MENGEJAR CINTA SUAMI

MENGEJAR CINTA SUAMI

Nindy

Namaku Nindy Pratiwi, aku empat bersaudara dan aku adalah anak tertua dari pasangan, Rita dan Hartono.Keluarga kami berasal dari keluarga sederhana lebih tepatnya kurang mampu, Ayahku hanyalah seorang petani sedangkan Ibuku buruh cuci gosok dirumah tetangga.Beruntung aku mendapat bea siswa dari Universitas ternama, disela-sela kampus aku bekerja part time untuk membiayai kuliahku, yah meskipun beasiswa tapi biaya hidup kan harus tanggung sendiri.

Hari-hari aku lalui dengan penuh semangat mengejar mimpi, ada hal yang membuat aku tak nyaman kuliah dikampus ini, aku selalu menjadi bahan Bullyan geng Jendral, mereka adalah genk yang cukup famous dikampusku, mereka sering menindasku hanya karena status sosialku, tapi aku tak mempedulikanya karena aku kuliah disini juga bukan karena belas kasian mereka.

"Byur..." Seluruh bajuku terkena cipratan air, Siapa lagi pelakunya kalau bukan Karan ketua genk jendral. Laki-laki brengsek, sok kaya yang hanya bisa membanggakan kekayaan orang tuanya.

"Hahahahaha....hahhaha" tawanya meledak sepertinya ia puas sekali mengerjaiku.

"Dasar laki-laki pecundang beraninya cuma sama perempuan, pakai rok sana!" umpatku.

"Hei... Itik, oh bukan itik tapi tikus got, tempatmu disono noh" ucapnya sambil melirik kearah selokan.

"Hai...laki-laki nggak berguna!, jangan sombong mentang-mentang kamu kaya, harta yang kamu punya hanyalah punya orang tuamu, tanpa mereka kamu bukan siapa-siapa jadi jangan besar kepala kamu jadi manusia" ucapku tak kalah sengit.

"Emang salah gue, kalau gue lahir dari keluarga kaya? Dan kalau elu iri dengan hidup gue, protes sama Tuhan sana! Jangan sama gue" ucapnya dengan sombong

"Dasar manusia nggak guna!, otaknya didengkul" makiku. Rupanya dia tidak terima dengan ucapanku lalu dia keluar dari mobilnya, dan mendekatiku dan tiba-tiba.

"Cup" dia mencium bibirku yang masih perawan ini.Kurang ajar sekali dia mati-matian aku menjaganya dan akan aku berikan pada suamiku kelak, malah diambil paksa oleh laki-laki sialan ini.

"Bruk..." aku langsung membanting tubuhnya.Untung saja selama ini aku belajar karate dan memperoleh sabuk hitam, jadi dengan mudah aku membanting laki-laki sialan ini.

"Gila kamu!, kamu ini perempuan apa Tarzan sih? Berani-beraninya kamu banting aku" ucapnya emosi.

"Emang kenapa? Sini maju biar aku rontokan gigimu, sekalian aku bikin jontor bibirmu karena sudah lancang melecehkanku" tantangku padanya.

"Gue Karan Adi Wiguna, loe taukan! siapa bokap gue?, elu nggak tau apa yang bakal terjadi setelah ini sama elu" ancamnya.

"Dasar banci!, beraninya gunain kekuasaan orang tua, kalau berani lawan gue, satu banding satu" aku kembali menantang laki-laki begundal ini.Rupanya dia kepancing dengan ucapanku kemudian ia menyarangku membabi buta, dengan sekali gerakan ia kembali tersungkur diaspal.

"Segini doang kemampuan elu?" ejekku pada dia. Lalu ia bangun dan menyeka mulutnya yang berdarah.

"Loe lihat aja, pembalasan gue" ancamnya lalu dia kembali naik mobil mewahnya dan meninggalkanku begitu saja.

"Dasar laki-laki nggak bertanggung jawab, main kabur aja dia" makiku, Aku bingung bagaimana ke kampus hari ini dengan kondisi bajuku basah dan kotor begini dan ini bau banget, tapi aku juga nggak mungkin ninggalin mata kuliah hari ini, ini adalah mata kuliah penting dan dosennya killer kalau aku bolos aku nggak akan lulus, bagaimana ini?, Aku kebingungan sendiri. Terpaksa aku kekampus dalam keadaan seperti ini, setelah sampai dikampus aku langsunh jadi bahan olok-olok mahasiswa yang lain teruma Karan and the genk.

"Ada tikus bro, mana bau lagi" ucap Karan memprovokasi teman-temanya

"Huuu...." mereka kompak bersorak mengejekku, namun aku cuek saja.Aku terus melangkahkan kakiku menuju ruang kelas, akhirnya aku bebas dari Karan and the genk.Tiba-tiba Yuda datang, dia juga genknya Karan namun dia sangat berbeda dia baik dan sopan.

