Lyla lebih suka boneka dari Bunda!

Di sebuah gedung perkantoran ...

Hari sudah beranjak sore ketika Wira masih disibukkan dengan pekerjaan yang padat. Tatapannya terus terarah pada layar laptop, namun pikirannya melayang ke tempat lain. Laki-laki itu masih dipenuhi rasa bersalah karena sehari sebelumnya memarahi Lyla yang sedang bermain di kamar anaknya. Entah mengapa ada perasaan sedih, saat menatap wajah Lyla yang ketakutan. Dan, perasaan itu membuat Wira tidak dapat berkonsentrasi, bahkan semalam tidak bisa tidur akibat terbayang-bayang wajah polos Lyla.

Ia mengusap wajahnya dengan kedua telapak tangan, lalu menyandarkan punggungnya sejenak, sambil mendongakkan kepala ke atas. Sudah beberapa kali Wira mencoba menghilangkan perasaan aneh itu di dalam hati, namun bayang-bayang Lyla tetap saja bermunculan di benaknya.

Tidak ingin bayangan itu terus menghantui, Wira memilih kembali terfokus pada pekerjaannya.

Tanpa terasa waktu berlalu begitu cepat. Dua jam berlalu begitu saja. Wira melirik arah jarum jam di pergelangan tangannya yang sudah menunjukkan pukul enam sore. Ia menarik napas dalam, sebelum merapikan meja kerjanya, dan bergegas meninggalkan ruangannya.

Seperti biasa, sebelum pulang ke rumah, Wira akan mampir ke sebuah restoran favoritnya. Ia tak pernah sekali pun makan di rumah, walau pun Via selalu menyiapkan makanan untuknya. Bertemu dengan Via saja rasanya malas, apalagi harus makan masakannya. Namun, hari itu rasanya hampa. Wira bahkan tidak berselera makan walaupun ia sudah memesan menu yang paling disukainya.

Apa ini, ada apa denganku? Apa aku sudah keterlaluan? Kenapa seharian ini aku terus memikirkan wajah sedih anak itu.

Tanpa menyentuh menu makanan di depannya, Wira beranjak pergi, meninggalkan restoran milik temannya itu.

Mobil kembali melaju membelah jalanan ibu kota. Raut wajah Wira tampak tak ada semangat, hingga perhatiannya tertuju pada sebuah toko mainan anak. Entah mengapa, sesuatu seperti menariknya ke sana. Wira segera menepikan mobilnya, dan berhenti di depan toko besar itu. Wira terdiam beberapa saat sebelum akhirnya turun dari mobil dan melangkah masuk ke dalam toko besar itu.

Pelan-pelan Wira melangkah, dengan kedua mata yang melirik kesana-kemari, seperti mencari sesuatu. Hingga seorang karyawan toko wanita menghampirinya.

"Permisi, Pak ... Ada yang bisa dibantu?" tanya karyawan toko itu.

"Aku sedang mencari boneka barbie. Kalau ada yang bajunya berwarna biru," ucap Wira pada karyawan wanita itu.

"Oh, itu Princess Elsa. Mari ikut saya." Wanita itu menuju sebuah rak, dan menunjukkan beberapa boneka Barbie yang cantik.

Seulas senyum tipis hadir di wajah tampan lelaki berusia 30tahun itu. Bahkan ia sendiri tak mengerti, mengapa membayangkan wajah Lyla yang akan sangat bahagia jika diberi boneka cantik itu membuat perasaannya menghangat. Sungguh sebuah perasaan yang sulit dijelaskan.

"Tolong bungkus ini!" pinta Wira pada seorang karyawan wanita.

"Baik, Pak ... Silakan ke kasir!" jawabnya sambil menunjuk ke satu arah, dimana kasir berada.

Setelah melakukan pembayaran, Wira keluar dari toko mainan itu. Lagi-lagi sebuah perasaan yang sulit dipahami olehnya hadir begitu saja. Rasanya sudah tidak sabar ingin melihat reaksi Lyla saat diberi mainan yang sudah sangat lama diinginkannya itu. Tanpa menunggu lagi, Wira melajukan mobil untuk segera pulang ke rumah.

Hanya butuh waktu lima belas menit, Wira telah tiba di rumah. Namun, hingga beberapa saat, laki-laki itu masih berdiam diri di dalam mobil, sambil sesekali melirik boneka yang baru saja dibelinya.

