"Mas minta ijin untuk menikah lagi. Mas menikah hanya untuk menutupi aib teman Mas," ucap Haidar. Kenapa kamu tidak mengakui kalau dia mantanmu mas?
"Maaf Mas jika Mas ingin menikah lagi lebih baik Mas ceraikan aku." Uacapku dengan penuh keyakinan.
"Apa kamu yakin dengan pilihanmu? Kamu tidak punya siapa-siapa lagi selain mas, " ucap Haidar. Jika kau tahu aku tidak punya siapa-siapa lagi selain kamu ,harusnya kamu benar-benar menjagaku tanpa ada niat mendua, meskipun dengan niat baik sekalipun.
"Aku masih punya Allah, tuhan yang selalu melindungi ku, menjagaku dan ada buatku."
'Ingatlah disaat kamu merasa sendiri tidak punya siapa-siapa, masih ada Allah yang senantiasa menjaga mu' perkataan almarhum bapak masih terngiang-ngiang di telingaku.
"Setelah setahun aku menikahinya. Aku akan menceraikannya. Mas janji itu,"ucap Haidar .
"Apa Mas yakin dengan omongan Mas. Mas masih mencintainya meskipun dia telah meninggalkan mas, buktinya mas mau menutupi aibnya. Aku rasa kebersamaan kita yang hampir 2 tahun ini tidak ada artinya buatmu. Tidak bisa menumbuhkan rasa cintamu buatku" ucapku meluapkan emosi ku.
"Lebih baik kita ahkiri saja kepura-puraan kita, cukup sampai di sini saja sandiwara rumah-rumahan kita sudah waktunya permainan kita ahkiri," ucapku lagi.
"Apa kamu tidak bisa mencintai mas,?"tanya Haidar.
" Kenapa pertanyaan itu tidak Mas jawab sendiri, kenapa mas tidak bisa mencintaiku yang halal ini? Aku sekarang paham kenapa sikapmu kasar semalam, karena itu adalah bukti nyata pelampiasan sakit hatimu. Jadi mari kita akhiri secara baik-baik hubungan ini, tolong talak aku sekarang!"
"Apakah kamu yakin tidak akan menyesal dengan keputusanmu,?"ucap Haidar menatap tajam kearah ku.
"Insyaallah tidak, karena lebih aku berpisah dari pada di duakan,"ucapku.
"Sekali lagi mas bilang mas menikah dengannya untuk menutupi aib nya!" Ucap Haidar sambil meraup mukanya kasar.
"Apa pun itu tujuan maaf aku lebih baik mundur mas," ucapku. Bagaimana aku bisa bertahan jika di hatimu masih ada dia kataku dalam hati.
"Baiklah Dengan ini aku Haidar met talak 1 kamu Alya Putri Wardoyo dan mulai hari ini kamu bukan lagi istriku!" Ucap Haidar dan langsung pergi dengan membanting pintu kamar kami.
Apakah ini nasibku menjadi janda di usiaku yang 19 tahun ,ucapku dalam hati sambil memasukkan bajuku ke dalam tas.
"Pa Lya pamit pulang ke Bandung," ucapku saat melihat papa duduk sendirian.
"Kenapa, apa Haidar sudah bercerita tentang rencananya,?"tanya papa.
"Iya dan aku lebih memilih mundur pa,"ucapku sambil menundukkan kepalaku.
"Kenapa tidak kalian pertahankan pernikahan kalian, ?"tanya papa.
"Meskipun kak Haidar bilang hanya untuk menutupi aib. Tetapi kita tidak tahu isi hati mereka,"ucapku.
Aku hanya ingin menjaga hatiku dari ketidak adilan kedepannya yang mungkin saja terjadi di kehidupan poligami .
"Papa harap kamu bertahan Lya, "ucap papa sendu.
"Maaf aku tida bisa."
Selama ini aku bertahan menerima perlakuan kak Haidar yang dingin dan cuek seolah aku tak ada padahal kami tinggal satu atap. Dia mengagapku ada hanya untuk pelampiasan nafsunya tetapi untuk berbagi aku tidak bisa.
"Sekarang rencana mu apa?"
"Aku mau pulang ke Bandung. Kak Haidar sudah memberiku talak jadi aku berencana mencari tempat tinggal baru. Apa Papa bisa membantuku mengurus perceraian kami?"
"Biarkan Haidar yang akan mengurusnya,ini kamu gunakan untuk mencari apartemen baru!" Ucap papa sambil menyodorkan kartu debit ATM padaku.
"Tapi,pak aku bukan menantu papa lagi,"ucapku berusaha menolak.
"Tolong terima ini anggaplah ini dari orang tuamu,"ucap papa.
"Baik pak terima kasih."
"Kamu balik ke Bandung tidak menunggu Haidar?"
"Tidak pa aku akan pulang menggunakan kereta,pak."
"Ya udah biar sopir yang akan mengantar mu ke stasiun kereta!"
Selamat tinggal keluarga Notonegoro,aku berharap ini terakhir kali aku menginjakan kakiku di sini. Karena aku sadar selama ini hanya papa yang menerima keberadaanku di keluarga ini,kataku dalam hati sambil melangkah keluar di ikuti papa yang mengantarkan ku sampai depan.