"Nindy, kamu pakai almamaterku cepetan ganti bajumu di toilet sana sebelum dosen datang, ini juga ada kaos sisa ospek kemarin" kata dia sambil menyerahkan paperbag

"Tapi kak" jawabku ragu

"Kamu nggak punya waktu, nanti kamu akan kena omel dosen killer itu bila kamu datang dalam keadaan seperti itu, tapi maaf aku nggak ada hijab untuk ganti kamu" ucapnya

"Nggak apa-apa kak, kebetulan aku bawa jilbab ganti didalam tas, makasih ya kak" ucapku pada kakak senior ku ini,ahh... Dia memang beda dengan yang lainya dia sopan,kaya ganteng lagi. Aku jadi senyum-senyum sendiri menginggat sosok kak Yuda.

Aku langsung ketoilet untuk membersihkan diri dan ganti baju, akhirnya aku selamat hari ini aku bisa kuliah tanpa halangan, Alhamdulillah Ya Allah engkau kirim laki-laki baik seperti kak Yuda.

"Nin, kamu kok kamu dateng ke kampus dengan kondisi kaya gitu, gimana ceritanya" tanya Soraya sahabatku

"Biasa, dikerjain kutu kupret itu.Tapi tenang aja aku udah bikin dia mencium aspal" Ucapku

"Warbiasah....kamu!, salut sama kamu udah cantik, pintar mandiri bisa beladiri lagi" ucap Soraya memujiku.

"Hallah kamu lebay" ucapku

"Heran aku sama si Karan itu, segitunya sama kamu.Tiap kali ketemu sama kamu ribut melulu, jangan-jangan kalian jodoh" ucap Soraya sok tau.

"Idih amit-amit dapet jodoh laki modelan kek gitu, mending gue jomblo selamanya" ucapku mantab.

"Nggak boleh kaya gitu, kata orang-orang kita itu nggak boleh berlebihan membenci seseorang, nanti kualat!" ucap Soraya, sikab sok taunya kumat.

"Soraya yang cantik, gini ya gue jelasin! Gue itu nggak mungkin jodohnya di begundal itu, hidup gue dan hidupnya itu bak langit dan bumi, circle dia sama gue juga jauh neng, jadi yang logis aja" ucapku memberi pengertian pada sahabatku yang sok tau itu.

"Eh Nindy, didunia ini nggak ada yang nggak mungkin jika Tuhan berkehendak" ucap Soraya lagi.

"Iya juga sih, tapi kalau loe suruh gue percaya jodoh gue si Karan itu, gue lebih percaya Naruto tinggal di Sukabumi" ucapku sambil cekikikan

"What....bwhahhahahah, loe ada-ada aja nin" ucap Soraya.

"Eh tapi Nin, tadi pas Karan sampai di kampus babak belur gitu, semua pada heboh terus nanyain dia kenapa bisa begitu?" ucap Soraya lagi

"Terus dia jawab apa?" tanyaku kepo, soalnya dia nggak mungkin cerita kalau gue yang bikin dia babak belur.

"Dia bilang dicegat preman di jalan" ucap Soraya.

"Sialan dia bilang gue preman" ucapku tak terima.

"Mungkin bukan begitu maksudnya, dia malu keles kalau jujur habis dihajar sama elu, secara dia cowok masak keok sama cewek yang sering ia bully, tengsi dong" ucap Soraya.

"Ada benarnya juga ucapan loe" kataku. Kami terus melangkah meninggalkan kampus dan kembali kerumah kami masing-masing. Ketika di koridor tak sengaja kami berpapasan dengan Karan and the genk

Dia heran melihatku sudah ganti baju, pasalnya dia tidak tau kalau kak Yuda memberikan baju ini padaku.

"Hei .....tikus, selian bau ternyata kamu pencuri juga ya" ucapnya. Mendengar itu kupingku sangat panas namun Soraya memengang tanganku dan menyuruhku diam aku juga melihat tatapan mata kak Yuda seolah dia menyuruhku untuk tidak meladeni Karan, Aku memutuskan untuk tidak mempedulikanya.

"Hei Tikus, rupanya Elu sekarang budeg ya?" ucapnya lagi

Andai saja tidak ada Soraya dan Kak Yuda sudah kusumpal mulutnya yang seperti sampah itu.

"Sudahlah Karan!, katanya kamu benci dengan gadis itu kenapa kamu selalu berurusan dengan dia" ucap Kak Yuda.

"Saking bencinya aku sama dia ingin segera melenyapkan tikus ini, agar kampus kita tidak bau" ucapnya pongah

Tbc....

