Alya
"Coret di sini wow masak di situ." Ucap gadis cantik yang tidak terima saat sang para teman lelakinya mencoret baju bagian depannya.
"Ya sengaja Lya biar Lo ingat kita terus." Ucap Anwar salah satu dari mereka semua. Setelah memberikan tanda tangan atau sepenggal ucapan di baju sekolah Lya.
"Dasar ****** kalau di depan gini ketahuan bapak ku, lah." Ucapnya sambil cemberut menahan kesal.
"Gak bakal lah bapak Lo pasti paham anak muda, lagian hari ini hari terakhir kita jadi remaja. Setelah hari ini kita akan jadi dewasa memasuki dunia kerja atau dunia perkuliahan yang lebih membosankan lagi," ucap Arief.
"Haha gw mau kerja aja, kalian ingat bengkel mobil tempat gw kemarin sudah menerima lamaran kerja gw cuii," ucap Yoga bangga.
"Gw mau ke Jakarta cari kerja di sana , di ajak pak Dhe yang jadi satpam di pabrik otomotif ,"ucap Jaka.
"Lya di panggil suruh menghadap ke kepala sekolah sekarang!" Ucap Anton yang datang berlari menghampirinya.
"Ok bro, thanks." Ucap Lya langsung berlari ke ruang guru.
Tok tok" Permisi pak. Bapak memanggil saya?"
"Sini ada yang mau bapak sampaikan," ucap bapak kepala sekolah.
"Ini ada ada undangan PTN siapa tau Alya berminat mengingat Alya memiliki nilai yang memuaskan." Ucap bapak kepala sekolah sambil menyodorkan formulir.
"Terima kasih pak. Saya akan ijin sama bapak saya dulu, "ucapku.
"Saya harap kamu bisa melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi."
"Terima kasih pak, "ucapku dengan senyum. Aku segera pulang ,ingin ku sampaikan kepada bapak bahwa putrinya sudah bisa kuliah di PTN. Melalui Jalur Undangan adalah seleksi masuk perguruan tinggi yang diperuntukkan bagi siswa-siswi terbaik di jenjang SMA/SMK/MA tanpa mengikuti ujian tertulis. Seleksi melalui jalur undangan dikenal dengan istilah Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi atau SNMPTN .
"Kok ramai sih, ada apa ya?" Kataku saat sampai di depan rumah.
"Ada apa ya pak?" Tanyaku pada polisi yang sedang ngobrol dengan tetangga samping rumah.
"Apa benar adik saudari Alya, ?"tanya nya.
"Iya bener saya sendiri ada apa yang ya pak,?" tanyaku.
"Bapak anda mengalami kecelakaan saat ini sedang di rawat dirumh sakit. Bisa ikut saya kesana." Ucap bapak polisi yang namanya tertulis Pardiman di bajunya.
"Ayo ibu temani ndok," ucap Bu Warti. Bu Warti tetangga yang sudah seperti keluarga buatku.
"Istighfar banyak berdoa semoga tidak terjadi apa-apa dengan bapak." Ucap Bu Warti sambil menggegam tanganku selama di perjalanan.
"Ayo kita sudah sampai di rumah Sakit," ucap beliau.
Plakk "Bagaimana kronologisnya bisa-bisanya kamu bisa salah tembak hah. Jika sampai media tau kasus ini bisa masuk pengadilan bukan hanya karirmu yang hancur tetapi nama baik keluarga kita juga." Ucap seorang lelaki paruh baya kepada seorang lelaki muda.
"Jangan pak saya ingin mendengar apa yang sebenarnya terjadi,"ucapku.
"Jika media tahu, maka dipastikan kamu akan dijerat sesuai hukum yang berlaku dan papa tidak akan bisa membantu. Bayangin karir mu yang baru berumur jagung ini akan hancur , karena kamu harus di berhentikan secara tidak hormat. Apabila terbukti melanggar kode etik,"ucap lelaki yang lebih tua.
"Ingat apapun yang di minta korban saat sadar kita harus turuti asalkan karirmu dapat di selamatkan." Ucapnya lagi dan polisi muda itu hanya diam.
"Maaf pak bisa kita bicara dulu sebelum kesana?"
"Ada apa nak?"
"Sebenarnya apa yang terjadi ?"
"Ipda Hendra sedang mengejar DPO yang berusaha kabur dengan menggunakan motor polisi, tetapi peluru yang seharusnya melumpuhkan DPO malah mengenai korban. Hanya itu yang saya ketahui ,"ucap pak Pardi.
"Ayo ndok kita kesana saja biar tahu yang sebenarnya, "ucap Bu Warti.
"Dan ini putri korban," ucap pak Pardi.
"Mari kita masuk dan lihat kondisi ayah anda,"ucap wanita berjas dokter membimbingku masuk.
Kulihat bapak tidur di ranjang pasien dengan banyak alat yang menempel, yang tidak ku ketahui apa manfaat dan fungsinya.
