Keesokan harinya Setelah Arfan pulang dari kantor pusat. Arfan dan Asisten Kai langsung menjemput Kiana di Apartemen nya untuk segera menemui Orangtua Kiana seperti yang sudah di rencanakan nya.
Kiana segera masuk mobil Arfan di kursi penumpang di belakang. Arfan melirik Kiana yang duduk di samping nya.
"Ma'af Pak Harusnya Saya di depan saja dengan Pak Kai!" ujar Kiana setelah menyadari Ada Arfan yang duduk di sebelah nya.
"Tidak Masalah. lebih baik Kamu duduk di belakang" Ujar Arfan yang memang tidak rela Kiana dekat dengan Asisten Kai.
"Iya Pak!" Kiana pun menurut dan duduk dengan tenang.
"Kiana Bisa Gak kamu jangan panggil saya dengan sebutan Bapak. saya tidak setua itu!" Arfan merasa sangat risih dengan sebutan bapak dari kemarin.
"Ma'af Pak. Eh, eu-um Tuan!" Kiana gugup menatap Arfan.
Arfan menoleh dan mendelik Kiana langsung menunduk.
"Panggil Mas saja Nona, sepertinya cocok" Sahut Asisten Kai yang sengaja mengompori dua orang di belakang nya sambil menahan senyum.
Kiana mendongak menatap Asisten Kai, dan Arfan menatap tajam Pada Asisten Kai.
"Tapi Boleh juga sih. daripada kamu panggil saya Bapak. saya bukan bapak kamu" Ujar Arfan, dalam hati Arfan berterimakasih pada Asisten Kai atas Ide nya.
Kiana melirik Arfan sekilas lalu memalingkan wajah nya ke luar jendela.
Asisten Kai pun menginjak pedal gas lalu pergi meninggalkan lobi Apartemen menuju rumah Kiana untuk bertemu dengan kedua orangtua Kiana.
Sesampainya Mobil Arfan di halaman rumah Kiana. Mereka turun di awali oleh Asisten Kai yang turun lebih dulu untuk membukakan pintu untuk bos nya keluar.
Beberapa orang yang kebetulan melewati rumah Kiana berbisik-bisik kepo dengan kedatangan mobil mewah di halaman Rumah Kiana.
Kiana pun keluar bersama Arfan lalu berjalan beriringan masuk ke dalam setelah mengetuk pintu dan mengucap salam.
Ibu Kiana kaget saat melihat Putrinya yang datang dengan seorang laki-laki gagah dan tampan.
Bu Mira langsung menyuruh putri dan Tamu nya masuk dan menutup kembali pintu rumah nya agar tidak terlihat oleh tetangga yang kepo. Bu Mira segera ke belakang memanggil Pak Hanif dengan tergesa-gesa.
Pak Hanif pun menemui Kiana dan tamu yang tidak di undang itu. Pak Hanif menatap Kiana dengan penuh tanda tanya.
"Pak" Kiana mencium punggung tangan Sang Ayah di ikuti oleh Arfan dan Asisten Kai menyalami kedua orangtua Kiana dengan Sopan.
"Duduk lah Nak" Pak Hanif menyuruh mereka bertiga untuk duduk kembali
"Ma'af Pak. perkenalkan sebelumnya. Saya Kaisar dan ini Tuan Arfan majikan saya!" Asisten Kai memperkenalkan diri.
Arfan mengangguk sopan dan tersenyum tipis.
"Ma'af Nak Kaisar dan Nak Arfan ini siapa nya Kiana ya?" Tanya Pak Hanif yang sejak tadi di buat bingung oleh kedatangan Arfan dan Asisten Kai.
Kiana melirik Arfan begitupun Arfan melirik Kiana sekilas lalu mengkode Asisten Kai untuk Bicara.
"Sebelumnya Kami minta Ma'af Pak. mungkin kedatangan kami membuat bapak dan Ibu bingung. tapi ada satu hal yang ingin kami sampaikan mengenai hubungan Tuan Arfan dengan Nona Kiana" Asisten Kai benar-benar harus mencari kata-kata yang pas untuk bisa meyakinkan orangtua Kiana.
Kiana yang sejak tadi diam mendengarkan pun kaget dan mengerutkan aslinya menatap Asisten Kai.
"Maksudnya Bagaimana Nak" Pak Hanif masih bingung dengan penjelasan Asisten Kai.
Asisten Kai membuka suara kembali namun di tahan oleh Arfan. Asisten Kai pun mengangguk dan mempersilahkan Bos nya yang bicara sendiri mengenai rencana nya untuk menikahi Kiana.
"Jadi begini Pak!" Arfan menghela nafas panjang menatap Pak hanif.
Sebelum nya Arfan menceritakan terlebih dahulu kejadian kemarin sore saat dirinya bertemu Kiana. Namun Arfan sedikit mengubah cerita untuk meyakinkan Pak Hanif dan Bu Mira agar merestui pernikahan nya dengan Kiana. meski hanya menikah Siri untuk sementara.
Kiana yang mendengarkan cerita Arfan sedikit melebarkan bola matanya, Kiana merasa tertipu dengan kebaikan Arfan dan Asisten Kai. Kenapa Kiana merasa dirinya telah di manfaatkan oleh dua laki-laki itu.
