Wanita Milik Casanova
Brakk!
Seorang pria dengan santainya menggebrak sebuah meja dengan uang satu gepok. Lalu menatap wanita di hadapannya yang tengah membenarkan pakaiannya.
Setelah selesai, wanita itu menatap genit kearah pria yang akan memberikan uang segepok itu padanya. Dia bergeser mendekat pada tubuh pria tampan itu dan mencium bibirnya sekilas.
"Thanks Tuan, aku akan datang kapan pun Anda mau. Anda akan jadi pelanggan paling favorit bagiku. " Ucapnya genit lalu beranjak dari sana dan keluar dari dalam Kamar setelah mengambil uang itu.
Meninggalkan pria yang kini tengah menghisap rokoknya pelan. Telponnya pun berbunyi, dia dengan santai mengangkat telpon nya dan menjawab.
“Bos!!! Kau di mana?! Cepat ke mari! Meeting kita akan segera di mulai, tapi kau malah tiba-tiba menghilang!! ” Ucap pria di telpon dengan panik.
"Tenanglah, aku akan segera ke sana sekarang. " Jawab pria itu tenang dan mematikan telponnya.
Dia mematikan rokoknya dan beranjak dari atas ranjang.
Seorang pria dengan santainya keluar dari dalam mobil. Pria tampan itu berjalan dengan langkah lebar dan kedua tangan di masukkan ke dalam saku.
Balutan jas berwarna hitam dan sebuah mantel hitam panjang yang di gantungkan di kedua bahu kokohnya menambah kesan Cool, keren dan gagah dari pria ini.
Semua karyawan di sana menatap kagum pada sang Bos yang mereka anggap kalau sang Bos besar sama sekali tak akan bisa di sentuh oleh wanita manapun karena sikapnya yang cenderung pendiam.
Namun tak ada yang tau, kalau sang Bos besar adalah seseorang yang di Juluki Raja dari semua Rajanya Casanova.
Dia berjalan kearah lift khusus Pemimpin di sana masih dengan gaya Cool nya. Sampai akhirnya dia pun sampai di lantai paling atas perusahaan.
Baru saja Lift di buka, seorang pria dengan tergesa-gesa berlari kearahnya dengan beberapa berkas penting di tangannya.
Pria yang baru saja keluar dari lift langsung menghela nafas panjang melihat kelakuan asistennya itu.
"Bos, Bos! Kau sudah terlambat Bos! Aduh, capek sekali! " Ucap pria itu panik dengan nafas tersengal.
"Tenanglah Max, ada apa dengan mu? " Tanya pria itu masih dengan santainya.
"Astaga Bos, kau masih bisa bicara dengan tenang dan menyuruhku tenang? Kita sudah terlambat untuk melakukan meeting dengan Direktur perusahaan Weesstar! " Ucap pria bernama Max itu masih dengan panik.
"Kau tidak perlu sepanik itu, ayo kita berangkat sekarang. " Pria itu kembali berbalik dan berjalan menuju Lift.
"Astaga Bos! Kau memang tidak sayang waktu! " Gerutu pria berkaca mata itu sembari mengikuti Bosnya masuk ke dalam Lift.
Mereka pun mulai perjalanan dan menuju ke tempat mereka akan melakukan Meeting. Tak lama berselang, mereka pun sampai di tempat mereka sudah mengadakan janji. Kedua pria itu turun dari mobil dan mulai masuk ke dalam tempat itu.
Baru masuk, mereka pun sudah melihat Direktur dari Perusahaan Weesstar sudah menunggu. Max semakin panik karena setahu dia, Direktur dari perusahaan itu sangat tak suka dengan yang namanya menunggu.
Dia bicara pada Bosnya itu, namun dia sudah melihat Bosnya itu berjalan kearah meja Sang Direktur.
Max pun mengikuti pria itu yang sudah berjabat tangan dengan Direktur Weesstar.
"Ayo. Silahkan duduk, Tuan Aaron! " Ucap pria yang umur nya kira-kira 40 tahunan sembari tersenyum.
Pria yang dia panggil Aaron itu mengangguk dan ikut duduk di depannya di ikuti oleh Max di samping Nya.
Meeting pun berlangsung hingga 2 jam lebih. Mereka pun sepakat untuk bekerja sama dan memulai kerja sama mereka.
Mereka pun keluar dari tempat itu bersama-sama. Awalnya pandangan pria bernama Aaron itu biasa-biasa saja, namun matanya langsung membulat lalu memicing saat melihat sesuatu yang luar biasa di hadapannya.
Max yang melihat Bosnya itu tiba-tiba diam dan seperti tengah menatap sesuatu langsung mengkerut. Karena di sana tak ada wanita cantik atau pun sexy.
"Bos, siapa yang kau lihat? Di sini tak ada wanita cantik ataupun Sexy." Tanya Max berbisik di telinga Bosnya itu.
"Kau tau apa bodoh! Lihat wanita yang tengah duduk di bawah pohon itu! " Ucap Aaron sembari mengarahkan pandangan Max pada apa yang tengah dia lihat.
Max mengerutkan keningnya bingung. "Bos, apa yang menarik darinya? Dia tak secantik atau se sexy semua wanita yang pernah ada di pelukanmu. " Tanya pria berkaca mata itu kembali bingung.
Biasanya, Bos nya itu hanya akan bereaksi pada wanita cantik atau Sexy saja. Tapi sekarang? Apa mungkin Bosnya itu sudah semakin tak bisa terkendali saat melihat wanita?
Pikiran pria yang baru berusia 26 tahun itu langsung melayang ke mana-mana.
"Entahlah Max. Wanita itu berhasil membuat adikku menegang tak terkendali. " Ujar pria itu menatap wanita yang tengah duduk dari atas sampai bawah.
Rambut panjang berwarna hitam legam, wajah polos tanpa make Up. Mengenakan sebuah baju Dress biasa bawah lutut di tambah dengan Kardigan berwarna coklat yang melindungi bahu indahnya dari sinar matahari.
Terlihat sederhana, namun berhasil membuat Aaron junior merengek dengan sedemikian rupa ingin masuk ke dalam kenyamanan wanita itu.
"Bos, kau menginginkan wanita itu? " Tanya Max dikala melihat tatapan keinginan yang begitu besar terpancar dari sorot mata Bosnya saat menatap wajah wanita itu.
"Sangat! Sangat menginginkannya! " Aku pria itu tak sabaran!
Max menatap ke bawah celana Bosnya itu. Oh sial! Dalam hati Max mengumpat.
*Bos! Kau memang tidak tau tempat yah! Mana celananya sudah menggembung lagi*! " Max bicara dalam hati kesal.
Reflek pria itu menutup Celana bagian tengah Bosnya itu menggunakan Berkas yang dia bawa. Aaron menatap heran sekilas Asistennya lalu kembali menatap wanita yang masih duduk di sana.
"Apa yang kau lakukan? " Tanya pria itu.
"Bos! Sudah cukup menatapnya! Tak mungkin kau akan menyantapnya di sini? Ayo masuk ke dalam mobil! Jangan sampai orang-orang menganggap mu sebagai pria mesum! " Max menarik lengan Bosnya itu dan menyeret nya masuk ke dalam mobil.
"Apa yang kau lakukan Max! Aku masih ingin melihatnya! "
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 34 Episodes
Comments