ABHIYASA [ END ]
Abhiyasa adalah seorang remaja yang kini tengah menimba ilmu di sebuah pesantren sembari menempuh pendidikan formal di bangku SMA kelas tiga. Abhiyasa Mahesa, akrab dipanggil dengan penggalan nama depannya yakni Abhi. Abhi telah berada di pesantren sejak duduk di kelas satu SMA dan tahun ini, adalah tahun terakhirnya. Abhi menjalani aktifitas kesehariannya sama seperti teman-teman yang lainnya. Tidak perlu ditanya betapa sibuknya jadwal di setiap harinya. Selain harus sekolah, di pondok pun banyak sekali kegiatan yang harus ia ikuti. Meski demikian, Abhi menjalaninya dengan senang.
"Bhi, sebentar lagi ramadhan. Seperti biasa ya, kamu ikut jadi panitia bagi takjil!" seru Ahmad kepada Abhi di tengah-tengah makan siang mereka.
"Apa tidak ada regenerasi Mad? kita ini sudah kelas tiga loh, perlu banyak belajar biar lulus ujian," jawab Abhi.
"Wah benar juga, ya sudah nanti aku bicarakan dengan adik-adik kita. Kalau pun akhirnya mereka yang jalan, kita tetap perlu mengawasi Bhi!"
"Kalau itu sih, aku siap."
Ahmad manggut-manggut seraya menjejalkan sesuap nasi ke dalam mulut.
...🌟🌟🌟...
Di sela-sela kesibukan Abhi, selalu ia sempatkan untuk belajar sebab, ia ingin sekali masuk ke salah satu Universitas favorit yang telah lama ia cita-citakan. Musabab keluarganya bukanlah dari keluarga menengah ke atas maka, ia berusaha untuk meraih bea siswa untuk kuliahnya nanti. Abhi bukanlah anak yang pandai tapi, ia sangatlah rajin.
...🌟🌟🌟...
Hari berikutnya, Ahmad mengabarkan kalau panitia bagi takjil bulan ramadhan, telah dibuat. Ia pun menjelaskan perihal siapa saja yang tahun ini menjadi panitia. Ahmad juga kembali menegaskan dan meminta Abhi untuk tetap mengawasi pelaksanaannya. Memeriksa pencatatan penerimaan sekaligus pengeluaran sebab, bagi takjil ini turut menampung sumbangan dari para warga yang nantinya akan dibelanjakan dan kemudian disalurkan bersama-sama saat pembagian takjil. Oleh sebab itu, semua penerimaan sumbangan haruslah transparan, dicatat secara benar agar tidak ada penggelapan meski sekecil apa pun nominalnya. Itung-itung latihan sebelum jadi pejabat besar dengan tanggung jawab yang jauh lebih besar.
"Iya Mad beres, kamu juga ya?"
"Iya Bhi, aku juga pasti ikut ngawasin. Amanah ini, jangan sampai ada celah untuk berbuat curang," sahut Ahmad.
"Iya," jawab Abhi.
...🌟🌟🌟...
H-7 Ramadhan, penerimaan sumbangan telah dibuka. Para warga sekitar pesantren menyambut baik agenda tahunan ini. Banyak sekali yang menyumbang dengan besar nominal yang bervariasi. Berapa pun nominalnya, tetap diterima. Yang terpenting adalah keikhlasannya. Panitia menghimpun seluruh sumbangan, mencatatnya dengan rapi lalu mengelolanya untuk diserupakan menjadi takjil dan kembali dibagikan kepada masyarakat. Abhi dan Achmad penjadi pengawas sementara para junior melakukan tugas mereka sebagai panitia.
H-1 Ramadhan, panitia telah membelanjakan sebagian uang sumbangan dari para donatur, untuk persiapan bagi takjil di Ramadan hari pertama. Isi takjil di hari pertama ada dua macam roti dengan segelas air mineral ditambah dengan tiga buah kurma. Usai berbelanja, dilakukan packing agar besok, tinggal dibagikan saja. Belanja hari ini untuk dibagikan di hari berikutnya, begitu seterusnya. Kecuali pada setiap jumat, menu takjil akan diganti dengan nasi bungkus dan air mineral yang mana nasi bungkusnya pun beli ke para penjual nasi di sekitar pondok pesantren. Dengan begitu, berkah berbagi dapat dirasakan oleh lebih banyak orang lagi.
...🌟 BERSAMBUNG 🌟...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 27 Episodes
Comments
Ali B.U
hadir
2024-04-13
1
Lina Zascia Amandia
Halo Kak, Novel Kakak sudah dikontrak blm yg ini? Kok udh tamat? Ini udh ikut regulasi baru ya?
2023-07-05
1
Putrii Marfuah
hadiir
2023-06-14
0