Setelah belajar selesai, nenek kembali mengajak u berkunjung ke panti asuhan Dandelion, seperti biasa anak-anak di sana memeluk nenek dengan erat. Dan aku? Aku pergi ke tempat dimana aku dan anak laki-laki itu bertemu.
Aku tak melihat sosoknya. Yang kulihat hanya tempat duduk yang kosong yang pernah diduduki anak itu. Aku memutari Panti Asuhan itu untuk mencarinya. Tapi tetap saja aku tidak melihat tanda-tanda kehadiran anak itu, tiba-tiba "cari siapa Kak? ".
Seorang anak perempuan yang kemungkinan masih berumur 6 tahun mendatangiku. " aku sedang mencari anak laki-laki yang rambutnya panjang segini" ujarku sambil menjelaskan ciri khas anak itu pada anak perempuan ini.
"Kak Priatta ya. Kakak ikuti saja bunga dandelion ini" ujarnya sambil menunjuk ke arah dandelion.
Aku mengangguk dan mengikuti saran anak itu. Sejujurnya aku tidak tahu siapa nama anak laki-laki itu, soalnya aku tidak sempat menanya kan namanya. Karena waktu itu aku ingin mengajaknya berkenalan, tapi...
flashback on
"ngomong-ngomong kita belum kenalan. Namaku Mashal. Bagaimana dengan-".
"Oh nenek mu sudah mau pulang. Ayo cepat nanti kamu ditinggal lagi".
Dia langsung memotong perkataanku -_-.
Flashback of.
Menyebalkan.
Aku menghentikan kursi roda ku setelah bunga dandelion yang ku ikuti terhenti di dekat ayunan berwarna merah. " ayunan ini, kayak pernah lihat". Ku raba tempat duduk ayunan itu.
Aku jadi ingat saat aku bermain ayunan bersama ayah, saat itu sedang musim hujan, aku dan Ayah bermain ayunan sambil mengenakan jas hujan. "Tunggu sebentar aku ke sini mencari anak itu bukan nostalgia" ucapku sambil teriak sendiri.
"mencariku".
Suara ini, suara anak laki-laki itu. Dari mana suara itu berasal? Ku tolehkan kepalaku melihat sekeliling, tapi tak ada siapapun disani kecuali aku. " Di atas sini". Ku dongakkan kepalaku, ternyata dia sedang tidur di atas pohon. Tunggu kalau dia tidur, kok bisa tahu aku disini, hantu kah?. "Bukan ini aku" ujar nya. Kemudian dia duduk sambil mengibaskan rambut panjangnya ke belakang sehingga terlihatlah kening mulusnya. Masya Allah gantengnya.
"Kamu ngapain disana turun?!"perintahku.
Kemudian dia melompat dari pohon itu.
" Sudah".
Menyebalkan.
"Kamu ngapain nyariin aku?" tanya ku.
"Aku penasaran siapa namamu. Apa namamu Priatta? "tanya ku. "kamu mencariku hanya untuk menanyakan namaku? Sudahlah, nama ku tidak penting. Apa kamu mau naik ayunan ini? "tanyanya.
" Tidak"ujarku.
"Ayolah".
" tidak".
"Ayolah ".
"tidak".
"Ayolah".
" Oke".
"Good".
Tiba-tiba dia menggendongku. "Eh kenapa kamu menggendong ku, turunkan aku" ucap ku sesekali menjambak rambutnya. Dia menurunkan aku di atas tempat duduk ayunan itu, ku pikir dia akan melempar ku.
"Berat" kata nya.
"kalau tahu berat ya kenapa di gendong" ujar ku dalam hati sambil menahan amarah.
"Izinkan aku yang mendorongnya"ucapnya. Aku mengangguk tanpa suara, kemudian ayunan yang ku duduki bergerak perlahan dan kemudian agak kencang. Aku seperti berubah menjadi anak kecil kembali. Dia seperti Ayah ku saja, dia mengingatkan ku akan Ayahku, aku jadi ingin nangis kalau ingat ayah.
Di sini anginnya begitu sejuk dan kencang membuat rambut panjangku dan dia beterbangan. Aku dapat mendengar suara riangnya yang sedang mendorong ayunan yang kududuki ini. Benar-benar menyenangkan.
*~*
"Jadi kenapa Dandelion menjadi nama Panti Asuhan ini? Kau bilang, kau yang memberikan nama itu" ujar ku.
"kenapa ya soalnya di sekitar Panti Asuhan ini ada banyak bunga dandelion dan juga karena seseorang" ujarnya sambil merebahkan dirinya ke rumput.
"seseorang siapa?" Tanyaku penasaran.
"Dia sudah pergi, tapi segala kebahagiaan dan kenangan tentangnya selalu menyebar di hatiku, seperti bunga dandelion ini, yang ketika ditiup akan berterbangan di langit" ujar nya sambil meniup bunga dandelion di tangan nya.
"Aku penasaran, siapa yang sedang kau bicarakan" tanya ku.
Tiba-tiba dia menoleh padaku dia diam sejenak, kemudian berkata "rahasia" ujarnya. Menyebalkan juga anak ini ingin sekali menampar wajah nya, tapi anak ini sweet juga. Bletak. "Eh kenapa kamu menampar wajahmu sendiri?" katanya khawatir. "Bukan apa-apa" Jawab ku sambil menahan rasa sakit di pipiku Yang barusan ku tampar.
