"Jadi bagaimana Nona?" tanya Asisten Kai melongok wajah Kiana yang masih menunduk.
Kiana merasa malu jika harus menceritakan aib keluarga nya yang memiliki banyak hutang, tapi Kiana berpikir kalau dirinya butuh seseorang yang bisa membantunya keluar dari masalah itu.
Kiana mengangkat Wajahnya dan menghela nafas berat.
"Ceritanya panjang Pak. yang jelas Saya tidak Mau di nikahkan dengan Juragan Burhan!" Kiana merasakan sesak di dadanya.
Arfan dan Asisten Kai mengerutkan Alis menatap Kiana.
"Siapa Juragan Burhan?" tanya Arfan
"Juragan Burhan seorang Renternir yang memberi Bapak saya hutang. dan Bapak saya tidak bisa membayar nya dengan tepat waktu. Juragan Burhan menginginkan Saya untuk di jadikan Istri ketiganya dengan imbalan hutang-hutang Bapak saya akan di anggap lunas!" Kiana menunduk dan menahan air matanya yang hampir jatuh. Kiana sekuat hati menahan agar tidak sampai menangis.
Arfan dan Asisten Kai saling pandang dan mengangguk mengerti.
"Lalu Bapak kamu mengijinkan begitu saja dan akan menikahkan kamu dengan Juragan itu?" Arfan dengan hati-hati bertanya pada Kiana.
Kiana menggeleng pelan "Tentu saja Bapak saya tidak akan melakukan itu Pak" jawab Kiana dengan tegas!
Kiana pun Mulai menceritakan kejadian tadi sore saat sebelum dirinya di kejar oleh dua preman anak buah Juragan Burhan. Kiana menceritakan dengan deteil pada Arfan dan Asisten Kai. Kiana berharap dua Laki-laki yang berjanji akan membantunya itu bisa benar-benar menepati janji mereka.
FLASHBACK ON
Kiana berjalan Gontai sepulang kerja Kiana tidak pernah mampir-mampir kemana pun seperti teman-temannya. Kiana selalu pulang tepat waktu karna Kiana anak yang baik dan penurut kepada kedua orangtuanya.
Saat Kiana telah hampir mendekati halaman Rumah. Gadis itu berhenti melangkah karna mendengar dan melihat sang Ayah yang sedang di tagih hutang oleh Juragan Burhan. dengan suara lantang Juragan tua itu membentak dan mendorong Pak Hanif ayah Kiana.
"Jangan cuma omong saja Hanif. Bayar hutang mu sekarang juga. ini sudah jatuh tempo beberapa bulan loh. gimana sih kamu ini" Juragan Burhan mencibir Pak Hanif dengan sarkas.
"Saya minta ma'af Juragan, tolong beri saya waktu lagi!" Pak Hanif memohon dengan sangat. Ibu Kiana pun menangis di dalam. Ibu Kiana mengintip sang Suami yang sedang menghadapi Juragan Burhan dari balik tirai jendelanya.
Kiana yang melihat Ayah nya di sakiti merasa kesal dan tidak terima. Kiana hendak melanjutkan langkahnya namun terhenti saat Juragan Burhan mengatakan Dirinya menginginkan Kiana untuk di jadikan Istri ketiganya, dengan begitu hutang-hutang Ayah Kiana akan di anggap lunas.
Kiana kaget dan melotot. tentu saja Gadis itu tidak akan sudi menjadi Istri ketiga tua bangka itu.
"Cari gadis itu di dalam!" Juragan Burhan menyuruh anak buah nya untuk mencari Kiana di dalam rumah.
Pak Hanif yang kebetulan menoleh ke kiri dimana Kiana sedang berdiri dan menatap nya. Pak Hanif langsung memberi kode pada Putri semata wayang nya untuk segera pergi menghindari Juragan Burhan dan kedua anak buah nya.
Kiana bergumam tanpa Suara pada Pak Hanif, namun Pak Hanif tentu saja tidak paham apa yang di katakan Kiana. Pak Hanif melirik ke dalam rumah dan menatap kembali pada Putrinya.
"Cepat pergi Nak" Pak hanif tanpa Suara meminta Kiana agar cepat pergi untuk bersembunyi.
Kiana pun paham dan langsung pergi berlari meninggalkan tempat itu. pada Saat Kiana baru saja berbalik badan Juragan Burhan menoleh dan mengetahui Kiana yang tergesa-gesa hendak melarikan diri.
"Itu dia Dek Kiana. cepat kejar!" Juragan Burhan segera menyuruh anak buah nya untuk mengejar Kiana.
Pak Hanif begitu panik. hati seorang Ayah begitu sakit harus melihat putrinya ikut menanggung penderitaan yang tidak seharusnya di rasakan oleh Kiana. Pak Hanif begitu cemas dengan keadaan Kiana. bagaimana kalau anak buah Juragan Burhan berhasil menangkap Kiana. Pak Hanif tidak bisa membayangkan nasib putrinya nanti akan seperti apa.
