Setelah ia berkutik dengan pakaian yang akan ia gunakan hari ini, ia memutuskan untuk memakai stelan berwarna hitam. Pas saja mobil yang akan dia bawa juga berwarna hitam!
Beberapa jam kemudian, iapun selesai dengan dirinya. Seperti biasa, hari ini ia tidak akan sarapan. Dia mungkin sarapan di luar saja. Ketika akan keluar rumah, sang adik langsung memanggilnya.
"Kak tunggu" di belakang wanita itu ada Pak Tian dan Buk Gladys. Keduanya begitu terpana dengan kecantikan wanita itu.
"Kamu cantik sekali nak" ucap keduanya bersamaan.
Velly tidak memperdulikan ucapan keduanya, ia menatap Dira dengan tatapan seperti biasanya "Ngapain Lo manggil gw?".
Dira tersenyum kaku "Bareng ya kak?".
"Emang Lo siapa?" katanya dengan tangan yang terlipat didepan dada.
"Diakan adikmu Velly" tambah Pak Tian.
Kening wanita itupun terangkat sebelah "Sejak kapan? Sejak papa menikah secara diam-diam ya?" ucapannya itu membuat ketiga orang itu terdiam.
Velly menghela nafas sejenak "Sudah ya. Gw nggak punya waktu" ia menghentikan sejenak ucapannya, lallu mengalihkan pandangannya ke arah Dira "Dan Lo. Punya mobil kan? Bawa sendiri! Lo nggak perlu bareng gw! Gak Sudi gw!" Lihat? Baru dua hri di Indonesia gaya bicaranya sudah berubah jadi kasar!.
Ia pun langsung pergi tanpa sepatah katapun. Sepeninggalan Velly, Buk Gladys menatap putri bungsunya yang terlihat sedang kecewa "Sudah. Tidak apa-apa nak. Lain kali terus berusaha ya?".
Wanita itu pun mengangguk "Iya mah. Dira nggak akan menyerah untuk mendapatkan hati kakak!. Kalau begitu Dira pamit ya".
Sesampainya di garasi mobil, dengan cepat Velly langsung masuk ke mobilnya. Ia pun menjalankan mobilnya menuju universitas yang akan dia tuju. Dalam perjalanan, ia mendapatkan telepon dari teman-temannya.
"Kenapa?".
"Besok kita semua sudah di Indonesia Vell!" balas Cleo.
"Kalian gila atau bagaimana?".
"Idih, benar kok. Kita semua sudah izin sama ortu dan tentu saja diizinkan!".
"Terserah kalian! Aku lagi nyetir, nanti lagi".
"Mau kemana Vell?".
"Kekampus".
"Ohh oke-oke".
Tutt...
Velly langsung mematikan sambungan itu, kebiasaannya memang begitu! Jika dianggapnya sudah selesai, maka artinya telepon itu harus dimatikan!.
Kini ia tiba di universitasnya. Ya! Dia menjadi pusat perhatian! Berbagai bisikan telah dia dengar! Tapi dia tidak memperdulikannya. Ia langsung menuju ke ruang kepala sekolah dengan di antar oleh satpam.
"Silahkan duduk" ucap wanita baya itu.
Velly mengangguk, lalu iapun duduk tepat dihadapan wanita baya itu.
"Aileen Vellyna Dirgantara, putri dari Bapak Bastian Dirgantara dan pindahan dari Amerika" Kata wanita itu sembari membaca berkas-berkas milik Velly. Setelahnya ia menatap Velly "Benar?".
"Ya" singkatnya.
Wanita itu nampak mangut-mangut paham "Baiklah. Kelas kamu akan di antarkan oleh pak satpam ya?".
Velly tersenyum lembut sembari mengangguk "Terimakasih buk!".
Keduanya pun langsung pergi ke kelas Velly. Satpam itu hanya mengantarkannya sampai depan kelasnya, selanjutnya ia masuk sendiri ketika salah satu dosen sudah menyebutnya.
"Hari ini kita kedatangan mahasiswa pindahan dari Amerika. Dia adalah putri dari Bapak Bastian Dirgantara dan Ibu Gladys Adiwiyata" ucap dosen itu, ia menatap ke arah pintu masuk "Silahkan masuk".
Ceklek!.
Masuklah Velly, semuanya langsung terpana dengan kecantikannya! Mereka sudah mengetahuinya! Kan dulu dia setahun lebih di Indonesia! Jadi wajar saja.
Velly memberikan senyuman cantiknya "Halo! Perkenalkan nama saya Aileen Vellyna Dirgantara panggil saja Aileen" ia pun menundukkan kepalanya kemudian mengangkat kepalanya kembali, ia kembali menatap semuanya dengan senyum cantiknya itu "Senang bisa kenal dengan kalian".
