Bab 4

Marun yang awalnya merasa canggung dan malu kini merasa sedikit ketakutan saat melihat tatapan pria itu seakan ingin menerkam nya sekarang juga.

Dia semakin gelagapan dan berdiri dari sana. Mata pria itu pun mengikuti semua gerakan yang wanita itu lakukan.

"Tuan, jika sudah selesai saya mau pulang. Permisi. " Pamit wanita itu mulai beranjak dari tempat itu menuju pintu keluar kamar.

"Tunggu." Aaron ikut beranjak dari duduknya dan mulai berjalan mendekati wanita yang akan kabur darinya itu.

Marun yang melihat pria itu berdiri darinya dan berjalan kearahnya semakin panik dan ketakutan. Apalagi tatapannya yang masih tak berubah membuatnya seakan tengah dilucuti.

"Ya, Tuan? Apa masih ada lagi? " Tanya Marun masih mencoba untuk tenang.

"Ada! "

"Apa itu? " Tanyanya lagi.

"Aku tak mau ucapan terimakasih mu hanya dengan ucapan saja! "

"Apa? Lalu, apa yang anda inginkan? " Tanya Marun mulai gelisah.

"Kau akan memberikan apa pun yang aku mau? " Aaron menelisik setiap pahatan wajah yang di miliki wanita itu.

Hidungnya yang kecil itu membuat Aaron gemas dan ingin sekali menggigitnya.

"Selagi saya mampu, akan saya berikan. "

Aaron menyeringai lebar. "Walaupun itu sesuatu yang sangat berharga milikmu? "

Wanita itu mengerutkan keningnya. Sepertinya jalan pembicaraan mereka sudah tak benar. Dia ingin segera mengalihkan pembicaraan dan pergi dari sana.

"Maaf Tuan, tapi saya harus cepat-cepat pulang lagi. " Ucap Marun kembali berbalik.

Namun dia langsung tercengang dikala tangannya di jegal oleh pria itu dan tubuhnya pun terhempas dengan ringan pada sebuah kasur empuk di sana.

Wanita itu tercengang di saat pria itu menghempaskan dia ke atas kasur. Dia semakin ketakutan saat pria itu kembali berjalan kearahnya dengan melepaskan dasi dan juga jas yang dia gunakan ke sembarang arah.

"Tuan! Apa yang anda lakukan? Kenapa anda melakukan ini? " Marun bertanya dengan tubuh yang sudah bergetar hebat melihat pria itu naik ke atas ranjang dan mendekatinya.

Melihat baju wanita itu sudah berantakan, dengan kardigan yang sudah tak menutupi bahu indahnya semakin membuat Aaron tak terkendali.

Aah! Ingin sekali aku segera menelanjangi nya dan menatap tubuh indahnya. " Pria itu bergumam setelah dekat dengan tubuh Marun.

Wanita itu sudah menjatuhkan air matanya melihat pria itu mulai mengungkung tubuhnya.

"Lepaskan Tuan! Biarkan saya pergi dari sini! " Marun mencoba menahan bahu kokoh pria itu agar tak mendekat ke arahnya.

"Kenapa menangis, hem? Sepertinya kau memang baru di perlakukan seperti ini oleh seorang pria. " Ucap Aaron tersenyum saat melihat wanita itu menangis.

Dia mengangkat tangannya dan mengelus pipi kanan wanita itu yang terasa begitu halus dan lembut di tangannya.

Namun Marun hanya begitu merasakan gesek kan kasar dan dingin dari tangan pria itu.

"Lepaskan Tuan! Saya ingin pergi dari sini! Jangan sentuh aku!! " Marun mencoba berdiri dari sana dan berlari. Namun lengan kekar pria itu langsung menahan perut wanita itu dan menjatuhkannya kembali ke atas kasur.

"Hais, kau ini memang berbeda dari wanita lain. Aku semakin menginginkanmu. " Bisik pria itu tepat di telinga Marun.

