4. Hamil

"Kamu lagi masak apa?" Tanya Haidar yang baru bangun, sambil memelukku dari belakang.

"Nasi goreng sosis." Ucapku sambil mematikan kompor lantas mengambil piring.

"Ada sosis yang mau di cicipi dulu." Ucap Haidar yang langsung ******* bibirku. Usia pernikahan kami sudah setahun 10 bulan, kami bersikap selayaknya pasangan suami-isteri jika di dalam apartemen dan di depan keluarganya. Sampai saat ini aku tidak tahu dia kerja dimana dan sebagai apa, begitu pun Haidar dia tidak tahu aku kuliah atau kursus dia akan berangkat pagi pukul 08.00 pagi dan pulang puku 08.00 malam.

"Terima kasih,"ucapnya dengan mencium keningku. Lantas mengambil celana kolor pendeknya dan memakai kembali sebelum berjalan ke kamar untuk mandi.

"Aku tidak sarapan ada meting pagi! Oya ini uang jajanmu." Kata Haidar sambil menaruh amplop di meja.

"Bukannya kemarin kamu baru ngasih aku Ya?"

"Ini dari papa kemarin dari ku. Aku berangkat dulu,"ucap Haidar sambil ******* bibirku sekilas.

Beginilah hidupku selama di sini dalam segi materi tercukupi ,tetapi hambar dan kosong. Haidar jika lagi membutuhkan pelampiasan nafsu akan lembut selebihnya datar,hanya pak Hilman yang selalu baik padaku. Ku bersihkan badanku sebelum berangkat ke kampus.

"Wah nasgor kesukaanku," ucap Haikal. "Bagi gw juga suka," ucap Silvi.

"Majikan Lo gak marah Lo bawa makanan banyak gini,?" tanya Haikal.

"Tadi aku sudah buat sarapan eh bilangnya gak sempet sarapan ada meting. Ya udah aku bawa buat kalian aja, " ucapku. Teman-teman taunya aku seorang asisten rumah tangga, yang bekerja di apartemen mewah.

"Sering-seringlah begini biar kami anak kos ini tidak kekurangan gizi ,"ucap Beny. Membuat kami tertawa, hanya mereka lah hiburanku.

"Lo suda belajar buat kuis?" Tanya Silvi. "Lo tanya kemana nih? kalau lu tanya ke Lya dia mah nggak perlu belajar pasti bisa ngerjain,tapi kalau bertanya ke kita-kita. Kita jujur belum belajar,"ucap Beny.

"Hehehe ya ke kalian kalau gitu,"ucap Silvi.

"Yuk balik ke kelas tar lagi mulai ni," ucap Haikal.

🎼✉️Haidar

Hari ini aku pulang cepat sebelum magrib aku sudah sampai rumah.

Bersiap-siaplah habis magrib kita ke Jakarta,papa ulang tahun.

^^^me^^^

^^^ok^^^

Sudah 1 tahun ini pak Hilman pindah tugas ke Jakarta.

"Jadi gak sore kita tes ni proyek ," ucap Beny.

"Aku nggak bisa harus buru-buru balik majikan ku pulang sore hari ini,"ucapku.

"Ya udah besok aja kalau begitu ," ucap Beny.

"Besok weekend majikan aku di rumah," ucapku.

"Ya udah Senin aja. Kita gunakan waktu singkat ini untuk belajar sebentar, jangan berdebat,"ucap Silvi.

Setelah dari kantin kami mengikuti pelajaran, sampai jam pulang.

"Bagaimana penerbangan nya Bandung Jakarta capek?" Tanya papa menyambut kami yang baru datang.

"Tidaklah pa kaya sini luar negeri saja capek," celetuk Hana.

"Ayo kita makan pasti kalian belum makan, "ucap mama Camelia. Tetapi hanya menggandeng tangan Haidar dan meninggalkan aku.

"Ayo makan yang banyak." Ucap mama Camelia sambil menaruh lauk ke piring Haidar.

"Ayo Lya juga makan yang banyak pasti capek, "ucap pak Hilman, yang kubalas senyuman.

