NovelToon NovelToon

Cinta Setelah Menikah

Cinta Setelah Menikah Bab 1

Pukul 15:35 wib Arfan dan Asisten nya tiba di kota gudeg, namun di perjalanan menuju Aparteman nya Arfan dan Asisten nya terjebak macet yang begitu panjang.

"Kenapa bisa macet begini sih" gerutu Arfan merasa kesal. tubuhnya sudah begitu lelah setelah menempuh perjalanan udara selama beberapa jam. niat ingin segera istirahat namun malah terkena macet berkepanjangan.

"Ma'af Tuan. apa Tuan mau keluar dulu?, sepertinya akan memakan waktu yang cukup lama untuk bisa lancar kembali Tuan!" ujar Kaisar asisten Arfan. Asisten Kai mengamati jalanan yang padat merayap dengan kendaraan roda empat yang berhenti terjebak macet.

"Yasudah kita keluar dulu saja" ujar Arfan pada akhirnya.

Namun pada saat Arfan baru saja membuka pintu mobil penumpang, tiba-tiba seorang Gadis asing masuk begitu saja dan menutup pintu dengan kencang membuat Arfan dan Asisten Kai terbengong menatap Gadis asing itu.

"Huh. semoga mereka tidak menemukan ku di sini. Ya Tuhan, gini amat nasib ku" Gumam Gadis itu lirih. Gadis itu belum menyadari kalau dirinya sedang di tatap tajam oleh dua laki-laki di samping dan di belakang nya.

Kiana berjongkok di bawah kursi penumpang di belakang sambil mengendap-ngendap seperti seorang pencuri yang takut ketahuan.

"Ghem!" Arfan berdehem membuat Kiana menoleh dan melotot kaget.

"Ma'af Nona Anda begitu lancang masuk ke mobil kami tanpa permisi!" tegur Asisten Kai pada Kiana.

Kiana tentu saja kaget dan merasa tidak enak hati. namun rasa takut karna di kejar oleh dua preman suruhan Juragan Burhan membuat Kiana memilih tetap diam di tempat.

Kiana menatap Arfan dan Asisten Kai bergantian dan tersenyum kikuk.

"Keluar sekarang" Usir Arfan dengan nada tinggi.

"Pak. Saya mohon jangan usir saya. ijinkan saya bersembunyi di sini sampai saya merasa aman dari mereka" Kiana berkata lirih memohon dengan wajah sendu.

Arfan mengerutkan alisnya. Arfan melirik ke arah luar. memang ada dua preman berbadan besar yang seperti mencari seseorang. Arfan pun mengerti dengan posisi gadis asing itu.

"Baiklah. Tapi setelah ini kamu segera keluar" ujar Arfan dengan nada dingin.

Kiana mengangguk dan menggumamkan kata terimakasih pada Arfan.

Beberapa menit berlalu dua preman itu pun pergi dan Kiana melongok dari cela jendela pintu mobil. setelah di rasa aman Kiana beringsut duduk di jok penumpang begitu saja di samping Arfan.

"Siapa yang nyuruh kamu duduk di situ?" Arfan dengan sinis menatap Kiana.

Kiana menoleh dan menghela nafas.

"Ma'af Pak. Saya capek jongkok dari tadi. boleh ya duduk sebentar saja!" Kiana sebenarnya bingung jika dirinya keluar dari mobil Arfan takut preman itu akan menemukannya lagi tapi jika tidak keluar. Kiana tidak tahu tempat tujuan.

Bahkan ponsel nya entah dimana. mungkin terjatuh di jalan saat dirinya berlari tergopoh-gopoh untuk menghindari kejaran preman itu. Lengkap sudah penderitaan Kiana saat ini!

Arfan melihat gelagat Kiana yang seperti kebingungan. Arfan pun memberanikan diri untuk bertanya dan berbasa-basi. Arfan selalu tidak tega melihat orang lain kesusahan.

"Nama kamu siapa?" tanya Arfan menatap Kiana.

Kiana menoleh pada Arfan "Kiana Pak" jawab Kiana.

"Sepertinya kamu sedang ada masalah?" Arfan mencoba menebak-nebak.

