Bab 3 Terpesona

Pulang sekolah Bunga memaksa Amira mengantarkannya ke swalayan entah apa yang ingin Bunga beli membuat Amira sungguh kesal.

Bagaimana tidak kesal jika dari tadi Bunga terus saja muter-muter bahkan belum ada satupun barang yang Bunga beli.

Padahal ini sudah satu jam lebih mereka berputar-putar bahkan sampai kepala Amira pusing sendiri.

"Apa sih yang kamu cari, dari tadi muter-muter terus. Ini mau hampir sore aku harus segera pulang!"

"Sabar dulu napa Ra,"

Dengan santainya Bunga menyuruh Amira santai sungguh punya sahabat benar-benar merepotkan.

"Ya sudah, aku mau istirahat bentar, kamu cari saja dulu apa yang kamu cari!"

Ketus Amira membuat Bunga mengerucutkan bibirnya. Tapi Bunga tak bisa protes jika Amira sudah seperti itu.

Kini Bunga mencari-cari apa yang ia cari namun Bunga tak menemukannya.

Sial, dimana aku harus mencari Suami. Kenapa di sini tak ada yang menjualnya. Aku kan sudah janji sama mama akan membeli Suami.

Mau nanya tapi malu, takut di ketawa in. Aisstt, apa yang harus aku lakukan!

Bunga terus saja menggerutu dalam hati karena sulit sekali mencari apa yang ia cari. Bahkan tak ada satupun barang yang berlebel Suami.

"Jika aku tak mendapatkannya mama pasti akan bilang aku payah!"

Bunga terus saja menggerutu sambil melihat-lihat dengan seksama takut ada yang ia lewatkan.

Bruk ...

"Awwss,"

Tanpa sengaja Bunga menubruk benda yang sangat keras bahkan sampai kepala Bunga terasa sakit.

"Sorry!"

Ucap seseorang merasa bersalah karena sudah menubruk Bunga sampai membuat Bunga mengusap-usap keningnya.

Bunga yang mendengar orang berkata sorry langsung mengangkat kepalanya.

Deg ..

Seketika Bunga terdiam dengan mata berkedip-kedip lucu menatap seorang dewa di depannya.

Badan tinggi dengan wajah tampan, di hiasi alis tebal, sorot mata meneduhkan, hidung mancung dan bibir seksi.

Bunga terpesona melihat orang di depannya yang menautkan kedua alisnya bingung karena melihat Bunga yang malah bengong.

Oh ya ampun mama, putrimu tak bisa menemukan Suami tapi putrimu bertemu dengan dewa Yunani. Dia sangat tampan melebihi ketampanan ayah!

Batin Bunga tersenyum sendiri mengagumi ketampanan orang yang ada di hadapannya.

"Hallo, dek .. hey ...,"

Ucap Raja bingung dengan tingkah gadis di depannya. Raja melambai-lambai tangan di depan wajah Bunga karena sendari tadi bengong.

Awwss ....

Bunga menjerit kesakitan ketika tiba-tiba hidungnya di cubit membuat Bunga langsung tersadar dari lamunannya.

"Dek, apa kamu tidak apa-apa maaf saya tak sengaja menabrak kamu!"

Ucap Raja merasa bersalah, Bunga hanya menggelengkan kepala cepat.

"Ta-tak apa,"

"Kalau begitu saya permisi!"

Ucap Raja sopan langsung pergi meninggalkan Bunga sambil mendorong trolinya.

"Ah, siapa dia kenapa tampan sekali. Apa dia dewa turun dari kayangan!"

Gumam Bunga sambil menepuk-nepuk pipinya yang terasa panas. Apalagi Bunga masih terngiang jelas suaranya yang begitu lembut menyejukkan hati.

"Dek, ah sungguh manis. Apa dia mau jadi kakak ku panggil aku adek segala!"

Oceh Bunga lagi sambil tersenyum-senyum sendiri bahkan tanpa sadar Bunga mengambil salah satu sarden.

"Sudah selesai belanjanya?"

Tanya Amira membuat Bunga terperanjat kaget karena Amira tiba-tiba muncul di depannya.

"Ah, su-sudah!"

"Apa yang kamu beli!"

"Ini!"

"What!!"

Pekik Amira membulatkan kedua bola matanya bahkan mata Amira hampir keluar.

Bagaimana tidak terkejut sendari tadi berkeliling berjam-jam hanya untuk membeli satu sarden bahkan ukurannya yang sangat kecil.