"Non sudah gak apa-apa taruh aja nanti bibi yang bersihkan,"ucap bibi pelayanan di rumah ini .

"Tidak apa-apa cuma piring ini."

"Kamu sudah denger kalau Cindy telah kembali dari paris?" Sayup-sayup suara mama menghentikan langkah ku.

Cindy bukannya calon pengantin Haidar yang kabur, karena karir ya?

"Ma Haidar sudah punya istri jangan rusak rumah tangganya,!" ucap pak Hilman.

"Dia masuk keluarga kita karena kita kasihan pa. Lagian harusnya dia bersyukur dapat mas Haidar," ucap Hana.

"Kasihan katamu, gara-gara kakakmu yang lain dia kehilangan orang tuanya di mana hati nuranimu," ucap pak Hilman sambil berlalu pergi.

"Dia yang pergi meninggalkanku demi karirnya jadi buat apa aku harus memikirkannya lagi,"ucap Haidar sebelum pergi.

"Non yang sabar ya!" Ucap bibi yang melihatku menguping pembicaraan majikannya.

"Saya sudah biasa direndahkan mama Camelia dan Hana." Kataku sambil tersenyum sebelum meninggalkannya.

Aku melangkah memasuki kamar kami nampak ku lihat Haidar sedang menikmati rokok di balkon kamarnya,aku memutuskan merebahkan badanku sambil bermain ponsel.

"Kak, " ucapku saat Haidar mengambil ponselku dan langsung berada di atasku.

"Aku mau sekarang, "ucapnya yang langsung menyambar bibirku. Dengan tangan satunya menahan tubuhnya supaya tidak jatuh di atasku dan tangan satunya melepaskan kancing piyama ku.

"Kak aku lupa tidak membawa pil KB ucapku." Ucapku saat Haidar tidak mau berhenti.

"Ga papa lagian belum tentu sekali lansung jadi,"ucapnya yang sudah melucuti pakaianku. Aku memang sengaja meminum pil KB, karena ingin fokus kuliah. Sedangkan Haidar tahunya aku masih terlalu muda, makanya dia menyerahkan semua keputusan di tangan ku.

Ada yang berbeda dengan malam ini Haidar bermain secara kasar dan tidak cukup sekali hingga membuat badanku remuk semua.

"Maaf untuk yang semalam." Ucap Haidar saat melihatku berjalan pelan keluar dari kamar mandi. Aku seperti pelampiasan kekesalan dan kekecewaannya selama ini.

"Hmm,"ucapku malas menanggapinya.

"Ayo kita turun bersama ,"ucapnya sambil menggandeng ku. Haidar berjalan sambil memelukku hingga kami terlihat seperti pasangan yang serasi. Nampak ramai orang-orang dari keluarga besar pak Hilman, nampak juga Hendra bersama seorang wanita muda.

Dalam hidupku ini pertama kali aku menghadiri ulang tahun orang paruh baya,dengan acara yang digelar sangat mewah seperti orang hajatan.

"Kalian pasangan yang sangat serasi." Ucap salah satu bibi Haidar yang kami balas dengan senyuman.

"Kalian mau dua tahun tidak ada niat memiliki momongan?" Tanya salah seorang yang kata Haidar adalah sepupu jauhnya.

"Istriku usianya baru genap 19 tahun. Mungkin nanti kalau umurnya sudah lebih dari 20 tahun ,baru kami memikirkan soal momongan, "ucap Haidar. Semua berjalan lancar hingga acara selesai Haidar selalu mendampingiku.

" Terima kasih kamu menyayangi Lya ," ucap papa. Saat papa dan Haidar sedang menikmati rokok setelah acara selesai. Aku yang mendengarnya menjadi terharu dengan rasa sayang papa padaku.

"Mas gawat si Cindy sedang di hajar papanya ,"ucap mama Camelia yang datang dengan berlari.

Kulihat mereka bertiga berlari keluar dan masuk rumah di sebrang jalan, Karena rasa penasaran aku jadi mengikuti mereka.

"Anak pembawa sial ,anak tak tau diri,dulu kamu meninggalkan Haidar demi karirmu dan sekarang apa yang kau dapatkan hah." Ucap seorang lelaki sedang memukul seorang wanita muda dengan rotan.

