ARSEN The Good Husband

ARSEN The Good Husband

Bab 1

"Sayang, kamu benar - benar cintakan sama aku?"

"Iya, kamu nggak percaya ya dengan cintaku?"

Mengelus rambutnya dengan menatap matanya, " Aku percaya ,tapi aku butuh bukti."

"Bukti?" mwngernyit tidak mengerti.

"Buktikan pada kalau kamu itu beneran cinta sama aku." kata sang pria, yang bernama Ardiansyah.

"Caranya bagaimana?"tanya Cewek itu.

"Aku mau kamu mendekati seseorang dan bawakan aku sesuatu miliknya" ucap Ardiansyah.

"What? Apa - apaan itu, kamu jangan aneh -aneh." tolak Ziana.

"Ayolah sayang, aku sangat membutuhkannya"

"Suruh anak buahmu itu, kenapa harus aku"Ziana tidak mau menuruti permintaan kekasihnya itu. Bagaimana bisa dia mendekati pria lain hanya untuk mendapatkan sebuah informasi.

"Kamu kekasih aku dan kamu tidak mungkin berkhianat padaku. Lagi pula, anak buahku sudah rata - rata di kenali sama pria itu."

"Tapi..."

"Ayolah sayang, katanya kamu mencintaiku."Ziana terdiam, dia benar - benar tidak tahu harus menjawab apa.

~_~

Arsen marvino, seorang ketua mafia yang sangat di takuti oleh semua orang. Berwajah dingin dan tegas. Angkuh dan kejam adalah semua ciri khasnya.

Siapa yang tidak tau Arsen si mafia berdarah dingin. Begitu banyak orang yang mengincar jejak kejahatannya. Tapi, sayangnya semakin orang itu menggali. Maka semakin dalam pula dirinya terkubur dalam galiannya sendiri.

Hari ini Arsen berniat akan mengunjungi sebuah toko bungan yang terkenal dengan keindahan bunga - bunganya.

Arsen mengunjungi toko itu dengan pengawalan yang begitu ketat. Dia memang tidaj pernh luput dengan para bodyguardnya.

Arsen menghentikan mobilnya di toko bunga yang di carinya tadi, melihat sekeliling. Dengan langkah angkuhnya ia melangkah masuk, dan melihat setiap sudut toko serta setiap jenis bunga yang ada di dalam toko itu.

"Permisi tuan, ada yang bisa saya bantu?"tanya seseorang yang di yakini Arsen sebagai pegawai toko itu.

"Saya ingin mencari bunga, mawar putih. Apa ada?"Arsen menatap gadis itu.

"Ada, berapa banyak yang ada butuhkan?"tabya gadis itu pada Arsen saat pria itu sedang asik melihat bunga - bunga.

"Begini, saya mau kamu mendekor sebuah ruangan dengan mawar putih itu. Apa bisa?"

Gadis yang tidak lain adalah Ziana pun mengernyit heran.

"Maaf tuan, apa anda hanya menginginkan warna mawar lain juga? Menurut saya kalau warna mawar putih saja, hanya akan telihat biasa saja. Bagaimana kalau kita campur kan dengan bunga mawar merah, menurutku warnanya akan terlihat sangat manis" kata Ziana memberi saran.

Arsen menatapnya tajam, dengan tatapanntajam Arsen menarik Ziana ke pelukannya.

"Apa urusanmu? Tugasmu hanya mendesain ruangan!"Arsen menghempaskan tubuh Ziana.

Dengan langkah lebarnya Arsen pergi meninggalkan Ziana yang masih diam mematung.

~_~

Ziana yang sangat senang mendapatkan orderan bungan yang begitu banyak. Ia menyiapkan nya dengan sebaik mungkin. Dan ternyata Arsen akan membuat acara ulang tahun adiknya di sebuah gedung.

Dengans angat hati - hati Ziana menyiapkan semuanya. Ziana menambahkan beberapa bungan kesukaannya ,yaitu bunga mawar merah. Dia sangat menyukai bunga itu dan di setiap rangkaian buket bunganya dia pasti akan menambahkan setangkai mawar merah.

"Hanya beberapa tangkai dan itu tidak akan menjadi masalah besar bukan "gumamnya.

Arsen datang mengunjungi gedung tersebut, ia tersenyum puas melihat dekor ruangan itu, sesuai permintaanya. Ia berjalan mencari Ziana si gadis bunga.

"Bagaimana tuan? Apa anda puas dengan dekornya?"tanya Ziana saat melihat Arsen yang berjalan mendekatinya.

