Episode 2

Pulang kuliah, tepatnya pukul 5 sore. Aku meminta Azizah untuk menemaniku membeli jajanan untuk berbuka puasa. Karena kebetulan, Azizah ternyata juga sedang ingin mencari sesuatu untuk dibawa pulang. Katanya untuk teman mengerjakan tugas.

"Syah... kita mau naik apa ke pasar jajan nya?,".

"Bagaimana kalau pake becak saja Zah?,".

"Apa?!, becak Syah?!!,". Azizah memekik.

Aku bingung melihat ekspresi aneh nya. Kenapa sekaget itu mendengar kata becak?. Apa dia tidak pernah pakai becak?. Gumamku dalam hati.

"Iya becak Zah?, kenapa si?,". Tanyaku bingung.

"Hehe... ngga papa si, tapi apa iya harus becak Syah?. Nggak pakai grab car atau taksi aja gitu Syah?,". Mukanya seperti memelas, memohon, dan menggaruk kepalanya yang menggunakan jilbab motif batik yang tidak gatal itu.

"Jangan bilang kamu ga pernah pake becak Zah,". Tanyaku setengah menyelidik.

"Heheh... ya pernah si, tapi itu jaman orok Syah. Jaman gue masih ingusan,". Jawabnya sambil cengengesan.

"Udah jangan bawel, nanti mas Dani marah. Masa naik becak aja ga mau. Hehe,". Aku menarik tangan Azizah dan memanggil bapak tukang becak. Tak menunggu waktu lama, becak datang. Azizah juga ikut membuntuti aku sambil manyun-manyun ngga jelas. Rasanya ingin tertawa. Tapi aku menahannya.

"Pak ke pasar jajan yang deket simpangan Sudirman ya,". Ucapku pada bapak tukang becak itu.

"Baik mbak,". Jawab tukang becak datar.

Sepanjang perjalanan, aku sangat merasakan kebahagiaan. Entahlah, aku mudah sekali bahagia hanya karena hal-hal kecil yang bagi orang lain justru memalukan. Contohnya naik becak seperti sekarang ini. Bagiku naik becak itu mengasyikan. Selain bisa menghirup udara sepuasnya, juga bebas melihat sekeliling tanpa ada sekat. Sangat berbeda ketika menggunakan alat transportasi lainnya, seperti mobil, atau motor. Laju nya terlalu cepat, bagiku itu sangat tidak menikmati perjalanan.

"Syah... ,". Panggil Azizah.

"Iyah Zah...,". Jawabku.

"Syah... kamu ga ada niatan untuk menikah muda?,". Tanya nya dengan mata kosong.

Aku sontak langsung mengalihkan pandangan ke arah Azizah duduk. Apa-apaan dia. Tiba-tiba menanyakan hal konyol seperti itu kepada ku. Nikah muda?, jadi istri di usia muda?, masih kuliah?. Sama sekali aku tidak pernah membayangkannya walau sedikit.

"... Plakk...,". Tanganku memukul bahunya.

"Aaww.... apa-apaan si lu Syah. Kok gue di pukul?!. Ditanya bukannya jawab malah mukul,". Jawab nya agak kesal karena kaget aku pukul.

"Hehehe... aku cuman memastikan kalo kamu nannya kaya gitu masih dalam keadaan sadar, lagian ada-ada saja. Tiba-tiba tanya masalah sensitif, ga ada angin ga ada halilintar,". Ucapku.

"Yaelah Syah, itu bukan masalah sensitif, elunya aja yang terlalu fokus dengan kuliah. Lagian usia kita udah hampir menginjak 22 tahun,". Jelasnya.

Aku merenungi apa yang di katakan oleh Azizah. Nampaknya benar, selama ini aku emang terkesan sangat cuek dengan hal-hal yang berbau asmara atau dengan lawan jenis. Bukan berarti aku ngga normal loh ya. Hanya saja selalu aku merasa belum saatnya memikirkan itu. Lagi pula, Abi dan Umi belum pernah menanyakan masalah menikah. Apalagi di usia muda. Aku melamun.

"Heeehhh ....!!, malah ngelamun,". Seru Azizah membangunkan kesadaran ku.

"Yeehh... siapa yang melamun si. Aku lagi memikirkan sesuatu yang penting. Hehehe,".

"Apa itu apa Syah?. Oh ya, aku tau. Jadi kamu sudah memikirkan rencana untuk nikah muda?. Wahhh... cepat sekali respon kamu Syah. Sama siapa Syah?,".

Azizah nyerocos begitu saja tanpa henti. Sampai aku mendengar suara tertawa bapak becak di belakang sana. Mungkin ini bapak merasa aneh, atau bahkan lucu melihat tingkah dan pembicaraan aku dan Azizah. Dan bener saja. Baru aku bergumam, bapak itu tiba-tiba memberikan pendapatnya tanpa aku dan Azizah minta.