"Bagaimana caraku memberikannya pada anak itu? Kalau aku yang langsung memberinya, dia pasti akan besar kepala dan mengira aku menyukainya." Wira bergumam-gumam sendiri. "Ah, sudahlah!" Ia turun dari mobil, dengan menggenggam paper bag di tangannya.

Wira melangkah masuk ke rumah dengan perlahan, agar hentakan kakinya tidak terdengar oleh siapapun. Ia segera menuju kamar belakang, dimana Via dan Lyla biasanya berada. Dari jarak yang tak begitu jauh, terlihat Lyla seorang diri di dalam kamar sedang memainkan boneka Barbie miliknya yang sudah usang. Wajah polos gadis kecil itu selalu membuat Wira terhanyut. Dan tanpa banyak menunggu lagi, ia menuju ke depan kamar itu dengan mengendap-endap.

Diletakkannya kotak berisi boneka barbie itu di depan kamar, lalu melangkah pergi setelahnya.

*****

"Bundaa ..." terdengar suara Lyla memanggil dari kamar. "Lyla mau susu, Bunda!"

Hening, tak ada sahutan. Gadis kecil itu melangkah keluar, hendak mencari bundanya.

"Bundaa ... Lyla mau susu!" pintanya sekali lagi.

"Iya, Sayang. Tunggu ya ... Bunda buatkan susunya," sahut Via dari arah dapur.

Beberapa menit kemudian, Lyla melangkah keluar. Saat di ambang pintu, tatapannya tertuju pada sebuah kotak berwarna biru yang tergeletak di lantai. Penasaran, Lyla kecil segera meraih benda itu. Wajahnya yang pucat seketika berubah berbinar, saat menyadari benda apa yang ada di genggamannya.

"Wah, boneka plinsyess! Bunda beli ini buat Lyla, ya ..." gumamnya dengan raut wajah penuh kebahagiaan. Ia memeluk kotak itu dengan riang gembira. Senyum cerahnya bagai mentari.

Di balik sebuah pilar, Wira tersenyum menatap gadis kecil yang sedang merasa sangat bahagia itu. Ia bagai ikut merasakan kebahagiaan Lyla.

Tidak berselang lama, Via datang dari arah dapur dengan membawa segelas susu. Ia segera menghampiri gadis kecil yang sedang duduk bermain di lantai.

"Makasih Bunda. Bunda beli boneka plinsyess ini buat Lyla ya," ucapnya sambil menunjukkan boneka itu pada bundanya. "Lihat Bunda, boneka nya bagus, syepelti boneka yang ada di kamal atas. Bajunya walna bilu sama kayak baju punya Lyla. Lyla mau pakai baju punya Lyla yang kayak ini, ya Bunda. Bial sama kayak bonekanya."

Via mengerutkan alisnya pertanda bingung, "Lyla dapat boneka itu darimana, Sayang?"

"Bonekanya ada di sini, Bunda!" Lyla menunjuk lantai, tempatnya menemukan boneka itu. "Ini Bunda yang beliin Lyla, ya? Lyla suka, Bunda. Bonekanya bagus syekali," ucapnya penuh semangat.

Via masih terlihat bingung, namun ia masih berusaha tetap tersenyum. "Sayang, minum susunya dulu, ya ..." Memberikan gelas berisi susu pada anaknya itu. Dan dengan segera, Lyla menghabiskan susu itu dan meraih kembali bonekanya.

Sambil mengusap sisa susu yang melekat di bibir gadis kecil itu, Via bertanya, "Lyla benar, dapat boneka ini di lantai?"

"Iya, Bunda."

Apa Mas Wira yang membawa boneka ini untuk Lyla? Tapi bagaimana mungkin. Mas Wira tidak menyukai Lyla. Rasanya tidak mungkin kalau Mas Wira mau membelikan boneka ini untuk Lyla. Boneka ini pasti sangat mahal harganya. Tapi kalau bukan Mas Wira, lalu siapa lagi. ucap Via dalam batin.

Via mengusap rambut gadis kecilnya itu, "Tapi boneka itu bukan bunda yang beli, Sayang. Bunda belum punya uang untuk beli."

