Call Me Aileen Not Velly
***Amerika, New York.
Kediaman Malik***.
Di dalam kamar itu, Terlihat dua wanita yang sedang berbincang.
"Papa tidak menganggap ku kan Oma?" ucap wanita itu datar.
wanita itupun mengerut "Maksudmu apa sayang?".
"Papa menikah lagi Oma. Dan itu tanpa persetujuan dariku! mereka menikah secara diam-diam!".
"Apa?" kagetnya.
"Lebihnya lagi, papa memindahkan ku kuliah di Indonesia!".
"Kurang ajar!" geram wanita tua itu. Bagaimana tidak emosi? Dialah yang sudah membesarkan sang cucu tanpa ada campur tangan dari siapapun! Dan sekarang? Menantunya itu ingin merebut cucu kesayangannya itu? Tidak! dia tidak akan membiarkan itu.
"Velly akan membuat mereka menyesal!" geramnya. Ya! Dia adalah Aileen Vellyna Dirgantara! Dan wanita tua yang sedang bersamanya adalah Nyonya Belinda Carlisle Malik atau disebut dengan Nyonya Linda.
"Tidak Velly! Oma tidak akan membiarkanmu dibawa oleh mereka!" protesnya.
wanita cantik itu tersenyum lembut "Mau bagaimana pun, mau cara seperti apapun. Oma tidak akan pernah bisa melawan papa! Aku anak papa! Dan jelas hak asuh turun ke tangan papa walaupun Oma yang membesarkanku".
Nyonya Linda menggeleng "Tid-..."
"Oma bisa kok kesana. Pintu rumah itu selalu terbuka untuk Oma. jika ada yang melarang, Oma tinggal mengatakannya kepadaku! Oma tinggal ikuti alur saja! ikuti aku saja Oma! Simpelkan?" jelasnya.
Wanita tua itupun terkekeh "Baiklah Tuan putri! Apapun kemauanmu!".
Aileen atau bisa disebut Velly juga ikut tertawa.
"Oh yah! Oma hampir lupa!" pekiknya.
Velly mengerut "Lupa apa Oma?".
"Oma akan menjodohkanmu dengan anak kenalan Oma" ucapnya yang membuat sang cucu terperanjat kaget.
"No! Tidak Oma! Velly tidak mau! Velly is still in college! And Velly still wants to enjoy youth!" tolaknya keras.
Nyonya Linda menghela nafas panjang sembari tersenyum lembut "Ka-...".
"Oma please! Velly janji disaat lulus kuliah, Velly akan menyetujui perjodohan itu".
"Janji?".
Velly mengangguk "Emm".
"Baiklah!".
"Yes!" ia langsung memeluk Omanya itu "Terimakasih Oma! I love you!".
Nyonya Linda terkekeh geli, ia melepaskan pelukan itu "Kamu sudah kuliah jangan bersikap seperti anak kecil!".
Velly memanyunkan bibirnya "Ishh! Omah ihh!" Ucapnya malas membuat wanita tua itu semakin gemas dengannya. Velly ini jika dengan Omanya begitu manja! Sangat manja! Dan itu hanya kepada Omanya seorang!.
"Iya deh maaf Tuan Putri. Lalu, kapan kamu ke Indonesia?" tanyanya.
"Mungkin besok Oma. sebenarnya Velly tidak ingin! Velly sangat muak melihat mereka! Velly membenci mereka Oma! sangat!" balasnya.
Nyonya Linda hanya tersenyum simpul "Jalani saja rencanamu! Oma mendukung semua yang kau lakukan!".
Velly mengangguk malas "Emm".
"Oma istirahat dulu ya?" ucapnya.
"Oma, Velly ingin kel-...".
"Boleh dong" potongnya.
...****************...
Markas "Venom Girls".
"Jadi kamu beneran pindah ke Indonesia?" tanya mereka serentak. Nama dari member-member itu adalah Cleo, Bianca, Bella, Monica, Dan Amy.
"Ya!" balasnya santai.
"Tidak bisa dibiarkan! Kita harus ikut pindah ke Indonesia!" kata Cleo yang langsung disetujui oleh lainnya..
Velly langsung menggeleng protes "Tidak! Kalian harus tetap disini! Lanjutkan kuliah kalian disini! Universitas itu sangat bagus! Tidak seperti yang ada di Indonesia!".
"Tidak Velly! Kita tidak mungkin meninggalkanmu! Kita sudah sama-sama sejak kita masih SMP. Jadi kami mohon jangan menolak, Benar tidak guys?" kata Bianca yang juga langsung disetujui oleh ke empat temannya itu.
Velly pun hanya bisa menghela nafas kasar "Terserahlah! Aku harus pulang untuk packing. Besok jadwal penerbanganku ke Indonesia".
...****************...
**Indonesia, Jakarta.
Kediaman Dirgantara**.
"Kenapa mas tidak bilang jika mas memiliki seorang putri? Tau begitu kita nikah aku harus meminta persetujuannya" Protes wanita itu yang merupakan Ibu tiri dari Velly Namanya Gladys Adiwiyata.
