Bab 5. Tugas Pertama

"Jadi apa yang kamu lakukan?" tanya Kamila, ibunya Raja pada Nando melalui panggilan telepon.

Karena setelah keluar dari ruangan CEO tadi, Nando langsung menghubungi Kamila. Karena sebelumnya, Nando yang merupakan sepupu Raja, dan anak dari adik kandung Kamila. Memang sudah mendapatkan mandat dari Tantenya untuk mencari tahu siapa pacar Raja yang semalam di bawa ke kafe, yang di lihat oleh Intan.

"Begitu gadis itu memanggil Raja dengan sebutan sayang sambil memeluknya, tentu saja aku langsung mengatakan pada gadis itu kalau dia di terima sebagai sekertaris magang untuk Raja. Aku juga sudah mengajak keluar dua kandidat lain, tapi dia masih sangat muda Tante. Masih 19 tahun!" kata Nando.

"Benarkah? siapa namanya?" tanya Kamila.

"Namanya Carissa Mandasari Setiawan, Tante!" sahut Nando.

"Setiawan, apa dia rekomendasi dari Restu juga?" tanya Kamila.

"Benar nyonya, semua adalah teman bisnis tuan Restu!" jawab Nando lagi.

"Nando, coba lakukan sesuatu untukku. Coba cari tahu tentang latar belakang keluarga calon menantuku itu, astaga aku ingin sekali pergi ke kantor dan melihatnya. Tapi sayang, aku harus keluar kota dengan Om kamu. Ya sudah, cari tahu dulu saja ya. Nanti kalau pulang Tante akan bawakan oleh-oleh untukmu, bye Nando!" kata Kamila yang memang sangat akrab dengan keponakannya itu.

"Bye Tante!" sahut Nando.

Dan setelah itu, Kamila memutuskan panggilan telepon. Nando pun lantas kembali menyimpan ponselnya ke dalam saku celananya kemudian melanjutkan pekerjaannya. Setelah semua pekerjaannya selesai, kemungkinan nanti sore dia baru akan mencari tahu tentang siapa Carissa dan siapa keluarganya.

Sementara di dalam ruangan, Carissa sedang mencatat semua yang dikatakan oleh Raja. Tentang apa saja yang harus Carissa kerjakan, apa saja yang tidak boleh di lakukan Carissa ketika jam kerja. Berapa jam kerja Carissa dan bagaimana Carissa harus berpenampilan saat bersama dengan Raja menghadiri meeting atau pertemuan penting.

'Ya ampun, dia ini CEO kan ya? kaya raya kan ya? masak iya sekertaris nya di suruh nyatat pakai buku agenda sama pena begini? gak kebeli tablet apa gimana sih?' tanya Carissa dalam hatinya.

Padahal apa yang dilakukan oleh Raja itu memang sengaja untuk membuat Carissa kerepotan.

"Jangan pulang sebelum aku pulang, jangan makan siang sebelum aku makan siang, jangan bertanya sebelum aku bicara!" kata Raja yang membuat Carissa mengernyitkan keningnya.

'Makin aneh saja ini orang!' batin Carissa lagi.

"Berikan nomer ponsel mu pada Nando, dan sayu hal lagi. Jangan menghubungi aku kalau aku belum menghubungi mu! Mengerti?" tanya Raja pada Carissa.

"Siap bos!" kata Carissa.

"Tugas pertama mu adalah membawakan aku dokumen presentasi dari PT Marga Lima, sekarang!" kata Raja yang kalai bicara memang selalu menggunakan intonasi yang tegas.

"Baik bos! tapi aku harus ambil dimana dokumen itu ya bos?" tanya Carissa yang memang tidak tahu harus ambil dimana dokumennya.

"Ck.. dasar tengil, sana ambil di rumah sekertaris!" kata Raja kesal dan langsung meninggalkan Carissa menuju ke ruang pribadinya.

Tapi sebelum Raja benar-benar masuk ke ruangan pribadinya, dia menoleh ke arah Carissa yang sudah berjalan ke arah pintu keluar untuk mengambil dokumen yang Raja minta.

"Dan jangan pernah mengganggu ku saat aku berada di ruangan pribadi ku ini!" kata Raja ya nanti masuk ke dalam ruangan itu dan menutup pintu dengan lumayan keras.

Carissa mengernyitkan keningnya dan bergumam pelan.

"Siapa juga yang mau mengganggu nya, ih kepedean!" gumamnya lantas keluar dan mencari ruang sekertaris.

