Episode 5

Juliet memasuki mobilnya keluar dari bangunan tua tempat pertemuan organisasi, mobil tersebut membawanya kesebuah mall di kota Paris, banyak sekali yang ingin dia beli termasuk pakaian dan kado untuk bibi nya, sudah lama sejak Juliet bergabung dengan organisasi dia tidak mengunjungi bibi nya.

Mobil berhenti di depan mall, Juliet memberikan kunci mobilnya pada security untuk parkir di basement. Dengan pakaian biasa, Sweater putih dipadukan dengan jeans dan rambut yang dibiarkan tergerai. Juliet memasuki

mall, kedalam sebuah toko yang menjual perhiasan dan pakaian.

Saat memilih satu jenis kalung, seseorang juga sama memilih kalung tersebut. “saya duluan yang memilihnya”. Ucapp wanita itu dengan centil.

“maaf tapi saya dahulu”. Ucap Juliet tidak ingin kalah

“maaf nona, apa yang bisa saya bantu?”.

“saya yang memilih kalung itu terlebih dahulu”.

“maaf tapi saya lebih dahulu”.

“em tapi kalung ini sudah ada pemiliknya”. Ucap pelayan tersebut, karna memang kalung itu sudah ada yang membeli terlebih dahulu.

“harusnya kalau memang sudaaah ada tidak di pasang disini”. Ucap Juliet kesal.

Juliet pun meninggalkan tempat tersebut kearah pakaian, dia butuh beberapa pasang baju untuk beberapa hari kedepan. Tapi wanita yang sempat berdebat dengannya nampak mengikuti Juliet hingga membuat Juliet sedikit risih.

“apa yang kau mau?”. Tanya Juliet datar

“ah baiklah, tapi sepertinya kita pernah bertemu”.

“kau salah orang”.

“aku tidak mungkin salah, aku mengingat jelas”.

“terserah, yang pasti bukan saya”.

Juliet keluar dari toko pakaian tersebut, dia memilih di toko lainnya yang juga menjual pakaian dan perhiasan untuk bibi.

Hanya beberapa menit hingga Juliet keluar dari salah satu toko dengan membawa tiga tas belanjaan yang berisi pakaiannya dan juga kado untuk bibi. Namun hal sama terjadi, wanita yang berdebat dengannya menghampiri Juliet

kembali.

“ada apa lagi?”. Tanya Juliet sedikit kesal

“bolehkah aku berteman denganmu?”. Ucap nya dengan wajah yang berbinar

“saya tidak berniat untuk memiliki teman”.

“please…”.

“baiklah”.

“yes, Gabriella, kau bisa memanggilku Gaby”.

“Juliet”.

“bagaimana kalau makan malam? Sebagai tanda pertemanan?”. Ajak Gabriella yang membuat Juliet sedikit tercengang, dia tidak berniat untuk pergi kemana pun malam ini.

“hanya sebentar”.

“iya sebentar”.

Gabriella menggandeng tangan Juliet ke salah satu kedai makanan mewah, disana selalu buka hingga tengah malam dan lumayan ramai pengunjung tapi karna Gabriella adalah pelanggan tetapnya, selalu ada meja untuk wanita itu.

“kau ingin memesan apa?”. tanya Gabriella

“apapun yang bukan sea food”.

“baiklah aku juga alergi sea food, jadi kita bisa makan makanan yang sama”.

Sembari menunggu makanan datang, mereka berdua berbincang-bincang.

“jadi, kau tinggal dimana?”. Tanya Gabriella

“aku hanya liburan sebentar di Paris”.

“ouh bolehkah aku meminta nomor ponselmu”.

Juliet melihat kantong belanjaannya dimana dia baru saja membeli ponsel baru karna ponselnya harus dirusakkan karna di ketahui orang lain. ‘mungkin aku harus membeli ponsel lagi’ dalalm hati Juliet sambil mengeluarkan ponsel yang masih dalam box nya.

“kau membeli ponsel baru?”. Gabriella sedikit terkejut

“ponselku rusak karna jatuh, jadi aku harus membeli yang baru”.

“ouh”.

“bentar aku akan menyalakannya agar aku bisa mendapatkan nomor ponselmu”.

“baiklah”.

Sehabis Juliet menyalakan ponsel barunya dan menyimpan kontak Gabriella, makanan pesanan mereka pun datang, makan malam sederhana yang selalu menjadi menu makan malam Gabriella. Saat mereka makan, beberapa pria yang lewat mengamati Gabriella dan Juliet seakan mereka berdua sangat menggoda, Juliet

yang sadar akan tersebut melihat kearah Gabriella yang menunduk seakan menyembunyikan sesuatu.

“apa kau mengenalnya?”. Tanya Juliet

“tidak”.