"Iya Pak. Saya lagi bingung!" Kiana menunduk. wajahnya begitu lesu dan sedih.

"Ceritakan saja pada kami Nona. siapa tahu kami bisa bantu masalah yang sedang Nona alami" ujar Asisten Kai dengan hati-hati.

Arfan mengangguk membenarkan. Saat Kiana baru saja akan bercerita namun suara klakson sudah berisik di belakang meminta mobil Arfan untuk segera jalan.

"Bagaimana ini Kai?" Arfan menoleh pada Asisten Kai.

"Bagaiman kalau Nona ini ikut kita saja dulu Tuan. di sini tidak aman. bisa saja preman tadi kembali lagi dan menemukan Nona ini" ujar Asisten Kai merasa khawatir dengan Kiana.

"Baiklah terserah kamu saja Kai. Kiana kamu ikut kami sementara tidak apa-apa kan?, kami akan membantumu!" ujar Arfan menatap serius pada Kiana.

Kiana merasa ragu dan takut namun hati kecilnya mengatakan untuk ikut saja. akhirnya Kiana mengangguk pasrah. Kiana berharap Arfan dan Asisten Kai adalah orang baik.

Asisten Kai segera melajukan mobilnya dan pergi meninggalkan jalanan yang tidak lagi macet itu. Arfan menginterupsi Asisten Kai untuk langsung menuju Aparteman saja. agar lebih aman dari preman yang mengejar Kiana tadi.

Sepanjang perjalanan Kiana tidak membuka suara sedikitpun. Gadis itu termenung sibuk dengan pikirannya sendiri, Kiana tentu memikirkan nasib nya dan kedua orangtuanya yang akan berhadapan dengan Juragan Burhan. karna preman itu tidak bisa membawa Kiana ke hadapan nya.

Arfan memperhatikan Kiana sejak tadi. Arfan merasa kasihan melihat wajah Kiana yang nampak jelas kebingungan dan ketakutan. entah kenapa Arfan merasa dirinya ingin melindungi Gadis itu.

Setelah sampai di Aparteman tempat Arfan dan Asisten Kai tinggal selama di Jogja. mereka masuk dengan kartu Card kepemilikan. Arfan masuk lebih dulu di ikuti oleh Asisten Kai sambil menggeret dua koper milik Arfan dan miliknya sendiri. Kiana berhenti melangkah di ambang pintu. Gadis itu tidak berani masuk karna merasa takut.

Asisten Kai dan Arfan menoleh pada Kiana dan saling pandang memberi kode untuk mengajak Kiana masuk.

"Masuklah. jangan takut Nona, kami bukan orang jahat kok!" Asisten Kai meyakinkan Kiana yang masih termenung di ambang pintu.

"Tidak perlu takut kami akan melindungimu Kiana!" Arfan mendekati Kiana dan mengajak nya masuk.

Kiana pun masuk dengan hati-hati lalu Arfan menutup pintu.

"Silahkan duduk dulu" Arfan menginterupsi Kiana untuk duduk.

"Terimakasih Pak" Kiana duduk dan mengamati sekeliling ruangan. Kiana merasa sangat asing dan takut. namun Kiana yakin dengan Arfan dan Asisten Kai adalah orang yang baik.

Asisten Kai membawa tiga gelas minuman dingin dan segar lalu meletakannya di meja.

Sebelum Arfan dan Asisten Kai ke Jogja. tentu saja sudah ada orang yang membersihkan Aparteman dan menyediakan bahan makanan dan minuman di sana untuk mempermudah pemiliknya untuk tidak keluar jika merasa haus dan lapar.

"Nona Kiana. silahkan Nona ceritakan kronologinya, bagaimana Nona bisa di kejar-kejar oleh preman itu. kami akan membantu Nona keluar dari masalah yang Nona alami. jadi kami harus tahu ceritanya Dari Nona" Asisten Kai dengan hati-hati meminta Kiana untuk menceritakan masalah nya.

Awalnya Kiana merasa ragu namun Kiana melihat ketulusan dari dua laki-laki di hadapannya.

