Ancaman

"Mau apa kau di rumahku?!" Wira membentak dengan keras lagi, ketika Via hanya terdiam tanpa menjawab pertanyaan itu. Kakinya telah terasa lemas mendengar bentakan anak dari majikannya itu. Ada perasaan antara takut dan malu.

"Ma-maaf ... " ucapnya terbata-bata sambil menunduk. "Aku kemari untuk ...."

"Untuk apa? Kau kemari untuk merayu siapa?" teriaknya lagi sembari mencengkr*m pergelangan tangan wanita di depannya.

Dengan cepat Via menggeleng, dengan mata berkaca-kaca. "Ti-tidak! Bukan begitu ... aku hanya ke-kemari untuk ..."

"Untuk menjadi wanita simpanan ayahku? Begitu kan? Dasar wanita murahan! Sekarang juga kau pergi dari rumah ini dan jangan coba menginjakkan kakimu di rumah ini lagi! Kalau kau berani kemari lagi, lihat saja bagaimana aku akan menghancurkanmu!"

"Tapi aku kemari bukan untuk tujuan itu, aku hanya merawat nyonya." Via mencoba membela diri, namun Wira tak peduli. Baginya apapun yang keluar dari mulut wanita itu adalah kepalsuan.

"Kau tidak perlu membela diri. Aku tahu apa yang diinginkan wanita sepertimu. Kau hanya ingin uang kan? Berapa yang kau mau? Aku bisa memberimu asal kau segera pergi dari sini. Dan ingat satu hal, aku tidak hanya melarangmu kembali ke rumah ini, tapi juga melarangmu mendekati Bu Lany lagi. Karena kau tidak pantas bekerja di tempat yang baik seperti di sana. Ingat, aku bisa menghancurkan hidupmu kalau kau berani memunculkan dirimu lagi!"

Wira mendorong tubuh Via dengan keras sehingga terhuyung ke teras, lalu mengeluarkan dompet dari saku celana dan melemparkan sejumlah uang tepat di hadapan Via. "Ambil itu dan pergi dari sini!" Setelah itu, tanpa sepatah kata pun, Wira masuk ke rumah dengan membanting pintu.

Via mengusap air matanya, lalu beranjak meninggalkan rumah besar itu. Uang yang dilemparkan Wira padanya ditinggalkan begitu saja.

Di dalam sana, Wira beberapa kali menghela napas, mencoba meredam emosinya.

Ini sudah keterlaluan. Ayah ... teganya dia membawa wanita malam itu ke rumah di saat ibu sedang sakit. ucap Wira dalam batin.

Bibi Arum baru saja keluar dari kamar setelah mendengar keributan yang berasal dari lantai bawah. Terlihat Wira sedang mengatur napasnya yang memburu. Wanita paruh baya itu pun segera mendekati anak majikannya itu. "Ada apa, Den?"

Selama beberapa detik, Wira belum menjawab. Matanya terpejam dengan tangan mengepal.

"Bibi, mau apa wanita murahan itu di rumah ini?" tanya Wira dengan wajah jelas terlihat menggeram.

Bibi Arum pun dipenuhi pertanyaan di benaknya, tentang siapa yang dimaksud Wira sebagai wanita murahan. "Wanita murahan? Maksud Den Wira siapa?"

"Wanita yang baru saja keluar dari rumah ini, Bibi!"

"Maksud Den Wira, Via?"

"Siapa lagi, Bibi. Mau apa dia di rumah ini?" tanya Wira kesal membuat kerutan di dahi Bibi Arum semakin dalam pertanda masih bingung.

"Kalau yang Den Wira maksud itu Via, dia kemari untuk merawat nyonya. Tuan yang meminta."

Ayah yang meminta? Ya sekarang sudah semakin jelas. Ayah meminta wanita itu pura-pura kemari untuk merawat ibu. Aku benar-benar tidak percaya ini.

"Lalu dimana ayah?"

"Tuan belum pulang, Den. Sejak Den Wira berhenti dari perusahaan, Tuan jarang pulang cepat." Mendengar jawaban Bibi Arum membuat Wira malah semakin gusar. Pikirannya sudah menjelajah kemana-mana.

Dia selalu terlambat pulang pasti untuk bertemu wanita murahan itu. Wira menggerutu dalam hati.

