Kamar yang begitu mewah ini adalah milik Velly. Ini didekor khusus untuknya! Mewah! Elegan! Sama seperti orangnya!.
Hari pertamanya di Indonesia ia habiskan berada dalam kamar saja, sama seperti pagi ini. Ia hanya menelpon Nyonya Linda untuk mengirimkan motor kesayangannya ke Indonesia.
"*Iya Oma. Velly mau moto itu dikirim ke Indonesia" katanya.
"Tapi sayang, itu sangat tidak mungkin! It-...".
"Pokoknya Velly tidak mau tahu!" potongnya.
Tutt*!.
Tanpa sepatah kata ia langsung mematikan sambungan ponsel itu.
Tokk...tokk...tokk.
"Permisi non, saatnya sarapan pagi" ucap bibi itu dari depan pintu kamarnya.
"Ya" balasnya singkat.
Sesampainya di meja makan, ia langsung duduk di kursi itu. Terlihat banyak sekali makanan yang disediakan. Namun, dia ini dibesarkan di Amerika bagaimana mungkin dia sarapan menggunakan nasi dan lauk? Sudah jelas dia sarapan dengan roti dan susu saja! Hal itu tentu membuatnya marah.
Buk Gladys langsung mengangkat piring itu sembari bersiap untuk mengambil makanan yang akan dimakan oleh Velly, ia tersenyum lembut "Mama sudah memasak makanan kesukaan kamu loh. Mau ambil yang mana?".
Wanita itu mengangkat sebelah alisnya dengan pandangannya yang datar "Sejak kapan aku sarapan menggunakan nasi dan lauk?!" Perkataannya itu sontak membuat semuanya terperanjat ditempat.
Velly yang melihat semuanya diam memutuskan untuk sarapan diluar. Ia menatap Pak Tian datar "Mobil!".
Pak Tian mengerut "Hm?".
Velly memutar bola matanya malas "Ck! Apa kau tuli?! Berikan aku kunci mobil! Aku akan sarapan diluar!".
"Tapi kamu belum hafal jalanan sini" ucap Buk Gladys.
"Berikan saja! Apa susahnya sih? Cepat!".
pak Tian pun memutuskan untuk memberikannya kunci mobil yang memang ia hadiahkan untuk putrinya itu "Ini mobilmu. Papa membelikannya untukmu!".
Velly menerima kunci mobil itu tanpa berucap terimakasih. Ketika ia ingin bangkit, tiba-tiba terdengar suara adik tirinya.
"Kak? Aku ikut ya? Sekalian kita shopping bareng?" ucap Dira antusias.
Sang empu yang dipanggilnya menatapnya sinis dari ujung kaki sampai ujung rambut "Kak?" setelah mengucapkan itu ia terkekeh remeh "Sejak kapan gw jadi kakak lo? Dan Lo bilang shopping bareng?" ia pun kembali terkekeh "Cih! Lo pergi aja sendiri! Gak Sudi gw!".
Dira sontak terkejut, kakaknya itu tau akan kata (Lo dan gw?). Dia terdiam ditempatnya dengan wajahnya yang terlihat kecewa.
Begitupun dengan Pak Tian dan Buk Gladys, keduanya ikut terkejut dengan ucapan wanita cantik itu.
"Velly? Sejak kap-...".
"Tidak perlu banyak protes!" potongnya kasar. Setelahnya ia pergi dari sana tanpa pamit.
Sepeninggalan Velly, Buk Gladys langsung melepaskan peralatan makannya "Udah ah! Jadi gak nafsu makan!".
"Kam-...".
"Lagian kenapa mas gak bilang sih kalau Velly biasanya sarapan menggunakan roti dan susu?" tanyanya protes.
Pak Tian mengangkat kedua bahunya dengan enggan untuk menjawab ucapan istrinya itu.
"Loh kamu mau kemana Dira?" tanya Pak Tian yang melihat putri bungsunya pergi meninggalkan mereka berdua dengan gaya kesal.
"Tau ah males!".
"Ini tuh salah mas tau nggak? Masa n-...".
