Bughh...
Alika berguling-guling dan berhenti di atas tubuh seorang pria yang sangat ia kenal. "Pak Edgar sedang apa bapak disini?"
"Menyingkirlah dari tubuhku! sedang apa dan kenapa aku disini itu tidak penting. David berikan padanya." Titahnya pada sang asisten.
Alika mengerutkan keningnya tanda tak mengerti dengan apa yang sedang bos nya lakukan.
"Nona pakai ini dan bersiaplah tiga puluh menit lagi anda akan menikah dengan tuan Edgar." David memberikan sebuah kotak berisikan gaun pengantin lengkap dengan sepatu hak tinggi.
"Menikah? apa maksud kalian kenapa harus menikah aku tidak mau menikah!"
"Alika bangunlah, kau bermimpi terlalu jauh." Alika mulai menepuk pipinya agar ia segera sadar dan terbangun dari tidurnya, tetapi ia merasakan sakit dan kini ia pun melirik ke arah kedua pria yang kini menatapnya aneh.
"Apakah ini nyata?" Alika tersenyum miring tak mengerti dengan kehidupan apa yang sedang ia jalani saat ini.
"Aku tidak mau menikah dengan siapapun." Ucap Alika dengan wajah datarnya.
"Aku tidak meminta izin darimu tapi ini perintah yang harus segera di laksanakan, lihat ini." Edgar melemparkan sebuah amplop pada Alika.
Dengan cepat Alika pun menangkapnya dan melihat isi di dalamnya. Alika merasa sangat terkejut saat melihat foto-foto sangat begitu int*m bersama dengan Edgar.
"Jadi pria itu pak Edgar, astaga! cobaan apa lagi ini." Alika menepuk keningnya perlahan.
"Tapi saya tidak mau menikah dengan anda karena,"
"Karena apa? karena kamu memiliki kekasih? lalu bagai mana jika kekasihmu tahu bahwa kau sudah ternoda oleh pria lain apakah dia masih akan menerimamu? lalu bagai mana jika kau hamil apakah kekasih mu mau menerima bayi yang sedang kau kandung?"
Mendengar ucapan Edgar membuat alika terdiam dan menatap Alika dengan tatapan penuh kekesalan.
"Tidak ada gunanya kau marah padaku, karena kau sendiri yang datang padaku semalam." Bohong Edgar.
"Itu tidak mungkin semalam aku," Alika berusaha mengingat apa yang sudah terjadi padanya semalam, namun seberapa keras pun ia berusaha Alika tak bisa mengingat apapun lagi.
"Jadi bagai mana?"
"Aku tetap tidak mau menikah denganmu! milikmu sangat kecil tidak mungkin bisa membuatku hamil." Ucap Alika membuat Edgar mengepal erat tangannya merasa sangat terhina dengan ucapan Alika.
"Berani sekali kau menghinaku!" Edgar memanggul Alika bagaikan karung beras dan membawanya pergi dari tempat itu.
Sedangkan David masih terdiam karena terkejut saat melihat Alika blak-blakan menghina majikannya.
"Ini sungguh momen yang sangat langka." Gumamnya lirih.
"Turunkan aku pak!" Alika memberontak saat Edgar memanggulnya dengan sangat kasar.
"Pak apa anda tidak mendengar!" Pekik Alika di samping telinga Edgar.
"Diam! jika tidak aku akan melemparkan mu dari tangga ini sampai ke lantai dasar." Ancam Edgar membuat nyali Alika seketika menciut.
"Kenapa kau diam? bukankah itu yang akan kau lakukan tadi?"
"Maaf pak tadi aku khilaf." Alika mulai memeluk tubuh Edgar agar ia tak terjatuh dari gendongan pria itu namun dengan cepat Edgar berteriak agar Alika tidak melakukan hal itu.
Alika hanya terdiam dan pasrah saja dengan apa yang di katakan pria itu karena ia sangat takut jika Edgar benar-benar akan melemparkan nya dari tempat itu.
****
Setelah sedikit drama di antara Alika dan Edgar kini mereka pun sudah tiba di gedung pencatatan sipil.
"Pak untuk apa kita ke tempat ini?" Alika sedikit enggan untuk turun dari mobil, namun dengan sangar kasar Edgar menariknya dan mengancam Alika jika ia akan menyebarkan foto mereka berdua pada publik
Karena tak ingin hal itu terjadi Alika pun menuruti saja apa yang di inginkan Edgar karena ia tidak mau menanggung malu seumur hidup karena hal itu.