Kiana berusaha menetralkan degup jantungnya dan berusaha tenang untuk menceritakan masalah keluarganya. Kiana menatap Arfan dan Asisten Kai bergantian.

Gadis itu menghela nafas berat dan menunduk!

Cinta Setelah Menikah Bab 2

"Jadi bagaimana Nona?" tanya Asisten Kai melongok wajah Kiana yang masih menunduk.

Kiana merasa malu jika harus menceritakan aib keluarga nya yang memiliki banyak hutang, tapi Kiana berpikir kalau dirinya butuh seseorang yang bisa membantunya keluar dari masalah itu.

Kiana mengangkat Wajahnya dan menghela nafas berat.

"Ceritanya panjang Pak. yang jelas Saya tidak Mau di nikahkan dengan Juragan Burhan!" Kiana merasakan sesak di dadanya.

Arfan dan Asisten Kai mengerutkan Alis menatap Kiana.

"Siapa Juragan Burhan?" tanya Arfan

"Juragan Burhan seorang Renternir yang memberi Bapak saya hutang. dan Bapak saya tidak bisa membayar nya dengan tepat waktu. Juragan Burhan menginginkan Saya untuk di jadikan Istri ketiganya dengan imbalan hutang-hutang Bapak saya akan di anggap lunas!" Kiana menunduk dan menahan air matanya yang hampir jatuh. Kiana sekuat hati menahan agar tidak sampai menangis.

Arfan dan Asisten Kai saling pandang dan mengangguk mengerti.

"Lalu Bapak kamu mengijinkan begitu saja dan akan menikahkan kamu dengan Juragan itu?" Arfan dengan hati-hati bertanya pada Kiana.

Kiana menggeleng pelan "Tentu saja Bapak saya tidak akan melakukan itu Pak" jawab Kiana dengan tegas!

Kiana pun Mulai menceritakan kejadian tadi sore saat sebelum dirinya di kejar oleh dua preman anak buah Juragan Burhan. Kiana menceritakan dengan deteil pada Arfan dan Asisten Kai. Kiana berharap dua Laki-laki yang berjanji akan membantunya itu bisa benar-benar menepati janji mereka.

FLASHBACK ON

Kiana berjalan Gontai sepulang kerja Kiana tidak pernah mampir-mampir kemana pun seperti teman-temannya. Kiana selalu pulang tepat waktu karna Kiana anak yang baik dan penurut kepada kedua orangtuanya.

Saat Kiana telah hampir mendekati halaman Rumah. Gadis itu berhenti melangkah karna mendengar dan melihat sang Ayah yang sedang di tagih hutang oleh Juragan Burhan. dengan suara lantang Juragan tua itu membentak dan mendorong Pak Hanif ayah Kiana.

"Jangan cuma omong saja Hanif. Bayar hutang mu sekarang juga. ini sudah jatuh tempo beberapa bulan loh. gimana sih kamu ini" Juragan Burhan mencibir Pak Hanif dengan sarkas.

"Saya minta ma'af Juragan, tolong beri saya waktu lagi!" Pak Hanif memohon dengan sangat. Ibu Kiana pun menangis di dalam. Ibu Kiana mengintip sang Suami yang sedang menghadapi Juragan Burhan dari balik tirai jendelanya.

Kiana yang melihat Ayah nya di sakiti merasa kesal dan tidak terima. Kiana hendak melanjutkan langkahnya namun terhenti saat Juragan Burhan mengatakan Dirinya menginginkan Kiana untuk di jadikan Istri ketiganya, dengan begitu hutang-hutang Ayah Kiana akan di anggap lunas.

Kiana kaget dan melotot. tentu saja Gadis itu tidak akan sudi menjadi Istri ketiga tua bangka itu.

"Cari gadis itu di dalam!" Juragan Burhan menyuruh anak buah nya untuk mencari Kiana di dalam rumah.

Pak Hanif yang kebetulan menoleh ke kiri dimana Kiana sedang berdiri dan menatap nya. Pak Hanif langsung memberi kode pada Putri semata wayang nya untuk segera pergi menghindari Juragan Burhan dan kedua anak buah nya.