"Senang berkenalan denganmi Aileen!" sorak mereka semua.
"Kamu duduk disamping Pasya ya?" ucap dosen itu yang membuat Velly mengerut kebingungan. Toh dia tidak mengenal siapa dan yang mana Pasya itu!.
Terlihat seorang wanita cantik mengangkat tangannya menandakan bahwa dialah yang bernama Pasya. Aileen yang melihat itupun mengangguk lalu berjalan dan duduk di kursi samping wanita yang bernama Pasya itu.
Berpindah ke kelas Dira, seluruh teman satu kelasnya langsung menyerbunya dengan berbagai pertanyaan.
"Jadi kak Aileen itu kakak tiri Lo?" tanya salah satu murid itu. Oh ya! Ada empat orang yang membenci Dira loh! Nama mereka adalah Thania, Angel, Megan dan Tasya.
Dira menjawab itu dengan sebuah anggukan kepala saja.
"Ihh kok bisa sih?!".
"Iya! Iri tau gak!".
"Enak banget Lo kakaknya Kak Aileen!" hebo mereka semua.
"Kalian kenapa sih? Aneh banget!" bingung Dira.
"Lo nggak tau kakak lo sendiri?".
"Iya! Masa sih nggak tau?".
Dira pun semakin bingung dibuatnya "Maksud kalian apa sih?".
"Parah! Masa sih Lo ng-...".
"Cihh! Kakak sendiri masa nggak tahu?!" ketus Thania yang merupakan ketua dari gengnya itu!.
Thania memutar bola matanya malas "Ck! Kak Velly itu adalah leader dari geng motor VENOM GIRLS yang terkenal itu! Kampungan banget sih!".
"Kak Velly?" tanya Dira tak percaya. Pasalnya dia tahu sendiri jika nama kakaknya itu tidak sembarang orang yang bisa memanggilnya!.
"Lo nggak usah kaget kali! Mamanya Thania adalah adik dari almarhumah mamanya kak Aileen!" balas Megan.
"Cihh! Udah yuk guys! Kita pergi aja!" mereka pun pergi.
"Jadi mama dari kak Velly memiliki adik? dan itu adalah mamanya Thania? Itu artinya Tante Manda dong?" batinnya bertanya.
Kembali ke kelas Velly, setelah jam istirahat, seluruh mahasiswa langsung mendekatinya. Oh ya! Kelas Velly khusus hanya untuk wanita saja! Sedangkan para pria di kelas yang khusus juga.
"Hai! Kenalin nama gue Sisca!".
"Gw Risa!".
"Gw Gi-....".
Drrt...drrt...drrtt.
Ponsel Velly pun berbunyi membuat ucapan mereka terhenti. Velly pun langsung mengangkat sambungan itu.
"*Ya?".
"Motor kamu sudah Oma kirim ya sayang!" balas Nyonya Linda diseberang sana.
"Wah! Benarkah?".
"Iya. Mungkin akan tiba besok pagi. Soalnya itu berat jadi lama untuk dibawa kesana!".
"Wahh! Terimakasih Oma! Oma memang yang terbaik!".
"Apapun untuk cucu kesayangannya Oma!".
"Oma bisa saja".
"Oh ya! Universitas kamu gabung dengan SMA kan?".
"Iya! Ada apa memangnya?".
"Di SMA itu ada Thania nak!".
"Thania?" tanyanya bingung.
"Iya! Kamu harus baik sama dia ya?".
"Memangnya dia siapa sampai-samp-...".
"Dia adalah anak dari Manda nak! Tantemu!".
"Loh? Bunda Manda tinggal di Indonesia Oma? Sejak kapan?".
"Sejak mamamu meninggal!".
"Oma kenapa tidak cerita?".
"Nanti Oma ceritakan deh! Oma janji!".
"Alamat Bunda Manda ada sama Oma?".
"Oma akan kirimkan! Ingat harus baik sama Thania! Dia itu sepupumu! Kau bisa menganggapnya sebagai adikmu usianya baru mau masuk tujuh belas tahun!".
"Iya! Oma tenang saja! Pulang dari kampus, Velly akan langsung kesana. Kangen banget dengan Bunda Manda!".
"Ya! Sampaikan salam Oma ya!".
"Tentu Oma! Velly matikan ya? Velly ada kelas nih!".
"Oke-oke. I love you cucu Oma tersayang!".
"Love you to Oma! See you later!".
Tutt!.
To be continued*.....
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 64 Episodes
Comments
Erna Ladi Yanti
aku suka alurnya thor
2024-05-09
0