Setahu Carissa, pastinya ruangan sekertaris itu letaknya tidak jauh dari ruangan CEO pastinya.

Carissa pun pada akhirnya masuk ke sebuah ruangan yang di atas pintunya terdapat papan yang menunjukkan tulisan ruang sekretaris.

Carissa mengetuk pintu itu dengan sopan.

Tok tok tok

Tiga kali ketukan normal. Hingga terdengar sahutan suara seorang pria dengan nada bariton dari dalam ruangan tersebut.

"Masuk!"

Dan tanpa menunggu lebih lama lagi karena dia memang diperintahkan untuk cepat mengambil dokumen itu, Carissa membuka pintu.

Betapa terkejutnya Carissa ketika masuk ke dalam ruangan itu. Sebuah ruangan yang auranya terasa sangat maskulin. Dan tiga orang pria di dalamnya yang tubuhnya sangat sayang kalau tidak di lihat. Karena mereka terlihat melepas jas yang mereka pakai. Dan sangat sibuk.

'Astaga, pemandangan apa ini. Kenapa semua pria di sini tampan dan badannya bagus!' batin Carissa yang meskipun kelakuannya agar tidak normal tapi pikiran dan perasaannya juga masih seperti wanita normal.

Carissa juga mengagumi pria tampan dan juga pria yang berbadan bagus apalagi yang murah senyum dan baik hati.

"Ada yang bisa di bantu?" tanya salah seorang yang lantas mendekati Carissa sambik membawa dokumen.

"Aku Carissa, sekertaris magang bos Raja yang baru. Aku kemari karena bos Raja memintaku mengambil dokumen untuk PT... aduh PT apa ya..!" Carissa pun menjeda kalimatnya dan mulai berpikir lagi.

Gara-gara mengagumi tiga pria tampan di depannya, dia malah lupa nama PT nya.

"PT apa, coba lihat di agenda mu!" kata pria itu yang membuat Carissa sadar kalau apa yang dikatakan oleh pria itu benar. Dan seharusnya memang dia melihat ke agendanya.

Carissa lantas membolak balik agendanya.

'Ya ampun, di bagian mana ya?" tanya Carissa dalam hati.

Karena buku agenda yang diberikan oleh raja kepadanya itu memang sangat tebal, tebalnya dua ratus halaman.

Melihat Carissa kesulitan, pria di depannya lantas berkata.

"Lain kali, beri pembatas buku lalu di lem. Jadi kamu tidak perlu bingung membuka halamannya, cukup di lihat dari pembatas bukunya saja!" kata pria itu memberikan solusi.

"Iya, tapi PT apa yang tadi?" tanya Carissa masih mencari di agenda nya.

"Merbabu? Gupta Buana? Marga Lima?" kata pria itu mempermudah Carissa berpikir.

"Ah iya itu, Marga Lima!" kata Carissa.

Pria itu lantas tersenyum, dia tanpa bicara langsing berbalik dan mengambilkan dokumen yang dibutuhkan oleh Carissa.

Setelah mendapatkannya, pria itu menghampiri Carissa dan memberikannya.

"Ini, lain kali lebih cepat berpikir. Pak Raja tidak suka kalau sekertaris nya lambat!" kata pria itu.

"Baik, terima kasih banyak kak!" kata Carissa yang langsung keluar dari ruangan itu.

Setelah Carissa keluar, salah seorang sekertaris lain menghampiri pria yang tadi membantu Carissa.

"Tumben kamu kasih petuah bermanfaat, kemu kenal dia?" tanya Anton pada Marzi.

"Aku mengenalnya, dia juniorku. Tapi sepertinya dia tidak ingat aku!" kata Marzi.

Pertama kali melihat Carissa, Marzi ingat kalau gadis itu adalah gadis yang menjadi junior nya saat kuliah. Sayangnya saat Carissa baru masuk, Marzi hanya butuh waktu dua bulan untuk lulus.

***

Bersambung...

Terpopuler

Comments

Aidah Djafar

Aidah Djafar

Marzi nti yg bikin Raja cembokur nih klo c raja Uda bucin sama c bar bar Carissa 🤔😁😂

2023-10-31

3

ossy Novica

ossy Novica

wah kayaknya Marzi ada hati ama Ica

2023-09-03

2

Sandisalbiah

Sandisalbiah

Clarisha ini ank pengusaha kan ya..? kok bhs Inggris aja gak bisa... lemot juga... trus apa dong keistimewaanya selain bar² dan konyol..?? 🤔🤔🤔

2023-08-09

3

lihat semua
Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!