Kiana bergumam tanpa Suara pada Pak Hanif, namun Pak Hanif tentu saja tidak paham apa yang di katakan Kiana. Pak Hanif melirik ke dalam rumah dan menatap kembali pada Putrinya.

"Cepat pergi Nak" Pak hanif tanpa Suara meminta Kiana agar cepat pergi untuk bersembunyi.

Kiana pun paham dan langsung pergi berlari meninggalkan tempat itu. pada Saat Kiana baru saja berbalik badan Juragan Burhan menoleh dan mengetahui Kiana yang tergesa-gesa hendak melarikan diri.

"Itu dia Dek Kiana. cepat kejar!" Juragan Burhan segera menyuruh anak buah nya untuk mengejar Kiana.

Pak Hanif begitu panik. hati seorang Ayah begitu sakit harus melihat putrinya ikut menanggung penderitaan yang tidak seharusnya di rasakan oleh Kiana. Pak Hanif begitu cemas dengan keadaan Kiana. bagaimana kalau anak buah Juragan Burhan berhasil menangkap Kiana. Pak Hanif tidak bisa membayangkan nasib putrinya nanti akan seperti apa.

Bu Mira keluar dan menghampiri suaminya, Bu Mira juga sangat cemas dengan putrinya.

"Pak bagaimana ini. Kiana Pak. putri kita, ibu takut Kiana akan tertangkap!" Bu Mira begitu khawatir dengan Kiana.

"Tenang Bu. percayalah Kiana akan baik-baik saja. Kiana anak yang kuat!" Pak Hanif berusaha tenang dan menenangkan sang Istri.

"Gimana Ibu bisa tenang Pak. Putri kita satu-satunya di kejar sama dua preman. bisa-bisanya Bapak tenang-tenang aja. ini semua gara-gara bapak. coba kalau bapak nggak hutang sama Juragan Burhan nggak akan seperti ini kejadian nya Pak. sekarang Bapak lihat. putri Kita yang jadi korban!" Bu Mira benar-benar emosional. wanita paruh baya itu menangis sejadi-jadinya.

Bu Mira masuk dan membanting pintu dengan kencang membuat Pak Hanif terjingkat kaget. Pak Hanif menghela nafas menatap pintu yang sudah tertutup.

Sementara Kiana dan dua preman itu masih kejar-kejaran di jalanan. Kiana terus berlari sekuat dan semampu yang dia bisa untuk menghindari preman itu.

"Hei Kiana berhenti kamu!" Teriak preman yang mengejar Kiana.

Kiana terus berlari sekencang mungkin. Kiana merasa lelah namun tetap berusaha kuat berlari. Kiana sempat terjatuh dan menjatuhkan ponselnya yang dia pegang sepanjang dia berlari.

Kiana menoleh ke belakang. Dua preman itu sudah semakin dekat. Kiana berusaha untuk berdiri dan berlari lagi. Kiana membiarkan saja ponselnya tertinggal karna bisa saja Kiana akan tertangkap jika Kiana mengambil ponsel nya terlebih dahulu. gadis itu tentu saja lebih memikirkan keselamatan nya.

Kiana Berhenti sejenak di lampu merah yang sedang macet. Kiana menelusuri deretan mobil yang berbaris. sampai akhirnya Kiana melihat ada salah satu mobil yang pintu nya terbuka. Kiana pun tanpa pikir panjang lagi langsung masuk begitu saja ke dalam mobil itu. Kiana berharap preman itu kehilangan jejak nya dan tidak bisa menemukannya lagi!

FLASHBACK OF

Arfan dan asisten Kai mendengarkan dengan baik semua cerita Kiana.

Entah Kenapa Arfan merasa begitu ingin melindungi gadis malang itu. Arfan Menatap dalam pada Kiana.

"Nona apakah Nona akan pulang ke rumah?" tanya Asisten Kai.

Kiana terdiam dan tertunduk. gadis itu bingung apa yang harus dia lakukan.

