Cinta Setelah Menikah

Cinta Setelah Menikah

Cinta Setelah Menikah Bab 1

Pukul 15:35 wib Arfan dan Asisten nya tiba di kota gudeg, namun di perjalanan menuju Aparteman nya Arfan dan Asisten nya terjebak macet yang begitu panjang.

"Kenapa bisa macet begini sih" gerutu Arfan merasa kesal. tubuhnya sudah begitu lelah setelah menempuh perjalanan udara selama beberapa jam. niat ingin segera istirahat namun malah terkena macet berkepanjangan.

"Ma'af Tuan. apa Tuan mau keluar dulu?, sepertinya akan memakan waktu yang cukup lama untuk bisa lancar kembali Tuan!" ujar Kaisar asisten Arfan. Asisten Kai mengamati jalanan yang padat merayap dengan kendaraan roda empat yang berhenti terjebak macet.

"Yasudah kita keluar dulu saja" ujar Arfan pada akhirnya.

Namun pada saat Arfan baru saja membuka pintu mobil penumpang, tiba-tiba seorang Gadis asing masuk begitu saja dan menutup pintu dengan kencang membuat Arfan dan Asisten Kai terbengong menatap Gadis asing itu.

"Huh. semoga mereka tidak menemukan ku di sini. Ya Tuhan, gini amat nasib ku" Gumam Gadis itu lirih. Gadis itu belum menyadari kalau dirinya sedang di tatap tajam oleh dua laki-laki di samping dan di belakang nya.

Kiana berjongkok di bawah kursi penumpang di belakang sambil mengendap-ngendap seperti seorang pencuri yang takut ketahuan.

"Ghem!" Arfan berdehem membuat Kiana menoleh dan melotot kaget.

"Ma'af Nona Anda begitu lancang masuk ke mobil kami tanpa permisi!" tegur Asisten Kai pada Kiana.

Kiana tentu saja kaget dan merasa tidak enak hati. namun rasa takut karna di kejar oleh dua preman suruhan Juragan Burhan membuat Kiana memilih tetap diam di tempat.

Kiana menatap Arfan dan Asisten Kai bergantian dan tersenyum kikuk.

"Keluar sekarang" Usir Arfan dengan nada tinggi.

"Pak. Saya mohon jangan usir saya. ijinkan saya bersembunyi di sini sampai saya merasa aman dari mereka" Kiana berkata lirih memohon dengan wajah sendu.

Arfan mengerutkan alisnya. Arfan melirik ke arah luar. memang ada dua preman berbadan besar yang seperti mencari seseorang. Arfan pun mengerti dengan posisi gadis asing itu.

"Baiklah. Tapi setelah ini kamu segera keluar" ujar Arfan dengan nada dingin.

Kiana mengangguk dan menggumamkan kata terimakasih pada Arfan.

Beberapa menit berlalu dua preman itu pun pergi dan Kiana melongok dari cela jendela pintu mobil. setelah di rasa aman Kiana beringsut duduk di jok penumpang begitu saja di samping Arfan.

"Siapa yang nyuruh kamu duduk di situ?" Arfan dengan sinis menatap Kiana.

Kiana menoleh dan menghela nafas.

"Ma'af Pak. Saya capek jongkok dari tadi. boleh ya duduk sebentar saja!" Kiana sebenarnya bingung jika dirinya keluar dari mobil Arfan takut preman itu akan menemukannya lagi tapi jika tidak keluar. Kiana tidak tahu tempat tujuan.

Bahkan ponsel nya entah dimana. mungkin terjatuh di jalan saat dirinya berlari tergopoh-gopoh untuk menghindari kejaran preman itu. Lengkap sudah penderitaan Kiana saat ini!

Arfan melihat gelagat Kiana yang seperti kebingungan. Arfan pun memberanikan diri untuk bertanya dan berbasa-basi. Arfan selalu tidak tega melihat orang lain kesusahan.

"Nama kamu siapa?" tanya Arfan menatap Kiana.

Kiana menoleh pada Arfan "Kiana Pak" jawab Kiana.

"Sepertinya kamu sedang ada masalah?" Arfan mencoba menebak-nebak.

"Iya Pak. Saya lagi bingung!" Kiana menunduk. wajahnya begitu lesu dan sedih.

"Ceritakan saja pada kami Nona. siapa tahu kami bisa bantu masalah yang sedang Nona alami" ujar Asisten Kai dengan hati-hati.

