Episode 2

“posisi jam 12 masuk”.

“baik kode X”.

Juliet menurunkan senjatanya, wanita cantik itu tengah berada di atap gedung lantai 10 dimana dia

harus membunuh seorang maniak sex. Selama kurun enam bulan Juliet dilatih untuk menjadi seorang pembunuh bayaran, dan dia naik tingkatan 3 dalam organisasi tersebut. bukan atas nama Niana tapi atas nama Juliet, mungkin wanita itu tidak akan pulang kerumah bibinya lagi, dia harus tinggal di markas organisasi gelap bersama pamannya juga yang tinggal hampir selamanya disana, dan hanya pulang jika keadaan sangat baik untuknya.

Juliet mengganti pakaiannya dengan gaun merwarna merah darah, tak lupa make up tebal yang menampakkan wajah sosialitanya. Wanita itu berjalan keluar gedung dengan membawa sekoper uang, namun bagi orang lain wanita itu hanya membawa pakaian layaknya orang yang baru saja pulang dari liburan. Dengan santai Juliet tersenyum pada siapapun yang di temuinya, sebuah mobil sudah menunggunya didepan gedung, dengan bantuan seorang pria yang membawa mobil tersebut, Juliet bisa memasukkan kopernya kedalam bagasi mobil.

Pria itu memberikan kuncinya pada Juliet. “D50, jam 7.00 malam”. Bisik Juliet, pria itu mengagguk dan segera berlari kearah mobil yang melaju dijalanan lirih, yang sengaja menjemputnya. Sedangkan Juliet membawa mobil anti peluru itu sendiri menuju markas, mobil yang sengaja di desain untuk membawa uang dan juga barang penting.

Hampir sepuluh orang berjaga di area masuk markas, pintu gerbang terbuka jauh saat mobil yang dibawa Juliet menuju kesana. Dan tertutup kembali saat mobilnya sudah benar-benar masuk, dua orang datang kearah mobil setelah Juliet turun, mereka berdua menunduk hormat dan membantu Juliet mengeluarkan koper yang berisi uang dari dalam bagasi.

Kode Y mengampiri Juliet, seorang pria sepuluh tahun di atas Juliet yang selelu memakai kacamata hitam dan juga masker hitam, “tuan Alexander memanggil anda”. Ucap Kode Y dengan datar

“baik”. Jawab Juliet kemudian langsung berjalan ke lantai 6 dimana ruang utama ketua, yaitu tuan Alexander, pengganti tuan Aero, tidak memiliki hubungan darah, hanya berteman baik sejak sekolah menangah pertama. Tuan Alexander bahkan bercerai dengan istrinya karena wanita yang bersanding dengannya tak ingin suaminya menjadi

seorang pembunuh dan mengikuti organisasi gelap.

Juliet masuk ke ruangan dengan pintu yang terbuat dari kaca tersebut, didalam ada pria yang seumuran dengan daddy nya jika saja tidak mati sewaktu Juliet berumur lima belas tahun. “Niana”. Panggil tuan Alexander

“apa ada yang bisa saya bantu tuan?”. Tanya Juliet mencoba untuk biasa saja, tuan Alexander selalu mengingatkannya pada sosok ayah yang sangat menyayangi putrinya.

“kau masih belum terbiasa, kau adalah putri Aero, dan sudah kuanggap putriku juga, jadi panggilan aku ayah jika hanya ada kita dan pamanmu”.

“saya hanya memiliki satu ayah, yaitu daddy”.

“baiklah, aku mengerti. Kembali pada pertemuan kita, aku ingin kau pergi ke Paris malam ini”.

“baik”.

“seseorang akan menjemputmu begitu sampai di bandara, jangan pergi kemanapun sebelum misi mu

selelsai, dan jangan lupakan satu hal, tetaplah hidup sampai kau mendapatkan tujuanmu”.

“baik tuan”.

“kau bisa pergi dan jaga dirimu baik-baik”.

“baik, permisi tuan”.

Juliet keluar dari ruangan Alexander menuju kamarnya yang ada di lantai dua, dilantai dua hanya ada kamarnya dan semua keperluan untuknya khusus. Juliet memasukkan beberapa barang yang dibutuhkannya, termasuk senjata dan sebagian pakaiannya. Malam ini dia akan menaiki jet pribadi milik salah satu anggota organisasi yaitu Dex Company, tidak memerlukan waktu lama, saat jet mendarat langsung di salah satu bandara di Paris, untuk pertama kalinya Juliet menginjakkan kaki di Negara orang lain.