"Kalau boleh saya ijin tinggal di sini untuk sementara Pak. Saya bisa bersih-bersih di rumah ini, Saya juga bisa masak. saya bisa mengerjakan apapun Pak. Saya rela nggak di gaji sekalipun asalkan tetap di beri makan dan tempat tinggal untuk sementara!" Kiana menatap serius pada Arfan dan Asisten Kai. Kiana memohon agar dirinya tidak di suruh pulang. gadis itu benar-benar takut kalau dirinya akan di jadikan istri ketiga oleh Juragan Burhan.

Arfan menghela nafas panjang.

"Bagaimana Tuan?" Asisten Kai meminta pendapat pada Bos nya.

Arfan menatap Kiana dan mengangguk pasti."Biarkan saja dia tinggal di sini sementara, besok kita cari solusinya setelah pulang dari kantor. Besok kita ada meeting penting" Ujar Arfan mengijinkan Kiana untuk tinggal sementara di Aparteman nya.

"Baiklah Tuan!"

"Siapkan tempat tidur untuknya di kamar sebelah. kamu tidur dengan ku nanti Kai" Arfan berdiri dan berjalan ke kamar begitu saja.

"Terimakasih Pak" ujar Kiana menatap punggung Arfan.

Arfan menoleh dan mengangguk lalu berjalan kembali ke kamar nya.

"Mari Nona saya antar ke kamar" Asisten Kai berdiri menginterupsi Kiana.

Asisten Kai membukakan pintu kamar tamu dan menyuruh Kiana untuk masuk.

"Silahkan Istirahat dulu Nona. kalau butuh apa-apa panggil saja saya" Ujar asisten Kai.

"Terimakasih Pak" ucap Kiana membungkuk sopan.

Asisten Kai pun mengangguk lalu berlalu meninggalkan Kiana di kamar tamu.

***

Bagaiman Ceritanya Arfan dan Kiana?

ikutin terus ya🤗

jangan lupa dukungan nya. terimakasih🙏

Cinta Setelah Menikah Bab 3

Asisten Kai meninggalkan Kiana di dalam kamar tamu yang sudah di bersihkan sebelum nya oleh orang suruhan Arfan yang biasa di tugaskan untuk mengurus Apartemen nya.

Kiana duduk termenung di bibir ranjang dengan pikiran yang tidak bisa sinkron. Kiana ingin sekali mengabari sang Ayah dan Ibunya, namun ponsel nya jatuh saat dirinya di kejar oleh dua preman di jalanan.

Kiana pun memberanikan Diri keluar dari kamar dan mendekati dapur. Kiana melihat Asisten Kai yang sedang sibuk menyiapkan makanan. Kiana pun berinisiatif untuk membantunya atau kalau bisa Kiana akan menggantikan tugas asisten Kai menyiapkan makanan untuk makan malam.

"Permisi Pak. boleh saya bantu?" Kiana menghampiri asisten Kai.

Asisten Kai menoleh pada Kiana.

"Tidak usah Nona, ini tinggal sedikit lagi selesai kok. lebih baik Nona segera mandi saja!" Ujar asisten Kai

"Tapi saya tidak bawa baju ganti Pak" ujar Kiana benar adanya.

Asisten Kai menghentikan aktivitasnya yang sedang mengaduk-aduk sayur di panci dan menatap Kiana.

"Nanti saya carikan baju ganti untuk Nona. kalau begitu boleh saya minta tolong untuk menggantikan saya memasak ini?" Ujar asisten Kai.

"Tentu boleh Pak. sebelumnya terimakasih, ma'af saya sudah merepotkan bapak!" Kiana merasa tidak enak hati namun mau bagaimana lagi keadaan nya saat ini memang sedang butuh perlindungan.

"Tidak masalah Nona. saya tinggal dulu ya!" ujar Asisten Kai lalu beranjak.

Kiana melanjutkan masakan yang sudah setengah matang itu dan mengoreksi cita rasanya.

'Ternyata Pak Kai pintar masak juga' Kiana memuji masakan Asisten Kai setelah mencicipi sayur yang sudah hampir matang itu.

Asisten Kai masuk ke kamar Arfan dan mengambil kunci mobil. Arfan yang sedang duduk sambil memainkan ponsel nya menoleh pada asisten Kai.