"Lumayan" balas Arsen acuh. Ziana mengerucutkan bibirnya mendengar jawab Arsen.

'Bener - bener deh ini, orang nggak ngehargai kerja keras orang banget sih' gerutu Ziana dalam hati.

Membawa Arsen untuk melihat - melihat. Pria itu menghentikan langkahnya, saat melihat ada beberapa bunga mawar merah.

"Ini kenapa ada yang merah? Bukankah saya minta yang putih semua?"tanya Arsen dengan nada dingin.

"Maaf tuan, ini memang sudah menjadi ciri khas saya kalau mendekor"balas Ziana.

"Saya tidak peduli dengan itu! Ganti!". Ucap Arsen tegas.

"Tapi tuan..."

"Ganti!!" potongnya dengan suara dingin dan menatap Ziana tajam.

"Baiklah."

~_~

Pukul 8 malam acara pun di mulai, semua tamu undangan yang datang berdecak kagum melihat dekorasi acara. Semua terlihat sangat indah dengan hiasan bunga mawar putih.

Malam ini pesta ulang tahun adiknya Arsen yang bernama Tasya Marvino. Adik kesayangan Arsen itu memang paling suka dengan mawar Putih. Makanya Arsen memilih konsep pestanya black and white. Dekor yang putih dengan para undangan yang wajib mengenakan busana berwarna hitam.

"Thank you kakakku sayang, pestanya snagat indah" ucap Tasya memeluk sang kakak. Arsen hanya tersenyum sambil mencium kening adiknya itu.

"Nikmati waktumu, kakak akan kembali" kata Arsen.

"Cepatlah kembali, aku tidak mau memotong kue tanpa mu di sampingku."kata Tasya.

"Iya, aku tahu." Arsen melangkah pergi, menemui salah satu tamu undangannya.

"Selamat datang tuan, aku tidak menyangka anda akan hadir malam ini"kata Arsen memberikan kata sambutan pada tamu undangannya.

"Kami tidak akan bisa melewatkan pesta seluar biasa ini"balas Salah satu pria yang ada di hadapan Arsen.

Arsen tersenyum, dan mereka pun mulai berbincang.

Tak jauh dari tempat Arsen dan tamunya berdiri, seorang pria dari kejauhan diam - diam memperhatikan Arsen. Dia tersenyum puas melihat Arsen yang seperti sedang termakan dalam perangkapnya.

"Sebentar lagi kamu akan ada dalam genggemanku Arsen Marvino" gumamnya sambil tersenyum sinis.

~_~

Seperti biasa Ziana sibuk mengurus bunga - bunganya yang baru saja datang. Hari ini Ziana memesan begitu banyak bunga, karena setelah dia selesai mendekor acara pria angkuh (Arsen) itu seketika tokoh bunganya langsung menjadi kosong.

"Huft, pinggangku rasanya akan patah" gumamnya saat berdiri dari duduknya. Ziana sangat kecapean. Seharian bekerja tanpa ada yang namanya istirahat.

"Mau sampai kapan kamu akan bekerja seperti ini?"tanya seseorang dari ambang pintu toko.

Zania menoleh, dia tersenyum melohat sahabatnya Ziana mengunjunginya.

"Kamu sudah pulang kerja? Masuk lah akan ku buatkan teh yang sangat enak" kata Ziana.

Pamela, masuk dan menghampiri Ziana. "Duduklah dulu, aku mau cuci tangan dulu" kata Ziana. Pamela mengangguk, sambil menunggu Ziana Pamela pun memutuskan untuk berkeliling toko bubga sahabatnya itu.

"Dia bemar - benar pekerja keras, padahal ini dulunya hanya toko besar"ucap Pamela lirih.

Sekarang lihat lah, berkat kerja kerasna Ziana telah berhasil menjadikan toko ini menjadi toko bunga terbesar dan toko bunga yang paling di minati oleh setiap kalangan.

"Na, aku punya kabar baik untuk mu" kata Pamela saat melihat Ziana yang baru keluar dari toilet.

"Apa? " tanya Ziana, berjalan ke arah dispenser dan akan membuatkan teh untuk Pamela.

"Bosku ingin memesan 1000 tangkai mawar putih"kata Pamela gembira.

"Waw benarkah?"tanya Ziana tidak percaya.

'Kenapa hari ini begitu banyak orang pesan bunga mawar putih' lirih Ziana dalam hati.

Terpopuler

Comments

LISA

LISA

Aq mampir Kak

2023-05-18

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!