Beberapa orang memakai jas hitam sudah menunggunya di bandara, dengan santai Juliet menghampirinya tanpa berinteraksi sama sekali, hanya mengikuti intruksi salah satu orang untuk masuk ke mobil yang sudah menjemputnya. Mobil tersebut membawa Juliet kesalah satu hotel termewah di paris, layaknya orang lain, Juliet diperlakukan sama dimanapun, tanpa pengawalan seperti di California.

Setelah mengganti dress nya dengan jeans berpadukan kaos dan Jaket, Juliet keluar dari hotel sama

seperti misi sebelumnya, dia mendapatkan mobil khusus sendiri anti peluru karna wanita itu selalu kerja sendiri, hanya bantuan beberapa rekan saja, tapi tidak sepenuhnya.

“kode M, apa kau bisa mendengar saya?”. Ucap Juliet sembari menunggu lampu hijau.

“kode M masuk”.

“bagus, terus awasi, pukul 3.00 mobil berhenti didepan”.

“baik”.

Tepat pukul 3.00 mobil yang dikendarai Juliet berhenti didepan gedung dimana targetnya berada, Juliet langsung keluar dari mobil di gantikan oleh Kode M yang membawa mobil tersebut pergi. Dengan menaiki pagar dan melompat ke balkon lantai dua, Juliet semakin dekat dengan target yang saat ini bermalam di hotel tersebut.

“arah jam 1 senap”.

Dua orang penjaga terkapar di lantai karna tembakan tak sadarkan diri dari salah satu anak buah Juliet.

“kode X, target mulai curiga”.

“pastikan umpan baik-baik saja”.

"baik".

Gadis yang dibawa oleh target meminta ijin untuk pergi kekamar mandi sebentar, memberi celah Juliet

untuk masuk kedalam. “seseorang akan membawa mu keluar”. Ucap Juliet membantu gadis umpan tersebut keluar melewati jendela bersama Kode P. “kode U masuk”.

“baik”.

Pintu terbuka, target mulai mencari letak pistol yang sebelumnya dibawa gadis itu dan diberika  pada Juliet. “apa yang kalian inginkan?”. Tanya pria itu

“serahkan chip yang kau bawa”. Ucap kode U

“tidak ada”.

Pintu kamar mandi terbuka “kau melanggar janji mu tuan George”. Ucap Juliet dengan santai melangkahkan kakinya keluar sambil membawa pistol milik pria itu “bagaimana kalau pistolmu memecahkan kepalamu sendiri”.

Juliet menendang tubuh George menggunakan kakinya hingga pria itu jatuh di lantai “katakan dimana kau

letakkan chip itu!”.

“tidak!”.

“baguslah”. Juliet menodongkan pistol milik George tepat dikepala, “dalam hitungan ketiga, kau

akan mati. Satu- dua- tiga”.

Duarrr!!

Darah berceceran dilantai, Juliet tersenyum sembari meletakkan pistol tersebut ditangan George. “dibalik ponselnya”. Ucap Juliet pada kode U

Kedu U langsung membuka tutup belakang ponsel George, dan benar chip itu ada disana. “ini”. Ucap Kode U

sambil memberikan Chip tersebut pada Juliet.

Menggunakan mobilnya yang bibawa oleh kode M, Juliet kembali ke hotelnya tanpa membawa Chip yang ia

dapat, Kode Z sudah membawanya ke California detik itu juga saat mereka bertemu.

“halo”.

“nikmatilah satu minggu di Paris, tetaplah berhati-hati”.

“baik, terima kasih tuan”.

Juliet menutup ponselnya dan membaringkan tubuh di ranjang, harusnya wanita itu membawa pakaian ganti lumayan banyak untuk jalan-jalan di Paris, dia menyalahkan Alexander yang selalu bersikap khawatir terhadapnya dan membuat Juliet beranggapan bahwa tugas yang diberikan begitu sulit.

 __________________________________________________________________________

sampai sini kalian masih bingung nggak? atau nyari tokoh utama pria, sabar dulu, tunggu episode berikutnya.

Terpopuler

Comments

𝕾𝖎 𝔜𝔞𝔶𝔞 𝕮𝖍𝖊𝖓𝖌 💚

𝕾𝖎 𝔜𝔞𝔶𝔞 𝕮𝖍𝖊𝖓𝖌 💚

aku kayak tau visualnya Juliet, tapi siapa??? aku lupa!!!

apakah itu Jayden Bartels??
ataukah Lexi Jayde??
atau yg lain???

2020-12-09

0

Nenk Tuti

Nenk Tuti

jgn pake kode kode an thor, nama aja biar ga bingung 🙏🙏🙏

2020-09-20

0

Nenk Firda

Nenk Firda

visual juliet pas thor sesuai dgn peran nya i like..

2020-09-10

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!