"Baiklah, dimana ibu, Bi?"

"Nyonya sudah tidur."

Wira masih terlihat meredam emosi yang seakan membakar jiwanya. Laki-laki itu tak habis pikir, ayahnya sampai membawa Via ke rumah. "Bibi, mulai sekarang aku tidak mau wanita itu datang ke rumah ini lagi, apapun alasannya."

Ucapan Wira pun disambut raut wajah penuh tanya oleh Bibi Arum. Wanita paruh baya itu masih tak mengerti mengapa Wira tidak ingin Via merawat ibunya. Mencoba memberanikan diri, Bibi Arum mengusap bahu Wira sembari menatapnya dalam-dalam.

"Memang kenapa dengan Via, Den? Dia merawat nyonya dengan baik. Sekarang nyonya mengalami banyak kemajuan sejak dirawat Via." Bibi Arum mencoba menjelaskan pada Wira tentang keberadaan Via di rumah itu.

"Pokoknya aku tidak mau dia ke rumah ini lagi, Bibi! Walaupun alasannya untuk merawat ibu."

"Tapi Tuan yang minta Via kemari untuk merawat nyonya."

"Itu semua hanya sebuah alasan karena sebenarnya ayah mau ..." Wira menggantung ucapannya. Memejamkan mata kasar, sambil menghela napas. Hampir saja ia mengatakan apa yang tidak ingin orang lain ketahui, tentang kemungkinan perselingkuhan sang ayah dan seorang wanita malam. "sudahlah, Bibi! Aku mau melihat ibu dulu. Jangan katakan pada ayah kalau aku bertemu wanita itu di rumah ini. Kalau ayah tanya bilang saja tidak tahu."

"Baik, Den!"

Setelah itu, Wira meninggalkan Bibi Arum, menuju kamar sang ibu.

Sesampainya di kamar, Wira duduk di bibir tempat tidur, menatap wajah sang ibu yang hampir sebulan tidak pernah ditemuinya.

Kasihan ibu ... Ibu sakit dan kelakuan ayah seperti ini. batin Wira.

********

Via baru saja tiba di panti ketika terdengar suara kepanikan yang berasal dari arah sebuah kamar. Wanita muda itu mempercepat langkahnya dengan pikiran kalut. Sudah menduga sesuatu terjadi pada putri kecilnya.

Di dalam sana terlihat Bu Retno sedang menangis sambil menggenggam tangan si kecil Lyla. Seketika sendi-sendi Via kembali terasa lemas. Air matanya lolos begitu saja melihat tubuh Lyla mengalami kejang. Ia berjalan mendekat, dan duduk di bibir tempat tidur itu.

"Bu ... Lyla kenapa?" tanya Via dengan paniknya.

"Lyla kejang-kejang, Via. Tadi ibu sudah kasih obat turun panas, tapi demamnya naik lagi."

Via mengusap pucuk kepala gadis kecil itu. Wajahnya bahkan telah pucat pasih. Dan saat kejang mulai terhenti, tanpa banyak berpikir lagi, Via meraih tubuh Lyla dan menggendongnya. "Ayo, Bu! Kita bawa Lyla ke rumah sakit."

Dengan segera mereka membawa Lyla ke rumah sakit dengan menumpang taksi. Sepanjang jalan Via terus menangis mencoba menyadarkan gadis kecilnya itu. Rasanya wanita itu tidak akan sanggup jika harus kehilangan sosok Lyla yang selama ini menjadi penyemangat hidupnya.

Setibanya di rumah sakit, Bu Retno menunggu di depan ruang IGD sementara Via mengurus administrasi rumah sakit. Wanita itu pun terlihat bingung, memikirkan biaya rumah sakit Lyla. Uang yang diberikan Tuan Gunawan sudah habis untuk berobat Lyla yang belakangan ini kondisinya semakin menurun. Dan kini, Via tidak punya simpanan lagi, sementara Wira sudah memberinya ancaman untuk tidak ke rumah itu lagi.

Sambil menunggu antrian, wanita itu duduk di sebuah kursi panjang. Kedua bola mata coklatnya kembali dipenuhi cairan bening. Pasrah adalah satu-satunya yang ia rasakan sekarang. Tak ada lagi tempatnya mengadu selain kepada sang Maha Pencipta.

