Hari ini rasanya seperti aku memiliki beban hidup yang tiba-tiba datang sebegitu besarnya. Beban yang sama sekali belum pernah aku merasakan atau bahkan memikulnya.
Dalam perjalanan menuju kampus, aku masih saja memikirkan perkataan dan pertanyaan Abi tadi pagi. Seperti masih shock dan tidak menyangka Abi akan bertanya hal itu padaku.
"Syah....!!,". Aku mendengar teriakan seseorang memanggil namaku. Aku mengedarkan pandanganku kekanan dan kiri.
"... Tak ada orang,". Batinku.
"Syaahh......!!,".
Kali ini orang yang memanggilku sudah berada tepat didepanku. Aku tidak menyadari kehadirannya, karena saat ini posisiku memang menghadap kebelakang karena mencari orang yang memanggil-manggil namaku. Aku kaget.
"... Astaghfirullah...!!, Azizah !,". Teriakku kaget.
"Hehehe.... elu kaget ya Syah. Sorry ya gue iseng. Lagian elu liat gue malah jalan aja. Kek macam artis yang menghindar dari kejaran fansnya,".
"Hehehe..... maaf ya Zah. Aku ga fokus,". Jawabku sekenanya.
"Kenapa lu, pagi-pagi tumben amat udah murung dan melamun aja. Ada masalah Syah?,". Tanya Azizah penuh selidik padaku.
"... Engga kok ngga ada masalah apa-apa Zah. Aku mungkin agak ngantuk aja,". Ujarku sedikit ngeles.
"Yaudah yuk langsung ke kelas saja,". Azizah menarik tanganku karena jalanku yang sedari tadi sangat lelet.
Sepanjang berjalan menuju ruang kuliah, kudapati suasana hiruk pikuk kampus yang semakin siang semakin ramai. Ada yang sedang mengerjakan tugas di WiFi area, ada yang berjalan kekantin, sampai dengan ada yang asyik ngobrol berdua dengan kekasih hatinya. Terkadang aku merasa sedih, karena suatu saat akan merasakan rindu dengan kampus ini. Rindu menjadi mahasiswa, rindu segalanya yang ada disini.
Ruang kuliah pagi ini ternyata di pindah dari Ruang 02 ke ruang 06. Sepertinya ruang 02 sengaja tidak dipakai untuk suatu acara. Alhasil aku dan Azizah harus muter lagi menuju ruang 06.
"Syah...., belum ada info lagi mengenai jam mata kuliah wajib bahasa arab?,". Tiba-tiba Azizah bertanya padaku yang sedari tadi hanya diam dan melamun.
"Oh..., emm kaya nya belum ada Zah. Memang kamu tidak buka grup kelas?,". Tanyaku.
"Hehehe. Sebenernya aku paling malas buka grup kelas. Yang ada hanya tugas-tugas dan tugas. Hayati lelah rasanya ..,". Sambil menepukkan telapak tangannya di jidat.
"... Tapi nanti kamu akan ketinggalan banyak informasi kalo sampai tidak buka grup kelas Zah....,". Ucapku mengingatkan.
" ... Hahaha... Iya si Syah. Tapi tenang, kan ada elu yang bisa gue andalkan. Hahaha ....,". Dia tertawa bahagia.
"... Enak aja .... !!,". Ujarku sambil berlalu meninggalkan dia yang masih asyik tertawa.
"... Eehh... Syah tungguin gue..,". Membuntut di belakang ku.
"....Alhamdulillah sudah sampai ruang kuliah,". Ucapku lirih.
Aku lantas mengambil tempat duduk di dekat tembok, tepatnya di bagian kanan. Hari ini rasanya aku ingin banyak bersandar, entah kenapa rasanya begitu lelah. Padahal aku tidak melakukan aktifitas apapun yang menyebabkan fisik menjadi merasa kecapaian. Ohh.., mungkin semua ini hanya karena apa yang aku pikirkan sedari tadi.
Pukul 08:40 tepat, dosen mata kuliah farmasi klinik memasuki ruangan. Memberikan salam dan mulai memaparkan materi kuliah kepada kami. Tak seperti biasanya, aku tidak terlalu tertarik. Padahal mata kuliah ini adalah salah satu matakuliah yang sangat aku sukai. Karena memang fashionku salah satunya di pelayanan atau pada hal berbau klinik.
Aku masih saja memikirkan ucapan Abi, mengenai planning untuk menikah muda.
"Ya Allah... Jika memang Engkau takdirkan hamba untuk menikah dalam usia yang muda, maka mudahkanlah dan berikanlah laki-laki terbaik yang pantas untuk menjadi imamku ....,". Batinku berdoa memohon kepada Sang Pemilik Cinta.
Nampaknya Azizah mengerti gelagat aneh pada diriku, bahkan dia tau betul bahwa aku adalah orang yang maniak dengan hal-hal yang berbau klinik. Dia sering melirik ke arahku yang dari tadi hanya asyik memutar-mutar bolpoin di atas buku binderku.
"Syah... Aisyah.. elu kenapa?, Kok dari tadi melamun terus?, elu ada apa si?,". Tanya nya sambil berbisik.