Arfan mengangguk membenarkan. Saat Kiana baru saja akan bercerita namun suara klakson sudah berisik di belakang meminta mobil Arfan untuk segera jalan.

"Bagaimana ini Kai?" Arfan menoleh pada Asisten Kai.

"Bagaiman kalau Nona ini ikut kita saja dulu Tuan. di sini tidak aman. bisa saja preman tadi kembali lagi dan menemukan Nona ini" ujar Asisten Kai merasa khawatir dengan Kiana.

"Baiklah terserah kamu saja Kai. Kiana kamu ikut kami sementara tidak apa-apa kan?, kami akan membantumu!" ujar Arfan menatap serius pada Kiana.

Kiana merasa ragu dan takut namun hati kecilnya mengatakan untuk ikut saja. akhirnya Kiana mengangguk pasrah. Kiana berharap Arfan dan Asisten Kai adalah orang baik.

Asisten Kai segera melajukan mobilnya dan pergi meninggalkan jalanan yang tidak lagi macet itu. Arfan menginterupsi Asisten Kai untuk langsung menuju Aparteman saja. agar lebih aman dari preman yang mengejar Kiana tadi.

Sepanjang perjalanan Kiana tidak membuka suara sedikitpun. Gadis itu termenung sibuk dengan pikirannya sendiri, Kiana tentu memikirkan nasib nya dan kedua orangtuanya yang akan berhadapan dengan Juragan Burhan. karna preman itu tidak bisa membawa Kiana ke hadapan nya.

Arfan memperhatikan Kiana sejak tadi. Arfan merasa kasihan melihat wajah Kiana yang nampak jelas kebingungan dan ketakutan. entah kenapa Arfan merasa dirinya ingin melindungi Gadis itu.

Setelah sampai di Aparteman tempat Arfan dan Asisten Kai tinggal selama di Jogja. mereka masuk dengan kartu Card kepemilikan. Arfan masuk lebih dulu di ikuti oleh Asisten Kai sambil menggeret dua koper milik Arfan dan miliknya sendiri. Kiana berhenti melangkah di ambang pintu. Gadis itu tidak berani masuk karna merasa takut.

Asisten Kai dan Arfan menoleh pada Kiana dan saling pandang memberi kode untuk mengajak Kiana masuk.

"Masuklah. jangan takut Nona, kami bukan orang jahat kok!" Asisten Kai meyakinkan Kiana yang masih termenung di ambang pintu.

"Tidak perlu takut kami akan melindungimu Kiana!" Arfan mendekati Kiana dan mengajak nya masuk.

Kiana pun masuk dengan hati-hati lalu Arfan menutup pintu.

"Silahkan duduk dulu" Arfan menginterupsi Kiana untuk duduk.

"Terimakasih Pak" Kiana duduk dan mengamati sekeliling ruangan. Kiana merasa sangat asing dan takut. namun Kiana yakin dengan Arfan dan Asisten Kai adalah orang yang baik.

Asisten Kai membawa tiga gelas minuman dingin dan segar lalu meletakannya di meja.

Sebelum Arfan dan Asisten Kai ke Jogja. tentu saja sudah ada orang yang membersihkan Aparteman dan menyediakan bahan makanan dan minuman di sana untuk mempermudah pemiliknya untuk tidak keluar jika merasa haus dan lapar.

"Nona Kiana. silahkan Nona ceritakan kronologinya, bagaimana Nona bisa di kejar-kejar oleh preman itu. kami akan membantu Nona keluar dari masalah yang Nona alami. jadi kami harus tahu ceritanya Dari Nona" Asisten Kai dengan hati-hati meminta Kiana untuk menceritakan masalah nya.

Awalnya Kiana merasa ragu namun Kiana melihat ketulusan dari dua laki-laki di hadapannya.

Kiana berusaha menetralkan degup jantungnya dan berusaha tenang untuk menceritakan masalah keluarganya. Kiana menatap Arfan dan Asisten Kai bergantian.

Gadis itu menghela nafas berat dan menunduk!

Terpopuler

Comments

Sena Fiana

Sena Fiana

🥰🥰

2023-06-06

0

🍒 ig@ittaharuka 🍒

🍒 ig@ittaharuka 🍒

hello, aku mengintip, Kak.. semangat ya buat ceritanya 🤗🤗🤗

2023-05-18

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!