Sesudah insiden tadi sore Bunga sampai malam merajuk karena kesal kedua orang tuanya terus menertawakan dia. Bahkan sampai Bunga makan sedikit dan langsung pergi dari ruang makan menuju kamarnya.
"Mama sama ayah jahat .. jahat ,,"
Kesal Bunga sambil memukul-mukul guling bahkan bukan hanya kedua orang tuanya para pelayan juga sama menertawakan nya.
"Mereka kenapa menertawakan aku padahal aku cuma mau beli Suami emang tuh swalayan gak komplit saja jualannya!"
Oceh Bunga dengan bibir cemberutnya sangat kesal sekali.
Deg ...
Bunga terdiam ketika bayangan pertemuan tadi terlintas di ingatan ya membuat Bunga jadi tersenyum sendiri bak orang gila.
Bagaimana tidak aneh dari tadi terus merajuk dan sekarang malah tersenyum.
"Akhh ,,, seperti aku sudah gila!"
Pekik Bunga menggelengkan kepala karena terus terbayang-bayang wajah tampan bak dewa. Yunani menabraknya. Sialnya Bunga tak menanyakan namanya, alamatnya dan berapa nomornya. Seperti nya jika ia ketemu lagi Bunga harus menanyakannya.
"Sudah-sudah Bunga kamu harus tidur, nanti kesiangan!"
Monolog Bunga lagi sambil menepuk-nepuk pipinya. Bunga memeluk guling sambil berusaha memejamkan kedua matanya membayangkan jika ia akan bermimpi bertemu dewa Yunani.
.
Jika Bunga sedang meng-halu berbeda dengan kedua orang tuanya yang nampak serius mengobrol.
"Aku tak setuju sayang, putriku masih kecil!"
Protes Aldi tak suka dengan rencana sang istri. Bagaimana mungkin sang istri ingin menikahkan Bunga di usia Bunga baru beranjak enam belas tahun. Usia dini dan Aldi yakin Bunga juga tidak mau.
"Yah, apa kamu tak lihat kelakuan putri kita semakin tumbuh semakin menjadi-jadi sikap bar-bar dan cerobohnya bukannya malah semakin dewasa!"
"Tapi apa kamu tega melihat putri kita harus menikah di usia segitu. Dia masih sekolah dan pasti punya cita-cita untuk di gapai nya!"
"Percaya deh sama mama, calon yang mama pilih bukan kaleng-kaleng. Dia tampan, dewasa, baik bahkan sudah kuliah dan sebentar lagi lulus!"
"Tetap saja mah, bagaimana kalau Bunga menolak dan kabur ayah tak bisa membayangkan itu!"
"Mama yakin Bunga tak akan menolak permintaan kita, bukankah dia anak penurut!"
"Tapi anak teman mama yang mana yang akan mama jodohkan?"
"Keturunan Adelio!"
"What!!"
Aldi memekik tak percaya dengan apa yang sang istri katakan. Bagaimana bisa sang istri akan menjodohkan putrinya dengan anak Adelio. Tidak ... tidak itu tak boleh terjadi.
"Kok ayah gitu sih reaksinya!"
Ketus Jelita mengerucutkan bibirnya kesal dengan reaksi sang suami yang menurut Jelita berlebihan.
"Atau jangan-jangan ayah masih punya rasa sama Raya!"
"Aisstt, kok mama jadi ke situ sih mana ada suka sama Raya. Ayah cuma bingung dengan pikiran mama saja,"
Huh ...
Aldi menghela nafas berat sungguh pusing rencana sang istri itu. Bagaimana bisa sang istri mau menjodohkan dengan anak mantan pacar dia dulu sungguh Aldi benar-benar sangat pusing.
"Mah, Raya mantan ayah dan Rijal mantan mama Bagaimana mungkin mama menjodohkan Bunga dengan anak mantan kita masing-masing!"
Keluh Aldi tak setuju bagaimana jika Rijal dan Raya salah mendidik anaknya dan mau jadi apa nanti Bunga kedepannya.
Plak ...
Jelita memukul lengan sang suami karena kesal. Jelita yakin sang suami bukan mempermasalahkan perjodohan itu tapi sang suami tidak suka jika dia terikat dengan Rizal.
"Apa salahnya sih yah, kita kan sahabatan. Apa ayah lupa dulu kita sepakat berdamai dengan syarat jika kelak anak-anak kita harus di jodohkan jika sepasang kecuali anak Rijal perempuan!"
Aldi menahan nafas lupa akan perjanjian dulu kenapa juga dia menyetujui perjanjian gila itu.
"Tapi apa mama sudah memastikan jika keturunan Adelio bisa di percaya?"
"Mama jamin pilihan mama tak salah, wong anaknya dekat dengan mama!"
Plak ..
Aldi menepuk jidatnya kesal, pantas saja sang istri keras kepalanya nyatanya di sudah merencanakan di jauh-jauh hari.
