CEO Galak Vs Cewek Bar-bar
Di suatu malam yang sunyi, dimana hanya ada nyanyian orkestra para jangkrik di sebuah kebun yang merupakan sebuah bagian dari rumah yang cukup besar, bahkan memang sangat besar.
Sesuatu yang berwarna putih terlihat menggantung gantung dan berayun ayun. Bak di film horor, suasana di tempat itu benar-benar mencekam dan cukup seram. Sampai terdengar suara.
Brukkk
"Aughk!"
Seorang gadis terlihat memegang pinggangnya yang sepertinya terasa sangat sakit.
Gadis itu lantas mendongak dan melihat ke arah atas.
"Wah, parah sih. Gak nyangka aku bisa melakukan hal se-ekstrim ini. Ini benar-benar seperti di film India yang aku tonton itu. Aku benar-benar merasa sudah jadi mbak Katrina Kaif kalau begini, ha ha ha!"
Setelah meringis kesakitan, gadis itu langsung tertawa cekikikan.
Dia lantas cepat-cepat bangun dan mengambil sepatu hak tingginya yang tadi sudah dia lemparkan lebih dulu dari atas balkon.
Gadis itu adalah Carissa Setiawan, 19 tahun. Anak dari pengusaha kaya yang disegani di kota ini.
Carissa baru saja melarikan diri dari dalam kamarnya. Dia bahkan mencongkel jendela kamarnya dengan jangka alat sekolahnya. Dan merayap seperti cicak, menuju ke balkon. Dari balkon dia melepas tirai penutup jendela, mengikatnya dengan kuat, menggabungkan nilai-nilai itu hingga membuatnya menjadi panjang kalau mengikatnya di pagar besi pembatas balkon.
Dan kenapa Carissa pergi dengan cara seperti itu? masalahnya nilainya di kampus akhir-akhir ini sangat buruk. Sedangkan sepupunya yang sekaligus menjadi mata-mata dari papanya, mengatakan kalau semua itu terjadi karena Carissa sedang berteman dengan sekelompok gadis-gadis yang tahunya hanya shoping, happy-happy bahkan suka main ke klub.
Hal itu membuat papa Carissa menjadi sangat marah. Sehingga apanya memberikan jam malam kepada Carissa. Dia atas jam 7 malam, Carissa tidak boleh lagi keluar.
Sementara dia sudah janji dengan teman-temannya akan datang ke sebuah kafe untuk mentraktir teman-temannya karena Carissa sudah terlanjur kalah taruhan. Kalau dia tidak datang, teman-temannya itu pasti tidak akan membiarkannya hidup tenang di kampus.
Tapi sayangnya perjuangan Carissa belum berakhir. Masih ada pagar yang begitu tinggi di depannya. Tidak mungkin dia lewat pagar kan, penjaga pasti sudah di perintahkan oleh papanya untuk tidak boleh membukakan pintu untuknya.
"Aduh, gimana nih? masak iya manjat pager. Pakai apa manjatnya?" gumam Carissa menoleh ke kanan dan ke kiri.
Dan tiba-tiba saja otak yang tidak terlalu pintar karena saat di tes IQ pun, hasilnya IQ Carissa memang pas-pasan. Sekitar 98 saja. Tapi itu juga tidak terlalu tidak pintar bukan.
"Ah, aku memang genius. Pakai tangga saja!" kata Carissa yang lantas mengendap-endap ke arah taman belakang.
Karena tadi sore, Carissa sempat melihat ada seorang tukang kebun yang menggunakan tangga itu untuk memangkas pohon Cemara yang ada di belakang rumah.
Carissa pikir tangga itu tidak berat, tapi ternyata Carissa salah. Tangga itu sangat berat.
"Ya Tuhan, berat amat sih cuma mau tepatin janji ketemuan sama geng Ouch doang. Gini amat perjuangan!" keluh Carissa yang merasa sangat lelah menyerat tangga itu sampai ke pagar belakang.
Begitu tangga itu sudah menempel di tembok, Carissa buru-buru menaiki tangga itu dan dia kembali melebarkan matanya saat melihat betapa tinggi pagar yang harus dia turuni.
"Wah, fix... kalau gak bakalan ada maling masuk deh, patah tulang deh pasti. Aduh gimana nih turunnya!" keluh Carissa lagi.
Carissa lantas melihat ke arah kanan dan kiri, dia melihat ada sebuah mobil bak yang parkir dekat tembok. Carissa lantas melemparkan kembali tas dan sepatunya, ke bawah. Selanjutnya dia berjalan, merangkak, dan tertatih berusaha menuju tembok yang di bawahnya ada mobil bak itu.