Amira memejamkan kedua matanya benar-benar merasa kesal dengan apa yang Bunga lakukan.

Tanpa berkata Amira langsung pergi membuat Bunga bingung.

"Ra, tunggu aku bayar dulu ini!"

Teriak Bunga berlari menuju kasir guna membayar sarden yang ia pegang.

Bahkan sang kasir pun melongo melihat Bunga menyerahkan tempat belanja sedang isinya hanya sarden saja bahkan sarden yang berukuran kecil.

"Mba, kembalinya gak usah, buat mba saja beli es krim!"

Seloroh Bunga sambil berlari membawa satu sarden. Bunga tak mau membuat Amira lama menunggu lagi.

Kelakuan Bunga sungguh mengundang gelak tawa pengunjung. Mereka tertawa karena kepolosan Bunga dan tingkah Bunga yang konyol bahkan sang kasir hanya bisa melongo memegang uang seratus ribu hanya untuk membayar satu sarden yang bahkan harganya cuma delapan ribu.

Tanpa Bunga sadari sendari tadi seseorang memerhatikan tingkahnya. Bahkan dia menyunggingkan senyum manisnya melihat betapa konyol dan lucunya tingkah Bunga.

"Menggemaskan!"

Gumam seseorang tersebut langsung berlalu pergi begitu saja.

.

"Ra sudah dong jangan marah, maafkan aku ya!"

Rengek Bunga dengan wajah memelasnya. Amira hanya diam saja fokus menyetir, Amira hanya ingin segera sampai mengantar Bunga kerumahnya. Rasanya kepala Amira mau pecah saja jika terus bersama Bunga.

Mang Supri membukakan gerbang ketika melihat nona mudanya sudah pulang sekolah. Namun mang Supri heran kenapa nona mudanya tak membawa barang belanjaan bukankah tadi pagi bilang dia akan belanja ke swalayan.

"Makasih Ra, hati-hati!"

Teriak Bunga pada Amira yang langsung pulang saja.

"Terimakasih mang Sup!"

Ucap Bunga tulus karena mang Supri sudah membukakan pintu untuk nya.

Bunga berlari menuju rumah karena ingin segera bertemu sang mama.

"Mama, Ayah. Bunga pulang!!!"

Seperti biasa pada pelayan menutup telinganya sendari tadi karena sudah siap pasti nona muda mereka berteriak dengan suara cempreng nya.

Itu sudah menjadi rutinitas mereka karena sudah terbiasa.

"Mba Kus, mama di mana?"

Tanya Bunga pada kepala pelayan karena Bunga tak menemukan sang mama dan sang ayah. Bukankah mereka harusnya sudah pulang kerja karena sekarang sudah sore.

"Nyonya dan tuan besar ada di taman belakang non!"

"Terimakasih mba!"

Bunga langsung berlari menuju taman belakang yang memang suka di pakai bersantai oleh kedua orang tuanya.

"Mama, Ayah!"

"Putrimu tuh Yah,"

"Putri kita sayang!"

Ucap Aldi meluruskan ucapan sang istri membuat Jelita mengerucutkan bibirnya.

Cup ...

"Oh ya ampun, kalian selalu menodai mata suci Bunga!"

Pekik Bunga kesal karena kedua orang tuanya selalu saja bermesraan di hadapan dirinya.

"Ada apa sayang, kenapa teriak-teriak. Anak perempuan gak boleh teriak-teriak pamali!"

"Habis mama sama ayah gak nyambut Bunga pulang!"

"Ya .. ya maafkan kami!"

Huh ....

Bunga menghela nafas berat lalu mendudukkan bokongnya di atas kursi dengan wajah di tekuk.

Aldi dan Jelita saling pandang satu sama lain bingung melihat perubahan raut wajah putrinya.

"Ada apa sayang, kenapa bete begitu!"

"Mama dan ayah tahu gak, dari tadi Bunga muter-muter mau beli sesuatu di swalayan tapi Bunga tak dapat-dapat. Bahkan Bunga sudah tiga jam mencarinya tapi tak ada juga!"

Cerocos Bunga mengadu kekesalannya.

"Emang kamu cari apa sayang, kenapa gak kasih tahu ayah saja biar ayah yang Carikan!"

"Tapi Bunga ingin cari sendiri, tapi tetap tak ada!"

"Emang apa yang kamu cari ayo katakan!"

"Suami!"

"Suami!"

Ucap Jelita dan Aldi berbarengan bahkan mereka saling pandang kaku.