"Ya mas minta maaf, soalnya mas juga baru mengatakan kebenaran ini kepadanya" dialah ayah dari Velly, Bastian Dirgantara.
"Loh? Jadi Dira punya kakak ya mah pah?" tanya polos dari wanita cantik yang merupakan adik tiri Velly namanya Adira Vallery Dirgantara.
"Iya nak. Besok kakakmu tiba disini" balas Pak Tian.
"Wahh Akhirnya impian Dira untuk memiliki kakak terwujud juga!" girangnya.
"Ingat ya mas, jika sampai putrimu membenci kami. Aku tidak akan memaafkanmu mas! Ingat itu!" ucapnya tiba-tiba.
"Tenang saja! Dia tidak mungkin membenci kalian! Percaya pada mas" jawabnya pede.
...****************...
Bandara Soekarno Hatta.
Velly pun tiba di Indonesia. Ketika berada dalam mobil, ia memandang ke arah luar jendela kaca mobil "Sudah lama aku tidak ke negara ini" gumamnya.
"Saya senang karena Non Velly bisa datang kesini lagi" Ucap sang sopir yang memang sudah mengenal majikannya itu. Dia sudah bekerja dengan keluarga Velly semenjak Velly belum lahir.
Velly tersenyum lembut "Iya pak, saya juga senang bisa datang disini lagi" balasnya bohong. Nyatanya dia tidak menginginkan untuk kembali ke negara tempat ia lahir.
Selang beberapa menit diperjalanan, Velly pun tiba di kediaman yang dia tempati dulu. Ia berdiri memandang kediaman itu tanpa sepatah katapun "Aku kembali mah. Nanti setelah ini, Velly akan ziarah ke makam mamah" batinnya.
Sementara, didalam kediaman tersebut datanglah seorang bibi "Permisi pak, buk, non. Non Velly sudah berada didepan".
Pak Tian langsung berdiri senang. Ia langsung berjalan keluar untuk menyambut putrinya. Setibanya, ia dapat melihat paras cantik dari putrinya itu. Sungguh! Paras Velly benar-benar mirip dengan Jessi. Ya! Almarhumah istrinya, Jessica Malik. Ia langsung mendekat dan memeluk putrinya itu.
"Papa sangat kangen kepadamu nak" ucapnya sembari mengecup puncak kepala wanita cantik itu.
Dalam pelukan itu, Velly hanya diam tanpa berkata atau membalas pelukan tersebut.
Tak lama setelah itu, datanglah dua wanita yang sudah pasti kalian tahu siapa mereka. Pak Tian langsung melepaskan pelukan itu dan menarik kedua wanita itu untuk diajak kenal dengan sang putri.
"Ini adalah mama dan adik tirimu nak" ia menatap keduanya "Salam!".
Buk Gladys mengulurkan tangannya untuk menyentuh pipi dari putri sahabatnya. Namun tak disangka tangannya langsung ditepis eh wanita itu.
Ia pun hanya bisa tersenyum Bingung. Sedangkan Dira, dengan antusias ia mengulurkan tangannya untuk berkenalan dengan kakaknya itu "Aku Dira kak!".
Velly hanya menatap tangan itu dengan sinis, setelahnya ia pun terkekeh remeh "Jadi ini? Jadi ini wanita yang papa sembunyikan dariku? Aku benar-benar tidak habis pikir, papa menikah tanpa persetujuan dariku? Bahkan papa menikah secara diam-diam. Enak sekali aku harus bersentuhan dengan kedua wanita sialan ini" ucapannya itu membuat kedua wanita tersebut terkejut! Benar saja dugaan Buk Gladys! Putri dari almarhumah sahabatnya itu akan membencinya sekaligus putrinya.
"Velly!" Pak Tian memberikan peringatan.
Wanita itu tersenyum remeh "Memang benar bukan? Apa aku salah? Papa jangan berani membantahku ya! Bukan papa yang membesarkanku! Dan papa tidak menganggapku sebagai putrimu bukan?".
"Apa yang kamu katakan semua itu tidak benar".
"Cih! Tidak benar? Lalu kenapa papa menikah tanpa mengatakannya kepadaku? Apa papa pikir aku tidak akan mengizinkannya? Asal papa tahu saja, aku mengizinkan itu namun ternyata papa tidak menganggapku!" ia menghentikan ucapannya, lalu menatap kedua wanita itu dengan remeh "Dan kalian! Jangan memanggilku dengan sebutan Velly! Panggil aku Aileen!".
"Tidak! Panggil dia Velly sesuai apa yang papa panggil".
Velly menatap papanya datar "Terserah! Yang jelas, papa akan menyesal telah menyembunyikan ini dariku!" ia menatap supir itu "Pak, Antar Velly ke kamar ya?".
Supir itu mengangguk "Baik non".
Keduanya pun pergi meninggalkan ketiga orang tersebut.
"Apa kan aku bilang. Ini semua tuh salah mas!".
"Iya maaf. Mas tidak mengira jika akan seperti ini".
"Yah, kenapa kakak malah tidak menerima kita mah?" ucap Dira dengan malas.
Buk Gladys hanya tersenyum lembut "Sabar saja ya sayang?".
To be continued.....
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 64 Episodes
Comments