Brukk
"Aduhh!" pekik Carissa.
Tak mau membuat teman-temannya menunggu lebih lama. Carissa pun turun dari mobil bak itu dan mengambil tas dan sepatunya.
Dia memesan taksi on-line dan akhirnya pergi ke kafe.
Setibanya di kafe, Carissa tidak langsung menghampiri teman-temannya. Tapi langsung menuju toilet, karena dia ingin merapikan makeup nya. Tapi karena lampu toilet begitu terang, dan Carissa tidak mau kehilangan moment mengabadikan wajahnya yang terlihat sangat glowing setelah di makeup. Carissa pun mengeluarkan ponselnya dan memotret dirinya sendiri.
"Aku gak ngerti kenapa om sama Tante, nyuruh aku ketemuan sama patung kayak gitu?" tanya seorang wanita cantik yang masuk ke dalam toilet bersama dengan temannya.
"Iya, gak ada basa-basi sama sekali. Padahal kamu sudah dandan cantik, baju sekssi begini. Gak di lirik sama sekali, jangan-jangan tuh cowok belok lagi. Buat apa ganteng, kaya tapi belok. Gak bakal bisa berdiri juga kali iya kan?" tambah temannya yang satu lagi.
Tapi ternyata, Carissa itu malah menekan tombol rekam video saat mengarahkan kedua perempuan itu. Setelah sadar Carissa ingin menghapus video itu. Tapi temannya sudah menghubungi nya.
"Carissa, kamu di mana. Jangan bilang kamu gak datang ya? kamu kan kalah taruhan!" kata Emi salah satu teman Carissa.
"Iya, iya ini mau kesana!" kata Carissa yang terburu-buru menghampiri teman-temannya.
Dan Carissa pun bertemu dengan teman-temannya. Saat Carissa sampai disana, teman-temannya sudah memesan banyak sekali makanan dan minuman. Tapi Carissa pikir dia tidak masalah dengan hal itu. Karena dia sudah membawa kartu kredit andalannya yang kata papanya itu tidak ada limited nya.
Saat Carissa akan membayar, tiba-tiba saja mbak kasir yang cantik mengembalikan kartu kreditnya lagi.
"Maaf mbak, kartunya di tolak!" kata mbak kasir itu.
"Hah, yang benar mbak?" tanya Carissa bingung.
"Iya, mbak di tolak. Sepertinya sudah di blokir!" kata mbak kasir itu lagi.
Carissa panik dong, masak enggak. Mau di taruh mana mukanya di depan teman-temannya.
Tapi saat Carissa sedang bingung, tiba-tiba dia melihat dua wanita tadi. Dan seorang pria, yang terlihat sangat dingin. Sontak saja, munculah ide di kepala Carissa. Gadis itu menghampiri pria setelah mengaktifkan bluetooth dari ponsel ke earphone nya.
"Sayang, kartu kredit yang ini limited. Aku mau bayar minuman!" kata Carissa sambil memasang earphone di telinga pria itu.
Setelah mendengar percakapan di earphone, sontak saja pria itu menarik Carissa ke pangkuannya. Pria itu meraih dompetnya dan mengambil sebuah kartu.
"Pakai ini!" kata pria itu.
Sontak saja dua wanita di depannya terkejut bukan main.
"Makasih sayang!" kata Carissa yang lantas pergi dari pria itu.
"Jadi kamu sudah punya pacar?" tanya wanita yang di jodohkan oleh orang tua pria itu.
"Iya, sebaiknya kalian pergi!" katanya dengan dingin.
Dua wanita itu lantas berdiri dengan terlihat kesal.
"Sudah punya pacar, kenapa masih mau ketemu sih?" gerutu salah satunya lalu pergi.
Carissa yang sudah membayar tagihan langsung mengembalikan kartu itu pada pria dingin itu.
"Om, makasih ya. Nanti aku ganti deh, nomer rekening om berapa?" tanya Carissa menyodorkan ponselnya pada pria itu.
Tapi pria itu hanya meraih kartunya dan berkata.
"Dasar cewek tengil!" katanya lalu pergi meninggalkan Carissa.
"Namaku Carissa, Om!" teriak Carissa sambil meletakkan satu tangannya di pinggir bibir seperti sebuah speaker.
***
Bersambung...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 42 Episodes
Comments
HARTINMARLIN
aku mampir
2024-03-14
1
Nia Yusniah
mampir
2023-10-30
5
Aidah Djafar
mampir Thor 🙏
seru nih ceritanya 👍
2023-10-30
4