"Teyus siapa yang beliin Lyla boneka ini, Bunda?"

"Mungkin Om Wira yang beli buat Lyla. Lihat kan, Om Wira tidak jahat. Om Wira baik sama Lyla. Buktinya, Lyla dibelikan boneka ini."

Seketika, senyum yang menghiasi wajah gadis mungil itu meredup. Raut kebahagiaan yang terpancar di wajahnya pun hilang entah kemana. Dengan wajah sedih, ia meletakkan kembali kotak berisi boneka itu di tempatnya semula, saat ia menemukannya.

"Kenapa, Sayang?" tanya Via.

"Lyla tidak suka boneka nya, Bunda." Tangan kecilnya meraih kembali boneka usang miliknya di lantai. "Lyla lebih suka boneka yang bunda kasih buat Lyla. Ini lebih bagus," ucapnya sembari memeluk boneka miliknya.

"Tapi Lyla kan sudah lama mau boneka seperti ini ..." Via meraih kembali kotak boneka itu, namun Lyla segera menggeleng.

"Tidak mau, Bunda. Lyla mau main boneka yang Bunda kasih saja. Lyla tidak mau itu!"

Dari jarak aman, Wira menyandarkan punggungnya di balik pilar. Ada rasa rasa sakit yang dalam, ketika Lyla menolak boneka pemberiannya. Kedua bola matanya telah berkaca-kaca. Laki-laki itu bahkan tak mengerti, mengapa perasaan aneh semacam itu bisa ada di dalam hatinya. Ia melirik kembali ke arah sana, dimana Via berusaha membujuk Lyla. Akan tetapi, Lyla tetap menolak boneka itu dan memilih boneka usang-nya.