"Perkenalkan ini Ipda Hendra dan ini Haidar kakaknya,ini istri saya dr. Camelia yang langsung menangani bapak adek,adek siapa namanya?" Tanya leleki seumuran bapak yang tadi menampar polisi muda. Yang ternyata bernama Hendra.
"Alya, "ucapku. Aku melihat bapak yang tak bergerak ,hanya bunyi mesin tit tit tit.
"Saya Hilman, mewakili anak saya untuk meminta maaf, " ucapnya. Tanpa memperdulikannya aku berjalan mendekati bapak dan memegang tangannya.
"Ayah bangun yah, ayah janji mau menemani ku sampai aku sukses mendapatkan gelar sarjana. Sampai aku bekerja dan membahagiakan ayah." Ucapku sambil terus mencium tangan ayah yang hitam dan kasar ,karena pekerjaannya yang sangat berat.
"Ayah aku jadi mahasiswa undangan di PTN di kota, ayah harus bangun dan menemaniku pindah ke kota." Ucapku sambil membuka tas dan mengambil amplop berlogo sebuah universitas negeri.
"Lihat yah putrimu hebat yah! Bangun yah jangan tinggalkan aku sendirian yah." Ucap Lya sambil sesenggukan membuat yang melihatnya pasti ikut menangis.
"Lya ,kamu disini ndok?" Tanya bapak lirih,membuat semua yang di situ mendekatinya.
"Iya ini Lya pak."
"Lya tahu tidak takdir mubram?"
"Takdir mubram adalah takdir yang tidak dapat diubah atau sudah pasti akan terjadi. Contohnya kematian seseorang, jodoh seseorang, bencana,"ucap Lya.
"Jadi Jangan pernah menyalahkan keadaan atau siapapun atas apa yang terjadi sama bapak. Yang terjadi sama bapak adalah contoh takdir mubram."
"Tida bapak! Aku janji tidak akan menyalahkan siapapun asal bapak bisa bertahan, demi Lya bapak!"
"Lya, kenapa bapak kasih namamu Alya?Alya dari Bahasa Arab bermakna orang yang kuat, berani, dan unik ,jadi meski tidak ada bapak. Bapak harap kamu tetap menjadi wanita yang kuat." Ucap bapak sambil membelai pipiku.
"Saya tidak tahu anda? Dan saya tidak menyalahkan anda. Tapi saya titip putri saya! Tolong rawat dan jaga dia, seperti anda menjaga keluarga anda." Tiiiiiiiiiiiiiiiii.
"Bapaaak," ucap Lya sebelum ahkirnya pingsan.
" Bapak bapak bapak, bagaimana bapak? Tanyaku pada Bu Warti yang menemaniku di ruang ini.
"Allhamdullilah detak jantung bapakmu yang sempat hilang kini berdetak lagi. Meskipun sekarang keadaannya masih krisis banyak-banyak berdoa ya,"ucap Bu Warti.
"Bu aku mau lihat ayah."
"Ayo hati-hati ibu bantu, "ucap Bu Warti.
"Bisa jelaskan kepada kami bagaimana kronologinya," ucap suara dari dalam.
"Ndok!" Ucap Bu Warti Saat melihatku berhenti di depan kamar bapak karena mendengar suara dari dalam.
"Lapor ndan, waktu saya mengejar tersangka saya berniat menembak kaki buronan. Tetepi peluru yang saya tembakkan mengenai tanah, dan memantul mengenai korban yang sedang lewat mengendarai motornya ndan," suara Hendra.
"Bagaimana kondisi korban ?"
"Sejauh ini masih belum stabil barusan juga sadar, tapi pingsan kembali. Lihat dia sadar," ucap dokter Camelia yang langsung mendekat dan memeriksa bapak,aku dan Bu Warti masih mengintip dari pintu.
"Bapak sudah sadar apa yang dirasakan,?"tanya dr.Camelia .
"Saya Hilman apa yang bapak inginkan ?"
"Sebagai seorang ayah dari anak perempuan ,keinginan saya adalah menikahkan anak saya secara langsung tanpa wali. Tetapi sepertinya tidak akan kesampaian sampai ajal menjemput saya. Jadi saya hanya minta jaga putri saya, seperti kalian menjaga keluarga kalian,"ucap ayah.
"Dia pingsan lagi,"kata dr.Camelia lirih.
"Bagaimana kalian dengarkan keinginannya!" Ucap lelaki yang lebih tua yang sepertinya komandan Hendra.
"Tapi saya belum bisa menikah harus nunggu setahun lagi,"ucap Hendra.
"Aku tidak mau menikah ,"kataku sambil berjalan masuk.
"Tapi itu keinginan bapak anda kasihan kondisinya sudah seperti ini,"ucap pak Hilman.
"Aku bilang tidak ! Ya tidak umur ku baru genap 18 tahun bulan lalu! Ucpku sambil berlari keluar.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 148 Episodes
Comments