Episode 3

Tolong saran nya juga agar Author bisa memperbaiki. dan juga bantuan nya untuk membantu dalam menulisan Novel Author . Untuk membuat Author semangat!!!

Ibu penjual nya pun bingung karena ada seorang gadis yang tak tahu tentang make up. Dan ibu nya tersebut memilihkan kosmetik seperti Foundation, bedak, lipstik, maskara dan eye shadow, eyeliner dan juga blush on serta peralatan make up.

Anna yang kaget karena banyak sekali make up yang harus dia beli. Takut uang nya tak cukup.

“ Banyak sekali, apakah uangku akan cukup. ” batin Anna yang menelan ludah nya karena saking banyak nya dan juga ribet.

Victor yang melihat Anna dari kejauhan pun segera memarkirkan motor sport nya dan berjalan menuju ke tempat Anna.

Pengunjung di tempat itu pun mulai ramai karena wajah Victor yang ganteng seperti model dan penampilannya yang seperti seorang pembalap motor.

“ Hey! Lihatlah pria itu ganteng dan tinggi, dia seorang model? Jarang sekali ada pria ganteng yang kemari. ” teriak penjual wanita dan pembeli.

Anna yang mulai terganggu karena di belakang nya terlalu berisik. Tapi Anna tidak tahu dengan kehadiran Victor di tengah pasar menjadi pusat perhatian. Akhirnya Victor berhasil melarikan diri dari kerumunan wanita itu dan sekarang ia tepat di belakang Anna.

"Apa yang bisa saya bantu? . ” tanya ibu penjual Kosmetik. Wajah ibu penjual kosmetik itu terlihat bercahaya. Sebab, ada seorang pria tampan yang mampir ke toko milik nya.

“ Tidak saya hanya kesini karena dia. ” jawab Victor dan menunjuk Anna dengan jari telunjuk di atas yang tertuju tepat di kepala Anna.

Anna yang kenal suara Victor langsung melihat menengok ke belakang, dan tentu saja Anna sangat terkejut karena kehadiran Victor. Di atas kepala Anna terdapat simbol tanda tanya yang sangat besar, dan dia terheran-heran kenapa Victor bisa ada disini?.

“ Kenapa kamu ada disini? . ” tanya Anna yang bingung seharusnya Victor sudah pulang ke rumah nya, tapi kenapa Victor sudah ada di sini padahal jam kampus sudah selesai 4 jam yang lalu sekarang sudah jam 8 malam.

“ Apakah gadis ini pacarmu? Kalian tampak serasi, aku jarang melihat pengunjung pria yang sangat tampan, tinggi sepertimu. Ahh! Begitu indah nya masa muda. ” kata ibu penjual nya yang salah paham terhadap Victor dan Anna.

Victor yang sedikit senang karena ibu penjual nya bilang dia dan Anna couple. Anna pun langsung menjawab

“ Dia bukan pacar saya bu, dia hanya teman kampus. ” jawab Anna walaupun Victor cukup ganteng tapi dia merasa tak selevel dengan Victor karena Victor sangat keren tidak seperti diri nya berpenampilan ala kadar nya.

“ Sayang sekali! Padahal kalian terlihat sangat serasi. ” sahut ibu penjual nya. Sembari mengusap pipi kanan nya.

Anna pun langsung bilang kepada penjual nya itu total harga dari semua kosmetik yang ia beli berapa.

“ Bu semua nya jadi berapa? . ” tanya Anna yang mulai mengambil uang di dalam dompet nya.

“ Semua nya 200ribu. ” jawab penjual nya dan membuat Anna terkejut karena ternyata akan habis sebanyak itu dia sudah tahu kalau uang nya tidak cukup kemudian ia mencoba melakukan tawar menawar.

“ Bu harga nya bisa kurang tidak? . ” tawar Anna. Namun di tolak oleh penjual nya. Victor yang melihat nya pun langsung mengambil uang di dompet nya dan langsung membayar nya kosmetik itu.

“ Ini! Semua nya 200ribu kan? Kembalian nya buat Anda saja. ” Ucap Victor memberi uang lembaran 4. 1 berwarna hijau dan 3 berwarna merah (uang dalam korea), lalu memberi nya kepada sang ibu penjual.

“ Iya! Terima kasih! Silahkan datang kembali. ” ucap penjual itu yang tersenyum - senyum ternyata pria itu langsung membayar nya untuk gadis itu.

“ Kamu kenapa kamu membayar nya? . ” tanya Anna. Dia tiba-tiba terkejut Victor malah mengeluarkan uang nya sendiri, dan membayarkan semua perlengkapan dan peralatan make up.

“ Anggap saja sebagai tanda terima kasih karena sudah membantuku selama kuliah. ” jawab Victor dan mengusap kepala Anna.

“ Tapi aku tidak membantumu, tapi aku akan ganti ketika aku sudah dapat pekerj-. ” jawab Anna yang hampir keceplosan. Tapi Victor yang sudah tahu, dia pun berpura - pura tidak tahu.

“ Pekerj? Apa? . ” tanya Victor yang berpura - pura tidak tahu dan bertanya kepada Anna, agar Anna tidak curiga kalau sebenarnya Restoran Titanic itu merupakan Restoran cabang ke tiga milik Keluarga Victor.

“ Uh?! Tidak! Maksudku kalau sudah lulus pasti aku akan menganti nya! Pokok nya aku akan ganti di lain waktu. Oke, terima kasih kamu sudah membantuku. Tapi aku bayar setengah nya dulu. ” jawab Anna yang mengeluarkan uang 75 ribu di dalam dompet nya.