"Iya mas kan udah minta maaf. Nanti deh mas coba untuk membujuknya".
...****************...
Dalam mobil itu, Velly sibuk dengan melihat sekeliling untuk mencari tempat dia sarapan.
"Mana sih caf-..." ucapannya terpotong ketika ia melihat satu cafe yang terbilang sangat mewah "Ahh itu dia!" ia pun memutuskan untuk pergi ke cafe itu.
Ketika sampai, ternyata banyak yang mengenalinya. Apalagi tempat yang ia tuju adalah cafe khusus untuk anak-anak mahasiswa atau sekolahan.
"Wahh bukannya itu kak Aileen? Dia kan ketua dari Venom Girls?".
"OMG! Kak Aileen ternyata cantik banget ya!".
"Akhirnya dia datang ke negara kita guys!".
"Tidak bisa dibiarkan. Setelah dia akan pulang nanti kita harus minta foto!".
"Iya-iya aku setuju!".
Kurang lebih begitulah bisik-bisik dari para mahasiswa dan anak sekolahan itu. Velly pun tidak memperdulikan mereka, ia langsung memutuskan untuk duduk di kursi yang berada tepat didepan jendela.
Pelayan pun langsung datang untuk melayaninya "Halo kak Aileen. Senang bertemu denganmu kak! Kakak ingin pesan apa?".
Velly hanya memberikan senyuman tipis miliknya "Breakfast!" jawabnya singkat.
Pelayan itu nampak mengangguk "Ada lagi?".
"Tidak".
Selang beberapa saat, pesanannya pun tiba.
Ternyata dia salah memesan, ia tidak tahu jika yang ia pesan adalah paket breakfast untuk dua orang.
"Hey? Dek?" panggilnya ketika melihat seorang anak kecil pengemis.
Anak itupun mendekatinya "Iya kak?".
"Kamu sudah makan?".
Anak itu hanya membalasnya dengan sebuah gelengan saja. Itu artinya anak itu belum makan.
Velly tersenyum lembut "Makan bareng kakak ya? ini kakak pesannya untuk dua orang kok! "
Anak itu kembali menggeleng "Aku tidak punya uang kak".
Velly kembali tersenyum lembut "Kakak yang bayar kok".
"Benarkah?" tanya anak itu dengan penuh harap.
Velly pun mengangguk "Emm!".
"Terimakasih kak!".
Ternyata pergerakannya itu diperhatikan oleh anak-anak muda tadi. Dan yah! Mereka kembali berbisik-bisik yang jelas masih didengar olehnya.
"Sudah cantik, baik lagi! Idaman deh bagi para cowok-cowok".
"Lo baru tau kak Aileen ya? Dia itu sudah dikenal seperti itu sejak dia masih di Amerika".
"Gw rasa teman-teman dari Kak Aileen juga akan ikut pindah ke Indonesia deh".
"Wah kalau benar, kita bisa lihat mereka secara nyata dong!".
Begitulah bisik-bisik mereka yang membuat Velly terkekeh sembari menggeleng.
Setelah selesai, anak itupun pamit untuk pulang.
"Ehh tunggu dulu" cegahnya sembari mengeluarkan beberapa lembar uang untuk ia berikan kepada anak itu "Ini. Terima ya? Anggap saja ini hadiah dari kakak".
Anak itu mengangguk sembari menerima uang itu "Terima kasih kak! Semoga rezeki kakak selalu lancar!".
"Iya Amin. Kamu hati-hati oke?".
"Emm".
Sepeninggalan anak itu, Velly pun membayar pesanannya itu. Setelahnya ia langsung berniat untuk pulang. Ketika tiba diparkiran mobil. Ia melihat ada beberapa anak sekolahan dan mahasiswa yang berdiri didekat mobilnya. Ia pun mendekat ke arah mereka.
"Halo kak Aileen! Boleh Foto nggak?" tanya salah satu anak sekolahan itu.
Velly hanya terkekeh "Iya boleh dong!".
To be continued.....
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 64 Episodes
Comments