3 bulan sudah Telly bekerja, kesalahan demi kesalahan terus dilakukannya membuat Bastian semakin naik darah. Dan akhirnya wanita itu mengundurkan diri. Hari ini adalah seleksi akhir pemilihan sekertaris untuknya. Dari ratusan orang yang tersisa hanya 5 orang. Jodhi meminta Bastian ikut andil dalam pemilihan.
Dalam ruangan seleksi ada 3 karyawan lainnya. Satu personalia, satu manager, satu assisten yaitu pak Jodhi, sekarang ditambah dirinya sebagai CEO. Satu per satu calon sekertaris dipanggil kedalam ruangan. Calon pertama sudah selesai, disusul calon kedua, ketiga dan keempat.
Bastian masih belum tertarik walaupun mereka lulusan dari universitas luar negeri. Kali ini ia melihat cv calon terakhir, ia lulusan universitas Indonesia sama seperti maminya. Ia bisa menyingkirkan ratusan pelamar dari universitas ternama. Ia terpaku pada foto didalam cv, wanita sederhana namun sangat cantik. Bastian membaca ke biodatanya. Kania Morris.
Saat calon kelima masuk, Bastian langsung membelalakkan matanya dan berubah serius. Wanita ini sangat cantik, walaupun baju yang dikenakannya seadanya saja. Ia terus menyimak visi dan misi wanita itu. Cara bicaranya sangat lembut namun ada kekuatan dan kesedihan terpancar dalam dirinya. Bastian terus menyelidik dari atas sampai bawah. Wanita itu sangat berani, sama sekali tidak ada ketegangan dalam dirinya.
Bastian terus menatapnya saat berbicara, jantungnya mulai berdebar tak beraturan. Ia sangat terganggu dengan wanita ini. Bastian tiba tiba berdiri membuat yang lainnya terkejut.
"Cukup." ujar Bastian. "Mulai besok kau mulai bekerja." ujarnya sambil meninggalkan ruangan.
Jodhi tersenyum, sudah ia duga Kania Morris akan dipilih Bastian. Bastian terlihat sangat tertarik dengan wanita ini. Jodhi meyakinkan personalia dan manager. Mereka mengangguk.
"Jadi aku diterima." tanya Kania tak percaya.
"Datanglah besok tepat waktu, pak Tian tidak suka karyawan terlambat dan menyia-nyiakan waktu." ujar Jodhi.
"Terima kasih pak, terima kasih bu." jawab Kania sambil menunduk.
*****
Kania Morris menangis dipelukan ibunya di rumah sakit. Ia tak menyangka bisa diterima di perusahaan besar milik keluarga Widjaja.
"Ini berkat ibu." ujarnya pada ibunya yang masih belum sadarkan diri. "Kania akan berusaha sebaik mungkin untuk pengobatan ibu dan biaya sekolah adik adik. Doakan Kania terus ya bu." lanjutnya sambil terisak.
Sejak kematian ayahnya, Kania Morris harus menjadi tulang punggung keluarganya. Ia membiayai pengobatan ibunya serta pendidikan kedua adiknya. Kania seringkali bekerja di sebuah toko yang tak pernah melihat ijazah akhirnya. Untunglah ia bisa menyelesaikan kuliahnya hingga bisa melamar pekerjaan di perusahaan besar Widjaja.
Hari itu ia sangat terkejut saat melihat pelamar hingga ratusan orang dengan penampilan yang luar biasa. Berbeda dengannya yang hanya mampu membeli baju sekertaris dari pasar tanah abang. Melakukan seleksi hingga sampai tahap akhir. Dan puji Tuhan, ia bisa mendapatkan pekerjaan ini dengan gaji yang sangat besar.
Kedua adiknya datang ke rumah sakit. "Kak Kania." ujar Tobi.
"Kalian sudah pulang sekolah?" tanya Kania.
Mereka mengangguk. "Geisha tadi mendapat nilai terbaik kak." kata adik perempuannya.
"Kakak sangat bangga, terus belajar yang rajin Tobi, Geisha. Kedepannya kakak akan sibuk dan jarang menemani ibu. Apa kalian bisa setiap pulang sekolah menjaga ibu?" tanya Kania.
"Tentu saja, tapi kakak mau kemana?" tanya Tobi.
"Kakak mulai besok bekerja di perusahaan besar PT. Sinar Abadi, kalian tahu kan perusahaan itu?" ujar Kania.
"Wah...bukankah itu perusahaan ternama di Indonesia, bagaimana kakak bisa masuk kesana?" tanya Geisha.
"Berkat doa kalian sayang." jawab Kania sambil memeluk keduanya.
"Kakak harus pulang sekarang, kalian jaga ibu disini ya. Kakak ingin mencari baju buat besok. Kakak bekerja sebagai sekertaris CEO, jadi kakak tidak boleh berpenampilan kumuh." ujar Kania.
Keduanya mengangguk. Untunglah rumah mereka tidak jauh dari rumah sakit. Hanya berjalan kaki memutari rumah sakit saja, mereka akan sampai ke rumah sakit. Rumah keluarga Morris ada di belakang rumah sakit. Rumah yang sangat kecil dan sederhana.