"Iya ngga ada salah nya neng, nikah muda kan ibadah. Apalagi perempuan bercadar kaya eneng banyak tuh yang masih usia 19 tahun, 20 tahun sudah pada punya suami. Katanya si buat menghindari hal-hal zina. Tapi bagus lah, jadi kan katanya kalo orang nikah, pegang tangan suami atau istri aja dapat pahala. Jadi ibadah nya banyak neng,". Ucap bapak tukang becak itu.

"Nahh... dengerin tuh Syah. Lagian elu kan sering ikut pengajian yang tak jarang bahas masalah rumah tangga. Masa elu ga ada ketertarikan buat nikah muda?,".

Lagi-lagi aku diam saja, dan lebih milih menikmati perjalanan sambil dengerin Azizah dan bapak tukang becak saling ngobrol ngalor ngidul.

"Ayok Syah turun. Sudah sampe,".

Sergah Azizah kepadaku. Dan benar saja, ternyata sudah sampai di pasar jajanan yang kami tuju.

"Kok cepet banget Zah?,". Tanyaku polos.

"Cepet darimana nya Syah. Elu aja dari tadi ngelamun Mulu. Gue ngobrol banyak sama bapak tukang becak juga elu ga dengerin kan?,".

Aku cuman bisa nyengir saja sambil mengiyakan semua apa yang dikatakan Azizah kepadaku. Emang sedari tadi aku hanya melamun dan menikmati semilir angin. Entah apa yang aku pikirkan saat itu, yang jelas nyaman dan tenang sekali rasanya.

Pasar jajanan terlihat sangat ramai. Setiap hari Senin dan Kamis selalu ramai. Karena di lingkungan kampus alhamdulillah banyak juga mahasiswa dan mahasiswi yang menjalankan puasa sunnah, dan tidak bisa dibayangkan ketika bulan suci ramadhan datang. Rasanya semua manusia bertumpah ruah di pasar ini.

Pasar jajanan selain apa aja ada dan tersedia, harganya pun terjangkau. Bahkan relatif sangat murah untuk ukuran anak kuliahan. Apalagi dengan kualitas rasa seenak itu, nggak kalah dengan jajanan dimall-mall atau toko-toko ternama.

"Syah... elu mau beli apa buat buka puasa?, nanti biar gue aja yang ngantri. Elu duduk aja di kursi,". Tangannya memberikan arahan kepadaku agar aku duduk dikursi bawah pohon yang memang disediakan untuk duduk.

"Ngga usah Zah, aku ikut antri aja ngga papa,".

"Jangan lah, elu kan lagi puasa. Perut elu kosong. Nanti kalo elu sampe pingsan gara-gara ngantri panjang. Gue juga yang repot kan?. Hahaha,".

"Enak aja. Aku kuat kok Zah, lagian kasian kamu antri sendirian,".

"Kamu mau nitip, atau aku ngambek,". Kali ini nada Azizah setengah mengancam. Bukan setengah lagi. Tapi memang mengancam.

"Yasudah iya,". Jawabku mengalah dan menyerah,". Aku ingin roti pai coklat, jus mangga, sama salad buah, kalau ada kurma boleh deh yang kemasan kecil saja ya. Hehe..,". Makasih Azizah sayang.

"Oke siap, udah sana elu duduk aja. Tungguin gue. Jangan tinggalin gue kaya mantan-mantan gue yang dulu,". Sambil nyengir dan mulai baris antri.

Aku cuman bisa tersenyum, dan lagi-lagi menggeleng-gelengkan kepala kecil karena ulah Azizah. Sedikit bercerita tentang Azizah. Dia gadis kelahiran Cirebon, dan sekarang dia merantau diSolo untuk kuliah.

Dari awal semester, dia sangat ramah kepadaku. Bahkan tidak pernah sedikitpun menunjukkan wajah tidak suka karena penampilanku yang asing dan berbeda dari yang lainnya. Dia satu-satunya orang yang selalu bisa bikin aku tersenyum, bahkan tertawa tanpa sadar. Karakter dia memang sangat jauh berbeda dari pada aku. Dia tipe orang yang cuek, apa adanya, dan tidak mudah tersinggung, dan satu lagi cukup bawel.

Azizah sudah aku anggap seperti keluarga sendiri. Dia juga sudah sering main kerumahku. Karena memang aku asli kelahiran Solo dan rumahku tidak terlalu jauh dari kampus tempatku kuliah. Abi dan Umiku bahkan adikku yang kecil sudah sangat akrab dengan Azizah. Aku selalu bersyukur sama Allah, karena telah mempertemukan aku dengan Azizah.