Hai...hai, ini karyaku yang kesekian ya, semoga kalian suka, jangan lupa, like, comment dan fav

Love you all

Terpopuler

Comments

Rlyqh clhtqmi uLmqndqri Clhtqmi ULmqndri

Rlyqh clhtqmi uLmqndqri Clhtqmi ULmqndri

senanoy

2023-06-04

0

lihat semua
Episodes
1 Nindy
2 Babu Karan
3 Wacana perjodohan
4 Sang Dewa penolong
5 Lamaran
6 Fitting baju
7 Yuda PDKT
8 Sah
9 Drama dirumah mertua
10 ulah Rico
11 Salah faham
12 Kecurigaan Yuda
13 Surprise
14 Cemburu
15 Ulang Tahun Papanya Karan
16 Sebuah permintaan
17 Yuda mengetahui pernikahan Nindy dan Karan
18 Bercerita pada Soraya
19 Membujuk Karan bekerja
20 Pertama masuk Kerja
21 Nindy Vs Arumi
22 Rencana Rico
23 Gatot (Gagal total)
24 Rico beraksi
25 Selalu ada untukmu
26 Nindy celaka
27 Nindy selamat
28 Kepergok
29 Rico masuk penjara
30 Kabar Duka
31 Dokumen
32 Tak dianggap
33 Karan si mulut pedas
34 Perang batin
35 Semakin memburuk
36 Jeda
37 LDR
38 Sebuah fakta
39 Naas
40 Nindy sadar
41 Masih dirumah sakit
42 Kembali ke jakarta
43 Rencana terapi
44 Mencair
45 Pingsan
46 Ingatan Nindy kembali pulih
47 Rindu yang tak bertuan
48 Sakitnya merindu
49 Kabar Bahagia
50 Mood wanita hamil bikin pening
51 Berkunjung kerumah Ibu Nindy
52 Pesta Pernikahan
53 Kabar buruk
54 Nindy Wisuda
55 Nindy melahirkan
56 Erlangga
57 Nindy ngambek
58 Karan pulang
59 Memasukkan ular ke dalam rumah
60 Karan keluar kota
61 Karan panik
62 Dimana Nindy
63 Kacau
64 Karan mengetahui kejadian sebenarnya
65 Pengumuman
66 Bertemu Nindy
67 Berjuang kembali
68 Berbaikan
69 Babak Baru
70 Aya datang kerumah Karan
71 Kejujuran
72 Antara perasaan dan logika
73 Mencari bukti
74 Upaya Test DNA
75 Petuah
76 Titik terang
77 Membuka tabir
78 Mengakui semua
79 Kalah
Episodes

Updated 79 Episodes

1
Nindy
2
Babu Karan
3
Wacana perjodohan
4
Sang Dewa penolong
5
Lamaran
6
Fitting baju
7
Yuda PDKT
8
Sah
9
Drama dirumah mertua
10
ulah Rico
11
Salah faham
12
Kecurigaan Yuda
13
Surprise
14
Cemburu
15
Ulang Tahun Papanya Karan
16
Sebuah permintaan
17
Yuda mengetahui pernikahan Nindy dan Karan
18
Bercerita pada Soraya
19
Membujuk Karan bekerja
20
Pertama masuk Kerja
21
Nindy Vs Arumi
22
Rencana Rico
23
Gatot (Gagal total)
24
Rico beraksi
25
Selalu ada untukmu
26
Nindy celaka
27
Nindy selamat
28
Kepergok
29
Rico masuk penjara
30
Kabar Duka
31
Dokumen
32
Tak dianggap
33
Karan si mulut pedas
34
Perang batin
35
Semakin memburuk
36
Jeda
37
LDR
38
Sebuah fakta
39
Naas
40
Nindy sadar
41
Masih dirumah sakit
42
Kembali ke jakarta
43
Rencana terapi
44
Mencair
45
Pingsan
46
Ingatan Nindy kembali pulih
47
Rindu yang tak bertuan
48
Sakitnya merindu
49
Kabar Bahagia
50
Mood wanita hamil bikin pening
51
Berkunjung kerumah Ibu Nindy
52
Pesta Pernikahan
53
Kabar buruk
54
Nindy Wisuda
55
Nindy melahirkan
56
Erlangga
57
Nindy ngambek
58
Karan pulang
59
Memasukkan ular ke dalam rumah
60
Karan keluar kota
61
Karan panik
62
Dimana Nindy
63
Kacau
64
Karan mengetahui kejadian sebenarnya
65
Pengumuman
66
Bertemu Nindy
67
Berjuang kembali
68
Berbaikan
69
Babak Baru
70
Aya datang kerumah Karan
71
Kejujuran
72
Antara perasaan dan logika
73
Mencari bukti
74
Upaya Test DNA
75
Petuah
76
Titik terang
77
Membuka tabir
78
Mengakui semua
79
Kalah

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!