Aku harus bagaimana sekarang? Dari mana aku akan mendapatkan uang untuk biaya rumah sakit Lyla.

Via mengusap setitik air matanya yang jatuh, mana kala panggilan nama Lyla terdengar melalui sebuah pengeras suara. Dengan segera wanita itu mendekat pada seorang petugas dan memberikan sebuah map.

*****

Tak pernah dibayangkan Via sebelumnya jika hidupnya akan penuh perjuangan seperti sekarang. Melihat kondisi Lyla yang semakin memburuk membuatnya tidak dapat berpikir dengan baik. Ia sudah mencari pekerjaan kemana-mana, namun belum mendapatkannya.

Hari itu, setelah melamar kerja di sebuah percetakan, Via berjalan kaki menuju rumah sakit tempat Lyla di rawat. Langkahnya terhenti saat sebuah mobil mewah berhenti di sisi jalan. Seorang pria paruh baya keluar dari mobil dengan senyum teduh.

"Tuan ..." Via menghentikan langkahnya ketika menyadari siapa yang berdiri di hadapannya.

"Via, bisa kita bicara sebentar?" ucap Tuan Gunawan.

Wanita itu menundukkan kepalanya. Teringat kembali ancaman Wira beberapa waktu sebelumnya yang mengancam akan menghancurkan hidupnya jika ia masih mendekati keluarganya. "Maaf, Tuan. Tapi aku sedang buru-buru."

"Via, istriku beberapa kali mencarimu. Dia tidak mau makan kalau bukan kau yang menyuapinya."

"Tapi, aku benar-benar tidak bisa merawat nyonya lagi, Tuan. Maaf ...."

Tanpa mereka sadari, di seberang jalan sana seseorang sedang mengawasi dari jarak aman. Pria berkacamata hitam itu mengambil gambar Via bersama Tuan Gunawan dan mengirimkannya pada seseorang.

