Without Time Until Last
Sebuah pesta ulang tahun digelar sangat meriah di sebuah ballroom hotel bintang lima Califoria, pemilik pesta tersebut adalah seorang pengusaha sukses sekaligus pendiri organisasi gelap yaitu keluarga Aero. Tak hanya rekan kerja, tapi keluarga Aero memiliki lebih banyak musuh yang ingin menjatuhkannya.
“Niana!”. Panggil seorang pria muda dengan tuxedo yang sudah rapi
“iya dad”. Anak kecil memakai gaun pesta berwarna warni tersenyum pada pria yang di panggilnya daddy
“are you ready princes?”.
“yes dad”.
Mereka bergandengan tangan masuk ke ballroom hotel yang sudah ramai tamu undangan, gadis kecil itu
nampak sangat bahagia melihat ayahnya yang juga tersenyum cerah kepada semua tamu undangan yang datang. Beberapa rekan kerja membawa anak yang seumuran atau diatas gadis kecil itu.
Aero menghentikan langkahnya dan mensejajarkan tubuh dengan putri semata wayangnya, setelah mommy
nya meninggal, Aero lah yang menjaganya dan menjadi single parent. “baby, happy birthday yang ke-5 tahun, daddy harap kamu bisa menjadi gadis yang baik dan cantik seperti mommy”.
“thank you daddy”.
Mungkin pelukan itu adalah pelukan terakhir Aero kepada putrinya saat suara tembakan terdengar, beberapa penyusup masuk dan memporak-porandakan ballroom hotel tersebut. “apa yang terjadi!”. Teriak Aero sembari terus memeluk putrinya.
Kaki tangan Aero menghapiri pria itu dan membisikkan sesuatu. “pergilan dari sini dan bawa putriku bersamamu”. Ucap Aero
“tapi tuan-”.
“cepat pergi”.
“mari nona Niana ikut saya”.
"Niana mau sama daddy”. Niana terus menangis dan enggan melepaskan genggamannya pada Aero
“Niana, dengarkan daddy, daddy ada urusan, ikut pamanmu”.
“tapi daddy janji tidak akan ninggalin Niana”.
“janji”.
Niana dibawa oleh kaki tangan Aero meninggalkan hotel dan pergi sejauh mungkin karena mereka juga
mengejar keturunan Aero, Niana Aero, pewaris tunggal Aero Group.
►
Seorang wanita cantik berumur 20 tahun kembali mendapati mimpi buruk setelah kesekian kalinya dan hampir setiap hari dia mendapatkan potongan kejadian yang dia sendiri ingin melupakannya. Perlahan air matanya terjadi, dia merindukan pria yang telah berjanji padanya akan menemuinya, tapi sampai umurnya yang sudah beranjak
dewasa sekalipun tidak ada pertemuan sejak malam itu.
“kau bermimpi lagi?”. Ucap wanita paruh baya yang baru saja masuk
“bibi”.
Wanita paruh baya tersebut tersenyum pada Juliet, duduk di sisi ranjang dan mengusap rambut Juliet dengan sayang.
“kau sudah mengerti apa yang terjadi dengan ayahmu”.
Juliet mengangguk
“bibi tidak ingin kehilanganmu, walaupun bibi bukan ibu kandungmu, tapi bibi sudah menganggapmu sebagai anak
bibi sendiri saat kau dibawa kemari”.
“terima kasih telah baik padaku bi”.
Namanya Juliet Niana Aero, sejak sekolah. Dia sudah tidak memakai nama Niana dan nama Aero, hanya Juliet. Wanita cantik berambut pirang yang telah menyelesaikan kuliahnya diumur 20 tahun, dan saat ini bingung harus bekerja dimana untuk membantu keuangan bibi yang sudah merawatnya dari kecil.
Juliet keluar dari kamar memakai kaos dipadukan dengan jeans dan tak lupa jaket kulit yang melekat di
tubuhnya. Dia hanya mengikuti kata hatinya yang entah tujuannya kemana, hari ini dia harus mendapatkan sebuah pekerjaan, setidaknya tak apa jika tidak bergaji tinggi untuk membantu bibi.
Sebuah mobil hitam mewah berhenti disamping wanita itu saat berjalan kaki, Juliet menghantikan langkahnya berusaha was-was jika ada yang mengenalnya. Seorang pria berjas mahal keluar dari mobil tersebut dan menghampiri Juliet.
“apa ada yang bisa saya bantu tuan?”. Tanya Juliet canggung
Pria itu menguliurkan tangannya di sambut oleh Juliet “namaku Dexon, dari Dex Company”.
“Juliet”.
“saya sudah mengetahui tentang semua prestasimu sejak sekolah, kau bisa menyelesaikan sekolahmu lebih
cepat, saya ingin menawarimu kerjasama dengan saya”.
“benarkah?”.
“tentu saja, kau bisa datang ke Dex Company dan katakan kalau kau di undang langsung oleh tuan Dexon”.
“baik, saya akan kesana segera mungkin”.
