Suamiku Tajir & Arogan (Season 3)
"Perkenalkan ini Putra sulung ku. Ia akan menjadi penerus PT. Sinar Abadi dan menggantikan posisi ku menjadi CEO." ujar Rafael Widjaja saat memperkenalkan putranya.
"Halo semua, selamat siang. Aku Bastian Widjaja. Mohon bantuan untuk kedepannya." ujar Bastian.
Suara riuh ruangan terdengar, semua saling berbisik tentang kehadiran Bastian Widjaja yang tiba tiba.
"Mohon tenang, umur putra ku masih 22 tahun. Ia lulusan dari Harvard. Sebelum menjadi CEO, aku akan memberikan waktu satu tahun kedepan untuk membuktikan kinerjanya, jika ia mampu dan membuat semuanya puas. Aku akan mengembalikan keputusan kepada kalian semua." sambung Rafael.
Setelah melakukan perundingan yang cukup lama, semua akhirnya mengangguk setuju. Sejak saat itulah Bastian mulai bekerja di perusahaan ayahnya. Selama satu tahun tidak ada yang bisa meragukan kemampuannya. Bahkan ia melebihi kinerja Rafael Widjaja. Sebelum menjadi CEO pun, media sudah memberitakan penerus pengusaha baru yang tampan dan jenius. Bahkan tak ada yang mampu menghindari pesonanya.
Tapi ada satu sikapnya yang membuat siapapun tak mau mendekatinya. Bastian adalah pria yang sangat arogan dan kejam, melebihi ayahnya dulu. Sedikit saja kesalahan yang dibuat karyawannya. Ia tak segan segan membentak maupun melempar barang barang di depan karyawan tersebut. Selama setahun ia menjalani masa percobaan, ia sudah menunjukkan sikap kejamnya itu.
*****
Setahun kemudian, rapat Direksi kembali dilakukan. Ini adalah keputusan untuk masa depan PT. Sinar Abadi dan CEO baru.
"Masa percobaan sudah satu tahun, kini saatnya kalian membuat keputusan. Siapa yang setuju aku menyerahkan jabatan CEO pada putra ku, Bastian Widjaja." Ujar Rafael.
Semua para Direksi mengangkat tangannya. Rafael sangat bangga akan keberhasilan putranya. "Baiklah keputusan sudah dibuat, aku minta pensiun dini dari pekerjaan ku. Dan aku akan menyerahkan semua tanggung jawab ini pada putra ku. Bastian Widjaja, selamat atas jabatan barumu." sambung Rafael.
Suara tepuk tangan terdengar gemuruh di ruangan rapat.
"Terima kasih atas kepercayaan kalian terhadap ku, kedepannya aku sangat membutuhkan bantuan kalian semua." ujar Bastian.
Kembali suara tepuk tangan mengiringi pengangkatan Bastian Widjaja sebagai CEO yang baru. Asisten Rafael yaitu Jodhi masih bertahan untuk membantu Bastian. Sedangkan Melia sudah lama resign dari jabatan sekertarisnya. Di umur 23 tahun, Bastian harus mencari sekertaris yang mampu bekerja dengannya kapanpun.
Pak Jodhi membantu Bastian mencari sekertaris untuknya. Seminggu kemudian ia mendapatkan sekertaris yang bernama Silvia. Ia adalah sekertaris Bastian yang pertama.
*****
Silvia memberikan dokumen pada Bastian, dokumen penting setahun lalu yang diinginkannya. Ia ingin merevisi hasil kerja seluruh karyawannya.
Bastian melihat dokumen itu dan melemparkannya dihadapan Silvia. "Kau itu lulusan apa hah, mengapa sangat bodoh. Aku memintamu dokumen setahun yang lalu, lihat apa yang kau berikan padaku." teriak Bastian.
Silvia segera mengambil dokumen yang dilempar bosnya. "Maafkan aku pak, aku mengambil dokumen yang salah." jawab Silvia.
"Sialan, kau membuang waktuku yang berharga. Keluar sekarang." bentak Bastian mengusir sekertarisnya.
Silvia pamit dari ruangan Bastian. Ia tak kuat menahan amarah bosnya dan menangis di mejanya.
Saat yang bersamaan Jodhi datang. "Ada apa Silvia? Mengapa kau menangis lagi. Ini ketiga kalinya aku melihat kau menangis setelah bekerja 2 bulan disini." tanya Jodhi.
Silvia menggeleng. "Tidak ada apa apa pak." jawab Silvia.
Jodhi menautkan alisnya. "Baiklah jika kau tak ingin mengatakannya." ujar Jodhi sambil melangkah masuk ke ruangan Bastian.
Jodhi melihat Bastian sedang memejamkan matanya di kursi kerjanya. "Siang pak, sudah waktunya makan siang." ujarnya.
"Aku tidak lapar pak Jodhi." jawab Bastian masih memejamkan matanya.