"Sudah Mas sabar nanti anakmu bisa mati ,"kata papa menghentikan lelaki itu. Ku lihat seorang wanita paruh baya langsung memeluknya, mungkin ibunya.

"Itu pantas buatnya dia pergi meninggalkan pernikahan demi karir. Sekarang apa yang dia dapat bukan karir tapi aib,aib mas." Ucap lelaki itu ikut menangis yang ku tebak adalah ayah Cindy.

"Emang ada apa,aib apa,?"tanya mama.

"Cindy hamil tetapi laki-laki itu tidak bisa bertanggung jawab, karena dia lebih berat dengan anak dan istrinya,"ucap papa Cindy.

"Kita yang salah karena terlalu memanjakannya," ucap wanita yang memeluk Cindy.

"Iya kita yang salah karena itu kita juga yang harus mengakhirinya,"ucap papa Cindy.

"Apa yang ingin kau lakukan pa,?" tanya mama Cindy.

"Kamu harus menikah dengan siapa saja lelaki pilihan papa. Jika kamu tidak mau atau tidak ada lagi yang mau menikah denganmu maka gugurkan bayi itu!"

" Aku tidak mau menggugurkannya ,aku yang salah jangan gugurkan anakku,"mohon Cindy.

" Ya udah kamu nikahin aja sama Santo,!"ucap papa Cindy.

"Kamu jangan gila menikahkan anak semata wayangmu dengan Santo," ucap mama Cindy.

" Lebih baik Papa membunuhku biar kami berdua mati daripada aku harus menikah dengan laki-laki yang tidak jelas,"ucap Cindy. Membuatku penasaran siapa Santo ?.

"Jika kamu mau aku madu, akan ku jadikan kau istri keduaku." Ucapan Haidar bagaikan petir di siang bolong buatku.

"Haidar jangan aneh-aneh kamu Papa tidak setuju,!" teriak papa.

"Biarkan Haidar menolong Cindy pa, paling tidak biarkan mereka menikah sampai Cindy melahirkan," ucap mama.

"Aku tetap tidak setuju ,biar papah Cindy mencarikan suami buat putrinya bukan merusak rumah tangga anakku!" Ucap papa sebelum pergi dan aku segera bersembunyi.

"Akan ku bujuk papanya anak-anak dan menantuku." Ucap mama sambil berlari keluar mengejar papa.

"Aku akan bilang sama istriku biar dia mengizinkan Aku menikahi mu." Ucap Haidar sebelum pergi dan aku langsung bersembunyi.

" Apa kamu tidak malu merusak kebahagiaan wanita lain hanya demi menutupi aib mu." Ucap papa Cindy sebelum menaiki tangga. Aku melangkah gontai meninggalkan rumah Cindy.