“saya tunggu nona Juliet”.
“baik tuan”.
Mobil tersebut meninggalkan Juliet dengan kegembiraan, setidaknya Juliet sudah pasti mendapatkan pekerjaan hari ini. Setahunya Dex Company adalah perusahaan ternama paling maju saat ini, dan mungkin kedepannya, karena dari semua perusahaan hanya Dex Company yang siap bersaing di masa depan.
Setelah menyiapka berkas dan mengganti pakaian nya dengan pakaian formal, Juliet menghentikan sebuah
taksi dan pergi ke Dex Company yang jaraknya lumayan jauh dari dia tinggal saat ini. Beberapa menit kemudian taksi berhenti didepan gedung dengan interior modern milik Dex Company yang dipintu masuk terdapat tulisan khas perusahaan tersebut, sembari tersenyum Juliet melangkahkan kakinya menuju meja resepsionis
“mencari siapa nona?”.
“tuan Dexon”.
“atas nama?”.
“Juliet”.
“sebentar saya cek dahulu, anda di tunggu diruangan tuan Dexon, lantai 5”.
“baik, terima kasih”.
“sama-sama”.
Juliet langsung menuju ke lantai lima menggunakan lift umum, disana hanya ada satu pintu yang mana
didepannya ada meja sekretaris CEO.
“dengan nona Juliet?”. Tanya Sekretaris dengan nametag bertuliskan Diana
“iya saya sendiri”.
“tuan Dexon sudah menunggu didalam”. Diana membukakan pintu untuk Juliet “tuan, nona Juliet sudah
datang”. Ucap Diana sebelum Juliet masuk
Pintu kembali tertutup saat Juliet sudah masuk.
“silakan duduk”.
“terima kasih”.
Juliet duduk dihadapan tuan Dexon. Ini untuk pertama kalinya Juliet berhadapan langsung hanya berdua
dengan orang paling berpengaruh, dulu pernah yaitu ayahnya, itupun dia masih kecil tidak tau rasanya gugup.
“saya sangat berharap kamu bisa gabung di organisasi kami”.
“maksud tuan Dexon?”.
“kami memiliki sebuah tim rahasia, bukan atas nama perusahaan, melainkan benar-benar yang saya ikuti saat ini, yang membuat perusahaan saya semakin berkembang. Kamu pasti tidak mengerti, ketua menginginkanmu untuk gabung dalam organisasi gelap kami”.
Juliet langsung berdiri dari duduknya dan menatap tajam tuan Dexon “saya tidak ingin gabung”.
“kamu pasti berfikir bahwa organisasi kami adalah organisasi gelap yang berisi orang-orang jahat, kamu salah. Lima belas tahun yang lalu ketua di bunuh dan menghembuskan nafas terakhirnya saat pesta ulang tahun anaknya”.
“daddy”. Celetuk Juliet
Tuan Dexon tersenyum “tuan Aero, dan kamu adalah Juliet Niana Aero, keturunan satu-satunya tuan Aero”.
“sejak kapan tuan tau siapa saya?”.
“petinggi oraganisasi kami semua tau, putri Aero belum meninggal dan diasuh oleh istri kaki tangan tuan Aero. Kami hanya ingin mencari tau siapa pembunuh tuan Aero dan apa masalah yang sebenarnya, kamu adalah nona Niana Aero, jadi kami ingin kamu bergabung dengan kami”.
“sebagai Niana?”.
“bukan, sebagai Juliet”.
“lalu apa yang harus saya lakukan?”.
“jika kamu setuju maka saya akan membawamu kesana”.
“baiklah, demi daddy, saya mensetujuinya”.
Juliet menerima jabatan tangan dari tuan Dexon, pertanda bahwa Juliet menyetujui untuk gabung dengan
organisasi tersebut. Dan juga tak lupa dengan tanda tangan kontrak seumur hidupnya, beberapa hal Juliet tak yakin jika mereka benar-benar di pihak daddy nya, tapi sebelum tanda tangan kontrak, Juliet mendapatkan telepon dari paman, orang yang membawa Juliet dan merawatnya sampai sekarang yang mengatakan bahwa organisasi tersebut adalah organisasi yang di dirikan oleh daddy nya dan Juliet harus siap menerima kehidupannya.
_____________________________________________________________________
Thanks buat yang udah baca cerita terbaru saya, maaf kalau mungkin masih banyak kekurangan, semoga kedepannya saya bisa konsisten hingga cerita ini selesai.
.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 42 Episodes
Comments
𝕾𝖎 𝔜𝔞𝔶𝔞 𝕮𝖍𝖊𝖓𝖌 💚
fotonya mirip Jade Webber, tapi bukan Jade.
matanya beda sama Jade....
klo Jade biru, klo ini coklat......
ku kira ini Jade, tapi pas liat matanya baru nyadar ternyata buka Jade...
btw, semangat terus thor buat up nya....!!
2020-12-08
0
Nur Hasanah
suka
2020-09-21
0
V3
interesting story👍👍👍
2020-09-21
0