Azizah datang, mengangkat kedua tangannya yang penuh dengan kantong kresek. Dia seolah-olah menunjukkan bahwa dirinya seperti sosialita yang sedang bawa banyak belanjaan mewah.

Aku terkikik melihat ulahnya.

Terpopuler

Comments

veraazuera( ig Veraazuera)

veraazuera( ig Veraazuera)

lanjut, semangat berkarya💪

2021-11-03

0

Lee Yuta

Lee Yuta

lanjut terus😁

2021-11-02

1

Jus Anggur

Jus Anggur

lanjut

2021-11-02

1

lihat semua
Episodes
1 Episode 1
2 Episode 2
3 Episode 3
4 Episode 4
5 Episode 5
6 Episode 6
7 Episode 7
8 Episode 8
9 Episode 9
10 Episode 10
11 Episode 11
12 Episode 12
13 Episode 13
14 Episode 14
15 Episode 15
16 Episode 16
17 Episode 17
18 Episode 18
19 Episode 19
20 Episode 20
21 Episode 21
22 Episode 22
23 Episode 23
24 Episode 24
25 Episode 25
26 Episode 26
27 Episode 27
28 Episode 28
29 Episode 29
30 Episode 30
31 Episode 31
32 Episode 32
33 Episode 33
34 Episode 34
35 Episode 35
36 Episode 36
37 Episode 37
38 Episode 38
39 Episode 39
40 Episode 40
41 Episode 41
42 Episode 42
43 Episode 43
44 Episode 44
45 Episode 45
46 Episode 46
47 Episode 47
48 Episode 48
49 Episode 49
50 Episode 50
51 Episode 51
52 Episode 52
53 Episode 53
54 Episode 54
55 Episode 55
56 Episode 56
57 Episode 57
58 Episode 58
59 Episode 59
60 Episode 60
61 Episode 61
62 Episode 62
63 Episode 63
64 Episode 64
65 Episode 65
66 Episode 66
67 Episode 67
68 Episode 68
69 Episode 69
70 Episode 70
71 Madu Ep.1 (SEASON 2)
72 Madu Ep.2 (SEASON 2)
73 Madu Ep.3 (SEASON 2)
74 Madu Ep.4 (SEASON 2)
75 Madu Ep.5 (SEASON 2)
76 Madu Ep.6 (SEASON 2)
77 Madu Ep.7 (SEASON 2)
78 Madu Ep.8 (SEASON 2)
79 Madu Ep.9 (SEASON 2)
80 Madu Ep.10 (SEASON 2)
81 Madu Ep.11 (SEASON 2)
82 Madu Ep.12 (SEASON 2)
83 Madu Ep.13 (SEASON 2)
84 Madu Ep.14 (SEASON 2)
85 Madu Ep.15 (SEASON 2)
86 Madu Ep.16 (SEASON 2)
87 Madu Ep.17 (SEASON 2)
88 Madu Ep.18 (SEASON 2)
89 Madu Ep.19 (SEASON 2)
90 Madu Ep.20 (SEASON 2)
91 Madu Ep.21 (SEASON 2)
92 Madu Ep.22 (SEASON 2)
93 Madu Ep.23 (SEASON 2)
94 Madu Ep.24 (SEASON 2)
95 Madu Ep.25 (SEASON 2)
96 Madu Ep.26 (SEASON 2)
97 Madu Ep.27 (SEASON 2)
98 Madu Ep.28 (SEASON 2)
99 Madu Ep.29 (SEASON 2)
100 Madu Ep.30 (SEASON 2)
101 Madu Ep.31 (SEASON 2)
102 Madu Ep.32 (SEASON 2)
103 Madu Ep.33 (SEASON 2)
104 Madu Ep.34 (SEASON 2)
105 Madu Ep.35 (SEASON 2)
106 Madu Ep.36 (SEASON 2)
107 Madu Ep.37 (SEASON 2)
108 Madu Ep.38 (SEASON 2)
109 Madu Ep.39 (SEASON 2)
110 Madu Ep.40 (SEASON 2)
111 Madu Ep.41 (SEASON 2)
112 Madu Ep.42 (SEASON 2)
113 Episode.43 (SEASON 2)
114 Episode.44 (SEASON 2)
115 Episode.45 (SEASON 2)
116 Episode.46 (SEASON 2)
117 Episode.47 (SEASON 2)
118 Episode.48 (SEASON 2)
119 Episode.49 (SEASON)
120 Episode.50 (SEASON 2)
121 Episode.51 (SEASON 2)
122 Episode.52 (SEASON 2)
123 Episode.53 (SEASON 2)
124 Episode.54 (SEASON 2)
125 Episode.55 (SEASON 2)
126 Episode.56 (SEASON 2)
127 Episode.57 (SEASON 2)
128 Episode.58 (SEASON 2)
129 Episode.59 (SEASON 2)
130 Episode.60 (SEASON 2)
131 Episode.61 (SEASON 2)
132 PENGUMUMAN!
Episodes