"Mau kemana kamu Kai?" tanya Arfan menatap asisten Kai.

"Saya ijin keluar sebentar Tuan. mau mencarikan baju ganti untuk Nona Kiana!" jawab asisten Kai.

"Oh. Oke" Arfan mengiyakan dengan wajah datar.

Asisten Kai pun berjalan menuju pintu hendak keluar.

"Oh ya Kai!" panggil Arfan menghentikan langkah Asisten Kai. asisten Kai pun menoleh kembali pada Bos nya.

"Iya Tuan?"

"Nanti kalau Kiana mau mandi kamu suruh mandi di sini saja, kamar sebelah tidak ada kamar mandinya kan, dan kamar mandi dapur sedang rusak kran nya. nanti panggilkan juga tukang buat benerin besok!" ujar Arfan memberi tahu asisten Kai untuk di sampaikan pada Kiana.

"Baik Tuan, saya pergi dulu!" ujar Asisten Kai lalu menutup pintu dan pergi.

Arfan yang merasa bosan di kamar memutuskan untuk keluar dan beranjak ke dapur. pria itu merasa tenggorokan nya kering butuh seteguk air putih.

"Kiana. sedang apa kamu di situ?" Arfan mengagetkan Kiana.

Kiana menoleh dan menatap Arfan. Arfan berjalan pelan mendekati Kiana.

"Ma'af Pak. Saya menggantikan Pak Kai menyelesaikan masakannya tadi, soalnya Pak Kai mau mencarikan saya baju ganti. Ma'af saya merepotkan Pak!" Kiana menunduk tidak berani menatap Laki-laki di depan nya.

"Saya tidak bilang seperti itu!" ujar Arfan berlalu begitu saja mendekati dispenser dan menuangkan air ke gelas lalu meminum nya.

Kiana tidak sengaja memperhatikan Arfan dan menelan saliva saat Arfan meneguk air putih itu terlihat begitu maskulin dengan jakun yang naik turun menelan air yang di minum nya.

Arfan melirik Kiana yang sedang menatap nya intens. Arfan menaruh gelas itu ke kitchen di sebelah Kiana berdiri.

"Saya tahu Saya ini tampan kan. jangan bengong!" Arfan berbisik lirih dengan wajah menahan senyum lalu beranjak kembali ke kamar nya.

Kiana melotot dan kaget, Kiana tersadar dari lamunan nya dan geleng-geleng kepala menatap punggung Arfan. Kiana kembali melanjutkan pekerjaan nya yang hampir selesai tersaji.

sambil menunggu asisten Kai Kiana pun menyajikan sekalian makanan yang sudah siap ke meja makan.

Selang beberapa menit kemudian Asisten Kai kembali dan membawa dua paper bag yang sudah pasti isinya adalah pakaian untuk Kiana.

"Ini Nona. ma'af kalau tidak sesuai dengan selera Nona" Ujar Asisten Kai menyodorkan paper bag itu pada Kiana.

"Tidak Apa-apa Pak, justru saya berterimakasih karna Bapak sudah mau di repotkan!" Ujar Kiana .

Asisten Kai mengangguk dan melirik meja makan yang sudah rapi tersaji makanan yang sempat di masak nya tadi namun sisa nya Kiana lah yang melanjutkan masakan yang lainnya. asisten Kai tersenyum simpul. dalam hati asisten Kai mengakui kemampuan Kiana dalam sebuah pekerjaan rumah tangga.

"Oh Iya Nona, kalau Nona mau mandi silahkan ke kamar sebelah. karna kamar mandi di belakang sedang rusak baru besok akan di perbaiki" ujar Asisten Kai memberitahu Kiana.

"Maksud nya di dalam kamar nya Pak Arfan?" tanya Kiana. Kiana tentu saja merasa malu jika dirinya harus mandi di dalam kamar mandi yang sama dengan laki-laki yang baru saja di kenalnya.

"Iya Nona, apa ada masalah?" tanya Asisten Kai menilik wajah Kiana yang nampak bingung.