Kalau kalian tanya kenapa aku menampar wajah ku sendiri, karena pikiranku yang mulai ngehalu kemana-mana.
"Lagipula kalau di ceritakan dia tidak akan mengingat nya".
Walau suara nya berbisik pelan, aku masih bisa mendengar suara bisikan nya. Akhirnya kami kembali ke panti asuhan, di perjalanan dia sibuk mengambil dan meniup bunga dandelion di sekitar kami berdua, dia juga memberikan bunga itu padaku untuk kami berdua.
" Kita tiup bersama ya, satu... dua... tiga...".
Fuhhh.
Bunga itu kemudian berterbangan di atas langit, ketika bunga itu berterbangan, sungguh indah. Aku melihat wajah anak di belakangku yang sedang tersenyum manis menatap bunga yang ada di langit. Sesampainya di Panti Asuhan kami berdua begitu kaget melihat anak-anak Panti Asuhan tergeletak di tanah. Dia berlari dan berteriak memanggil nama anak-anak itu.
"Cepat telepon ambulans!" teriaknya.
Kemudian aku mengambil handphone di sakuku dan mencoba memanggil ambulans. Tapi... "kenapa mau panggil ambulans kak? Tanya seseorang dari belakang ku yang membuatku kaget setengah mati. " Kami semua sedang latihan bermain drama di sekolah nanti" ucap salah satu anak yang berada di bawah. Aku dan dia saling bertatapan, antara ingin tertawa dan marah. Akhirnya kami berdua tertawa terbahak-bahak.
"kalian ini benar-benar deh bikin Kakak jantungan" ujarnya sambil tertawa bersama ku.
"nanti kakak dan kakak ini datang ke acara drama kami ya, besok" ucapnya sambil menunjuk ku. "tentu saja, kami akan datang".
Malam nya;
" ibu... Ibu ".
Ibu berlari ke arahku yang berada di ruang makan. "Ada apa Marshal?" tanya ibu dengan nafas yang terengah-engah karena habis berlari. "ibu, ibu, ibu tahu tidak, tadi aku diundang buat nonton acara drama sekolah boleh ya". " Iya boleh saja, bersama nenek tapi ya".
"Iya:)".
Keesokan paginya, aku sudah bangun dari jam 5.30 aku sudah tak sabar untuk pergi menonton drama di sekolah itu. Aku pergi bersama nenek. Sesampainya di sana kami langsung pergi ke sekolah yang dimaksud. Sampai di sekolah itu aku agak gugup.
Ini pertama kalinya aku datang ke sekolah setelah beberapa tahun sekolah dirumah, tiba-tiba ada seseorang yang menyentuh tanganku yang tak lain adalah anak laki-laki yang sampai sekarang tidak kutahui namanya.
"jangan takut ada aku dan yang lainnya" ujarnya.
Aku mengangguk sambil tersenyum, kami memasuki sekolah dasar itu dan langsung menuju tempat yang menjadi tempat dramanya dimulai. Aku duduk bersebelahan dengan nya. Kemudian drama pun dimulai.
2 jam kemudian;
Selesai. Kami langsung membubarkan diri, ada yang ke sebelah kanan dan ada yang sebelah kiri, dan aku ngikutin nenekku yang mendorong kursi rodaku. "Bagaimana Marsha? Seru?" tanya nenek.
"iya nek"jawab ku.
" kalau begitu kita pulang ya" ajak nenek.
"Oke".
Kami pun berpamitan dengan yang lainnya saat berpamitan aku sama sekali tak melihat dia disana, tiba-tiba " Kakak terima kasih ya sudah mau datang ke acara ini kami senang sekali" ucap mereka semua sambil memelukku "sama-sama".
Aku pulang bersama nenek ke rumah dengan menggunakan mobil. Di perjalanan aku membuka kaca mobil yang mana angin yang bertiup kencang menerbangkan rambut panjangku, mengingatkanku ketika aku bermain ayunan bersama anak itu benar-benar menyenangkan.
*~*
" Bu Maimun Saya ingin konsultasi" ujarku.
"silakan".
"Akhir-akhir Ini saya sering mendapat ingatan aneh, ingatan Itu berisi tentang anak laki-laki yang sama sekali tak kukenal. Tapi anehnya dia terlihat mirip dengan anak yang ku temui di Panti Asuhan".
"siapa namanya? "tanya Bu Maimun.
"yang di ingatan atau di Panti Asuhan?"ujarku.
" keduanya".
"Di Ingatanku, anak itu namanya Archery dan yang di Panti Asuhan Katanya sih namanya Priatta, tapi saya gak tahu ".
"Kalau digabungkan? "tanyanya sambil tersenyum miring.
DEG
"Archery Priatta! ".
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 44 Episodes
Comments
Reanza
Aku baca sampai sini dulu ya say, nanti lanjut lagi.. Semangat terus up'nya.. Sehat terus, aku juga vote walau sedikit
2020-06-05
0
Calista Andriani
sweet banget mereka, jadi pingin
2020-04-18
0
maynchara
kapan update
2020-04-02
0