Kania mulai mengacak acak lemarinya, ia mendesah sedih. Tak ada satupun baju yang pantas dipakainya. Ia mencari lagi dan menemukan satu pasang yang sedikit lumayan, kemeja dan rok sedikit pendek. Ia mencari alat setrika dan mulai merapikannya.
Setidaknya ini cukup buat besok, pikirnya.
Kania cukup lelah hari ini, ia merebahkan dirinya diranjang sebelum menyiapkan makan malam buat adik adiknya.
*****
Bastian menerima informasi pribadi tentang Kania Morris dari Jodhi. Ia memintanya setelah wanita tadi keluar dari perusahaan.
"Wanita itu tulang punggung keluarganya, ayahnya meninggal 2 tahun yang lalu, ibunya sekarang di rumah sakit karena penyakit asma. Ia harus membiayai kedua adiknya yang masih duduk di sekolah SMP dan SMA. Tempat tinggalnya di belakang RS Medika." ujar Jodhi.
"Terima kasih pak Jodhi." jawab Bastian.
Jodhi mengangguk dan kembali ke ruangannya.
Bastian kembali membaca informasi tentang Kania Morris, entah kenapa ia sangat penasaran dengan wanita itu. Matanya terlihat ada kesedihan, ternyata karena beban yang ia punya dalam keluarganya. Tapi tatapan berani itu membuat jantung Bastian berdesir tak karuan. Wanita ini juga memiliki kecerdasan diatas rata rata, ia mampu menguasai 3 bahasa, Inggris, Mandarin dan Jerman. Sepertinya saat melakukan pendidikan ia tak pernah main main.
Besok adalah hari pertama ia akan bersama wanita itu. Bastian berharap bisa mengendalikan jantungnya yang sampai saat ini masih berdebar hanya melihat foto dirinya saja. Hari ini sama sekali tidak ada pekerjaan. Ia lebih baik pulang ke rumah Widjaja, sudah 3 bulan sejak terakhir ia pulang kesana.
*****
Bastian sampai dirumah orangtuanya, ia tak melihat siapapun saat masuk kedalam.
"Dimana penghuni rumah ini?" tanya Bastian pada pembantunya.
"Apa den Tian tidak tahu, hari ini nona Mila dan Mili melakukan bazar disekolahnya, jadi tuan nyonya sekarang ke sekolah mereka. Sedangkan nenek sedang mengantar kakek check up." ujar pembantunya.
Bastian hanya mengangguk dan langsung menuju kamarnya. Ia merebahkan tubuhnya dan melihat ponselnya. Ini masih jam 5 sore, berarti di Inggris baru jam 10 pagi. Ia mencoba menghubungi adik kesayangannya Cristina. Sudah 3 kali Bastian mencoba, tapi adiknya tak mengangkat ponselnya.
Mungkin ia masih kuliah, pikir Bastian.
Satu jam kemudian, ponselnya berdering. Cristina menghubungi kembali.
"Halo sayang..." jawab Bastian.
"Halo kak Tian, ada apa?" tanya Cristina.
"Jahat sekali pertanyaanmu Cristin, kau tidak rindu pada kakakmu?" ujar Bastian.
"Kakak hampir tiap hari menelpon." jawab Cristina sambil terkekeh.
"Benarkah? Tapi kak Tian masih merindukan adik manja kakak." goda Bastian.
"Aku tidak manja lagi, aku gadis sukses dan mandiri." tegas Cristina.
"Baiklah nona desainer ternama. Kapan kau pulang ke Indo?" tanya Bastian.
"Aku belum bisa ambil cuti kuliah kak, kalau sudah bisa pasti Cristin pulang. Cristin merindukan kalian semua, terutama Mila dan Mili." ujar Cristina. "Kakak sudah punya pacar?" tanyanya.
"Hanya dalam mimpimu sayang, kakak belum menemukan wanita seperti mami." jawab Bastian.
"Pikiran kakak sangat kolot, mami tidak akan ada tandingannya. Kakak akan menjadi bujang tua yang tampan. Aku akan mendahului kakak." ejek Cristina.
"Kakak senang jika kau yang duluan menikah." ujar Bastian.
"Dasar kak Tian gila. Aku sarankan ya kak, segera mencari pasangan agar tidak kejam lagi di dalam perusahaan." kata Cristina.
"Hei...siapa bilang aku kejam?" tanya Bastian.
"Informasi akan cepat sampai di telinga Cristin." jawabnya sambil tertawa. "Sudah dulu ya kak, dosen sudah datang." sambungnya.
"Selalu jaga kesehatan sayang." kata Bastian.
"Kakak juga, dah." jawab Cristina.
"Dah..." jawab Bastian dan mematikan ponselnya. Ia menutup matanya dan tanpa sadar tertidur.
*****
Have Fun Guys...
Selamat berakhir pekan...😘😘😘
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 48 Episodes
Comments
Anny Murniasih
goid
2022-04-20
0
Siti Rahmawati
sayang bangeut ys kknya , sm adik2nya jg
2021-06-08
1
Kenzi Kenzi
semoga menjadi awal yg .
.
"ehem"...
semangat kania
2021-01-16
1