Aldi memang tak terlalu dekat lagi dengan Raya dan Rijal berbeda dengan sang istri yang masih berhubungan baik dengan mereka. Walau begitu Aldi masih merasa takut apalagi Rijal dulu playboy bahkan sampai membuat Raya berpaling darinya.
Walau begitu Aldi bersyukur karena bisa mendapatkan Jelita gadis yang dulu Rijal sia-sia kan.
Aldi dan Rijal memang tak sedekat itu dari dulu. Karena yang berteman dulu Jelita, Raya dan Rijal saja. Dulu Aldi masuk dan mengenal Jelita dan Rijal karena Aldi pacar Raya namun dua tahun hubungan nyatanya Raya mengkhianati dirinya dan juga sahabat nya.
Bisa di artikan Aldi dan Jelita sama-sama korban selingkuh dan mereka bersatu karena insiden itu juga. Namun seiring berjalannya waktu hubungan mereka kembali baik entah dari mana jalannya.
Tentu karena Jelita orang yang pemaaf dan mudah melupakan rasa sakitnya. Jika hatinya sudah sembuh dengan yang lain.
Bahkan sampai sekarang hubungan sang istri dan mantan pacar dan juga sahabatnya begitu baik. Mungkin karena mereka sudah tidak lagi muda dan pikiran mereka juga sudah sama-sama matang.
Walau sejujurnya perjodohan itu dulu Raya yang meminta sebagai balasan penghianatan mereka. Raya dan Rijal berjanji akan mendidik anaknya sebaik mungkin untuk menebus rasa bersalah mereka hingga anaknya kelak akan menjaga dan melindungi anak Jelita.
Namun alasan itu tak Jelita ceritakan mengingat suaminya yang selalu menurut apa yang ia katakan.
Bagi Jelita dan Aldi masa lalu adalah masa lalu dan bagaimana mereka mengubah masa depan jangan sampai menjadi kisah masa lalu.
"Ayah setuju kan,"
Rengek Jelita memelas dengan tatapan mautnya membuat Aldi selalu luluh jika seperti itu.
"Ya terserah mama saja, tapi jika pilihan mama salah ayah tak akan segan-segan memutuskan hubungan kalian!"
Tegas Aldi membuat Jelita tersenyum karena Jelita yakin anak Raya berbeda dengan kelakuan Rijal dahulu.
Untung saja anaknya mewarisi sifat Raya jika sifat Rijal mana mau Jelita menjodohkan putri tercintanya.
Walaupun Bunga masih kekanak-kanakan, bar-bar dan sembrono. Tapi Bunga gadis yang tanggung jawab dalam hal apapun. Ada kala sikap dewasanya muncul di waktu tertentu.
Jelita seorang ibu ia paling tahu bagaimana karakter anaknya dari pada orang lain yang melihatnya. Jelita hanya berharap setelah menikah Bunga akan merubah sikap dan sifatnya menjadi lebih baik lagi.
"Tapi, tunggu mah. Bunga masih kecil masa dia harus hamil di usia muda. Tidak ... tidak!!"
Pekik Aldi membayangkannya saja dia bergidik ngeri jangan sampai putrinya hamil di usia dini. Bahkan memasak pun Bunga belum bisa masa harus punya anak bagaimana nanti anaknya.
"Ayah apa-apa sih, Bunga tak akan hamil di usia segitu!"
"Tapi ma--"
"Mama sudah membuat perjanjian dengan Raya, mereka menikah sah dulu nanti jika Bunga sudah punya KTP baru kita buat resepsi dan Bunga baru boleh hamil!"
Aldi melongo dengan apa yang istrinya ucapkan bagaimana mungkin istrinya sudah sejauh ini merencanakan semuanya dan abru mengatakan pada dia sekarang.
"Bagaimana jika anak Adelio mengingkarinya!"
Jelita tersenyum seringai membuat Aldi bergidik ngeri melihatnya. Entah apa lagi yang sang istri rencanakan kenapa main rahasia han dengan nya.
"Di dalam perjanjian itu, jika mereka melanggar mama akan memotong burungnya!"
Duarr ...
Aldi membulatkan kedua matanya bahkan hampir melompat dari tempatnya dengan refleks Aldi menutupi aset berharganya.
Sungguh sadis benar isi perjanjian itu bahkan bisa Aldi tebak jika isi perjanjiannya semuanya merugikan anak Raya.
"Kenapa ayah menutupi itu?"
"Sadis bener, mah!"
"Itu buat mereka tapi tidak dengan ayah!"
Ucap Jelita santai sambil mengedipkan sebelah matanya.
"Ayo bikin adik buat Bunga!"
"Ayah!!"
"Iya .. iya mah!"
Bersambung ...
Jangan lupa Like, Hadiah, komen, dan, Vote Terimakasih ...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 95 Episodes
Comments