Wanita itu semakin memberontak dan memohon saat sadar apa yang diinginkan pria itu.

"Jangan Tuan, jangan menyentuh saya! Aku hanya wanita miskin dan lusuh yang tak punya apa-apa lagi! " Lirih Marun menahan tubuh pria itu dengan tangannya agar tak menghimpit tubuh kecilnya.

"Tapi tubuhmu berhasil membuatku bereaksi lebih walaupun kau lusuh. " Aaron mulai menciumi bahu wanita itu yang sudah tak tertutup.

"Jangan Tuan! Apa anda tau kalau ini adalah pemerkosaan! Saya bisa menuntut anda karena telah melecehkan saya! " Marun mulai mengancam dan kembali memberontak.

"Tuntutlah, jika memang kau bisa melakukan hal itu. " Pria itu menantang.

Srek!!

Dress tipis itu berhasil di robek dengan sempurna hanya dalam satu tarikan.

"TUANN!!! " Marun semakin menjerit kala dirinya mulai ditelanjangi.

Aaron menatap penuh hasrat dan gairah tubuh wanita di bawahnya itu saat hanya memakai Bra dan CD. Tubuhnya yang begitu indah di mata Aaron membuat pria itu semakin gila. Adiknya yang dari tadi merengek kini akan dia sumpalkan ke dalam liang kehangatan wanita itu.

"Hiks.. Tuan, saya mohon jangan. Jangan ambil itu Tuan, saya mohon.. Hiks.. Hiks.. "

Namun Aaron menulikan pendengarannya dan mulai menjamah setiap inci tubuh wanita itu tanpa mau ada yang terlewat. Dia pun ingin sekali memberi dia pujian karena wanita itu tak luluh dengan semua ucapannya dan malah semakin kukuh ingin dilepaskan.

Dia sudah tak bisa menahan hasratnya apalagi adiknya yang sudah tak sabar ingin masuk ke dalam liang dambaan nya itu. Dia melepaskan semua pakaian yang masih dia gunakan dan melemparkannya ke sembarang arah.

Pria itu pun memasukkan adiknya dalam sekali hentakkan.

"Aarghh! " Marun memekik kesakitan saat miliknya ingin di dobrak dengan paksa.

Namun pria itu malah tersenyum bangga saat mengetahui wanitanya ini masih sempit.

"Hiks.. Sa-sakit Tuan.. " Lirihnya menatap dengan mata penuh berkaca-kaca pada pria di atasnya itu.

Aaron tak berhenti, dia malah semakin tertantang untuk terus memaksa karena ini adalah pengalaman pertamanya memperawani seorang perawan.

Dia semakin kuat menghentakkan adik miliknya ke dalam tanpa memperdulikan teriakan dari wanita yang tengah dia gagahi itu.

"Arrghhh Tuan, sakit.. Hiks.. Hiks.. Tolong, lepaskan.. " Wanita itu mencakar kuat-kuat bahu kokoh pria itu menggunakan kuku lentik dan panjangnya.

Sial! Kenapa liang nya sempit sekali? Adikku bisa-bisa lecet! " Umpat pria itu merasa jika adiknya itu belum mencapai ujung.

Dia pun kembali berusaha agar bisa mencapai ujung kenikmatan. Kini dia benar-benar mengerahkan seluruh kekuatannya hingga akhirnya berhasil mendobrak hingga ujung liang wanita itu.

"Arrggghhh!! " Cakaran yang wanita itu berikan kini semakin dalam dan kuat saat merasakan miliknya begitu sakit dan linu saat dipaksa untuk mencapai ujung.

Dia menangis tersedu-sedu menahan tangis dan sakit hatinya. Apa yang dia jaga selama 22 tahun ini harus lenyap begitu saja di tangan seorang pria brengsek yang baru saja dia temui sekilas saja.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!