Bu Mira keluar dan menghampiri suaminya, Bu Mira juga sangat cemas dengan putrinya.
"Pak bagaimana ini. Kiana Pak. putri kita, ibu takut Kiana akan tertangkap!" Bu Mira begitu khawatir dengan Kiana.
"Tenang Bu. percayalah Kiana akan baik-baik saja. Kiana anak yang kuat!" Pak Hanif berusaha tenang dan menenangkan sang Istri.
"Gimana Ibu bisa tenang Pak. Putri kita satu-satunya di kejar sama dua preman. bisa-bisanya Bapak tenang-tenang aja. ini semua gara-gara bapak. coba kalau bapak nggak hutang sama Juragan Burhan nggak akan seperti ini kejadian nya Pak. sekarang Bapak lihat. putri Kita yang jadi korban!" Bu Mira benar-benar emosional. wanita paruh baya itu menangis sejadi-jadinya.
Bu Mira masuk dan membanting pintu dengan kencang membuat Pak Hanif terjingkat kaget. Pak Hanif menghela nafas menatap pintu yang sudah tertutup.
Sementara Kiana dan dua preman itu masih kejar-kejaran di jalanan. Kiana terus berlari sekuat dan semampu yang dia bisa untuk menghindari preman itu.
"Hei Kiana berhenti kamu!" Teriak preman yang mengejar Kiana.
Kiana terus berlari sekencang mungkin. Kiana merasa lelah namun tetap berusaha kuat berlari. Kiana sempat terjatuh dan menjatuhkan ponselnya yang dia pegang sepanjang dia berlari.
Kiana menoleh ke belakang. Dua preman itu sudah semakin dekat. Kiana berusaha untuk berdiri dan berlari lagi. Kiana membiarkan saja ponselnya tertinggal karna bisa saja Kiana akan tertangkap jika Kiana mengambil ponsel nya terlebih dahulu. gadis itu tentu saja lebih memikirkan keselamatan nya.
Kiana Berhenti sejenak di lampu merah yang sedang macet. Kiana menelusuri deretan mobil yang berbaris. sampai akhirnya Kiana melihat ada salah satu mobil yang pintu nya terbuka. Kiana pun tanpa pikir panjang lagi langsung masuk begitu saja ke dalam mobil itu. Kiana berharap preman itu kehilangan jejak nya dan tidak bisa menemukannya lagi!
FLASHBACK OF
Arfan dan asisten Kai mendengarkan dengan baik semua cerita Kiana.
Entah Kenapa Arfan merasa begitu ingin melindungi gadis malang itu. Arfan Menatap dalam pada Kiana.
"Nona apakah Nona akan pulang ke rumah?" tanya Asisten Kai.
Kiana terdiam dan tertunduk. gadis itu bingung apa yang harus dia lakukan.
"Kalau boleh saya ijin tinggal di sini untuk sementara Pak. Saya bisa bersih-bersih di rumah ini, Saya juga bisa masak. saya bisa mengerjakan apapun Pak. Saya rela nggak di gaji sekalipun asalkan tetap di beri makan dan tempat tinggal untuk sementara!" Kiana menatap serius pada Arfan dan Asisten Kai. Kiana memohon agar dirinya tidak di suruh pulang. gadis itu benar-benar takut kalau dirinya akan di jadikan istri ketiga oleh Juragan Burhan.
Arfan menghela nafas panjang.
"Bagaimana Tuan?" Asisten Kai meminta pendapat pada Bos nya.
Arfan menatap Kiana dan mengangguk pasti."Biarkan saja dia tinggal di sini sementara, besok kita cari solusinya setelah pulang dari kantor. Besok kita ada meeting penting" Ujar Arfan mengijinkan Kiana untuk tinggal sementara di Aparteman nya.
"Baiklah Tuan!"
"Siapkan tempat tidur untuknya di kamar sebelah. kamu tidur dengan ku nanti Kai" Arfan berdiri dan berjalan ke kamar begitu saja.
"Terimakasih Pak" ujar Kiana menatap punggung Arfan.
Arfan menoleh dan mengangguk lalu berjalan kembali ke kamar nya.
"Mari Nona saya antar ke kamar" Asisten Kai berdiri menginterupsi Kiana.
Asisten Kai membukakan pintu kamar tamu dan menyuruh Kiana untuk masuk.
"Silahkan Istirahat dulu Nona. kalau butuh apa-apa panggil saja saya" Ujar asisten Kai.
"Terimakasih Pak" ucap Kiana membungkuk sopan.
Asisten Kai pun mengangguk lalu berlalu meninggalkan Kiana di kamar tamu.
***
Bagaiman Ceritanya Arfan dan Kiana?
ikutin terus ya🤗
jangan lupa dukungan nya. terimakasih🙏
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 35 Episodes
Comments