Terpopuler

Comments

atheina_ARA

atheina_ARA

adem ayem, mulai ada konflik....lanjut Thor

2023-09-07

1

lihat semua
Episodes
1 Insiden 1
2 Demi Bapak
3 Selamat tinggal bapak
4 4. Hamil
5 5. Mundur
6 6. Ahkir Cerita Cinderella
7 7. Selamat Tinggal
8 8. Haidar Aji Notonegoro
9 9. Selamat tinggal
10 10. Kehamilan
11 11. Arjuna Putra Wardoyo
12 12. Arimbi
13 13. Kanker Paru-paru
14 14. Melihatnya
15 15. Menghindar
16 16. Pengakuan
17 17. Bertemu
18 18. Duda
19 19. Kamu klain Ku
20 20. Teror
21 21. Gara-gara Teror
22 22. Undangan
23 23. Haidar dan Hendra
24 24.Sidang Terahkir
25 25. Hanya Mantan
26 26. Lepaskan Beban
27 27. Ulang tahun
28 28. Bisma Tahu
29 29. Serangan
30 30. Turun Ranjang
31 31. Sandiwara
32 32. Hendra dan Haidar
33 33. Rencana Campinng
34 34. Pergi Camping
35 35. Camping
36 36. Camping II
37 37. Rencana Lamaran
38 38. Orang Tua Alya
39 39. Cinta Bisma
40 40. Haidar Curiga
41 41. Bukan Sepupu
42 42. Mantan Yang Mengurangi Emosi
43 43. Iman kepada Takdir
44 44. Tinggal Bersama
45 45. Anak
46 46. Anak Haidar
47 47. Kemarahan Haidar
48 48. Hana
49 49. Cara Meminta Maaf
50 50. Papa
51 51. Arjuna Putra Wardoyo
52 52. Masalah Status
53 53. Restu
54 54. Kecelakaan Lagi
55 55. Mulut mu Harimau mu
56 56. Ayah Percaya
57 57. Pernikahan Bisma
58 58. Nenek
59 59. Ayah Juna
60 60. Mulai dari Awal
61 61. Usaha Hendra
62 62. Mantan
63 63. Single Mama
64 64. Janda Lebih Menggoda
65 65. Pilihan Juna
66 66. Kecelakaan Beruntun
67 67. Mama
68 68. Koma
69 69. Keluarga
70 70. 100 Hari
71 71.Juna Bahagia
72 72. Perubahan Juna
73 73. Jalan tanpa Juna
74 74. Saling Merindu
75 75. Mobi Baru
76 76. Aku Mau Bertanggung Jawab
77 77. 33 Tahun
78 78. Kakak adik sama saja
79 79. Modus
80 80. Menjauh
81 81. Membuka Kenangan
82 82.
83 83. Selamat Tinggal
84 84. Tantangan Pertama
85 85. Meremehkan
86 86. Ancaman
87 87. Wahyudi Pramono
88 88. Insiden
89 89. Konspirasi
90 90. Gila
91 91. Memancing di Air Keruh
92 92. Jailangkung
93 93. Wanita Gila
94 94. Menguji hidup
95 95. Terjebak
96 96. Kesepakatan
97 97. Gala Dinner
98 98. Memancing Emosi
99 99. Talk Together
100 100. Zina Kecil
101 101. Alam yang Bekerja
102 102. Menyebalkan
103 103. Kuatir
104 104. Bukan contoh Baik
105 105. Renggang
106 106. Kecewa
107 107. Ulang tahun Cleo
108 108.Menolak gadis memilih Janda.
109 109. Galau
110 110. Restu Juna
111 111. Setuju
112 112. Keluarga Bahagia
113 113. Tidak ada Kesempatan
114 114. Perjanjian
115 115. Mengenal Keluarga
116 116. Restu Papa
117 117. Restu Keluarga
118 118. Rencana Lamaran
119 119. Lamaran
120 120. Pasca Lamaran
121 121. Mengungkit Kenangan Pahit
122 122. Bukan Anak
123 123. Terbuka pada Keluarga
124 124. Ngobrol Berdua
125 125. Quality Time by Juna
126 126. Cobaan Menjelang Pernikahan
127 127. Mantan
128 128. Mantan Berulah
129 129. Menjaga Hati
130 130 . Resmi Sah
131 131. Dari pada Salah Kamar
132 132. Ibadah
133 133. Pengantin Baru
134 134. Ngopi Berdua
135 135. Lingkungan Baru
136 136. Pelukan Terahkir
137 137. Ibu-ibu Berdaster
138 138. Rukiyah
139 139. Ayah
140 140. Kejutan
141 141. Berkebun
142 142. Jalan Sore
143 143. Rujak
144 144. Korban Perceraian
145 145. Perlengkapan Bayi
146 146. Chaaravi Binaya Pramono
147 147. Naya
148 148. End
Episodes

