Alika Cinta Tak Terduga

Alika Cinta Tak Terduga

Bab 1

***

"Hallo baby, apa kau sudah melihat isi paket yang ku kirimkan untukmu?" Tanya seorang pria yang bernada manja dan seksi di balik sambungan telepon milik Alika.

Ya siapa lagi kalau bukan Arga sang kekasih yang sangat begitu Alika sayangi, hubungan mereka sudah sangat lama namun Arga belum juga memberikan tanda-tanda kejelasan di antara hubungan mereka sampai saat ini.

"Arga aku tidak butuh semua itu jadi stop kamu tidak perlu lagi mengirimkan apapun ke kamar kost ku, kau tahu kan penghuni kost sangat suka bergosip hal-hal yang tidak jelas." Rengek Alika mulai mengadu.

"Biarkan saja baby, aku akan mengirimkan apapun yang aku suka dan itu sudah keputusanku." Ujar Arga.

Alika mendengus kesal saat mendengar perkataan kekasihnya yang terlihat begitu santai bahkan tidak perduli dengan peringatan Alika saat ini.

"Ingin sekali rasanya aku getok pake palu, ishh... untung sayang kalau tidak,"

"Baby apa kau sedang mengutukku?" Tanya Arga yang masih mendengar ucapan Alika di balik ponselnya.

"Tidak! Tidak kau salah dengar sudah dulu ya bus nya akan segera berangkat!" Alika langsung mematikan sambungan teleponnya secara sepihak membuat Arga berdecak kesal karena layar ponselnya sudah kembali menghitam.

"Dasar gadis aneh!" Arga menggelengkan kepalanya dan kembali melajukan mobilnya menuju kantor.

Sedangkan David dan Edgar masih terus memantau gerak-gerik Alika sampai ia masuk ke dalam bus.

"Tuan muda sebenarnya apa tujuan kita untuk terus mengikuti gadis itu, bukankah dia akan bekerja di bawah naungan anda jadi untuk apa anda harus repot-repot melakukan hal semacam ini?" Bisik David di samping telinga Edgar.

"Kau diam saja, kau tidak akan mengerti dengan apa yang akan aku lakukan pada gadis matre itu." Ucap Edgar yang kini menatap jijik saat Alika sedikit menampakan wajah tersenyumnya menatap ke luar jendela bus.

Alika meniupkan nafasnya di jendela bus dan menuliskan namanya dan sang kekasih yang di satukan dalam bentuk hati.

"Arga hubungan kita sudah sangat jauh namun entah mengapa aku merasakan sesuatu yang kurang di antara kita, aku bahkan belum mengenal dirimu atau pun keluargamu sepenuhnya." Berbagai macam pertanyaan pun mulai muncul secara tiba-tiba dalam benak Alika.

Setelah lama terdiam dalam pikirannya kini Alika pun tersadar bahwa ia sudah sampai di tempat tujuan dan sudah di sambut hangat oleh sahabat baiknya.

"Hallo bestie, kenapa tuh pagi-pagi wajah udah kayak bungkus nasi goreng! Lecek banget haha.." Celotehan Sabrina membuat gempar seisi restoran yang kini sedang tampak sepi pengunjung.

"Elo ya kalau ngomong suka bener!" Kekeh Alika yang menyahuti celotehan sahabatnya.

"Al, tahu gak?"

"Gak tahu!"

"Ishh... Aku belum selesai ngomong tahu!" Sabrina menonyor kening sahabatnya dengan gemas.

"Kan bener jawabannya nggak tahu." Jawab Alika dengan santainya.

"Terserah dehh.."

"Yeahh.. Gitu doang pake ngambek segala, emangnya ada apaan sih Sab?" Alika duduk dengan tenang di samping sahabatnya

"Baru mau nanya nih? Nehhh... Gue kasih tahu ya! Mulai hari ini bukan si botak lagi bos kita."

"Terus...?" Alika nampak biasa saja menyikapi masalah yang akan terjadi karena begitulah dirinya yang terbiasa hidup dalam sebuah kemandirian sejak saat dirinya masih kecil hingga sampai saat ini. Walau terkadang orang-orang sering menyebut dirinya gadis materialistis dan hobi berbelanja namun sebenarnya, Alika adalah tipe wanita yang sangat hemat dan irit dalam segala hal karena ia tahu mencari uang di kota besar sangatlah sulit.

"Kamu nggak terkejut sis?" Sabrina merasa sangar aneh dengan raut wajah sahabatnya yang terlihat sangat biasa saja.

"Nggak, lagi pula kenapa harus terkejut yang pentingkan gaji kita utuh dan tidak kena potong perpotongan!" Jawab Alika masih dengan nada santainya.

"Iya juga sih, semoga aja bos kita yang baru royal dan gak pelit gak kayak si botak itu." Kekeh Sabrina yang langsung mendapatkan dua jempol dari sahabatnya

"Mohon perhatian semuanya!!" Seorang pria paruh baya yang dengan kepala botak dan perut buncitnya berdiri di hadapan para karyawan restoran dengan wajah sedikit tertunduk lemas.

"Anak-anakku sekalian, hari ini bapak ucapkan selamat tinggal, karena mulai hari ini saya bukan lagi pemilik restoran ini dan pemilik baru restoran ini sekarang adalah..."

"Ishhh.. Drama banget sih si botak!" Keluh Sabrina yang langsung mendapatkan tonyoran dari sahabatnya.

"Diem jangan berisik mau kena sentil perut buncitnya?" Ucap Alika sedikit berbisik.

"Dia adalah pak Edgar, silahkan pak Edgar." Pria paruh baya itu pun mempersilahkan seorang pria muda dan tampan untuk memperkenalkan dirinya.

"Terima kasih pak Dino. Baik semuanya kalian semua pasti sudah tahu siapa saya, jadi selamat berkenalan dan selamat bekerja sama, saya suka dengan kedisiplinan jadi saya harap kalian semua bersikap seperti yang saya harapkan." Ucap Edgar panjang lebar.

"Ya tuhan.... Ganteng banget!" Sabrina menatap Edgar dengan tatapan memujanya.

"Biasa aja!" Cetus Alika yang terlihat begitu acuh dan tak perduli dengan apa yang di katakan oleh sahabatnya.

"Al, lebih baik kamu segera berobat ke dokter mata deh... masa iya, cowok se macho dan seganteng pak Edgar kamu bilang biasa aja." Sabrina langsung memincingkan matanya pada Alika.

"Aku gak pernah perduli, seribu banyak pun pria tampan di dunia ini cuman abang Arga yang selalu ada di hati." Gumam Alika dalam hatinya yang kini mulai tersenyum senyum sendiri memikirkan sang pujaan hati yang begitu sangat ia cintai.

Bersambung. .

Terpopuler

Comments

my name

my name

nyimak dulu thor

2023-07-11

0

abdan syakura

abdan syakura

Assalamu'alaikum
Kak Queen salken..
nyimak yaaa...☺️🤝💪

2023-06-08

0

Griselda Nirbita

Griselda Nirbita

aku mampir thor... menarik

2023-06-03

2

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!