Aku hanya menggelengkan kepala dan seolah tidak ada apa-apa. Aku belum ingin menceritakan hal ini kepada Azizah. Bukan apa-apa aku takut malah nanti jadi bulan-bulanan dia untuk meledek diriku.
"Yasudah, kalo gitu. Kalo lu ada apa-apa sok cerita aja sama gue. Gausah malu, kaya sama siapa aja lu,". Jawabnya lagi.
"..Oke,". Sambil memberikan isyarat dengan jari tangan. Kembali aku mencoba untuk fokus dengan mata kuliah ini. Astaghfirullah gumamku dalam hati.
Pukul 10 tepat, perkuliahan selesai. Seperti biasa dosen farmasi klinik pasti memberikan tugas diakhir kuliahnya.
"... Silahkan kalian kerjakan mengenai hal-hal apa saja yang menjadi hambatan dalam menjalankan tugas sebagai seorang farmasi klinik, sertakan pula beberapa jurnal nasional atau internasional untuk pendukung. Dikumpulkan pertemuan minggu depan,". Perintah bu Ani dosen yang memang terkenal dengan tugas-tugasnya yang lumayan membuat mahasiswanya serasa ingin minum racun saja.
#
Dari pada gue melihat Aisyah terus menerus melamun, ada baiknya gue mengajak Aisyah untuk pergi ke kantin, setidaknya untuk minum agar menetralkan masalahnya. Menetralkan masalah?, teori dari mana gue kalo minum dikantin bisa menetralkan masalah?. Ah, bodo amat, yang jelas intinya gue harus berhasil ajak Aisyah ke kantin.
" ... Syah. Ke kantin yuk. Gue pengen jajan sama minum. Mata kuliah bu Ani lumayan bikin tenggorokan gue serasa musim kemarau... kering nih,". Ajak gue setengah melucu.
Kulihat Aisyah menggeleng kan kepalanya yang menandakan dia enggan beranjak dan aku ajak untuk ke kantin. Hmmmm ..
"Ayolah Syah, elu tega bener liat sahabatnya yang cantik kece badai gini mati kehausan ...,". Ucapku memelas.
".... Yasudah ayo, kamu ini emang manusia paling suka memaksa tapi kelihatannya sok menyedihkan gitu....,".
"Yess... gue berhasil,". Seruku gembira.
Aku dan Aisyah berjalan menuju kantin, yang terletak di sebelah pojok dekat dengan lapangan basket. Sampai disana, aku memesankan dua gelas es coklat toping keju, dan 1 porsi pisang coklat sedang aisyah langsung mengambil tempat duduk di dekat pohon yang rindang.
Selesai memesan dan membayarnya aku menyusul Aisyah ke meja tempat dia duduk.
"... Syah, gue pesenin elu es coklat keju...ga papa kan?,". Tanya gue membuka percakapan.
"... Iya Zah ngga papa, makasih banyak ya, sudah di pesankan. Maaf aku merepotkan kamu jadinya,". Jawab Asiyah.
"Hahah... apa si lu, biasa aja kali sama gue mah,".
Setelah menunggu hampir 10 menit, makanan yang tadi aku pesan akhirnya datang juga di meja. Rasanya aku benar-benar haus.
Tiba-tiba hp gue di meja menyala, dari grup ternyata. Gue lantas membuka grup, karena Aisyah sama sekali tidak membuka ponsel nya dari tadi. Kupikir kali ini sajalah gue jadi sering buka grup kelas. Hal yang paling gue benci sebenernya.
"Diberitahukan kepada mahasiswa semester 6, bahwa mengenai jam dan tempat tambahan matakuliah wajib bahasa arab adalah di ruang 03, pukul 13:00. Diharapkan setelah shalat Jum'at semua mahasiswa sudah berada dikelas, TTD : Ketua Kelas,".
Sudah kuduga, pasti kalau bukan tugas tidak lain tidak bukan adalah Informasi tambahan jam kuliah. Hmmm.
"... Syah liat grup kelas Syah. Penting ini tentang tambahan kuliah wajib bahasa arab,". Sergahku pada Aisyah.
Aisyah dengan cekatannya langsung meraih hp dari saku gamisnya dan segera membuka grup kelas. Heran gue dengan anak ini, dengar bahasa arab seperti dapat undian nomplok akhir taun saja.
"Nanti habis selesai shalat Jum'at kita ke masjid yah, kan masjid sudah lumayan sepi. Habis itu baru kita ke ruang kuliah 03..,". Ucap Asiyah dengan penuh semangat.
Gue hanya bisa bengong dan sambil menganggukkan kepala. Masih aneh dengan manusia di depan gue ini. Cepat sekali berubah-ubahnya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 132 Episodes
Comments
amalia gati subagio
pribadi gurem mengundang skema licik berlaku utknya, ngatep rhidok gak = pasrah menyerah diplot jd boneka plastik toh, pinokio aja ingin menjadi deka menggunakan hak kewajibannya
2022-10-14
0
Aisyah Monoi
tenang thor, yg baca aja ni yg gak teliti, semangat author
2020-03-20
2
Cahayani Ar Rasyid
lah,tadi aisyah yg bercerita,knp tiba2 jd azizah??
2019-12-18
2