*****

Terpopuler

Comments

Riyanti Hana

Riyanti Hana

nangis dahh... sedih banget... cepet sadar wira😭

2024-03-31

0

Hera Imoet

Hera Imoet

hiks hiks hiks hiks hiks hiks hiks hiks
sedih bingit akoh...😭😭😭

2024-03-17

1

EndRu

EndRu

Lyla anak yang sangat peka
😭😭😭😭😭

2024-03-11

0

lihat semua
Episodes
1 Prolog
2 Hari pertama
3 Di paksa kembali
4 Perjanjian jual beli
5 Rumah besar
6 Dia bukan wanita baik-baik
7 Kenangan Buruk
8 Ancaman
9 Sebuah Syarat Pernikahan
10 Bolehkah Lyla tinggal di rumah ini?
11 Fokus Mencari
12 Pengumuman Give away
13 Mengapa Mereka Berbeda?
14 Sebuah Foto Bayi
15 Dia Sulit Dihubungi
16 Lyla lebih suka boneka dari Bunda!
17 Dia itu Wanita Baik-Baik
18 Harus Cari Tahu Tentangnya
19 JANGAN!!!
20 Maafkan Aku, Via!
21 Tuhan Tak Pernah Tidur
22 Akan Seperti apa Dia?
23 Dimana Kau Meninggalkannya?
24 Om Wila Jahat sama Bunda, Opa ...
25 Dia adalah Lyla
26 Lyla anakku ...
27 Dosakah jika mencintai Secara Berlebihan?
28 Lihat, Betapa Dangkalnya Pemikiranmu!
29 Kau Melakukan Kesalahan Fatal
30 Ayah Sayang Lyla....
31 Bagaimana aku bisa membalasnya?
32 Lyla tidak apa apa kalau tidak punya Ayah, Bunda!
33 Aku Terlalu Jahat
34 Membuat Adik Untuk Lyla ...
35 Sesuatu yang tertunda
36 Drama Salah paham
37 Aku sedang Mencobanya
38 Kedatangan Seseorang Yang Tidak Diharapkan!
39 Bukankah Pernikahanmu Hanya Status Palsu?
40 Berani Sekali Kau ...!!!
41 Jangan Bilang Tidak!
42 Ayah, Jangan Jahat sama Bunda Lagi!
43 Harapan satu-satunya.
44 Tolong Bujuk Mbak Shera, Mas!
45 MAAFKAN AKU, AYAH!
46 Seperti Apa Wanita Yang Menggantikanku?
47 Wanita Itu Biasa-Biasa Saja!
48 TIDAK AKAN LEBIH DARI INI ....
49 Wira Hanya Ingin Membalasku
50 Pengumuman give away
51 Tuhan menjodohkan kami dengan cara yang unik!
52 Jadi Dia Hanya Seorang Wanita Malam?
53 Sekarang Mbak Shera Tahu ....
54 Jangan pernah kau mengakui dirimu ...
55 Apakah Mas Wira masih mencintai Mbak Shera?
56 Harus Saling Terbuka
57 Apa kau Cemburu?
58 Tunggu aku di kamar, kita harus bicara!
59 Via Istriku, Dia Milikku!!
60 Ketika Kaktus Tertanam di Padang Pasir
61 Anak ke dua On the Way ....
62 Kau boleh minta apapun dariku, kecuali Wira!
63 Apa Kurangnya Wira Bagimu?
64 Hasil tes Keluar
65 Rekomendasi Novel
66 Kau tidak Bisa menjadi ....
67 Dewasalah, Tuan Wiratama Abimanyu!
68 Fix, dia lebih bodoh dari Kak Zian ...
69 Positif
70 Kau Tidak Perlu Ragu!!
71 Aku mencintaimu ...
72 Kau mau Jadi Pebinor, ya??
73 Bunda Jangan Pergi!
74 Tetap Di sini dan memulai dari awal, Bersamaku!
75 Kau Masih Sama Seperti Dulu, Pemaksa!
76 Maaf, Aku Sudah Berlebihan!
77 Tidak Akan Meminta Apapun Lagi.
78 Panik!!!
79 Aku Tidak Akan Bisa Memaafkan Diriku
80 Ungkapan Hati Wira Sableng!
81 Istri Itu Butuh Perhatian
82 Jangan beritahu suami Durjanamu ini!
83 TEMAN DURJANA!!
84 Aku juga bisa perhatian!
85 Jatuh Tersungkur!!!!
86 Ayah, Malahin Om Itu, Yaaa ...!!!
87 Lakukan Sesuatu Biar Bayinya Cepat Keluar!
88 Apa Maksudmu Via didorong?
89 Aku Belum Pernah menjewer Orang!
90 Kenapa ada Noda Darah?
91 BWM 90
92 Keajaiban Untuk Lyla
93 Lyla, Sayang ... Bangun, ini Bunda ..."
94 Tidak Boleh Kehilangan Harapan
95 PELANGI SETELAH HUJAN
96 Lyla Harus Kuat
97 Tidurlah Dalam Kedamaian, Anakku ...
98 Pada Akhirnya Semua Akan Berlalu
99 Kaktus di ladang Pak Sableng
100 Akibat Pil Setan!!!
101 Lain Kali Aku Minta Lagi, Yaa...
102 Willy dan Pil Setannya
103 Gara - Gara Tik Tok
104 Bagai Menemukan Harta Karun
105 FINAL EPISODE
106 Extra Part Lebaran -- (Bersolo Karier itu Apa?")
107 Extra Part -- (Be Smarter Than Your Smartphone)
108 EXTRA PART (SKI- DI-PAPAPH yang Gagal!!)
109 Me And The Rich Man
110 HIDDEN WIFE
111 Suami Bohongan
112 MY SEXY LITTLE WIFE
Episodes

