takut
66
Bab 66 Kehancuran Amelia
67
Bab 67 I love you!
68
Bab 68 Sama-sama siap
69
Bab 69 Menghabiskan malam indah
70
Bab 70 Merasa nyaman
71
Bab 71 Perpisahan
72
Bab 72 Diner
73
Bab 73 Kamu sungguh sempurna
74
Bab 74 Resepsi pernikahan
75
Bab 75 Gagal
76
Bab 76 Meneguk kenikmatan
77
Bab 77 Dewa Yunani
78
Bab 78 Tiba-tiba mual
79
Bab 79 Hamil
80
Bab 80 Antusias nya para orang tua
81
Bab 81 Pikiran yang bijak
82
Bab 82 Kau selingkuh!
83
Bab 83 Marah berujung romantis
84
Bab 84 Sakit tak berdarah
85
Bab 85 Kenapa tak mengerti!
86
Bab 86 Aku sudah menikah!
87
Bab 87 Maaf!
88
Bab 88 Awas kau!
89
Bab 89 Melahirkan
90
Bab 90 Cantik nya calon istri ku
91
Bab 91 Kebahagiaan
92
Bab 92 Merajuk
93
Bab 93 Siapa yang paling tampan
94
Bab 94 Kebahagiaan Raja dan kesakitan Moreo
95
Bab 95 Dewasanya si Bunga

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!