"Iya, Bunga cari Suami tapi tak ada satupun barang yang bermerk Suami. Padahal Bunga ingin buktikan pada mama jika Bunga juga punya!"

Oh ya ampun Jelita dan Aldi tak bisa menahan tawanya lagi. Bagaimana bisa mereka punya anak se absurd begini.

"Aisstt,, mama dan ayah kok ketawa sih Bunga cape tahu carinya!"

Kesal Bunga karena kedua orang tuanya malah menertawakan dia.

"Maaf-maaf sayang, terus jadinya kamu beli apa?"

"Karena tak ada merk Sumai jadi Bunga beli ini! merk Sarden!"

Duarrr ...

Bersambung ...

Jangan lupa, Like, Hadiah, komen, dan Vote Terimakasih ...

Episodes
1 Bab 1 Si bar-bar Bunga
2 Bab 2 Menjengkelkan
3 Bab 3 Terpesona
4 Bab 4 Berencana
5 Bab 5 Merajuk
6 Bab 6 Sisi lain Bunga
7 Bab 7 Ketakutan Bunga
8 Bab 8 Mimpi buruk!
9 Bab 9 Mang Supri!!!
10 Bab 10 Perdebatan
11 Bab 11 Di buat kesal
12 Bab 12 Gadis sembrono
13 Bab 13 Ketakutan seorang Ayah
14 Bab 14 Mulai tumbuh
15 Bab 15 Sial!
16 Bab 16 Keputusan Raja
17 Bab 17 Diam atau ku cium!
18 Bab 18 Kenapa wajahku di lipat!
19 Bab 19 Sial, kenapa dia sangat tampan!
20 Bab 20 Kabur
21 Bab 21 Shok!
22 Bab 22 Menerima
23 Bab 23 Saling menjaga
24 Bab 24 Memulai hidup baru
25 Bab 25 Ingin menjaga kamu!
26 Bab 26 Takdir macam apa ini!
27 Bab 27 Sekarang kau istriku!
28 Bab 28 Menguji kesabaran
29 Bab 29 Mencoba menyangkal
30 Bab 30 Ungkapan
31 Bab 31 Gelisah
32 Bab 32 Mulai berubah
33 Bab 33 Melongo
34 Bab 34 Jalan-jalan
35 Bab 35 Canda berujung sakit
36 Bab 36 Ka-kamu menyakiti ku!
37 Bab 37 Jangan berubah
38 Bab 38 Kepolosan Bunga
39 Bab 39 Sepolos itu
40 Bab 40 Pingsan
41 Bab 41 Aku akan mengajarimu!
42 Bab 42 Awas saja!
43 Bab 43 Merajuk
44 Bab 44 Aku mencintaimu!
45 Bab 45 Terpengaruh
46 Bab 46 Manja
47 Bab 47 Terbalaskan
48 Bab 48 unboxing
49 Bab 49 Tahanan hatiku!
50 Bab 50 Benar-benar polos
51 Bab 51 Buah jatuh tak jauh dari pohonnya
52 Bab 52 Ketahuan
53 Bab 53 Berubah karakter
54 Bab 54 Hati seorang ayah
55 Bab 55 I love you, very, very much
56 Bab 56 Nyaman
57 Bab 57 Gagal
58 Bab 58 Kejadian tak terduga
59 Bab 59 Curiga
60 Bab 60 Ingin seperti Shofi
61 Bab 61 Kita berteman
62 Bab 62 Dasar pedofil
63 Bab 63 Tentang Amelia
64 Bab 64 Kesakitan Amelia
65 Bab 65 Masih takut
66 Bab 66 Kehancuran Amelia
67 Bab 67 I love you!
68 Bab 68 Sama-sama siap
69 Bab 69 Menghabiskan malam indah
70 Bab 70 Merasa nyaman
71 Bab 71 Perpisahan
72 Bab 72 Diner
73 Bab 73 Kamu sungguh sempurna
74 Bab 74 Resepsi pernikahan
75 Bab 75 Gagal
76 Bab 76 Meneguk kenikmatan
77 Bab 77 Dewa Yunani
78 Bab 78 Tiba-tiba mual
79 Bab 79 Hamil
80 Bab 80 Antusias nya para orang tua
81 Bab 81 Pikiran yang bijak
82 Bab 82 Kau selingkuh!
83 Bab 83 Marah berujung romantis
84 Bab 84 Sakit tak berdarah
85 Bab 85 Kenapa tak mengerti!
86 Bab 86 Aku sudah menikah!
87 Bab 87 Maaf!
88 Bab 88 Awas kau!
89 Bab 89 Melahirkan
90 Bab 90 Cantik nya calon istri ku
91 Bab 91 Kebahagiaan
92 Bab 92 Merajuk
93 Bab 93 Siapa yang paling tampan
94 Bab 94 Kebahagiaan Raja dan kesakitan Moreo
95 Bab 95 Dewasanya si Bunga
Episodes