Updated 132 Episodes

1
Episode 1
2
Episode 2
3
Episode 3
4
Episode 4
5
Episode 5
6
Episode 6
7
Episode 7
8
Episode 8
9
Episode 9
10
Episode 10
11
Episode 11
12
Episode 12
13
Episode 13
14
Episode 14
15
Episode 15
16
Episode 16
17
Episode 17
18
Episode 18
19
Episode 19
20
Episode 20
21
Episode 21
22
Episode 22
23
Episode 23
24
Episode 24
25
Episode 25
26
Episode 26
27
Episode 27
28
Episode 28
29
Episode 29
30
Episode 30
31
Episode 31
32
Episode 32
33
Episode 33
34
Episode 34
35
Episode 35
36
Episode 36
37
Episode 37
38
Episode 38
39
Episode 39
40
Episode 40
41
Episode 41
42
Episode 42
43
Episode 43
44
Episode 44
45
Episode 45
46
Episode 46
47
Episode 47
48
Episode 48
49
Episode 49
50
Episode 50
51
Episode 51
52
Episode 52
53
Episode 53
54
Episode 54
55
Episode 55
56
Episode 56
57
Episode 57
58
Episode 58
59
Episode 59
60
Episode 60
61
Episode 61
62
Episode 62
63
Episode 63
64
Episode 64
65
Episode 65
66
Episode 66
67
Episode 67
68
Episode 68
69
Episode 69
70
Episode 70
71
Madu Ep.1 (SEASON 2)
72
Madu Ep.2 (SEASON 2)
73
Madu Ep.3 (SEASON 2)
74
Madu Ep.4 (SEASON 2)
75
Madu Ep.5 (SEASON 2)
76
Madu Ep.6 (SEASON 2)
77
Madu Ep.7 (SEASON 2)
78
Madu Ep.8 (SEASON 2)
79
Madu Ep.9 (SEASON 2)
80
Madu Ep.10 (SEASON 2)
81
Madu Ep.11 (SEASON 2)
82
Madu Ep.12 (SEASON 2)
83
Madu Ep.13 (SEASON 2)
84
Madu Ep.14 (SEASON 2)
85
Madu Ep.15 (SEASON 2)
86
Madu Ep.16 (SEASON 2)
87
Madu Ep.17 (SEASON 2)
88
Madu Ep.18 (SEASON 2)
89
Madu Ep.19 (SEASON 2)
90
Madu Ep.20 (SEASON 2)
91
Madu Ep.21 (SEASON 2)
92
Madu Ep.22 (SEASON 2)
93
Madu Ep.23 (SEASON 2)
94
Madu Ep.24 (SEASON 2)
95
Madu Ep.25 (SEASON 2)
96
Madu Ep.26 (SEASON 2)
97
Madu Ep.27 (SEASON 2)
98
Madu Ep.28 (SEASON 2)
99
Madu Ep.29 (SEASON 2)
100
Madu Ep.30 (SEASON 2)
101
Madu Ep.31 (SEASON 2)
102
Madu Ep.32 (SEASON 2)
103
Madu Ep.33 (SEASON 2)
104
Madu Ep.34 (SEASON 2)
105
Madu Ep.35 (SEASON 2)
106
Madu Ep.36 (SEASON 2)
107
Madu Ep.37 (SEASON 2)
108
Madu Ep.38 (SEASON 2)
109
Madu Ep.39 (SEASON 2)
110
Madu Ep.40 (SEASON 2)
111
Madu Ep.41 (SEASON 2)
112
Madu Ep.42 (SEASON 2)
113
Episode.43 (SEASON 2)
114
Episode.44 (SEASON 2)
115
Episode.45 (SEASON 2)
116
Episode.46 (SEASON 2)
117
Episode.47 (SEASON 2)
118
Episode.48 (SEASON 2)
119
Episode.49 (SEASON)
120
Episode.50 (SEASON 2)
121
Episode.51 (SEASON 2)
122
Episode.52 (SEASON 2)
123
Episode.53 (SEASON 2)
124
Episode.54 (SEASON 2)
125
Episode.55 (SEASON 2)
126
Episode.56 (SEASON 2)
127
Episode.57 (SEASON 2)
128
Episode.58 (SEASON 2)
129
Episode.59 (SEASON 2)
130
Episode.60 (SEASON 2)
131
Episode.61 (SEASON 2)
132
PENGUMUMAN!

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!