****

Terpopuler

Comments

Bebby_Q'noy

Bebby_Q'noy

gemes bgt deh ama wira pengen tak sentil ginjal nya

2024-02-15

1

Halimah

Halimah

dasar wira sableng😡😡😡

2023-06-05

5

Lela Lela

Lela Lela

Ada aja yg jahat

2023-05-26

0

lihat semua
Episodes
1 Prolog
2 Hari pertama
3 Di paksa kembali
4 Perjanjian jual beli
5 Rumah besar
6 Dia bukan wanita baik-baik
7 Kenangan Buruk
8 Ancaman
9 Sebuah Syarat Pernikahan
10 Bolehkah Lyla tinggal di rumah ini?
11 Fokus Mencari
12 Pengumuman Give away
13 Mengapa Mereka Berbeda?
14 Sebuah Foto Bayi
15 Dia Sulit Dihubungi
16 Lyla lebih suka boneka dari Bunda!
17 Dia itu Wanita Baik-Baik
18 Harus Cari Tahu Tentangnya
19 JANGAN!!!
20 Maafkan Aku, Via!
21 Tuhan Tak Pernah Tidur
22 Akan Seperti apa Dia?
23 Dimana Kau Meninggalkannya?
24 Om Wila Jahat sama Bunda, Opa ...
25 Dia adalah Lyla
26 Lyla anakku ...
27 Dosakah jika mencintai Secara Berlebihan?
28 Lihat, Betapa Dangkalnya Pemikiranmu!
29 Kau Melakukan Kesalahan Fatal
30 Ayah Sayang Lyla....
31 Bagaimana aku bisa membalasnya?
32 Lyla tidak apa apa kalau tidak punya Ayah, Bunda!
33 Aku Terlalu Jahat
34 Membuat Adik Untuk Lyla ...
35 Sesuatu yang tertunda
36 Drama Salah paham
37 Aku sedang Mencobanya
38 Kedatangan Seseorang Yang Tidak Diharapkan!
39 Bukankah Pernikahanmu Hanya Status Palsu?
40 Berani Sekali Kau ...!!!
41 Jangan Bilang Tidak!
42 Ayah, Jangan Jahat sama Bunda Lagi!
43 Harapan satu-satunya.
44 Tolong Bujuk Mbak Shera, Mas!
45 MAAFKAN AKU, AYAH!
46 Seperti Apa Wanita Yang Menggantikanku?
47 Wanita Itu Biasa-Biasa Saja!
48 TIDAK AKAN LEBIH DARI INI ....
49 Wira Hanya Ingin Membalasku
50 Pengumuman give away
51 Tuhan menjodohkan kami dengan cara yang unik!
52 Jadi Dia Hanya Seorang Wanita Malam?
53 Sekarang Mbak Shera Tahu ....
54 Jangan pernah kau mengakui dirimu ...
55 Apakah Mas Wira masih mencintai Mbak Shera?
56 Harus Saling Terbuka
57 Apa kau Cemburu?
58 Tunggu aku di kamar, kita harus bicara!
59 Via Istriku, Dia Milikku!!
60 Ketika Kaktus Tertanam di Padang Pasir
61 Anak ke dua On the Way ....
62 Kau boleh minta apapun dariku, kecuali Wira!
63 Apa Kurangnya Wira Bagimu?
64 Hasil tes Keluar
65 Rekomendasi Novel
66 Kau tidak Bisa menjadi ....
67 Dewasalah, Tuan Wiratama Abimanyu!
68 Fix, dia lebih bodoh dari Kak Zian ...
69 Positif
70 Kau Tidak Perlu Ragu!!
71 Aku mencintaimu ...
72 Kau mau Jadi Pebinor, ya??
73 Bunda Jangan Pergi!
74 Tetap Di sini dan memulai dari awal, Bersamaku!
75 Kau Masih Sama Seperti Dulu, Pemaksa!
76 Maaf, Aku Sudah Berlebihan!
77 Tidak Akan Meminta Apapun Lagi.
78 Panik!!!
79 Aku Tidak Akan Bisa Memaafkan Diriku
80 Ungkapan Hati Wira Sableng!
81 Istri Itu Butuh Perhatian
82 Jangan beritahu suami Durjanamu ini!
83 TEMAN DURJANA!!
84 Aku juga bisa perhatian!
85 Jatuh Tersungkur!!!!
86 Ayah, Malahin Om Itu, Yaaa ...!!!
87 Lakukan Sesuatu Biar Bayinya Cepat Keluar!
88 Apa Maksudmu Via didorong?
89 Aku Belum Pernah menjewer Orang!
90 Kenapa ada Noda Darah?
91 BWM 90
92 Keajaiban Untuk Lyla
93 Lyla, Sayang ... Bangun, ini Bunda ..."
94 Tidak Boleh Kehilangan Harapan
95 PELANGI SETELAH HUJAN
96 Lyla Harus Kuat
97 Tidurlah Dalam Kedamaian, Anakku ...
98 Pada Akhirnya Semua Akan Berlalu
99 Kaktus di ladang Pak Sableng
100 Akibat Pil Setan!!!
101 Lain Kali Aku Minta Lagi, Yaa...
102 Willy dan Pil Setannya
103 Gara - Gara Tik Tok
104 Bagai Menemukan Harta Karun
105 FINAL EPISODE
106 Extra Part Lebaran -- (Bersolo Karier itu Apa?")
107 Extra Part -- (Be Smarter Than Your Smartphone)
108 EXTRA PART (SKI- DI-PAPAPH yang Gagal!!)
109 Me And The Rich Man
110 HIDDEN WIFE
111 Suami Bohongan
112 MY SEXY LITTLE WIFE
Episodes