Updated 95 Episodes

1
Bab 1 Si bar-bar Bunga
2
Bab 2 Menjengkelkan
3
Bab 3 Terpesona
4
Bab 4 Berencana
5
Bab 5 Merajuk
6
Bab 6 Sisi lain Bunga
7
Bab 7 Ketakutan Bunga
8
Bab 8 Mimpi buruk!
9
Bab 9 Mang Supri!!!
10
Bab 10 Perdebatan
11
Bab 11 Di buat kesal
12
Bab 12 Gadis sembrono
13
Bab 13 Ketakutan seorang Ayah
14
Bab 14 Mulai tumbuh
15
Bab 15 Sial!
16
Bab 16 Keputusan Raja
17
Bab 17 Diam atau ku cium!
18
Bab 18 Kenapa wajahku di lipat!
19
Bab 19 Sial, kenapa dia sangat tampan!
20
Bab 20 Kabur
21
Bab 21 Shok!
22
Bab 22 Menerima
23
Bab 23 Saling menjaga
24
Bab 24 Memulai hidup baru
25
Bab 25 Ingin menjaga kamu!
26
Bab 26 Takdir macam apa ini!
27
Bab 27 Sekarang kau istriku!
28
Bab 28 Menguji kesabaran
29
Bab 29 Mencoba menyangkal
30
Bab 30 Ungkapan
31
Bab 31 Gelisah
32
Bab 32 Mulai berubah
33
Bab 33 Melongo
34
Bab 34 Jalan-jalan
35
Bab 35 Canda berujung sakit
36
Bab 36 Ka-kamu menyakiti ku!
37
Bab 37 Jangan berubah
38
Bab 38 Kepolosan Bunga
39
Bab 39 Sepolos itu
40
Bab 40 Pingsan
41
Bab 41 Aku akan mengajarimu!
42
Bab 42 Awas saja!
43
Bab 43 Merajuk
44
Bab 44 Aku mencintaimu!
45
Bab 45 Terpengaruh
46
Bab 46 Manja
47
Bab 47 Terbalaskan
48
Bab 48 unboxing
49
Bab 49 Tahanan hatiku!
50
Bab 50 Benar-benar polos
51
Bab 51 Buah jatuh tak jauh dari pohonnya
52
Bab 52 Ketahuan
53
Bab 53 Berubah karakter
54
Bab 54 Hati seorang ayah
55
Bab 55 I love you, very, very much
56
Bab 56 Nyaman
57
Bab 57 Gagal
58
Bab 58 Kejadian tak terduga
59
Bab 59 Curiga
60
Bab 60 Ingin seperti Shofi
61
Bab 61 Kita berteman
62
Bab 62 Dasar pedofil
63
Bab 63 Tentang Amelia
64
Bab 64 Kesakitan Amelia
65
Bab 65 Masih takut
66
Bab 66 Kehancuran Amelia
67
Bab 67 I love you!
68
Bab 68 Sama-sama siap
69
Bab 69 Menghabiskan malam indah
70
Bab 70 Merasa nyaman
71
Bab 71 Perpisahan
72
Bab 72 Diner
73
Bab 73 Kamu sungguh sempurna
74
Bab 74 Resepsi pernikahan
75
Bab 75 Gagal
76
Bab 76 Meneguk kenikmatan
77
Bab 77 Dewa Yunani
78
Bab 78 Tiba-tiba mual
79
Bab 79 Hamil
80
Bab 80 Antusias nya para orang tua
81
Bab 81 Pikiran yang bijak
82
Bab 82 Kau selingkuh!
83
Bab 83 Marah berujung romantis
84
Bab 84 Sakit tak berdarah
85
Bab 85 Kenapa tak mengerti!
86
Bab 86 Aku sudah menikah!
87
Bab 87 Maaf!
88
Bab 88 Awas kau!
89
Bab 89 Melahirkan
90
Bab 90 Cantik nya calon istri ku
91
Bab 91 Kebahagiaan
92
Bab 92 Merajuk
93
Bab 93 Siapa yang paling tampan
94
Bab 94 Kebahagiaan Raja dan kesakitan Moreo
95
Bab 95 Dewasanya si Bunga

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!