Begitu sampai Bandung aku langsung mengemasi semua barang-barang baju tas tidak lupa beberapa barang branded dan perhiasan pemberian Haidar. Aku tau hidup butuh uang karena itu semua pemberiannya aku bawa. Buat apa aku mikirin harga diri, harga diriku tidak bisa membuatku kenyang dan hidup melanjutkan pendidikan ku. Mulai sekarang aku harus bisa dan mampu bertahan dengan kakiku sendiri.
Aku juga menghubungi Silvi untuk menanyakan apa dia mempunyai kenalan pengacara.
🎼✉️ Haidar
Kenapa pulang ke Bandung tidak menunggu Mas
Apa kamu sudah tidak mengagap mas suamimu lagi
^^^Me^^^
^^^Mas sudah menjatuhkan talak padaku berarti aku sudah resmi secara agama bukan istrimu lagi^^^
🎼✉️Haidar
Ok mas salah Maaf 🙏🙏
Jangan tinggalkan apartemen sebelum Mas datang
Aku tidak membalas pesan terakhirnya. Aku yakin Haidar pasti akan segera pulang ke Bandung karena, itu beberapa barang yang sudah ku packing dan ku titipkan kepada pos security di lobby.
🎼✉️Silvi
Buat apa Lo mencari pengacara
buat apa juga Lo cari tempat tinggal
^^^me^^^
^^^ceritanya panjang^^^
🎼☎️ Silvi
🎼✉️ Silvi
angkat telpon gw
^^^me^^^
^^^jangan sekarang^^^
Di kediaman Notonegoro
******pov.Haidar******
"Kemana istrimu Idar? Apa dia tidak makan dari sore aku tidak melihatnya,?"tanya mama.
"Aku jika tidak tahu di kamar tidak ada,"jawabku apa adanya.
"Paling jalan-jalan shopping ngabisin duit mu, " ucap Hana
"Dia tidak pernah menghabiskan uangku, seberapa yang aku kasih dia tidak pernah protes. Mau banyak dikit dia tetap diam."
"Ya Mas ngasihnya banyaklah ya pasti dia nggak protes,"ucap Hana tidak suka.
"Tiap bulan aku kasih dia 10 juta tidak kurang tidak lebih apa itu banyak menurutmu? Sedangkan kartu kreditmu aja limitnya 20 juta,"ucapku membuat Hana diam. Pasti dia akan marah kalau tahu papa tiap bulan juga memberikan uang jajan untuk Lya.
"Sudah makan jangan membahas orang lain,"ucap mama.
Praang suar bantingan sendok membuat kami melihat kearah papa yang dari tadi diam saja.
"Mama bilang orang lain? Apa mama lupa kita telah berjanji untuk menyayanginya dan menjaganya. Menganggapnya sebagai keluarga kita dan apa mama juga lupa apa penyebabnya?" Kata papa sambil menatap tajam kami semua yang duduk di meja makan.
"Papa tahu kalian tidak ada yang suka padanya ,tapi paling tidak kasihani dia gara-gara siapa dia jadi sebatang kara ,"ucap papa.
"Kenapa papa selalu membahas itu? Apa papa tidak kasihan dengan anak-anak kita Haidar terpaksa menikah dengannya dan Hendra hidup dengan penyesalan sampai sekarang." Ucap mama tak kalah kencang.
"Oya! Tapi sejauh yang papa lihat Haidar bukan terpaksa menikahinya tetapi memanfaatkannya dan Hendra tidak hidup dengan penyesalan! Hendra hidup dengan sangat baik, " ucap papa. Sebelum berlalu meninggalkan meja makan.
"Kenapa papa selalu mengagap nya keluarga kita sih. Aku tidak suka sejak dia masuk keluarga kita, papa lebih perhatian sama dia daripada sama aku," ucap Hana.
Tanpa banyak bicara aku berdiri meninggalkan meja makan ,dan menemui Papa yang sedang berada di ruang kerjanya.
"Apa papa tahu dimana Lya ,?"tanyaku.
"Bandung!" Jawab papa tanpa membuka matanya. Papa tetap memejamkan matanya seolah mengistirahatkan badan dan pikirannya.
"Bandung! Kapan dia berangkat? Pulang ke Bandung sama siapa ?"
"Tadi siang! Mungkin sekarang sudah sampai ,di antar pak Min sampai stasiun!" Ucap papa tetap dengan posisi semula rebahan di sofa panjang dengan mata terpejam.
"Dia memilih bercerai dariku kalau aku tetep menikah dengan Cindy."
"Dan kamu memilih menceraikan istrimu untuk menikah dengan Cindy? Kamu sudah ambil keputusan jangan pernah menyesal!" Kata papa lalu bangun dan meninggalkan aku termenung sendiri di ruang kerja.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 148 Episodes
Comments
Yati Yati
udah pelit mahar 10 grm pelitnya na udubilah gak jls bgt ini keluarga lo bkl nyel seumur hidup lo haidar semoga gk akan rujuk dgn manusia durjana itu
2023-11-18
1
atheina_ARA
gemes dech ma lakik modelan begitu.
2023-09-07
1