Updated 112 Episodes

1
Prolog
2
Hari pertama
3
Di paksa kembali
4
Perjanjian jual beli
5
Rumah besar
6
Dia bukan wanita baik-baik
7
Kenangan Buruk
8
Ancaman
9
Sebuah Syarat Pernikahan
10
Bolehkah Lyla tinggal di rumah ini?
11
Fokus Mencari
12
Pengumuman Give away
13
Mengapa Mereka Berbeda?
14
Sebuah Foto Bayi
15
Dia Sulit Dihubungi
16
Lyla lebih suka boneka dari Bunda!
17
Dia itu Wanita Baik-Baik
18
Harus Cari Tahu Tentangnya
19
JANGAN!!!
20
Maafkan Aku, Via!
21
Tuhan Tak Pernah Tidur
22
Akan Seperti apa Dia?
23
Dimana Kau Meninggalkannya?
24
Om Wila Jahat sama Bunda, Opa ...
25
Dia adalah Lyla
26
Lyla anakku ...
27
Dosakah jika mencintai Secara Berlebihan?
28
Lihat, Betapa Dangkalnya Pemikiranmu!
29
Kau Melakukan Kesalahan Fatal
30
Ayah Sayang Lyla....
31
Bagaimana aku bisa membalasnya?
32
Lyla tidak apa apa kalau tidak punya Ayah, Bunda!
33
Aku Terlalu Jahat
34
Membuat Adik Untuk Lyla ...
35
Sesuatu yang tertunda
36
Drama Salah paham
37
Aku sedang Mencobanya
38
Kedatangan Seseorang Yang Tidak Diharapkan!
39
Bukankah Pernikahanmu Hanya Status Palsu?
40
Berani Sekali Kau ...!!!
41
Jangan Bilang Tidak!
42
Ayah, Jangan Jahat sama Bunda Lagi!
43
Harapan satu-satunya.
44
Tolong Bujuk Mbak Shera, Mas!
45
MAAFKAN AKU, AYAH!
46
Seperti Apa Wanita Yang Menggantikanku?
47
Wanita Itu Biasa-Biasa Saja!
48
TIDAK AKAN LEBIH DARI INI ....
49
Wira Hanya Ingin Membalasku
50
Pengumuman give away
51
Tuhan menjodohkan kami dengan cara yang unik!
52
Jadi Dia Hanya Seorang Wanita Malam?
53
Sekarang Mbak Shera Tahu ....
54
Jangan pernah kau mengakui dirimu ...
55
Apakah Mas Wira masih mencintai Mbak Shera?
56
Harus Saling Terbuka
57
Apa kau Cemburu?
58
Tunggu aku di kamar, kita harus bicara!
59
Via Istriku, Dia Milikku!!
60
Ketika Kaktus Tertanam di Padang Pasir
61
Anak ke dua On the Way ....
62
Kau boleh minta apapun dariku, kecuali Wira!
63
Apa Kurangnya Wira Bagimu?
64
Hasil tes Keluar
65
Rekomendasi Novel
66
Kau tidak Bisa menjadi ....
67
Dewasalah, Tuan Wiratama Abimanyu!
68
Fix, dia lebih bodoh dari Kak Zian ...
69
Positif
70
Kau Tidak Perlu Ragu!!
71
Aku mencintaimu ...
72
Kau mau Jadi Pebinor, ya??
73
Bunda Jangan Pergi!
74
Tetap Di sini dan memulai dari awal, Bersamaku!
75
Kau Masih Sama Seperti Dulu, Pemaksa!
76
Maaf, Aku Sudah Berlebihan!
77
Tidak Akan Meminta Apapun Lagi.
78
Panik!!!
79
Aku Tidak Akan Bisa Memaafkan Diriku
80
Ungkapan Hati Wira Sableng!
81
Istri Itu Butuh Perhatian
82
Jangan beritahu suami Durjanamu ini!
83
TEMAN DURJANA!!
84
Aku juga bisa perhatian!
85
Jatuh Tersungkur!!!!
86
Ayah, Malahin Om Itu, Yaaa ...!!!
87
Lakukan Sesuatu Biar Bayinya Cepat Keluar!
88
Apa Maksudmu Via didorong?
89
Aku Belum Pernah menjewer Orang!
90
Kenapa ada Noda Darah?
91
BWM 90
92
Keajaiban Untuk Lyla
93
Lyla, Sayang ... Bangun, ini Bunda ..."
94
Tidak Boleh Kehilangan Harapan
95
PELANGI SETELAH HUJAN
96
Lyla Harus Kuat
97
Tidurlah Dalam Kedamaian, Anakku ...
98
Pada Akhirnya Semua Akan Berlalu
99
Kaktus di ladang Pak Sableng
100
Akibat Pil Setan!!!
101
Lain Kali Aku Minta Lagi, Yaa...
102
Willy dan Pil Setannya
103
Gara - Gara Tik Tok
104
Bagai Menemukan Harta Karun
105
FINAL EPISODE
106
Extra Part Lebaran -- (Bersolo Karier itu Apa?")
107
Extra Part -- (Be Smarter Than Your Smartphone)
108
EXTRA PART (SKI- DI-PAPAPH yang Gagal!!)
109
Me And The Rich Man
110
HIDDEN WIFE
111
Suami Bohongan
112
MY SEXY LITTLE WIFE

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!