Updated 112 Episodes

1
Prolog
2
Hari pertama
3
Di paksa kembali
4
Perjanjian jual beli
5
Rumah besar
6
Dia bukan wanita baik-baik
7
Kenangan Buruk
8
Ancaman
9
Sebuah Syarat Pernikahan
10
Bolehkah Lyla tinggal di rumah ini?
11
Fokus Mencari
12
Pengumuman Give away
13
Mengapa Mereka Berbeda?
14
Sebuah Foto Bayi
15
Dia Sulit Dihubungi
16
Lyla lebih suka boneka dari Bunda!
17
Dia itu Wanita Baik-Baik
18
Harus Cari Tahu Tentangnya
19
JANGAN!!!
20
Maafkan Aku, Via!
21
Tuhan Tak Pernah Tidur
22
Akan Seperti apa Dia?
23
Dimana Kau Meninggalkannya?
24
Om Wila Jahat sama Bunda, Opa ...
25
Dia adalah Lyla
26
Lyla anakku ...
27
Dosakah jika mencintai Secara Berlebihan?
28
Lihat, Betapa Dangkalnya Pemikiranmu!
29
Kau Melakukan Kesalahan Fatal
30
Ayah Sayang Lyla....
31
Bagaimana aku bisa membalasnya?
32
Lyla tidak apa apa kalau tidak punya Ayah, Bunda!
33
Aku Terlalu Jahat
34
Membuat Adik Untuk Lyla ...
35
Sesuatu yang tertunda
36
Drama Salah paham
37
Aku sedang Mencobanya
38
Kedatangan Seseorang Yang Tidak Diharapkan!
39
Bukankah Pernikahanmu Hanya Status Palsu?
40
Berani Sekali Kau ...!!!
41
Jangan Bilang Tidak!
42
Ayah, Jangan Jahat sama Bunda Lagi!
43
Harapan satu-satunya.
44
Tolong Bujuk Mbak Shera, Mas!
45
MAAFKAN AKU, AYAH!
46
Seperti Apa Wanita Yang Menggantikanku?
47
Wanita Itu Biasa-Biasa Saja!
48
TIDAK AKAN LEBIH DARI INI ....
49
Wira Hanya Ingin Membalasku
50
Pengumuman give away
51
Tuhan menjodohkan kami dengan cara yang unik!
52
Jadi Dia Hanya Seorang Wanita Malam?
53
Sekarang Mbak Shera Tahu ....
54
Jangan pernah kau mengakui dirimu ...
55
Apakah Mas Wira masih mencintai Mbak Shera?
56
Harus Saling Terbuka
57
Apa kau Cemburu?
58
Tunggu aku di kamar, kita harus bicara!
59
Via Istriku, Dia Milikku!!
60
Ketika Kaktus Tertanam di Padang Pasir
61
Anak ke dua On the Way ....
62
Kau boleh minta apapun dariku, kecuali Wira!
63
Apa Kurangnya Wira Bagimu?
64
Hasil tes Keluar
65
Rekomendasi Novel
66
Kau tidak Bisa menjadi ....
67
Dewasalah, Tuan Wiratama Abimanyu!
68
Fix, dia lebih bodoh dari Kak Zian ...
69
Positif
70
Kau Tidak Perlu Ragu!!
71
Aku mencintaimu ...
72
Kau mau Jadi Pebinor, ya??
73
Bunda Jangan Pergi!
74
Tetap Di sini dan memulai dari awal, Bersamaku!
75
Kau Masih Sama Seperti Dulu, Pemaksa!
76
Maaf, Aku Sudah Berlebihan!
77
Tidak Akan Meminta Apapun Lagi.
78
Panik!!!
79
Aku Tidak Akan Bisa Memaafkan Diriku
80
Ungkapan Hati Wira Sableng!
81
Istri Itu Butuh Perhatian
82
Jangan beritahu suami Durjanamu ini!
83
TEMAN DURJANA!!
84
Aku juga bisa perhatian!
85
Jatuh Tersungkur!!!!
86
Ayah, Malahin Om Itu, Yaaa ...!!!
87
Lakukan Sesuatu Biar Bayinya Cepat Keluar!
88
Apa Maksudmu Via didorong?
89
Aku Belum Pernah menjewer Orang!
90
Kenapa ada Noda Darah?
91
BWM 90
92
Keajaiban Untuk Lyla
93
Lyla, Sayang ... Bangun, ini Bunda ..."
94
Tidak Boleh Kehilangan Harapan
95
PELANGI SETELAH HUJAN
96
Lyla Harus Kuat
97
Tidurlah Dalam Kedamaian, Anakku ...
98
Pada Akhirnya Semua Akan Berlalu
99
Kaktus di ladang Pak Sableng
100
Akibat Pil Setan!!!
101
Lain Kali Aku Minta Lagi, Yaa...
102
Willy dan Pil Setannya
103
Gara - Gara Tik Tok
104
Bagai Menemukan Harta Karun
105
FINAL EPISODE
106
Extra Part Lebaran -- (Bersolo Karier itu Apa?")
107
Extra Part -- (Be Smarter Than Your Smartphone)
108
EXTRA PART (SKI- DI-PAPAPH yang Gagal!!)
109
Me And The Rich Man
110
HIDDEN WIFE
111
Suami Bohongan
112
MY SEXY LITTLE WIFE

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!