"Eu-em" Kiana ragu untuk mengatakan bahwa dirinya keberatan namun tidak ada pilihan lain. Kiana harus tetap membersihkan diri setelah seharian beraktivitas. apalagi Kiana sempat berlarian di kejar Preman tentu tidak nyaman karna berkeringat.

Asisten Kai menangkap gelagat Kiana yang mungkin merasa tidak nyaman. Asisten Kai pun segera menetralkan suasana agar Kiana tidak merasa canggung dan takut.

"Tidak apa-apa Nona. kami bukan orang jahat. kami tidak akan macam-macam kok. kunci saja pintu nya saat Nona mandi!" Asisten Kai mencoba untuk membuat Kiana lebih nyaman.

Kiana pun mengangguk dan berpamitan untuk segera Mandi.

Kiana mengetuk pintu kamar Arfan meminta ijin untuk masuk pada pemilik kamar.

"Masuk!" seru Arfan dari dalam.

Kiana pun membuka pintu dan masuk melihat Arfan yang sedang memainkan ponsel sambil bersandar pada sandaran ranjang. Arfan menoleh pada Kiana.

"Mau mandi ya?" tanya Arfan demi melihat paper bag yang di bawa oleh Kiana.

"Iya Pak. Permisi!" Kiana membungkuk sopan pada Arfan.

"Silahkan" Arfan mempersilahkan Kiana untuk memakai kamar mandinya dengan wajah datar.

Kiana pun segera beranjak ke kamar mandi.

Setelah selesai mandi Kiana segera keluar dengan rambut yang di gulung ke atas dengan handuk.

Asisten Kai telah membelikan pakaian serta handuk juga peralatan mandi sekaligus untuk Kiana. jadi Kiana tidak perlu repot-repot mencarinya lagi, sudah tinggal pakai.

"Permisi Pak, terimakasih!" Kiana hendak menarik handle pintu namun terhenti saat Arfan tiba-tiba memanggil nya.

Kiana pun menoleh dan Arfan menepuk-nepuk kasur di depan nya menginterupsi Kiana untuk duduk. Kiana yang merasa takut dan berpikir negatif hanya diam berdiri di ambang pintu. Arfan menatap Kiana dengan tajam.

"Duduk Sini Kiana!" Arfan dengan gemas memaksa Kiana untuk duduk di depannya.

"Tapi Pak!" Kiana merasakan jantung nya berdetak kencang. gadis itu waspada.

"Kamu pikir saya mau ngapain. cepat saya mau bicara!" Arfan menaikan nada bicara nya .

Kiana pun menurut dan duduk di ranjang di hadapan Arfan. Namun Kiana menunduk tidak berani menatap Arfan karna merasa takut.

"Kiana!" panggil Arfan menatap Kiana yang menunduk.

"Iya Pak"

"Lihat sini Kiana, saya lagi bicara sama kamu loh" Arfan mencoba untuk tidak emosi. gemas sekali rasanya.

Kiana pun Mengangkat wajah nya menatap Arfan. Arfan terdiam sejenak memperhatikan garis wajah Kiana dari jarak sedekat itu, Arfan menelan saliva gugup. pria itu merasakan jantung nya berdebar dan segera memalingkan wajah nya. Arfan mengatur nafas nya dan kembali ke mode serius menatap Kiana.

"Besok kita temui orangtua kamu ya. saya akan coba bicara dengan orangtua kamu mengenai Juragan Burhan itu" Ujar Arfan

"Tapi Pak. saya harus jawab apa kalau Bapak saya tanya soal Pak Arfan dan Pak Kai itu siapa?" ujar Kiana menatap Arfan dengan tatapan bingung.

"Nanti saya yang akan menjelaskan sama Orangtua kamu. jadi tidak usah khawatir. yang penting kamu bisa terbebas dari juragan tua itu dan saya akan membantu melunasi semua hutang bapak kamu!" ujar Arfan menatap serius pada Kiana. tanpa Kiana tahu Arfan punya rencana lain untuk melindunginya dari Tua bangka itu.

Kiana pun mengangguk pasrah lalu Kiana pamit keluar. sebelum keluar Kiana telah memberitahu Arfan untuk segera makan malam. karna Kiana sudah menyiapkan makan malam tadi!

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!