Pak Hanif Menatap Kiana meminta penjelasan.
"Jadi bagaimana Pak. Bu. Bapak dan Ibu mengijinkan Kami menikah bukan?" Arfan meminta ijin dan meminta Kiana untuk di jadikan Istrinya.
"Kiana. bagaimana?. Bapak dan Ibu terserah sama kamu Nak. kalau memang kalian sudah berhubungan lama, alangkah baik nya segera menikah saja daripada menimbulkan fitnah nantinya!" Pak Samsul tentu tidak ingin terjadi hal buruk pada Putri semata wayang nya. terlebih lagi Kiana saat ini sedang terancam oleh Juragan Burhan.
Arfan dan Asisten Kai tidak membahas soal hutang Pak Hanif demi menjaga perasaan orangtua itu. Arfan akan mencari waktu yang lebih tepat nanti untuk bisa melunasi hutang-hutang orangtua Kiana.
Kiana menatap tajam pada Arfan. Arfan menatap Kiana dengan tatapan memohon.
"Pak. Aku ijin bicara berdua dengan Mas Arfan dulu ya!" Kiana lalu menarik tangan Arfan untuk keluar.
Kiana tentu saja protes dengan tindakan Arfan yang tidak masuk akal menurut nya.
Kiana melepaskan tangan Arfan dengan kasar dan melotot pada laki-laki itu namun Arfan hanya menanggapi dengan santai.
"Maksud Bapak apa?, kenapa tiba-tiba bapak ingin menikahi saya. Sebenarnya rencana Bapak apa?" Kiana menekankan suaranya agar tidak sampai terdengar dari dalam.
"Di luar rencana sih. Kiana. lebih baik kamu menikah dengan Saya kan daripada kamu menjadi Istri ketiga Juragan Burhan itu" Arfan mencari cela agar Kiana mau menikah dengannya.
"Apa bedanya dengan anda Pak. sama saja kan anda ingin membeli saya dengan alibi bapak akan melunasi semua hutang orangtua saya?" Kiana mengusap kasar air Matanya yang jatuh tanpa kendali.
Arfan melihat Kiana yang menangis. hatinya tiba-tiba merasa sakit.
Arfan pun membawa tangan Kiana ke dalam genggaman nya
"Kiana. Percayalah jika kamu menikah dengan saya, kamu akan terlindungi dan terbebas dari orang-orang yang ingin mencelakai kamu. Itu tujuan Saya Kiana. hanya ingin melindungi kamu" ucap Arfan menatap serius pada Kiana dengan tatapan sayu.
Kiana menatap mata Arfan, Gadis itu melihat ketulusan Dari sorot mata laki-laki itu, Kiana melepaskan tangan nya dari genggaman Arfan dan memalingkan wajah nya sambil mengusap Air matanya.
"Kiana, percayalah" Arfan masih memohon menatap Kiana.
"Wah, bagus akhirnya kamu Pulang dengan sendirinya gadis manis!" Tiba-tiba Juragan Burhan datang dan mendekati Kiana.
Kiana dan Arfan menoleh pada Juragan Burhan yang berjalan semakin dekat. Arfan menarik Kiana ke belakang tubuh nya. Kiana menurut saja demi dirinya Aman.
"Anda siapa?" Tanya Arfan dengan tegas.
"Wow. seharunya saya yang tanya Kamu Siapa Heh anak Muda!" Juragan Burhan menatap tajam seakan ingin menerkam Arfan.
"Pergi sana!" Kiana mengusir Juragan Burhan dan kedua anak buah nya dari balik punggung Arfan.
"Kiana Sayang. jangan begitu dong. kita kan akan menikah, iya kan!" Dengan tidak tahu malunya Juragan tua itu tertawa meledek.
Arfan menatap tajam pada Juragan Burhan.
Asisten Kai, Pak hanif dan Bu Mira pun keluar setelah mendengar keributan di luar.
Bu Mira langsung menghampiri Kiana yang bersembunyi di balik punggung Arfan.
Sedangkan Pak Hanif menghadapi Juragan Burhan dengan perasaan entah.
"Hanif. jadi bagaimana. kamu akan melunasi hutang-hutang kamu atau kamu serahkan saja putri kesayangan kamu itu untuk jadi Istriku!" Juragan Burhan dengan beringas menatap mesum pada Kiana.
Arfan langsung menarik Kiana dalam dekapan nya. Kiana kaget dan mendongak pada Arfan. begitupun dengan Bu mira yang berdiri si samping putrinya. Bu mira kaget saat Arfan tiba-tiba menarik tubuh putrinya ke pelukan nya .
"Anda tidak bisa seenaknya menikahi calon Istri saya. karna saya akan menikah dengan nya hari ini juga" Arfan dengan tegas dan lantang mengumumkan bahwa dirinya akan menikahi Kiana hari itu juga.
Semua orang yang berada di sana menoleh dan menatap Arfan tak percaya, terutama Kiana yang berada dalam dekapan Arfan. Kiana menatap Arfan dengan bola mata yang hampir saja keluar. Arfan melirik Kiana dan tersenyum lalu mengangguk pada Kiana!
***
Next ikutin terus ya🤗
Mohon dukungan nya ya untuk karya ini, terimakasih🙏
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 35 Episodes
Comments