"Mengapa sekertaris anda menangis?" tanya Jodhi.
Bastian membuka matanya. "Dasar sekertaris bodoh, mengapa kau dapat sekertaris seperti itu. 2 bulan sudah ia bekerja disini tapi pekerjaannya tak ada satupun yang benar." ujarnya kesal.
Jodhi menghela nafasnya. "Kesalahan pasti selalu ada pak Tian. Manusia tidak ada yang sempurna." jawab Jodhi.
"Kau benar pak Jodhi, manusia tidak ada yang sempurna. Tapi aku membutuhkan sekertaris yang sempurna disini." ujar Bastian.
"Lebih baik anda makan dulu pak, aku yang bertanggungjawab atas anda. Jika pak Rafael tahu anda tak mau makan. Aku bisa diusir diusia ku yang tua ini." ujar Jodhi.
Bastian menghela nafasnya. Ia tak ingin mempersulit pak Jodhi. "Baiklah." jawab Bastian sambil berdiri. Jodhi mengikuti Bastian keluar. Silvia mengangguk saat keduanya melewati mejanya.
"Cari dokumen yang aku minta tadi setelah makan siang." perintah Bastian.
Silvia mengangguk. "Baik pak."
*****
3 bulan sudah Silvia bekerja di PT. Sinar Abadi, kali ini ia kembali melakukan kesalahan. Ia mengirimkan dokumen kontrak perusahaan lain ke klien yang berbeda. Bastian sangat murka saat menerima telpon dari kliennya. Ia berteriak memanggil Silvia.
"Silvia..." teriak Bastian.
Silvia segera masuk ke ruangan bosnya. "Iya pak." jawabnya ketakutan.
"Iya pak? Apa kau yakin sudah bekerja dengan benar?" tanya Bastian dingin.
Tubuh Silvia tiba tiba bergetar karena semakin takut. "Apa kesalahan aku lagi pak?" tanya Silvia karena ia belum tahu.
Bastian kehilangan kesabaran. Ia melemparkan gelas minumnya ke arah pintu, hingga suara pecahan gelas terdengar keras. "Kau membuat kesalahan besar, kau bilang kesalahan kau apa? Ya Tuhan, mengapa kau begitu bodoh. Kau menukar kontrak dengan 2 klien. 2 klien yang berbeda akhirnya tahu nilai kontrak itu. Sialan, keluar kau sekarang." bentak Bastian.
Silvia keluar, ia sudah tidak sanggup lagi. Ia menulis surat pengunduran diri dan ia letakkan di meja kerjanya. Ia bergegas keluar dan menabrak Jodhi.
"Kau mau kemana?" tanya Jodhi.
"Maafkan aku pak." jawab Silvia dan masuk kedalam lift.
Jodhi segera masuk ke ruangan Bastian dan menginjak pecahan gelas dengan sepatunya.
"Ya Tuhan, apa apaan ini?" tanya Jodhi.
"Carilah sekertaris baru pak Jodhi, aku tidak ingin melihat wanita bodoh itu lagi." ujar Bastian.
"Sepertinya ia memang sudah mengundurkan diri." jawab Jodhi.
"Baguslah, aku tak perlu memecatnya. Kita kehilangan 2 klien karena kebodohannya, transfer gaji dan pesangonnya. Urus semuanya." ujar Bastian lagi.
Jodhi membelalakkan matanya. "Kenapa bisa?" tanya Jodhi.
"Sekertaris bodoh itu mengirimkan kontrak yang salah, maksudku menukarnya dengan kontrak yang lain. Kontrak dengan nilai yang berbeda. Menurutmu apa yang akan klien lakukan?" tanya Bastian.
Jodhi menghela nafasnya. "Mencari sekertaris baru ide yang baik pak, aku akan mencarinya besok." jawab Jodhi.
"Sekarang pak Jodhi. Carilah yang tidak bodoh." perintah Bastian.
"Baiklah aku akan laksanakan." jawab Jodhi.
Bastian sangat lelah hari ini, ia kehilangan 2 klien, dan kerugiannya mencapai miliaran rupiah. Bastian menghempaskan tubuhnya ke sofa dan mengambil ponselnya. Hanya mami yang bisa menenangkannya saat ini.
*****
Hai para Reader kesayanganku. Terima kasih atas dukungan kalian, sehingga aku kembali bisa membuat novel "Suamiku Tajir & Arogan Season 3"
Mohon dukungan, like n komen ya...
Terima kasih...😘😘😘
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 48 Episodes
Comments
Anik Giati
aku suka ceritanya kak singkat padat jadi baca nya gak bosan dan pemeran nya juga gak terlalu banyak jadi keren cerita nya 🥰🥰🥰🥰
2021-07-31
2
missyou
arrogan
2021-03-26
1
Kenzi Kenzi
selaludidukung
2021-01-16
1