“sepertinya mereka tidak baik, kau pulang denngan siapa semalam ini?”.

“aku membawa mobil sendiri”.

“baiklah aku akan mengantarmu”.

Gabriella mendongakkan kepalanya melihat kearah Juliet

“terima kasih, tapi apartemenku tidak jauh dari sini”.

“baiklah kalau kau mau pulang sendiri”.

Selesai makan malam, mereka berdua berpisah di basement, Juliet masuk ke mobilnya sendiri, begitupula Gabriella, tapi Juliet memutuskan menunggu mobil Gabriella keluar terlebih dahulu karena dia melihat dua orang pria taadi seakan mengikuti Gabriella. Dan benar, setelah mobil Gabriella keluar, mobil yang

dikendarai dua pria itu juga keluar dari basement.

Juliet langsung mengejak mobil tersebut sembari menghubungi Kode M yang jadi bawahannya selama di Paris.

“kode M disini”.

“bisa kau belikan ponsel baru untukku?”.

“baik kode X”.

Juliet menutup panggilannya dan fokus mengikuti mobil Gabriella yang juga di ikuti mobil dengan dua pria aneh. Sampai di jalanan sepi, mobil tersebut menyalip mobil Gabriella dan menghentikan mobil wanita itu. Sedangkan

Juliet juga menghentikan mobilnya dari jauh, dia ingin melihat apakah Gabriella mengenal mereka atau tidak.

Gabriella keluar dari mobil dan menghampiri mobil pria itu, namun sepertinya Gabriella sedang tidak baik saat tubuhnya di Tarik paksa masuk kedalam mobil tersebut. meninggalkan jalanan begitu saja, Juliet terdiam antara

mengikutinya lagi atau memilih tidak ikut campur apapun masalah orang yang tidak berkaitan dengan organisasinya. Tapi kejadian barunya, wajah berbinar Gabriella saat mengajaknya berteman membuat rasa kasihan Juliet muncul dan memutuskan untuk mengikuti mereka dan membawa Gabriella pulang.

Mobil Juliet berhenti disebuh gedung dengan pencahayaan luar yang sangat minim, tapi disana juga ada mobil yang membawa gabriella pergi. Dengan santai Juliet masuk ke dalam gedung tersebut yang tidak ada penjagaan, namun saat sampai di pintu masuk utama, disana ada dua pria bertubuh kekar menjaga pintu.

Juliet menghampiri mereka berdua dengan wajah datarnya.

“siapa kau datang kemari?”. Tanya dua pria tersebut

“ah produksi film porno”. Celetuk Juliet, sebelumnya wanita itu pernah membunuh maniak sex yang juga seorang produksi film porno.

Dengan kedua tangannya, Juliet mencekik kedua leher pria tersebut, sangat cepat dan kuat hingga pria tersebut mati tergeletak dibawah. Pintu terbuka, dengan kembali di suguhi penerangan yang minim, namun satu ruaangan

terlihaat lampu menyala snagat terang dan beberapa orang berteriak. Juliet mengitip sedikit saat melihat Gabriella yang menangis dengan tubuh tanpa sehelai benang pun.

‘dia sudah terjerumus dalam dunia seperti ini’ ucap Juliet dalam hatinya

Tanpa sengaja mata Gabriella melihat keberadaan Juliet, wajahnya memohon untuk Juliet tidak masuk. Namun Juliet tetap membuka pintu tersebut dan membuat semua orang beralih menatapnya, bos dari produksi film porno itu sangat terkejut melihat kedatangan seorang wanita di tempatnya.

“wah apa ini? Model baru”. Ucapnya

Beberapa orang berjalan kearah Juliet, dengan santai pula Juliet melawan mereka yang tidak ada apa-apa nya dengan Juliet hingga mereka semua terkapar, tinggal cameramen dan juga bos produksi yang memundurkan tubuhnya ketakutan. Juliet pun melepaskan mantel yang dipakainya dan melemparkan kearah Gabriella,

menyruh wanita itu keluar dan masuk ke dalam mobilnya. Beberapa dektik kemudian Gabriella keluar dari ruangan tersebut dan masuk kedalam mobil Juliet.

“ah biar ku ingat siapa namamu tuan Kheil”. Ucap Juliet semakin mendekat sambil mengeluarkan pistolnya

_______________________________________________________________________________

mungkin kah dia mati ditangan Juliet? maybe.

Terpopuler

Comments

dwie

dwie

keren nih

2021-02-03

0

Nuridawati Daeng Sute

Nuridawati Daeng Sute

waww juliet keren,,

2020-09-22

0

Kadek Pinkponk

Kadek Pinkponk

👍👍👍

2020-08-20

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!