Setelah beberapa menit kini mereka pun keluar dari gedung itu dengan membawa buku nikah.
"Apakah ini mimpi? sekarang aku sudah menjadi istri orang lain yang aku sendiri tak terlalu mengenalnya. Arga sungguh aku minta maaf padamu." Perlahan air mata Alika pun menetes membasahi pipinya.
"David memberikan surat kontrak itu padanya dan sebutkan apa saja yang boleh dan tidak boleh ia lakukan selama menjadi istri kontrakku.
"Baik tuan muda. Nona Alika tanda tangan disini setelah itu saya akan membacakan beberapa poin penting untuk anda."
"Apa ini?" Alika mengerutkan keningnya menatap heran pada selembar kertas yang David berikan padanya.
"Kontrak pernikahan! ini gila! pria itu memang sudah tidak waras bagai mana mungkin pernikahan di jadikan sebuah lelucon, tapi ini tidak terlalu buruh tertulis di sini bahwa kami hanya menikah selama tiga bulan dan setelah itu aku bebas darinya." Tanpa pikir panjang Alika pun mulai menandatangani surat kontrak pernikahan itu.
Membuat Edgar tersenyum menyeringai saat melihatnya. "Bagus setelah ini kau akan merasakan bagai mana karma dari seorang wanita sepertimu. Kau sudah terlalu lama memanfaatkan kepolosan adikku ini saatnya aku membalaskan semuanya padamu."
Setelah melihat Alika sudah menandatangani surat perjanjian kontrak pernikahan itu kini David pun mulai membacakan poin-poin yang boleh dan tidak boleh Alika lakukan saat terikat kontrak tersebut.
Namun Alika merasa sangat tidak setuju dengan poin-poin yang di bacakan David untuknya. "Aku tidak mau! apa kalian berdua sedang memerasku?"
"Terserah kau memilih menuruti semuanya atau aku," Edgar memperlihatkan foto int*mnya pada Alika untuk mengancamnya.
"Astaga! pria ini seperti rubah. Baiklah Alika turuti saja keinginan konyolnya dan lihat apa yang akan aku lakukan untuk membuatnya kesal nanti agar aku segera terbebas dari penjara yang ia buat untukku." Gumam Alika membatin.
"Baiklah aku akan menuruti keinginan kalian berdua, tapi anda tidak boleh mencampuri kehidupan pribadi saya sama seperti yang saya lakukan pada anda." Ucap Alika tanpa rasa takut sedikit pun.
Edgar tersenyum miring dan menuruti keinginan Alika yang sudah sah menjadi istrinya saat ini. Kini Edgar pun mengajak Alika ke sebuah salon untuk merias dirinya sebagai seorang pengantin.
"Tuan muda apa anda sudah memikirkan segalanya dengan baik?" Tanya David.
"Tentu saja, aku menikahinya karena kekalahanku karena kecurangan Riu tapi wanita itu tidak tahu jika aku akan membawanya pada sebuah karma karena berani mempermainkan cinta adikku." Jawa Edgar dengan santainya.
"Lalu bagai mana jika dugaan anda selama ini salah, bukankah tuan muda Arga memang tipe pria yang royal."
"David apa kau membela wanita itu, kenapa aku merasa kau sedang memojokanku?" Edgar menatap tajam ke arah asisten pribadinya bersamaan dengan Alika yang keluar dari ruang rias.
Makeup flawless di padukan dengan gaun pengantin dan mahkota yang tertancap di kepalanya membuat kecantikan Alika semakin terpancar, sekilas Edgar sangat mengagumi kecantikan istri kontrak nya namun dengan cepat ia menyadarkan dirinya dan membawa Alika pergi meninggalkan tempat itu.
Alika duduk diam di samping Edgar yang sedang sibuk dengan gatget nya. Tak ada percakapan di antara mereka berdua hingga kini ia sampai di sebuah rumah mewah bak istana membuat Alika terkagum saat melihatnya.
Beberapa penjaga pun langsung menyambut kedatangannya dan menyapa mereka, Alika tersenyum dan membalas sapaan mereka semua hingga ia sampai di sebuah ruangan dan melihat hal yang sangat begitu mengejutkan baginya.
Bersambung...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 79 Episodes
Comments
my name
apakah alika ketemu aŕga, oh....kasihan banget arga dan alika harus berpisah karna kakak bangsatnya
2023-07-12
0