Victor pun kembali berpura - pura mengangkat telepon dan langsung memberitahu Anna.

“ Maaf aku angkat telepon dulu. Bye! . ” Victor langsung pergi tanpa memberi kesempatan Anna untuk memberi uang nya.

“ Tapi. . . ?. ” jawab Anna dan Victor pun sudah pergi meninggalkan Anna.

Di jalan Victor pun merasa senang karena dia selalu bisa membantu orang yang ia sukai. Walaupun Anna hanya menganggapnya sebagai teman.

Anna sudah sampai rumah walaupun tidak terlalu besar. Tapi Anna selalu bersyukur dan berterima kasih karena memiliki keluarga yang sangat peduli terhadap nya.

“ Aku pulang! . ” ucap Anna membuka pintu rumah nya dan bapak dan ibu Anna menunggu kepulangan Anna.

“ Anna akhir nya kamu pulang, ibu sama bapak mu khawatir. Tak biasa nya kamu pulang sampai jam segini, ada apa sebenarnya sayangku? . ” jawab ibu yang mengkhawatirkan anak perempuan satu - satu nya.

“ Iya bapak juga khawatir, kamu baik -baik saja kan di kampus? Soal nya aku meneleponmu. Tapi tidak di angkat. ” sahut bapak yang duduk di kursi roda yang sangat mengkhawatirkan anak nya.

“ Anna baik - baik saja. Tadi Anna pulang telat karena ada tugas kampus yang harus di selesai kan hari ini, maaf membuat ibu dan bapak khawatir dan maaf Hape Anna mati. ” jawab Anna yang mengecek HP nya ternyata sudah mati karena kehabisan baterai.

“ Haru dan Hiro sudah tertidur? . ” tanya Anna yang melihat kedua adik nya tertidur di sofa terlihat pulas sekali

“ Iya mereka terus menanyakanmu, dan menunggumu sampai kamu pulang. ” jawab Ibu yang menjelaskan bahwa Haru dan Hiro menunggu kakak nya pulang sampai tertidur di sofa.

“ Ibu akan bangunkan mereka untuk pindah ke tempat tidur mereka. ” lanjut ibu dan mulai membangunkan Haru dan Hiro dengan lembut.

“ Haru . . . Hiro bangun, kakakmu sudah pulang dan juga kamu jangan tidur di sini pindah ke kamarmu. Nanti masuk angin. ” pinta ibu yang membangunkan dengan kasih sayang agar tidak membuat kaget Haru dan Hiro.

“ Uhhmm.... Baiklah. ” jawab Haru. Hiro yang masih merasa sangat mengantuk sembari mengucek mata nya

“ Mana kakak? . ” tanya Hiro yang sudah menunggu kakak nya.

“ Kakakmu sedang makan, kamu lebih baik tidur saja. Besok telat sekolah. ” perintah ibu agar Haru dan Hiro segera tidur di tempat tidur mereka dan jangan tidur terlalu malam agar mereka tidak telat sekolah.

“ Baiklah. . . Ayo Hiro! . ” jawab Haru yang menarik Hiro menuju kamar mereka berdua. Hiro yang merasa masih linglung menabrak pintu kamar.

“ Aduuuh!! Sakit. ” teriak Hiro mengusap - usap kepala nya

“ Kamu sih! Aku udah nuntun. Tapi kamu malah masih memejam kan matamu, Hiro. ” kata Haru yang menyalahkan kembaran nya yang selisih 8 menit.

“ Maaf Haru. aku yang tidak hati-hati. ” sahut Hiro. Anna yang mendengar suara Hiro yang menabrak pintu langsung segera ke tempat mereka.

“ Aduh adik - adik yang paling ganteng dan paling kakak sayangi. Hiro pasti menabrak pintu lagi ya? . ” canda Anna karena sudah mengetahui sifat kedua adik kembar nya itu.

“ Kakak kok bisa tahu. Kalau aku yang menabrak pintu? . ” tanya Hiro yang menyembunyikan rasa sakit nya karena dia menabrak pintu.

“ Pasti dong! Kakak tahu soal nya tidak mungkin Haru seceroboh itu, dan suaramu terdengar sampai ke tempat dapur. ” jawab detektif Anna.

“ Mana yang sakit? Sini kakak obati! . ” lanjut Anna yang mulai mengobati bekas yang di kepala Hiro.

"Aduh. . . Sakit kak! . ” teriak Hiro yang mulai mengeluarkan air mata.

“ Kamu anak cowok! Tidak boleh cengeng! Ini hanya luka kecil saja. ” ucap tegas Anna untuk mengajari kepada adik adik nya bahwa jadi cowok itu harus kuat.

Dan Hiro pun menghapus air mata nya dan menahan rasa sakit nya.

“ Sudah selesai. ” Anna sudah selesai mengobati luka di dahi Hiro.

“ Cepat tidur, Besok harus sekolah. Selamat malam adikku tersayang. ” ucap Anna dan mengecup dahi kedua adik nya tersebut.

“ Makasih kak. ” sahut Hiro yang tersenyum.

“ Iya sama - sama. ” jawab Anna dan mematikan lampu kamar adik nya.

“ Selamat malam kak. ” ucap kompak Haru dan Hiro.

Bersambung . . . . .

"JANGAN LUPA LIKE DAN FAVORIT KAN AGAR ADA NOTIF KETIKA UPDATE DAN TERUS DUKUNG AUTHOR ❤❤"

^^^Thank You^^^ 🥰🥰

Terpopuler

Comments

Warnip

Warnip

ceritanya bagus thor ...semangat ya

2020-04-26

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!