Updated 148 Episodes

1
Insiden 1
2
Demi Bapak
3
Selamat tinggal bapak
4
4. Hamil
5
5. Mundur
6
6. Ahkir Cerita Cinderella
7
7. Selamat Tinggal
8
8. Haidar Aji Notonegoro
9
9. Selamat tinggal
10
10. Kehamilan
11
11. Arjuna Putra Wardoyo
12
12. Arimbi
13
13. Kanker Paru-paru
14
14. Melihatnya
15
15. Menghindar
16
16. Pengakuan
17
17. Bertemu
18
18. Duda
19
19. Kamu klain Ku
20
20. Teror
21
21. Gara-gara Teror
22
22. Undangan
23
23. Haidar dan Hendra
24
24.Sidang Terahkir
25
25. Hanya Mantan
26
26. Lepaskan Beban
27
27. Ulang tahun
28
28. Bisma Tahu
29
29. Serangan
30
30. Turun Ranjang
31
31. Sandiwara
32
32. Hendra dan Haidar
33
33. Rencana Campinng
34
34. Pergi Camping
35
35. Camping
36
36. Camping II
37
37. Rencana Lamaran
38
38. Orang Tua Alya
39
39. Cinta Bisma
40
40. Haidar Curiga
41
41. Bukan Sepupu
42
42. Mantan Yang Mengurangi Emosi
43
43. Iman kepada Takdir
44
44. Tinggal Bersama
45
45. Anak
46
46. Anak Haidar
47
47. Kemarahan Haidar
48
48. Hana
49
49. Cara Meminta Maaf
50
50. Papa
51
51. Arjuna Putra Wardoyo
52
52. Masalah Status
53
53. Restu
54
54. Kecelakaan Lagi
55
55. Mulut mu Harimau mu
56
56. Ayah Percaya
57
57. Pernikahan Bisma
58
58. Nenek
59
59. Ayah Juna
60
60. Mulai dari Awal
61
61. Usaha Hendra
62
62. Mantan
63
63. Single Mama
64
64. Janda Lebih Menggoda
65
65. Pilihan Juna
66
66. Kecelakaan Beruntun
67
67. Mama
68
68. Koma
69
69. Keluarga
70
70. 100 Hari
71
71.Juna Bahagia
72
72. Perubahan Juna
73
73. Jalan tanpa Juna
74
74. Saling Merindu
75
75. Mobi Baru
76
76. Aku Mau Bertanggung Jawab
77
77. 33 Tahun
78
78. Kakak adik sama saja
79
79. Modus
80
80. Menjauh
81
81. Membuka Kenangan
82
82.
83
83. Selamat Tinggal
84
84. Tantangan Pertama
85
85. Meremehkan
86
86. Ancaman
87
87. Wahyudi Pramono
88
88. Insiden
89
89. Konspirasi
90
90. Gila
91
91. Memancing di Air Keruh
92
92. Jailangkung
93
93. Wanita Gila
94
94. Menguji hidup
95
95. Terjebak
96
96. Kesepakatan
97
97. Gala Dinner
98
98. Memancing Emosi
99
99. Talk Together
100
100. Zina Kecil
101
101. Alam yang Bekerja
102
102. Menyebalkan
103
103. Kuatir
104
104. Bukan contoh Baik
105
105. Renggang
106
106. Kecewa
107
107. Ulang tahun Cleo
108
108.Menolak gadis memilih Janda.
109
109. Galau
110
110. Restu Juna
111
111. Setuju
112
112. Keluarga Bahagia
113
113. Tidak ada Kesempatan
114
114. Perjanjian
115
115. Mengenal Keluarga
116
116. Restu Papa
117
117. Restu Keluarga
118
118. Rencana Lamaran
119
119. Lamaran
120
120. Pasca Lamaran
121
121. Mengungkit Kenangan Pahit
122
122. Bukan Anak
123
123. Terbuka pada Keluarga
124
124. Ngobrol Berdua
125
125. Quality Time by Juna
126
126. Cobaan Menjelang Pernikahan
127
127. Mantan
128
128. Mantan Berulah
129
129. Menjaga Hati
130
130 . Resmi Sah
131
131. Dari pada Salah Kamar
132
132. Ibadah
133
133. Pengantin Baru
134
134. Ngopi Berdua
135
135. Lingkungan Baru
136
136. Pelukan Terahkir
137
137. Ibu-ibu Berdaster
138
138. Rukiyah
139
139. Ayah
140
140. Kejutan
141
141. Berkebun
142
142. Jalan Sore
143
143. Rujak
144
144. Korban Perceraian
145
145. Perlengkapan Bayi
146
146. Chaaravi Binaya Pramono
147
147. Naya
148
148. End

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!